Disclaimer : This work of fiction is only loosely based on real person and events as I imagine they could be/could occur. I am not affiliated with Super Junior or SM Entertainment. I do not personally know them. I will make no financial gain from publishing this work of fiction.
Cerita ini terinspirasi dari Korean Movie, ANTIQUE BAKERY (yang diadaptasi dari manga Jepang). Karena saya jatuh cinta dengan movie ini, saya memutuskan untuk membuat 'different version' dari movie ini versi saya, yang tentu saja karena saya Sichul Shipper, maka saya merubah total penokohan sesuai dengan imagi saya. Saya persembahkan my second fic untuk diri saya sebagai SiChul shipper dan kepada kalian Simbarella, SiChul, Choiheenim, WonCin, SimCin (I love you dear). Hope you enjoyed it.
Finally, I did it…..
You can find ANTIQUE BAKERY MOVIE in this link :
watch?v=BwbhiVzrODo
SWEETEST THINGS
Chapter 1 : The Partner
Siwon sedang memasang lukisan di dinding bangunan yang akan dijadikan bakery café ketika seorang masuk dan menyapanya. Seseorang berwajah cantik dengan rambut sebahu, berbadan langsing dan menggunakan kacamata berbingkai tebal. Siwon memandangnya takjub sampai tak sengaja menyenggol lukisan yang sudah dia pasang dengan benar hingga hampir jatuh. Untung tangan sigapnya mampu meraih lukisan tersebut sebelum benar – benar jatuh ke lantai.
"Selamat siang, saya Kim Heechul. Kemarin mendapat telepon untuk melakukan interview,"
Sejenak siwon tertegun dengan orang yang berdiri di depannya. Dia, Kim Heechul mempunyai wajah bak wanita model yang telah melakukan operasi plastic. Wajahnya bukan mengerikan, bukan, tapi sebaliknya, dia memiliki aura menggoda seperti boneka Barbie, namun juga lembut seperti Putri salju. Kulitnya benar – benar putih mulus, bahkan setitik bekas jerawatpun tidak terlihat diwajahnya. Rambutnya dipotong model bob berwarna merah cherry membuat wajahnya kelihatan semakin bersinar. Bibirnya terlihat merah lembut seperti warna strawberry. Siwon yakin betul bahwa yang dipanggilnya adalah seorang chef pastry laki – laki dengan jam terbang tinggi, dan bukannya seseorang dengan paras cantik yang telah menggoda imannya untuk sesaat, andai dia tidak menyadari bahwa yang didepannya adalah benar – benar seorang laki – laki. Siwon tersadar lalu mengangguk berjalan ke arah Heechul dan mengulurkan tangannya untuk menjabat tangan Heechul. "Aku Choi Siwon. Maaf masih berantakan, karena memang baru pindah,"
Siwon membereskan sebuah meja dan dua buah kursi berhadapan lalu mempersilahkan Heechul untuk duduk berhadapan dengannya. "Tunggu sebentar,"kata Siwon lalu berjalan ke arah meja di tengah ruangan sebelah untuk mengambil amplop berisi CV Heechul.
Heechul duduk dihadapan Siwon dengan anggun bak seorang diva. Badannya bersandar rilek di sandaran kursi, kakinya menyilang dibawah meja, dan wajahnya menyunggingkan senyum lembut yang menggoda. Kenapa dia sangat manis sekali. "Kim Heechul. Lulusan akademi tata boga di universitas Prancis spesialisasi bakery,"kata Siwon. Heechul mengangguk sambil menyunggingkan senyum yang membuat Siwon berhenti bernafas sejenak. "Pernah bekerja di restoran , toko kue besar di Gangnam district, dan terakhir di hotel bintang 5. Tapi semuanya tidak pernah lebih dari 6 bulan. Bisa kau jelaskan kenapa?"
Heechul mengginggit bibir bawahnya berusaha mengumpulkan kata – kata yang tepat untuk menjelaskan alasan dia keluar dari pekerjaannya sebelumnya. "Sulit untuk menjelaskannya…,"
"Tentu sulit jika alasannya berupa keributan antar karyawan yang memperebutkannmu, seorang istri yang menodongmu dengan pisau karena suaminya berpaling kepadamu, dan pemilik yang terobsesi padamu hingga akhirnya gantung diri karena kau tolak,".
Heechul tersenyum kecut ketika mengetahui calon bosnya – itupun nanti jika dia diterima- mengetahui semua masa lalunya. "Sebenarnya bukan sepenuhnya kesalahanku. Aku tak kuasa mencegah mereka untuk TIDAK tertarik padaku,"
"Jadi…kau seorang Gay?"tanya Siwon dengan sedikit ragu.
"Mereka menyebutnya begitu,"jawab Heechul santai. Siwon menganggukkan kepalanya, sambil menundukkan kepala melihat kertas CV Heechul seolah membaca apa yang tertulis disitu, walau sebenarnya dia sudah hapal betul bahkan letal titik koma dari CV itu. Dia sudah membacanya 2 kali ketika menerimanya, dan membacanya lagi 8 kali setelah menelepon referensi yang tercantum di CV Heechul.
"Kau tidak perlu khawatir, karena nanti hanya kau dan aku yang bekerja disini. Dan aku tidak tertarik padamu,"kata Siwon tegas.
Heechul terdiam. Siwon adalah seorang pria dengan tinggi kurang lebih 180 cm, dengan berat badan sekitar 75 kg. Ukuran ideal untuk menjadi seorang model. Dia memiliki wajah manly, suara baritone yang mampu membuat wanita menoleh kepadanya ketika mendengar suaranya untuk pertama kali. Badan Siwon tidak kerempeng kurus dan juga tidak berotot seperti binaraga, namun mampu membuat siapa saja yang bersandar di dadanya merasa sedang berada ditempat teraman dan ternyaman di dunia. "Justru sebenarnya, aku yang sedikit khawatir….. karena aku tertarik padamu," Siwon tertegun. "Kau adalah pria type ku,"
"Apa kau selalu mengatakan hal itu pada setiap orang yang baru kau temui?"
"Tidak… tidak pernah. Aku tidak pernah melibatkan persoalan pribadi dalam pekerjaan,"
"Maka kau tidak perlu khawatir karena aku tidak tertarik,"
"Tapi aku terkenal sebagai Gay Demonic Charm,"
Siwon memandangnya dengan mata membulat. "Gay Demonic Charm,"gumamnya sambil menahan senyum yang kemudian berubah menjadi tawa sampai dia terjatuh dari kursinya. Heechul memandangnya dengan parasaan sedikit terluka. "Maaf,"kata Siwon setelah berhasil bangkit dari lantai dan menghentikan tawanya. "Maaf, aku tidak pernah tertawa seperti ini sebelumnya,"
"Kau menganggapku lelucon? Baiklah kalau begitu, aku permisi," Heechul bangkit dari tempat duduknya lalu berjalan kearah pintu.
"Yak..tunggu sebentar," teriak Siwon berusaha mencegah kepergian Heechul. Heechul tidak menghiraukan teriakan Siwon dan terus melenggang pergi meninggalkan Siwon dan cafenya.
.
.
Suara music hingar memenuhi seluruh ruangan bar. Siwon mengutuk dirinya sendiri yang nekat masuk ke dalam bar hanya untuk menemui calon koki cafenya yang tanpa permisi meninggalkan sesi interview tanpa mendengarkan apakah dia diterima ataukah tidak. Sementara dia sangat membutuhkan keahlian koki itu. Kapan lagi mendapatkan koki handal yang telah terkenal melegenda dengan resep resep bakerynya. Walaupun itu berarti dia harus memberikan ekstra toleransi karena kokinya adalah sesuatu yang sangat bertolak belakng dengannya. Dia adalah seorang atheis, selfish bahkan dia adalah seorang gay yang menyatakan ketertarikannya secara langsung di jumpa pertama. Oh God, jangan menghukumku karena keputusan yang kuambil ini' batin Siwon.
Siwon melihat kearah panggung, memandang ke arah Heechul yang sedang menari dengan gerakan yang menggoda. Sementara tangan – tangan dibawahnya mencoba menggapai sedikit perhatiannya.
Heechul memakai celana ketat berbahan leather berwarna hitam, menggunakan kaos singlet berwana merah mencolok di tutup dengan sweater jala berwarna hitam. Kulit putihnya semakin terlihat bersinar. Heechul telah menangkap kedatangannya memberikan seringaian menggoda namun tidak lantas menghentikan tariannya dan turun dari panggung untuk menemui Siwon. Heechul tahu, Siwon datang ke tempat itu untuknya. "Dia sangat menarik kan? Si Gay Demonic Charm,"kata bartender di depannya sambil menyerahkan segelas wine kepadanya. "Hati – hati, jangan terlalu memandangnya nanti kau bisa jatuh hati. Dia tidak hanya menggoda pasangan gay untuk berpaling kepadanya. Bahkan lelaki normalpun bertekuk lutut agar dapat meraih perhatiannya,"
Siwon memandang kearah bartender dan meneguk winenya dalam sekali hisap, tersenyum simpul lalu mengeluarkan sebatang rokok.
"Aku yakin kau akan bisa mendapatkannya, karena kau adalah tipenya. Tapi aku sarankan segera meninggalkannya karena sekali dia bosan padamu, dia akan meninggalkanmu dan kau tidak akan tahan untuk tidak menghancurkan hidupmu,"lanjut bartender lagi tanpa mempedulikan apakah Siwon ingin mendengarkan ocehannya atau tidak.
Heechul menghampiri Siwon dan duduk disebelahnya. Memandang ke arah Siwon "Ow…Bos Choi… Kau tahu Shindong~shi dia adalah orang yang ku ceritakan kemarin. Menolakku untuk dipekerjakan di tokonya hanya karena aku gay,"kata Heechul kepada Bartender didepannya.
"Dia pasti akan menyesal telah menolakmu, dear,"kata bartender sambil mengangsurkan segelas kecil whiskey.
"Tentu saja. Mari bersulang untuk kestraight-annya,"ujar Heechul sambil mengangkat gelas ke arah bartender. Siwon menyambar gelas itu sebelum Heechul meminumnya dan meneguknya dalam sekali tegukan lalu berjalan meninggalkan meja menuju keluar bar. Adalah kegilaan memasuki tempat seperti itu bagi dia. Belum lagi menemui seorang gay yang tentu saja akan bisa memporak porandakan kehidupannya yang sebelumnya sangat teratur. Siwon menaiki tangga meninggalkan bar yang memang bukanlah tempatnya. Dia sudah tidak peduli akan tujuan kedatangannya ke tempat itu.
"Kau sudah akan pulang?"teriak Heechul yang menyusulnya keluar bar. Siwon menoleh.
"Ya. Apa ada masalah?"tanyanya memandang kearah Heechul.
"Tidak. Hati – hati dijalan,"jawab Heechul hendak berbalik kembali ke dalam bar.
"Sebaiknya kau mengurangi kegiatan malammu. Kau mulai masuk minggu depan,"kata – kata Siwon membuat Heechul mengehentikan langkahnya dan berpaling kearah Siwon kembali memandangnya dengan mata membulat. Ah, mata itu…. Siwon berbalik dan melanjutkan langkahnya. Heechul menyusulnya ke pelataran parkir.
"Apa kau serius dengan perkataanmu barusan?"tanyanya seolah tak percaya.
"Apa aku tampak bercanda?"
Heechul menggelengkan kepalanya. "Tidak. Hanya saja sukar dipercaya… kau…"
"Aku tahu. Kita perjelas mulai sekarang, aku adalah orang normal dan menganut agamaku dengan taat. Karena aku bisa menghormatimu dengan ke- GAY –anmu dan juga paham anutanmu, maka aku juga menginginkan hal yang sama darimu. Tidak ada perilaku menggoda terutama kepada pelangganku. Tidak ada sikap yang menjurus kearah hal tersebut selama bersamaku dan DITEMPATku. Mengerti?"
Heechul menatapnya terdiam. Dia menatap Siwon lurus dengan tangan terlipat di dada. Siwon memandangnya dengan salah tingkah. "Setuju,"katanya kemudian. "Aku yakin aku pasti akan membawa pelanggan yang banyak ke tokomu,"
"Sebaiknya begitu, karena aku membayarmu untuk hal itu,"jawab Siwon. Siwon mengulurkan tangannya ke arah Heechul seperti hendak meminta sesuatu. "Sekarang berikan ponselmu. Aku harus mengetahui no ponsel karyawanku,"katanya.
"Ah….tunggu dulu, aku hanya seorang chef. Jadi aku tidak melayani order, tidak membersihkan toko, ataupun peralatan memasak. Well, jika kita hanya berdua aku akan membantu sesekali,". Heechul berbicara dengan kepala yang digoyang goyangkan. Bibir merahnya selalu sedikit merengut manja ketika dia bicara, membuat Siwon gemas melihatnya. Yah, dia merasakannya sedikit tanpa dia sadari.
"Aku mengerti. Sekarang berikan ponselmu,"kata Siwon lagi.
Heechul merogoh kantong celananya, lalu mengeluarkan ponsel dan menyerahkannya ke Siwon. "Ini bukan trikmu agar bisa meneleponku dan mengajak kencan kan?"goda Heechul.
Siwon menatapnya datar. "Aku sama sekali tidak mengerti tentang bakery. Yang aku tahu hanya menjual dan mendapat keuntungan. Tentang menu bakery aku serahkan sepenuhnya kepadamu. Dan aku harap kau tidak mengecewakan dengan menumu,"kata Siwon sambil memasukkan no ponselnya ke ponsel Heechul tanpa memperhatikan godaan Heechul.
Heechul memiringkan kepalanya sambil melihat wajah Siwon. Tangganya memegang dagunya sambil sesekali mencubitinya. "Lalu kenapa kau membuka toko kue kalau kau tidak mengerti sama sekali tentang bakery? Bagaimana kalau aku menipumu?"
"Setidaknya aku tahu kapan aku meraih keuntungan atau kerugian. Itu saja sudah cukup bagiku,"Siwon menekan tombol panggil, dan tak seberapa lama ponselnya bordering dan no ponsel Heechul tertera dilayar ponselnya. "Kau mulai masuk kerja minggu depan. Jama kerja mulai jam 8 sampai jam 4 sore. Sebaiknya jangan datang terlambat,"kata Siwon. Dia lalu menekan tombol reject di ponselnya dan menyerahkan ponsel Heechul ke pemiliknya. "Itu no ponselku. Simpan dan hubungi aku jika ada apa – apa,"
Heechul menerima ponselnya dan memasukkannya kembali ke kantung jaketnya. "Kupastikan kau tidak akan kecewa bekerja sama denganku,"Heechul mengulurkan tangan untuk menjabat tangan Siwon. Siwon menyambut uluran tangannya. Menggenggam tangan halus Heechul lalu melonggarkan genggaman tangannya. Heechul tidak melepaskan tangannya. Siwon berusaha menariknya lagi dan mengibaskannya berusaha melepaskan tangannya dari genggaman Heechul.
"Yak…lepaskan tanganku,"
"Kenapa hal ini tidak berpengaruh kepadamu ya,"ujar Heechul pelan tanpa melepaskan tangan Siwon.
Siwon menarik tangannya kasar dan akhirnya berhasil melepaskannya dari genggaman Heechul. "Yaa..apa kau sudah lupa dengan yang barusan kita sepakati…aiiisshhhh,"
.
.
.
TBC
.
*big thanks for :
RaraRyanFujoshiSN AhrastringsElf hani107 SimbaRella(you are my fav author) Kimikimjae(i read your fic, and it's so awesome) and Tutup boto, untuk reviewnya di fic saya sebelumnya. I love you guys...
