Ini adalah fic NON humor pertamaku…. Dan fic romance pertamaku juga…

HOPE YOU LIKE IT!


Disclaimer: Masa-shi Kishi-kishimoto?

Warning: AU, OOC, OC, Gaje, Alur Cepet~

My Life Music

Prolouge:

Naruto's POV

Namaku adalah Namikaze Naruto umurku masih 14 tahun. Aku baru saja naik ke kelas 2 SMP. Aku senang sekali dengan musik, Aku sudah mencoba berbagai musik piano, double bass, gitar, dll tetapi hasilnya 0 tak Ada yang bisa ku kuasai. Piano Susah sekali karna tangan kanan Dan kiri beda bergeraknya. Double bass tak cocok dengan ku suaranya berat Dan itu sangat besar. Gitar aku mau tapi tak mau. Untungnya Saat aku kelas 2 aku mulai belajar biola. Menurutku biola sangat anggun. Aku Ingin menjadi musisi yang hebat!

Ayahku bernama Namikaze Minato. Ayahku seorang pengusaha. Ia mempunyai toko musik untuk menjual alat musik, toko elektronik, toko furniture, dan alat sekolah. Aku tahu aku memang sangat terdengar kaya tetapi ayahku tidak sombong! Buktinya semua pegawai ayah betah bekerja sebagai pegawai ayah! Ibuku bernama uzumaki kushina. Ia adalah seorang designer terkenal yang juga mempunyai toko itu sendiri! Walaupun kamus di otak ku tak banyak tapi aku masih bisa menjelaskan! Dan ah! Iya! Kakaku. Namikaze Sasori, kak saso mirip dengan ibu ia baru saja naik ke kelas 1 SMA. tidak banyak orang yang tahu kalo saso-nii kakak ku hanya Tenten, eh... Sepertinya itu tidak bisa di bilang 'tidak banyak'

Sekolah ku adalah salah satu Dari sekolah elit di konoha. Konoha School, terdiri dari SD, SMP, dan SMA. Aku hanya mempunyai 1 teman sejati! Siapa lagi kalau bukan Tenten? Dia bukanlah orang yang sombong. Dia pemain biola baru selama 3 bulan. Sakura, Ino, dan karin sudah 1 semester 3 bulan. Aku yang biasa di bilang pro di sini... Aku sudah 1 tahun bulat.

"Nona, ini sudah jam 6 sekolah anda akan di mulai 2 jam lagi." suara pria di ikuti dengan ketukan pintu di pintuku.

"Iya aku akan siap-siap dulu! Terimakasih!" sahutku dari kamarAku pun langsung bangun lalu mandi. Sehabis itu aku keluar, berganti baju, dan menyisir rambutku. ku lihat jam ku 06:35. Aku segera mengambil tas ku dan tas biolaku sehabis itu memakai kaos kaki dan epatu lalu turun ke ruang makan. Saat aku keluar kamar aku melihat pria yang tadi mengetuk pintuku. "kau dari tadi menungguku Arashi-san?" tanyaku pada pria itu yang bernama Arashi

"tidak nona baru saja sarapan untuk hari ini roti dan susu seperti biasa, nona" jawabnya sopan

Arashi adalah salah satu kepala pembantu di rumah. Ia mengurusi aku sejak kecil. Saso-nii mempunyai pembantu prifat sendiri namanya inuka.

Rambutku ku kuncir kuda tinggi supaya tidak menggaguku, yang lain biasa saja

Aku pun turun ke bawah melihat saso-nii, kaa-san, dan tou-san. Mereka melihatku dengan tersenyum. "aku tidak terlalu lama kan?" tanyaku sambil tersenyum.

"tidak kok kami baru saja turun lihat saja makananku belum ku makan." kata ayah dengan nada bercanda.

"untung saja Kau tak membuatku terlambat." kata saso-nii

Aku pun makan bersama keluargaku lalu aku siap-siap menaiki mobil mercedes untuk berangkat. Aku dan nii-san duduk di back seat dengan jason di depan.


Sampai di sekolah aku turun dari mobilku. Saso-nii tetap duduk, SMA agak jauh dari sini.

Aku masuk ke kelasku lalu menyapa Tenten "ohayo Ten-can..." sapaku

"ohayo naru-chan...!" sapanya dengan ceria

"bagaimana biolamu? Sudah lancar?" tanyaku perhatian

"sudah donk!"

"hei Naruto cepat pergi itu akan menjaditempat dudukku!" sahut sakura dengan keras

Tempat yang ku duduki itu nomer 2 dari depan dan dari kiri. Lalu ku lihat depan kursiku, kosong 'ku duduki saja yang depan' pikirku. 5 menit kemudian aku melihat sasuke masuk ke kelas. Dia melihat keadaan kelas ini lalu duduk di pojok kiri, tepat di sebelahku. Aku selalu bingung mengapa ia selalu di sebelahku ? Biarlah! Selama 3 menit aku diam saja mendengarkan cerita tenten dengan seksama. Tiba-tiba ada pengumuman. "siswa-siswi yang mengikuti ekstra musik segera mengambil alat musiknya dan datang ke ruang musik" speaker kelas berbunyi jelas aku pun mengambil tas biolaku lalu pergi dengan tenten.

Di ruang musik ku lihat kurenai-sensei ada di situ dengan seorang
gadis, akupun masuk "ohayo..." kataku sambil masuk

"ohayo naruto. Ini ada murid baru yang bisa bermain piano ia mau masuk ke club ini..." kata kurenai-sensei. Aku di angkat menjadi ketua saat kelas 1, kelas 3 mau ujian...

"selamat datang di club ini... Namaku Namikaze Naruto namamu?" tanyaku

"H-Hyu-Hyuuga Hi-Hinata" jawabnya

"di sebelahku bernama Tenten, aku ketua dari klub ini senang berkerja denganmu..." kataku dengan ramah

"ya sudah saya tinggal dulu kalau begitu" kata kurenai-sensei

"hai! Sensei!" jawabku lantang

"okay aku harus berkata... Kau sama sekali tak cocok di panggil ketua." kata suara perempuan

Aku berbalik, melihat hinata dengan muka judes dan mengetikanya...

"hah?"

"apakah kau tuli, nona naruto?"

"tidak." jawabku

"kalau begitu mengapa kau menanyakan itu?"

'kalau ini terus di lanjutkan tidak akan berlatih kita' "Sakura, Ino, Karin, Ten-chan, minna ayo kita berlatih! Hinata-san ayo kita main lagu favorit dan terbaik club kita!" sahutku dengan tersenyum

Aku pun mengeluarkan biolaku, membetulkan bownya, lalu memasang shoulder rest biolaku. Ukuran biolaku 4/4. Di sini ada yang memegang cello, dan harpa. Kita pun bermain, aku mempelajari kalau Hinata tidak terampil pada piano mulai dari pertama ia pasti ada salahnya. Ia pasti mengecilkan lagu ini, Kaori No Yokaze, Wangi Angin Malam adalah lagu sekolah kita yang di ubah menjadi classic lagu ini adalah lagu tersusah yang pernah kami mainkan. Semua anggota club lama langsung berkumpul menjadi lingkaran untuk berunding "pianis kita terlalu sombong dia menggampangkan lagu ini seperti lagu murahan! Kita tidak bisa melanjutkan terus kalau seperti ini!" bisik temari sang pemain
harpa kita

"aku setuju, tetapi kita tidak boleh mengelurkanya langsung itu tidak sopan! Sekolah kita juga di kenal siswanya sopan dan disiplin!" bisik ku balik, semua mengangguk "bagaimana kalau kita mencobanya sekali lagi?" lanjut ku

"ok!"

"Hinata-san ayo kita ulangi lagi!" kataku bersemangat

"aku sudah tahu!" katanya sok tahu

Aku pun memetik senar e di biolaku tanda marah. Para anggota club musik memberi bahasa isyarat isyarat. Senar e bertabda marah, senar a bertanda senang, senar d tanda ada pengumuman, senar g tanda sebal. Para violis lain menjawabnya dengan senar e dan a. Mereka setuju.

"sedang apa kalian?" tanya Hinata

"bukan kok, aku tadi merasa biolaku yang senar e agak kendor tau-taunya tidak... Hehe..." jawabku berbohong. Walaupun aku tidak sering berbohong tetapi aku pandai berbohong tanpa setitik kesalahan, tetapi berbohong ku bukanlah hal yang jelek biasanya aku mempergunakanya untuk menghindari pertengkaran.

10 menit kemudian bel berbunyi. Semua bergegas membereskan barang-barangnya dan kembali ke kelas. Sebagai ketua aku keluar terakhir, aku harus menutup korden dan mematikan lampu. Sehabis itu ku bawa biolaku dan lari ke kelasku.

BRAK!

Aku terjatuh, biolaku ikut jatuh, orang di depanku juga jatuh. Aku melihat lututku, 'hanya luka kecil...' kataku dalam hati "kau tak apa-apa?" tanya orang yang kutabrak tadi aku pun kaget mendengar suaranya. Aku mendongak dengan rasa kaget, blush mulai muncul di wajahku. Oh
my...


Sebenernya chap 1 akan segera selesai~

jangan lupa REVIEW nya...

:3