Dimanapun, kapanpun, siang dan malam aku selalu memikirkan ini.
Seberapa besar kau mampu memberiku cinta seperti yang kau janjikan ?
Seberapa banyak waktu yang mampu kau berikan tanpa mengeluh padaku?
Aku terlalu bodoh untuk tahu...
Dan menyembunyikan jiwa yang terluka...Agar kau tak merasa kehilanganku, sama sepertiku yang sudah kehilanganmu...
Aku hanya takut kau sendiri...Aku menyayangimu. Dan aku juga sudah memaafkanmu...atas dosamu yang lain.
Jika memaafkan adalah merelakan,maka... Akupun belajar merelakanmu untuknya... Untuk dia yang kau pilih.
Jika saat ini kau terluka dan hancur karenaku, jangan salahkan aku.
Karna sebenarnya yang menghancurkanmu bukanlah aku, tapi keegoisan dan keserakahanmu.
Maaf ? Sudah kubilang aku memaafkanmu, tapi untuk kembali...Aku tak bisa! Ada Dia... Dia yang selalu mencintaiku, memberi surga terindah untukku. Yang tak pernah kuragukan seberapa ia mampu memberiku cinta dan segala yang ia punya, untukku...Hanya untukku.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Love Blind
.
TaoRis Fanfiction
.
.
Kris x Tao/ Chanyeol x Tao/ Kris x Lay
.
.
Hurt /Comfort/ Drama
Yaoi/ Thypo's/ Crime scene
.
.
No flame or Bash!
Don't like...
Don't read! Ok?
.
.
.
TaoRis Present
Inspiration : Day and Night by Gummy
.
.
.
.
.
14 February 2013
Akhirnya, Ia jatuh terduduk dipinggir jalanan yang sudah semakin sepi itu, jelas ...ini sudah jam dua pagi,dan ia juga sudah berlari tanpa henti selama tiga jam,tidakkah itu hebat ?
Ia merengkuh tubuhnya sendiri yang rapuh, meskipun tak serapuh hatinya saat ini.
" Hiks...Kenapa? Hiks..Kenapa kalian tega padaku hah! " teriaknya entah pada siapa.
Seperti inikah rasanya kehilangan? Atau lebih tepatnya terkhianati oleh orang orang yang kau percayai ?
Tao- namja itu menangis dengan keras,tubuhnya bergetar hebat, dengan isakannya yang terdengar memilukan.
Ia baru saja kehilangan jiwanya, saat melihat dengan mata kepalanya sendiri bagaimana Dia-kekasihnya- bercumbu dengan orang lain- orang yang selama ini ia anggap saudara sendiri. Meneriakkan namanya berkali kali. Oh Tuhan...mungkin lebih baik jika ia tak melihatnya bukan ?
Tidak! Itupun tak adil untuknya...
Karna Tuhan sudah merencanakan takdirnya... Dan mengirim malaikat untuknya.
" Hey...Kau tak apa apa ?" tanya seorang namja menepuk punggungnya.
Ia- Tao-mendongak, menatap namja itu dan sedikit terkejut begitu tahu siapa namja itu.
" Chanyeol hyung..."
" Kau mengenalku? Apa kita pernah bertemu sebelumnya ? " tanya namja itu bingung. Tao menggeleng lemah, mereka memang tak pernah bertemu, tapi Tao masih mengingatnya saat dulu... Sang kekasih menceritakan tentangnya, tentang persahabatan Chanyeol dengannya.
" Hyung...Hiks hiks,Aku...aku-
" Ya! Ya! Ishh! Malah pingsan. Sehun,bantu aku membawanya ke mobil..." panggilnya pada sahabatnya yang berdiri tak jauh darinya itu.
" Kita mau membawanya kemana Chanyeol hyung ? Kita tak tahu dimana rumahnya ? "tanya namja yang dipanggil Sehun tadi begitu mereka sudah berada didalam mobil.
" Kerumahku..."
" Hah ?"
" Kurasa ia mengenaliku Sehun,tak ada salahnya kita tanyakan dulu nanti setelah ia sadar " timpalnya menjawab kebingungan Sehun.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
" Eungh, Dimana aku ? "tanya Tao saat pertama kali membuka matanya dan berada disebuah kamar yang asing untuknya. Ia mengerjapkan matanya beberapa kali untuk menyesuaikan diri.
" Kau sudah bangun ? "tanya Chanyeol yang duduk disofa tak jauh dari ranjangnya, dimana Tao masih berbaring disana. Tao menoleh kearahnya dan kembali menunduk begitu ia menyadari dimana ia sekarang. " Ini kamarku, semalam kau pingsan dan aku tak tahu harus membawamu ..." ia tak melanjutkan kalimatnya ketika melihat Tao yang kembali terisak. Ia berjalan mendekati namja yang lebih muda darinya itu,mendudukkan dirinya lalu menepuk pundak namja itu pelan.
" Hey, Kau tak apa kan ? Apa yang terjadi padamu ? Kau boleh menceritakannya padaku jika kau tak keberatan euhm...
" Peach! Panggil saja aku Peach,hyung."potong Tao cepat, Chanyeol mengerutkan keningnya mendengar nama itu.
" Kenapa hyung ? Hiks ,Apa aku tak pantas untuk memiliki nama itu ?"tanya Tao disela isakannya. Chanyeol tersenyum, lalu ia menggeleng pelan.
" Bukan, bukan tak pantas, hanya saja namamu itu unik, dan aku pikir...Kau memang pantas dengan nama itu Peach, Kau memang terlihat unik dan...manis. " entah ini hanya untuk menghiburnya atau memang tulus dari hatinya, yang jelas Tao merasakan sensasi nyaman dalam kalimat namja ini. Ia menunduk malu.
Chanyeol meraih dagunya dan memaksa pemuda itu untuk menatap matanya.
" Apa yang terjadi heum ? " tanyanya lagi penuh kelembutan.
"Kekasihku...hiks hiks...dia..." Tao tak mampu melanjutkan kata katanya dan memilih menerjang namja didepannya itu untuk menumpahkan air matanya lagi. Chanyeol sedikit kaget oleh pelukan Tao yang tiba tiba itu,namun sesaat kemudian ia membalas pelukan itu dengan hangat. Dan ia dapat merasakan sensasi jantungnya yang berdetak lebih cepat, ia menyadarinya...
Ia jatuh cinta pada namja ini pada pandangan pertamanya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
23 December 2013
17.35 KST
.
.
" Arrgghh! Hah hhhh... " Tao terbangun dari tidur siangnya dengan nafas yang terengah engah. Karna seperti biasa,mimpi buruk itu datang kembali. Mimpi dimana ia kehilangan segalanya, cinta, jiwa dan hidupnya.
.
.
Sepuluh bulan sudah berlalu namun tak sedikitpun ia lupa akan kejadian itu.
Dimana dihari Valentine itu Kris-sang kekasih-memberinya sebuah kejutan yang sangat berkesan padanya,begitu berkesan hingga ia tak mampu untuk melupakannya, walau ia sangat ingin.-rasa sakit-
Sebuah kejutan yang membuatnya tahu jika Kris bukanlah miliknya lagi.
Dan Kris memilih dia. Sekretarisnya sendiri yang selama ini sudah ia anggap keluarga.
"Hiks...hiks...Bodoh kau Zi Tao! Kenapa kau terus saja mengingatnya hah! Kenapa ? Kenapa harus sesakit ini ? Hiks hiks.."isaknya pilu. Dia meremas dada sebelah kirinya, berharap sesak didadanya itu bisa hilang.
" Begitu bodohkah aku jika aku memilih diam ? Begitu butakah cintaku padamu ge, hingga aku seakan membutakan hatiku pada pengkhianatanmu ?" gumamnya lagi.
" Tidak, aku tidak bodoh ge, hanya saja... Aku tak mau kau merasakan sakit seperti apa yang kau torehkan padaku saat ini, hiks" ia melanjutkan monolognya sembari menatap ponselnya yang kembali bergetar. Tujuh pesan dan dua belas panggilan tak terjawab, dan itu hanya dari satu nomor, nomor yang ia hafal- bahkan diluar kepala- siapa pemiliknya. Disela isaknya, Tao menyunggingkan senyum tipis.
" Tidak! Dan aku tak lagi buta pada cintamu Kris ge, karna ada dia...
Dia yang selalu memberiku cinta. Dia yang membuatku kuat menghadapi kenyataan ini, dan membuatku jatuh cinta untuk kedua kalinya,padanya.
Hanya padanya..."bisik Tao sebelum ia menjawab panggilan di ponselnya itu.
" Hyung, Aku masih sibuk sekarang, nanti saja akan aku kabari lagi oke ? " ucap Tao riang tanpa memberi kesempatan pada sang penelfon untuk bersuara. Dan tak lama kemudian ia menutup sambungan itu. Ia bangkit dan berjalan menuju meja belajarnya lalu memasukkan buku buku pelajarannya kedalam tas sekolahnya, setelah selesai ia beranjak kekamar mandi.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Setelah merasa cukup rapi saat ini, Tao segera melangkah keluar dari kamarnya yang berada diseberang kamar Kris, atau bisa dibilang kamar yang ditempatinya saat ini adalah kamar tamu.
Setelah mengunci kamarnya ia berniat langsung keluar rumah sebelum ia melihat kamar Kris yang sedikit terbuka. Ia mengernyit, tak biasanya Kris pulang sesore ini.
Sedikit menguatkan hati, ia melangkah menuju kamar itu dan melongokkan kepalanya dari balik pintu, tak ada orang,hanya saja terdengar suara gemercik air dari kamar mandi,Kris sedang mandi. Memutuskan untuk masuk,Tao menghela nafasnya saat sampai ditengah ruangan itu,rasa sesak itu kembali terasa didadanya.
Dulu...Ia selalu menghabiskan malam malamnya disini,dikamar ini bersamanya. Menikmati bisikan dan desahan serta menghirup harum tubuh yang selalu membuatnya melayang itu. Namun sekali lagi itu dulu.
Saat ia masih merasa memilikinya, memiliki cintanya. Cinta seorang Kris.
Tao melangkahkan kakinya menuju ranjang Kris,disentuhnya bed cover warna biru itu pelan,lalu mendudukkan tubuhnya disana. Matanya mengedar keseluruh ruangan itu,semuanya tetap sama, rapi dan bersih.
Ya, Kris memang seorang yang sangat rapi dan disiplin.
Hanya saja semua terasa asing dan tak lagi penuh kehangatan seperti dulu. Tak ada lagi harum tubuh mereka yang tertinggal seperti sebelumnya. Tak lagi ada bingkai indah kenangan mereka yang dulu selalu ia pajang dikamar ini bahkan tak ada lagi candaan ataupun gelak tawa dikamar ini sejak saat itu.
Tao masih terdiam, matanya tertutup perlahan saat kenangan demi kenangan itu kembali mengusik otaknya. Sakit ,sesak dan perasaan kecewa yang mengerikan kembali menusuknya jiwanya,ia menghela nafas beratnya.
Tak mau terus terkurung pada memori itu, iapun segera bangkit dan berjalan menuju jendela,membuka kordennya dan dapat dilihatnya suasana senja kota Seoul yang berkabut di pertengahan Winter tahun ini.
CEKLEKK!
Tao masih tenggelam dalam lamunannya saat pintu kamar mandi itu terbuka,menampilkan seorang Kris yang masih mengenakan bathrobnya.
"Tao..." ucap Kris lirih, ia sedikit terkejut dengan kehadiran Tao dikamarnya. Namun rupanya Tao tak mendengar dan masih sibuk dengan dunia lamunannya. Kris tersenyum dan berjalan mendekatinya dengan pelan,dan sesaat kemudian ia sudah melingkarkan kedua tangannya diperut namja itu, ia memejamkan matanya menghirup aroma cologne dari tubuh yang sangat ia rindukan itu. Kris dapat merasakan jika untuk sesaat tubuh Tao menegang oleh gerakannya yang tiba tiba itu dan ia mencoba berfikir jika Tao hanya kaget saja.
Tao melepas pelukan Kris pelan, ia membalikkan badannya menghadap Kris,lalu tersenyum manis. Senyum yang justru membuat hati Kris berdenyut sakit. -Tao menolaknya lagi.-
" Tumben gege sudah pulang ? "tanya Tao datar lalu berjalan menuju sofa single yang ada di pojok ruangan itu dan mendudukkan dirinya disana.
" Euhm, "jawab Kris yang kemudian membuka lemari pakaiannya. Ia mengambil pakaiannya.
" Gege sudah makan ?,"tanya Tao lagi. Kris hanya menggeleng.
" Perlukah Tao-
" Tak usah Tao. Gege sebenarnya hari ini...
" Ada meeting lagi ?"potong Tao cepat. Dan dapat Tao lihat wajah Kris yang kikuk saat ia mengangguk. Ia tersenyum tulus, " Gwaenchana gege..." timpalnya. Lalu ia meraih tas selempangnya yang digeletakannya di ranjang Kris dan menyandangnya.
" Kau mau kemana ? " tanya Kris melihat Tao yang tampak rapi. Tao menoleh, " Ah ya sampai lupa, Gege... Tao malam ini akan mengerjakan tugas dengan Xiumin hyung dirumahnya, jadi mungkin Tao akan menginap disana,boleh kan ? "tanyanya pada Kris. Kris hanya mengangguk tanda ia mengijinkannya.
Tao tersenyum senang lalu berjalan mendekati Kris.
Cup
-Tao mengecup bibir Kris sekilas.
" Gomawo gege...hehehe. Bye bye gege,semoga malammu menyenangkan.." ucap Tao seraya melangkah meninggalkan Kris yang masih membeku ditempatnya
" Tao menciumku..." gumamnya lirih sambil menyentuh bibirnya yang baru saja dicium oleh Tao itu.
Hanya sebuah kecupan ringan,namun itu sudah cukup membuat dadanya berdesir hebat. Ia sadar bahwa rasa cintanya pada namja itu tak pernah hilang dari hatinya. Meski kini tak lagi seperti dulu, tak ada lagi ciuman, ataupun pelukan hangat darinya,apalagi hingga melewati malam dengan desahannya. Tidak,itu takkan terjadi lagi...karna Tao kini selalu menolaknya,menolak sentuhannya.
Sejak sepuluh bulan yang lalu...
Dipandangnya punggung namja itu hingga hilang dari pandangannya, ia menghembuskan nafasnya pelan sebelum menyunggingkan senyumnya, senyuman penuh gurat kekecewaan.
Samar ia mendengar kekehan namja itu entah dengan siapa,sepertinya ia sedang menelfon seseorang, yang jelas bukanlah dengannya. Karna sekali lagi sudah sepuluh bulan ini Tao menjauhinya.
" Hehehe, oke hyung, Tao bisa kok,bilang Jung ahjussi untuk menjemput Tao ya..." suaranya terdengar manja pada orang yang diajaknya bicara, dan lagi lagi- Kris merasa dadanya berdenyut sakit.
Senyum itu, nada manja itu... Tak lagi untuknya.
" Mwo! Jadi kau sendiri yang menjemputku hyung ? Ishh oke oke Tao turun sekarang, wait a minutes oke? " teriak Tao yang langsung melesat keluar dari apartement mereka.
Begitu sakit oleh sebuah kesalahan. Ya...Penyesalan selalu datang terlambat,dan tak jarang penyesalan itu datang saat kita sudah tak mempunyai lagi kesempatan kedua.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Hujan di musim dingin ini semakin menambah hawa dingin disenja yang sudah merangkak menjadi malam itu. Dan berada didalam kamar dengan menyalakan pemanas ruangan dengan suhu yang tinggi mungkin adalah pilihan yang tepat.
Dan disinilah Tao berada,duduk manis dengan segelas coklat hangat ditangannya. Matanya tak lepas dari tetesan air hujan yang menyirami bunga bunga kecil ditaman buatan yang terletak disamping kamar tempatnya kini berada. Ia menghembuskan nafasnya kasar, berusaha menyingkirkan perasaan lelahnya,lelah pada kebohongan yang ia tutupi selama ini.
Kembali disesapnya coklat ditangannya itu pelan,seolah ingin hanyut oleh rasa manis dari minuman kesukaannya itu.
Mengabaikan seseorang yang sedari tadi tengah menciumi bahu dan dadanya yang terekspose itu penuh sayang.
"Eunghh...Chanyeol hyung, Bisakah aku meminum coklatku dulu euhmhh.…"ucapnya sambil mendesah pelan saat ciuman namja itu beralih kelehernya.
Chanyeol- namja itu tersenyum,lalu sedikit bergeser untuk menyamankan posisinya yang tengah memangku kekasihnya itu. " Memang kapan hyung melarangmu meminum coklatmu heum ? " ucapnya dengan senyum menggoda. Tao mengerucutkan bibirnya imut, tanda ia sedang kesal yang justru membuat Chanyeol terkekeh gemas dan mengecup bibirnya cepat. Tao menunduk malu, menutupi wajahnya yang merona oleh perlakuannya itu,Chanyeol kembali tersenyum.
" Hey, Apa yang sedang kau pikirkan Peach ? Kau terlihat banyak melamun euhm ?" tanya Chanyeol sambil mengelus pipi namja panda itu lembut. Tao mendongak menatap Chanyeol, lalu ia disesap lagi coklatnya itu.
"Aku sedang memikirkanmu hyung, memikirkan tentang hubungan kita "jawab Tao kembali mengedarkan pandangannya keluar jendela, -hujan diluar semakin deras.
Chanyeol mengerutkan keningnya, " Apa maksudmu heum?" tanyanya tak mengerti,ia lalu menyusupkan wajahnya keceruk leher pemuda panda itu,kembali menghirup harum tubuh namja yang sudah tujuh bulan ini menjadi kekasihnya. Tao menghela nafas beratnya.
"Aku hanya sedikit bingung padamu hyung, kau tahu kan jika aku masih tinggal bersama 'dia'. Tapi kenapa hyung tak pernah bertanya alasanku tetap tinggal bersamanya? Kau juga tak terlihat marah padaku, tidakkah hyung cemburu ataupun takut aku akan kembali padanya ? Atau... Kau tak sungguh sungguh mencintaiku hyung? "tanya Tao beruntun tanpa melepas pandangannya dari titik titik air yang mengalir di luar jendela kamar itu.
Chanyeol mengeratkan pelukannya di perut Tao, dihirupnya lagi harum tubuh itu. Dan seperti candu,aroma tubuh itu selalu menjadi penenang dari segala kegelisahan jiwanya, dan membuatnya ingin terus memilikinya.
" Bohong jika hyung bilang tidak cemburu saat kau berada satu atap dengannya, hyung juga takut kau berpaling padanya lagi. Tapi... Hyung mencintaimu Baby, sangat mencintaimu. Jadi hyung juga harus mempercayaimu bahwa kau takkan mengkhianati kepercayaan hyung " jawab Chanyeol tenang tanpa mengalihkan wajahnya dari leher jenjang itu.. Tao memejamkan matanya, ia menghela nafas panjangnya sebelum melanjutkan ucapannya.
" Bagaimana jika kekasihku itu adalah salah satu orang terdekatmu, atau bahkan keluargamu hyung ? Apa kau masih akan mencintaiku dan mau mempertahankanku? Selama ini aku tak pernah bercerita tentangnya padamu,jadi bisa dibilang aku membohongimu hyung. Apa kau tak kecewa padaku?"tanya Tao sendu. Chanyeol tersenyum, lalu ia menggeleng pelan.
"Tentu saja tidak Baby. Seperti apapun masa lalumu,hyung tak mempermasalahkannya. Karna yang terpenting adalah sekarang dan seterusnya kau hanya mencintai hyung,dan itu sudah cukup buat hyung untuk selalu mempertahankanmu Baby, dan kenapa hyung tak bertanya padamu tentang kekasihmu? Hyung hanya yakin jika suatu saat kau akan mau menceritakannya pada hyung saat kau sudah merasa siap …"jelas Chanyeol panjang lebar.
Tao meneteskan air matanya,ia sungguh terharu oleh sikap Chanyeol yang begitu tulus padanya. Inilah yang membuatnya dengan mudah melupakan kesedihannya.
Chanyeol sangat lembut dan penuh perhatian padanya. Sikapnya,perlakuannya,dan juga sentuhannya. Tao sangat suka, Tao sangat menyukai semua yang ada pada diri Chanyeol.
Dipeluknya dengan erat namja tampan itu.
"Aku...Hanya takut kehilanganmu hyung."ucapnya lirih. Chanyeol tersenyum, didorongnya tubuh kekasihnya itu pelan sekedar untuk melepas pelukannya, lalu ditatapnya wajah sendu itu dengan tatapan tulusnya. Chanyeol mengecup bibirnya sekali lagi, " Tak akan! Hyung janji tak akan pernah meninggalkanmu sendiri Baby Peach. Saranghae My Baby Peach..." ucap Chanyeol penuh cinta.
" Nado saranghae hyung..."
.
.
.
.
.
.
.
.
.
" Baby, Apa kau tidur heum ? " tanya Chanyeol sambil membenarkan letak selimut mereka. Tao hanya bergumam tak jelas dan makin membenamkan wajahnya didada bidang Chanyeol. Tubuhnya yang masih polos terasa begitu hangat saat bersentuhan dengan tubuh Chanyeol yang juga belum mengenakan pakaiannya.
" Baby...Tak bisakah malam ini kau menginap disini ? "tanya Chanyeol lagi. Tao menggeliat kecil lalu mendongakkan kepalanya menatap Chanyeol dengan matanya yang sayu. " Waeyo hyung ? "tanyanya kemudian.
" Malam ini akan ada pertemuan kecil disini Baby. Sehun,Kai dan juga Kris akan berkumpul disini,mereka juga membawa pasangan mereka masing masing. Jadi... Bisakah Baby menemani hyung malam ini ?" pinta Chanyeol lembut.
Tao sedikit terkejut mendengar nama Kris, namun ia segera menyembunyikan keterkejutannya itu, lalu menghela nafas panjangnya.
Ingin rasanya ia menolak permintaan Chanyeol, namun melihat wajah kekasihnya yang menatapnya penuh harap membuat Tao tak tega untuk mengecewakannya.
Tao tahu bahwa cepat ataupun lambat ini pasti akan terjadi,karna ia tahu dengan pasti jika Chanyeol adalah sahabat dekat Kris.
Ia menganggukkan kepalanya pelan namun sukses membuat wajah Chanyeol menjadi cerah seketika.
" Gomawo Baby, Jeongmal gomawo.." ucapnya sambil mengecup bibir Tao lagi. Seolah masih belum puas pada kenikmatan yang baru saja mereka reguk. Bibir yang terasa bagai candu untuknya, membuatnya tak pernah bosan untuk terus menikmati sensasi manis dari bibir curve itu.
.
.
.
.
..
.
.
.
.
" Jadi... Mana orang yang telah mampu membuat seorang Park Chanyeol ini takluk padanya heumm?" celetuk Kris begitu mereka berenam mendudukkan dirinya disofa panjang yang terdapat diruang tengah kediaman Chanyeol itu.
Chanyeol tersenyum, " Dia baru saja bangun tidur, mungkin ia sedang mandi saat ini " jawab Chanyeol santai.
Kris mengerutkan keningnya, " Huh?" menatap Chanyeol tajam seolah meminta penjelasan. Chanyeol terkekeh pelan, " Yeah... Seperti yang kau lihat,kami baru selesai dan jangan khawatir Kris,akan kukenalkan Baby Peachku yang seksi itu pada kalian. "jelas Chanyeol dengan smirknya.
" Ckckck...Sejak kapan hyungku ini jadi pervert eoh?" goda Sehun pada Chanyeol.
" Sejak pertama menyentuhnya.." jawab Chanyeol memasang wajah inocent,membuat kelima orang itu terkekeh pelan. Sementara Kris hanya memutar bola matanya malas.
" Memangnya secantik apa sih kekasihmu itu ? Apa dia lebih cantik dari kekasihku ini euhm?"Kris sambil mengelus pipi seorang namja yang duduk disebelahnya itu dengan sayang-Lay. Membuat yang bersangkutan langsung menundukkan wajahnya malu.
Chanyeol terkekeh pelan, "Dia memang tak secantik kekasihmu Kris, tapi dia itu imut dan menggemaskan seperti anak kecil,dan aku suka itu,aku suka saat dia bermanja manja padaku,"jawab Chanyeol santai.
Entah kenapa wajah Kris tiba tiba mengeras,mendengar jawaban Chanyeol barusan, ingatannya jatuh pada sosok lain yang ia cintai selama ini,Tao.
Kejadian tadi sore kembali terbayang dibenaknya,ia tersenyum lalu meraih ponselnya untuk mengirim sms pada namja itu.
" Bisakah kau tak memikirkannya saat bersamaku Kris..." ucap namja disebelahnya itu dengan dingin. Lay,-sekretaris yang sekaligus kekasih Kris-tahu betul jika saat ini Kris tengah memikirkan Tao. Kris mendongak menatap kekasihnya itu,ia lalu tersenyum, " Aku hanya khawatir padanya chagi...Tadi sore dia pamit padaku mau menginap dirumah temannya " jawab Kris sambil menaruh dagunya dipundak Lay.
Kelima orang itu terkekeh melihat mereka berdua, " Makanya hyung, jangan punya dua istri,nah kalau begini kau sendiri yang repot, "celetuk Kai yang langsung mendapat deathgalare gratis dari Kris.
PLETAKK!
" Aww,Kenapa kau menjitakku Kyungsoo hyung?" rajuk Kai pada Kyungsoo saat ia mendapat jitakan manis dari kekasihnya itu.
" Ya! Jangan menasehati Kris hyung! Memang kau sendiri tak suka selingkuh eoh?"ucap Kyungsoo menatap tajam Kai.
" Ishh,sudah kubilang aku tak selingkuh hyung,kau saja yang terlalu cemburuan "sergah Kai membela diri. Kyungsoo memutar bola matanya malas, " Terserah kau saja Kkamjong, tapi jika sekali lagi aku melihat kau masih suka menggoda yeoja yeoja genit itu,jangan salahkan aku jika aku benar benar meninggalkanmu!"pungkas Kyungsoo memasang wajah masamnya. Kai langsung memeluk kekasihnya itu untuk menenangkannya.
" Baiklah my Baby Soo,aku janji tidak akan melakukannya lagi, tapi jangan marah ya chagie..." rajuknya sambil menciumi pipi Kyungsoo. Sedangkan Kyungsoo hanya diam tanpa ekspresi. Dan semuanya hanya menatap geli melihat pertengkaran kecil mereka, yang bagi mereka itu sudah biasa terjadi dalam rumah tangga.#plakk.
" Haduuuhh, Pusing aku melihat kalian yang seperti anak kecil semua. Yak! Chanyeol hyung,lalu mana kekasihmu itu,kenapa lama sekali huh? " celetuk Sehun pada Chanyeol yang baru saja mendudukkan dirinya dikursi itu,ia meletakkan secangkir coklat yang masih mengepulkan asapnya. Tak lama kemudian dua orang maidnya datang membawa beberapa botol minuman dan juga makanan ringan untuk teman temannya itu.
"Dia masih mandi Sehun, kau ini kenapa penasaran sekali padanya huh? Bukankah kau sudah pernah bertemu dengannya? "jawab Chanyeol ringan lalu menyesap coklat hangatnya perlahan.
Sehun mengernyitkan keningnya, "Bertemu dengannya? Kapan? Apa aku mengenalnya hyung...? " tanyanya semakin penasaran. Ia cukup yakin jika selama ini ia tak pernah melihat Chanyeol bersama orang lain,apalagi sampai mengenalnya.
Chanyeol tersenyum, " Apa kau ingat saat kita menolong seorang namja yang pingsan dipinggir jalan beberapa bulan yang lalu euhm? "ucapnya balik bertanya. Dan semua mata menatapnya yang sedang berusaha mengingat ingat kejadian itu.
" Maksudmu namja yang kau bilang sedang patah hati karna kekasihnya selingkuh itu? Astaga hyung! Jadi namja panda itu? " lagi lagi semua mata menatap penasaran kearahnya. Bahkan Chanyeolpun ikut heran saat ia menyebut kekasihnya namja panda.
" Heumm? "
" Euhm, maksudku dia kan memiliki lingkaran hitam disekitar kantung matanya,jadi kupikir ia lebih mirip seperti panda hyung." jelasnya kemudian. Chanyeol terkekeh mendengar alasan Sehun barusan. Begitu juga dengan yang lainnya,namun tidak termasuk Kris yang justru mengeras ekspresinya mendengar penuturan Sehun. Dan lagi,ingatannya jatuh pada sosok namja yang sedari tadi memenuhi pikirannya, Tao.
Tao-nya juga mempunyai lingkaran hitam dibawah matanya.
" Euhm,Kau benar Sehun,dia memang lebih mirip seperti panda,pandaku yang imut tentunya.."ucap Chanyeol sambil membayangkan wajah kekasihnya itu. Ia kembali tersenyum.
" Dan kalian tahu,jika ternyata dia juga sangat menyukai panda,dan mungkin jika aku memintanya memilih antara aku dan binatang kesukaanya itu,maka ia akan lebih memilih pandanya itu huh! " lanjutnya lagi dengan nada melas yang dibuat buatnya,membuat semua orang kembali terkekeh geli oleh tingkahnya. Sejak kapan seorang Chanyeol menjadi manja seperti ini huh?
Dan lagi,Kris menegang saat mendengar cerita Chanyeol barusan,kenapa semua yang diceritakan oleh Chanyeol tentang kekasihnya itu mengingatkannya pada sosok Tao. Kembali ia meraih ponselnya,ia benar benar tak tenang akan keadaan namja itu,apalagi sampai detik ini Tao tak membalas satupun pesan yang dikirimkannya. Ini aneh baginya,karna biasanya Tao akan segera membalas pesannya,atau bahkan menelfonnya setiap kali ia menanyakan keberadaannya. Ia mulai menempelkan ponsel itu ditelinganya begitu ia sambungkan ke nomor namja panda itu,mengabaikan tatapan tak suka dari namja disebelahnya itu,Lay.
Dan Kris kembali menelan kegelisahannya saat telfonnya tak terjawab oleh yang bersangkutan. Ia menghela nafasnya berat sebelum ia menoleh pada Lay yang tengah menatapnya dengan tatapan luka.
Ya,siapa yang tak terluka jika saat kau berada disamping kekasihmu,dan ternyata dia tengah memikirkan orang lain?
" Maafkan aku Lay,aku hanya cemas karna ia sama sekali tak membalas pesanku.."ucapnya pada Lay. Lay hanya diam tak menjawab,ia berusaha untuk tak membuat mereka sebagai obyek pembicaraan dalam reuni kecil itu,karna dia juga sudah sangat lelah dengan semua ini.
Kris tahu jika Lay sangat terluka olehnya,tapi ia juga tak bisa melepas Tao seperti keinginan Lay. Ia masih mencintai Tao,sangat. Dan mungkin kini jauh lebih besar dari sebelumnya.
Namun sayangnya ia juga tak mampu untuk memilih salah satu dari mereka. Ia dari mencintai keduanya,dan mereka mempunyai peran penting dalam hidupnya. Jikalau bisa,maka Kris ingin mereka dapat berjalan seiring dengannya. Tapi, apakah yakin itu bisa dilakukannya tanpa melukai hati salah satunya?
Kris berusaha bersikap wajar saat semua mata memandang kearahnya dan Lay saat ini.
.
.
.
.
" Astaga hyung! Kenapa lama sekali kekasihmu itu huh, aku jadi makin penasaran seperti apa sih wajah kekasihmu itu? " gerutu Kai mencoba mencairkan suasana yang tegang itu. Chanyeol menoleh kearah pintu kamarnya yang masih tertutup itu, sedikit melongokkan kepalanya hingga ia sedikit berteriak memanggil kekasihnya itu.
" Baby Peach, kau belum selesai euhmm? " panggilnya lembut. Tak ada jawaban,namun Chanyeol tahu bahwa kekasihnya itu mendengarnya. Ia lalu membalikkan wajahnya menghadap kearah teman temannya. " Mungkin dia belum selesai Jong in"ucapnya kemudian.
" Hunnie, apa menurutmu kekasih Chanyeol hyung itu cantik eoh? " tanya seorang namja cantik bernama Luhan pada kekasihnya-Sehun.
" Seperti yang dikatakan Chanyeol hyung, dia itu tidak cantik tapi dia itu manis dan imut,tapi bagiku kaulah yang paling cantik Luhan hyung..." jawab Sehun merayu kekasihnya itu,membuat wajah Luhan seketika merona. Ia mencubit pinggang Sehun hingga kekasihnya itu memekik pelan.
" Ishh, kalau kau mau menggodaku jangan disini Luhan hyung,tunggu sampai dirumah oke?" goda Sehun sambil bersmirk mesum,membuat Luhan harus menundukkan kepalanya, dan menyembunyikan wajahnya yang semakin merona akibat godaannya.
Dan lagi lagi hal ini membuat kelima orang lainnya terkekeh geli-meskipun untuk Kris dan Lay,itu hanya dibibir saja. Karna kenyataanya mereka tengah dalam kondisi hati yang tak baik-.
" Seperti apapun kekasih Park Chanyeol,kurasa kekasihkulah yang paling cantik. " ucap Kris mencoba mencairkan kondisi hati Lay yang buruk karenanya tadi. Lalu tanpa aba aba ia meraih dagu kekasihnya itu dan menyatukan bibir mereka dalam sebuah ciuman.
Hal ini hanya berdampak pada kelima orang lainnya yang hanya bisa sweatdrop pada kebiasaannya ini. Sedangkan Lay yang mendapat ciuman tiba tiba itu hanya bisa pasrah dan berusaha mengimbangi permainan lidah Kris,dan tentunya dengan wajah yang memerah sempurna.
Dan tepat saat itu tiba tiba...
CEKLEKK!
Pintu kamar Chanyeol terbuka,dan seseorang yang keluar dari kamar itu harus langsung mendapat suguhan pemandangan hot ini. Dia-Tao- cukup tersentak saat melihatnya, seketika ia menunduk dan pura pura tak melihat adegan itu.
Sementara Lay yang memang duduk berhadapan langsung dengan pintu kamar Chanyeol, merasa lupa bagaimana cara berkedip untuk beberapa saat begitu melihat siapa yang keluar dari kamar Chanyeol. Ia mencengkram lengan Kris kuat kuat sebagai bentuk keterkejutannya.
Wajahnya yang semula memerah sempurna,berubah menjadi pucat pasi. Dan Kris yang menyadari hal ini menjadi heran dan mau tak mau ia melepaskan ciumannya dan ikut menoleh kearah pandangan Lay.
Dan ia... Merasa kehilangan seluruh oksigen diparu parunya begitu ia mengetahui hal apa yang menyebabkan Lay seperti itu.
Dan seketika... Ia merasa seperti seekor sapi yang berada dibawah tiang penjagalan.
Sakit yang amat menyiksa,dan ketakutan yang membuncah saat kemudian ia melihat dia-Tao,namja yang sedari tadi memenuhi fikirannya-menyambut uluran tangan Chanyeol dan duduk dipangkuan sahabatnya itu.
" Tao..."panggilnya lirih, sangat lirih hingga tak ada seorangpun yang bisa mendengarnya,seolah suarapunnya juga ikut tercekat ditenggorokan.
.
.
.
.
.
.
TBC or END?
Sebenernya ini Twoshoot, tapi aku mau liat responnya seperti apa dulu, coz sebenernya ff ini akan ada sedikit unsur crime nya nanti dichap endingnya.
Jujur aku kurang yakin pada chap dua itu ya karna scenenya itu. Jadi masih belum pasti dilanjut tidaknya.#digampar
