Disclaimer: La corda bukan punya boku...pastinya, kalo punya boku, pasti boku ga akan nulis fic ini
MINNA-SAN! Hisashiburi! xD
Balik lagi ke fandom La corda deh...hehehe
Jaa, happy reading!
Musim semi di seisou gakuen, lapangan dipenuhi oleh ratusan siswa baru yang bersiap-siap (mo kemana?) membuka lembaran masa mudanya. Wajah mereka terlihat manis dan lugu dengan balutan seragam barunya. Di kejauhan, dua orang senpai menatap hangat kumpulan siswa baru itu lewat jendela yang agak kusam.
"Uwaaah, murid-murid tahun ini manis sekali ya, Kaji-kun," celetuk Hihara sambil tersenyum lebar.
"Betul betul! Semoga saja kita dapat banyak anggota baru di klub tahun ini!" ujar Kaji dengan semangat.
"Yaaa…klub ini hampir saja dihapuskan dari daftar ekstrakurikuler sekolah karena anggotanya cuma kita berdua, Kaji-kun. Pokoknya, kita harus dapat anggota minimal 4 orang! Ayo semangat! Semangat!" kata Hihara sambil mengepalkan tangannya erat-erat. Kaji cuma terkekeh kecil melihat senpainya yang sudah kelas 3 itu bertingkah seperti anak kecil.
"Ongaku club…apa bisa kamu bertahan di seiso gakuen ini…?" gumam Kaji pelan sambil menatap ke arah jendela.
Ongaku club adalah klub yang membentuk band sekolah di seiso gakuen. Tapi tidak begitu banyak peminatnya karena kebanyakan yang masuk seiso gakuen adalah pemain musik klasik. Saingan ongaku club adalah orchestra club, yang tiap tahunnya punya puluhan anggota baru.
"Kaji-kun, Kaji-kun, upacara penerimaan siswa barunya sudah selesai tuh! Ayo kita berdoa supaya kita dapat banyak anggota baru!" Hihara menarik-narik baju Kaji.
"A…ah, iya senpai!"
"Ya tuhan, kirimkanlah klub ini anggota yang manis dan lugu seperti malaikat, penurut, mau diatur, pekerja keras dan sama-sama berniat memajukan ongaku club yang sudah berada di ambang kehancuran(?) ini…."
Belum selesai Hihara berdoa, tiba-tiba telinganya mendengar suara pintu geser terbuka. Seorang pemuda berambut hijau agak cepak, berbadan besar dan berkulit kecoklatan, berdiri di ambang pintu. Yang pasti, dia jauh dari yang Hihara harapkan, dengan alis yang turun sebelah membuat mukanya tidak lugu apalagi manis.
"Permisi, apa benar ini ongaku club?" tanya pemuda itu.
"SELAMAT DATANG!" dua makhluk yang senang akan kedatangan pemuda itu, dengan lebaynya menyambut dengan muka yang berseri-seri kayak di kartun-kartun.
"E?..eto…anggotanya cuma kalian berdua?" ujar si rambut hijau yang masih kaget karena sambutan yang lebay barusan.
"IYA," jawab Hihara dengan nada kalau-nggak-masuk-klub-kubunuh!
"Eh, kamu bukannya kelas dua..? Dasi merah itu…" ujar Kaji sambil menatap dasi merah yang menyembul di jas hitam pemuda itu.
"Iya, aku tadinya mau ikut ekskul sepak bola lagi tahun ini, tapi kata kaichou…kelas satu yang ingin mendaftar sangat banyak, makanya kelas dua yang sudah pernah ikut ekskul tidak boleh ikutan lagi." kata pemuda itu sambil menggaruk-garuk rambut hijaunya.
"Oh ya, aku belum memperkenalkan diri, nggak enak disebut author 'pemuda itu', namaku Ryotarou Tsuchiura." kata pemuda (Tsuchiura) itu sambil sedikit menundukkan badan.
"Hahahaha…ribet amat sih akaichan, padahal udah jelas fandomnya la corda, tapi mesti ada acara kenalan segala…" Hihara tertawa terkekeh sambil mengibas-ngibaskan tangannya ala banci.
"Hihara-senpai, jangan merusak suasana cerita ah," Kaji menyikut senpainya yang berambut hijau muda itu. "Kenapa kamu masuk klub ini Tsuchiura-san?"
"Aku…penasaran saja sih, aku bisa main piano…keyboard dan bass sedikit." Tsuchiura menyuruput teh hijaunya yang barusan disediakan oleh Kaji.
"Uwaaaah, sugoi sugoi! Kamu bisa tiga alat musik sekaligus!" ucap Hihara dengan nada kagum.
"Ah…hampir lupa, namaku Aoi Kaji, kelas dua, gitaris. Salam kenal." Kaji mengeluarkan senyum 100 wattnya (khusus buat cewek aja, bukan buat Tsuchiura dan Hihara)
"Oh ya, aku Kazuki Hihara, kelas tiga, drummer. Salam kenal!" ucap Hihara riang.
"Ah, salam kenal juga. Mohon bantuannya," ucap Tsuchiura tersenyum tipis.
"Tapi…kita harus cari anggota baru lagi, soalnya kalau kurang dari empat anggota, Kanazawa-sensei akan menghapus klub ini.." Kaji menghela nafas panjang.
'Ya tuhan, kali ini kirimkanlah anggota baru yang alisnya tidak turun sebelah, mukanya tidak sangar, badannya tidak besar, imut, lucu dan mau berusaha keras memajukan ongaku club ini.' batin Hihara.
Pintu geser tua itu terbuka sekali lagi. Yang datang seorang pemuda tinggi kurus, tampan, berambut biru tapi…he has a poker face, seperti tak ada urat-urat di mukanya. Daripada manusia, dia lebih mirip robot.
'Tuhan…bukan ini yang kumau…tapi biarlah…yang penting ongaku club punya anggota' Hihara nangis bombay dengan sparkle-sparkle kuning sebagai latarnya.
"Selamat datang, kamu mau mendaftar jadi anggota? Ayo duduk dan minum teh," sambut Kaji dengan senyuman hangatnya.
"Ini…ongaku club atau klub minum teh? Aku datang kesini bukan untuk bersantai minum teh," kata pemuda berambut biru itu angkuh, membuat Tsuchiura naik pitam.
"Hei, maksud mereka menyediakan teh supaya anggota baru tidak tegang. Kalau mau mendaftar jadi anggota klub ini, ikuti saja. Jangan kaku begitu." celetuk Tsuchiura semi-lembut.
"Ini memang sifatku. Apa ada yang salah?" Tsukimori merespon dengan malas.
"Nggak ada, tapi setidaknya kamu harus belajar bersikap ramah pada orang lain. Pernah diajarin nggak sih di SD?" Tsuchiura tersenyum menyeringai.
"Memangnya kau tahu apa tentang aku?"
Suasana di ongaku clubpun menegang.
"Ah, ehm…kamu kelas dua juga kan? Berarti sama dengan Tsuchiura dan Kaji ya! Oh ya, siapa namamu?" Hihara berusaha mencairkan suasana.
"Len Tsukimori," ucap Tsukimori datar. "Aku bisa bermain bass dan gitar."
"Hihara-senpai, bagaimana kalau kita beri mereka sedikit demo tentang klub kita?" usul Kaji.
"Sou da! Ayo, Kaji!" Hihara berlari menuju arah peralatan musik. (emang seluas apa sih, ruangannya?)
Tsukimori dan Tsuchiura ditinggal berdua. Mereka saling bertatapan dengan wajah heran, tapi beberapa detik kemudian mereka memalingkan wajahnya satu sama lain. Sedangkan Kaji sibuk mengetes bassnya dan Hihara melakukan heat up dengan drumnya.
Setelah selesai, mereka menatap satu sama lain dan mengangguk tanda sudah siap.
"3…2…1…go!"
Permainan Hihara dan Kaji tidak buruk, tapi belum bisa dibilang bagus. Suara dentuman drum mengiringi suara bass dengan harmonis. Suara itu harusnya menjadi suara yang enak didengar kalau saja Hihara dan Kaji lebih meningkatkan tekniknya (bayangkan sendiri).
"Bagaimana? Bagaimana? Bagus tidak?" Tanya Hihara penasaran.
Kedua makhluk itu terdiam dengan wajah berpikir.
"Err…bagus…tapi entah kenapa, rasanya biasa saja…" kata-kata Tsuchiura berhasil mengangkat sekaligus membanting Hihara dan Kaji.
"Aku juga berpikir begitu," kata Tsukimori sambil menyilangkan tangannya.
"Intinyaaaa…sesuatu itu pasti ada kekurangan dan kelebihan," kata Hihara agak kesal dengan komen mereka berdua yang polos tanpa basa-basi.
"Justru itu, dengan adanya kalian disini, kuharap kita bisa menjadi band sekolah yang bagus dan mengadakan konser di tokyo dome!" Kaji menyimpan bass kuning emasnya.
"Eeeh? Itu kan kata-kataku, Kaji-kun!" dengus Hihara kesal.
"Yaa, itulah permintaan sesepuh kita(?). Jadi mulai dari sekarang mohon bantuannya ya!" tutup Kaji sambil tersenyum lebar.
Tsuchiura tersenyum kecil sambil menurunkan alisnya sebelah. Tsukimori hanya mengerutkan alis sambil menghela nafas.
Mulai sekarang, Ongaku Club akan menghadapi berbagai macam masalah…
Chapter 1 owari!
Dou? dou datta?
Fic ini boku bikin buat lucu-lucuan aja siiih...jadi terserah mo direview ato ga... (pasrah amat sih bo) ;)
Kalo direview, nanti boku kasih hadiah chapter baru! (kagak butuh...)
Jaa, thanks for R&R!
