Tittle : "LOVE LOVE LOVE"

Author : Desta Soo~

Main Cast :

-Do Kyungsoo (Girl)

-Kim Jongin / Kim Kai

Support Cast :

-Oh Sehun / Kai's Friend

-Han Minyoung (OC) / Kyungsoo's Eomma

-Do Minjoon (OC) / Kyungsoo's Appa

-Kim Jonghyuk (OC) / Jongin's Appa

-Yoo Innah (OC) / Jongin's Eomma

-And Other! (Seiring berjalannya cerita maka cast akan bertambah!)

Genre : Fluffly, Romance, Familly, Little Hurt

Length : Chaptered!

Disclaimer : "FF ini murni hasil pemikiran Desta Soo. Jika ada kesamaan dalam alur maupun cerita dengan milik orang lain, mohon beritahu Desta Soo lewat kolom Review!"

Summary : "Do Kyungsoo adalah siswi 'beasiswa' di sekolah XO HIGH SCHOOL yang sangat membenci kata 'Pem-bully-an'. Tapi, 'Pembully' nomor 1 dikelasnya membantu Ia ketika dirinya sangat membutuhkan uang untuk membayar biaya rumah sakit sang Ibu. Namun sayang dibalik itu semua, ternyata sang pembully memiliki 'alasan' tertentu saat membantunya!"

.

.

.

THIS IS KAISOO GS FANFICTION... IF YOU DON'T LIKE IT, I HOPE YOU GO AWAY FROM HERE !

.

.

.

WARNING !

DON'T LIKE 'SUMMARY', DON'T READ THE 'STORY' !

.

.

.

.

SORRY FOR TYPO !

.

.

.

.

NO SIDERS !

.

.

.

.

ENJOY !

.

.

.

.

.

.

*0* === HAPPY READING === *0*

.

.

XO High School, sebuah sekolah bertaraf Internasional dengan segala fasilitas mewah yang disediakan bagi para pelajar yang belajar disana tengah mencari siswa-siswi baru yang sangat berprestasi yang akan mendapatkan 'beasiswa' untuk bisa belajar tanpa membayar uang sepeser pun disekolah ini.

Setelah mencari siswa ataupun siswi berprestasi dari seluruh Senior High School yang ada di Seoul hampir tiga bulan lamanya, akhirnya XO High School mendapatkan 'siswi' berprestasi itu dari SM High School yang tentu saja siswi tersebut memiliki IQ diatas rata-rata sehingga Ia beruntung karena dapat bersekolah 'gratis' selama dua tahun kedepan di sekolah yang menjadi favorit di Seoul itu.

Siswi beruntung yang mendapatkan 'beasiswa' itu bernama Do Kyungsoo, seorang yeoja cantik bertubuh mungil, berambut hitam lurus sepunggung serta warna kulitnya yang seputih susu dengan kulit lembut yang nyaris menyamai bayi yang baru lahir. Oh, jangan lupakan juga bibir berbentuk hatinya yang akan merekah apabila Ia menarik kedua sisi bibirnya membentuk sebuah senyum manis diwajah imutnya yang mampu membuat para pria disana akan langsung memujanya bagai dewi yang baru turun dari kayangan.

Kyungsoo adalah siswi kelas 2-A di SM High School yang merupakan siswi paling pandai dan juga teladan disana, sehingga keputusan dari kepala sekolah XO High School untuk menjadikan Kyungsoo salah satu pelajarnya adalah keputusan yang sangat amat baik.

Hari ini Kyungsoo telah siap dengan seragam kebanggaan XO High School yang membungkus rapi tubuh mungilnya. Ia berjalan keluar dari kamar kecilnya menuju ruang makan di mana sang ibu telah menunggunya untuk sarapan bersama.

"Pagi eomma.." sapa Kyungsoo pada sang ibu lalu mencium pipi wanita itu sebelum mendudukkan dirinya dihadapan sang ibu.

"Ini adalah hari pertama mu bersekolah disana, Kyunggie-ya... Eomma harap kau betah bersekolah disana, nak.." kata sang ibu.

Kyungsoo tersenyum lalu menganggukan kepalanya pada sang ibu.

"Itu pasti, eomma..." ucap Kyungsoo. "Menjadi salah satu siswi di XO High School adalah impian semua pelajar yang berada di Seoul ini, dan aku sebagai siswi 'beruntung' yang mendapatkan 'beasiswa' belajar selama dua tahun pasti akan sangat betah bersekolah disana, eomma." sambung Kyungsoo dengan semangatnya.

Sang ibu tersenyum manis lalu mengusap kepala Kyungsoo dengan sayang.

"Kau harus berjanji akan menjadi siswi nomor satu disana!" canda sang ibu.

"Siapa takut.." jawab Kyungsoo yang mulai memasukkan makanan buatan sang ibu kedalam mulutnya. "-Aku akan menjadi nomor satu di sekolah ku yang baru itu, eomma." sambungnya setelah mengunya makanan yang berada dimulutnya.

Mereka melanjutkan sarapan pagi itu dengan beberapa obrolan ringan diantara keduanya.

.

.

.

.

.

.

Dilorong sekolah lantai dua XO High School, terlihat seorang pria dengan potongan rambut rapi dan juga kaca mata besar yang membingkai hampir sebagian wajahnya sedang meringkuk ketakutan dilantai putih itu yang disaksikan langsung oleh siswa-siswi yang menatapnya dengan pandangan iba dan juga mencela. Kalian bertanya mengapa pria malang itu 'meringkuk ketakutan' dilantai putih itu dengan sepasang sepatu mahal berwarna putih dihadapannya, bukan ? Baiklah, akan aku jelaskan permasalahan yang terjadi beberapa menit yang lalu, tapi sebelumnya aku akan memberi 'sedikit' informasi tentang sekolah ini yang sangat penting untuk kalian ketahui !

Jika disuatu sekolah biasanya terdapat siswa atau siswi yang 'teladan', tentu saja akan ada antonim dari kata 'teladan' itu sendiri yang berarti siswa-siswi 'pemalas', 'nakal', 'pembully' dan sebagainya. Termasuk disekolah yang seluruh siswa-siswinya terdiri dari golongan menengah keatas seperti XO High School ini yang memiliki seorang 'boss' yang paling ditakuti bernama, Oh Sehun.

Sebenarnya Sehun tidak terlalu menakutkan seperti yang sering siswa atau bahkan siswi di sekolah ini katakan setiap harinya. Ia hanya seorang pria yang jarang tersenyum karena memang wajah dinginnya itulah yang membuat para siswa maupun siswi disini segan untuk menyapanya. Terlebih dari wajah dinginnya itulah Sehun memiliki daya tarik sendiri di mata wanita sebayanya yang membuat Ia menjadi idola nomor satu di XO High School.

Aku rasa itu saja 'sedikit' hal yang harus kalian ketahui, dan sekarang aku akan menjelaskan kejadian beberapa menit lalu yang menyebabkan siswa itu meringkuk ketakutan dilantai putih ini.

Lee Jongkook -siswa yang meringkuk ketakutan tadi- tak sengaja menabrak sang 'boss' XO High School saat Ia berjalan menunduk sambil membaca buku tebal yang berada ditangannya beberapa menit yang lalu. Jongkook yang tidak menjaga keseimbangannya langsung jatuh terduduk dihadapan sang 'boss' yang seperti biasa menampilkan wajah dinginnya kala itu.

Setelah mendongakkan kepalanya keatas untuk melihat siapa pemilik sepatu putih bersih yang tentu saja berharga mahal itu, Jongkook langsung menundukkan kepalanya ketakutan seraya begumam 'maafkan aku, aku tidak sengaja menabrakmu' berulang kali berharap permintaan maafnya diterima oleh sang 'boss'.

Sehun -sang 'boss'- hanya menampilkan wajah dingin seperti biasanya menatap malas sang pelaku penabrakan pada tubuhnya yang sedari tadi bergumam 'maaf' padanya. Ia tidak mengatakan apapun lalu melangkah maju menuju kelasnya yang berada tak jauh dari tempat ini.

"M-maafkan aku.. Ku mohon maafkan aku, Sehun-ah.." ucap Jongkook dengan nada bicara yang penuh penyesalan sekaligus ketakutan yang tersirat disana.

Tunggu dulu... Jongkook tadi berkata apa?

Sehun-ah?

Oh got! Kau menggali lubang kubur mu sendiri Jongkook-ah!

Sehun menghentikan langkah kakinya saat mendengar Jongkook memanggil namanya dengan 'sok' akrab seperti itu. Ia melirik dua orang pria yang sedari tadi berada dibelakangnya melalu bahu kanannya sendiri lalu menganggukkan kepalanya kecil dan kembali melangkah maju menuju kelasnyan saat mendengar suara pukulan dari belakang tubuhnya yang bisa dipastikan itu adalah suara dari dua pria -anak buahnya- yang sedang memukuli Jongkook dengan semangatnya.

Semua siswa-siswi yang berada disana hanya menatap iba tubuh Jongkook yang dipukuli habis-habisan oleh anak buah Sehun, tak luput juga ada siswa yang mencela Jongkook dengan kata-kata kasarnya sendiri.

"Dia pantas mendapatkan itu karena memang dia sudah 'sok' akrab dengan Sehun!" bisik seorang siswa ber-nametag Jinki itu.

"Ya, kau benar Jinki-ya.. Padahal kita tau bahwa Sehun sangat benci mendengar orang yang berbicara padanya hanya memanggil 'Sehun-ah' saja, dan sekarang Jongkook menerima ganjarannya." bisik siswa lainnya yang masih memandang kejadian pemukulan didepannya itu.

Setelah puas memukuli Jongkook, kedua pria anak buah Sehun tadi meninggalkan tubuh tak berdaya Jongkook menuju kelas mereka. Siswa-siswi yang melihat kejadian itu tidak bisa berbuat apa-apa melainkan memandang iba kondisi tubuh Jongkook yang sudah memar-memar disana-sini lalu melangkah memasuki kelas mereka masing-masing.

Kyungsoo yang kebetulan sedang berjalan dilorong lantai dua untuk mencari kelas barunya langsung saja disuguhkan pemandangan tubuh tak berdaya seorang pria yang tergeletak dilantai seorang diri. Ia segera memacuh langkah pendeknya untuk mendekati tubuh itu.

"Hey! Kau baik-baik saja? Apa kau bisa mendengar ku? Hey! Katakan sesuatu.." ucap Kyungsoo yang sekarang berusaha menyadarkan Jongkook dengan menepuk-nepuk pelan pipi kanan pria itu.

"T..to..lo..ng.. a...ku.." ucap Jongkook pelan, menahan rasa sakit disekujur tubuhnya.

Kyungsoo menganggukan kepalanya didepan Jongkook.

"Aku akan menolong mu... Bisakah kau memberitau ku di mana ruang kesehatan yang berada didekat sini? Aku akan membawa mu kesana.." ucap Kyungsoo sedikit panik saat melihat mata Jongkook yang kembali mencoba untuk tertutup.

Dengan gerakan pelan, Jongkook mengangkat tangan kanannya menujuk kesuatu arah ruangan yang tak jauh dari sana yang dapat Kyungsoo baca adalah 'ruang kesehatan' karena tulisan yang berada diatas pintu coklat itu.

"Aku akan membawa mu ke ruangan itu, tapi ku mohon kau harus tetap menjaga kesadaran mu..." Kyungsoo mengalihkan pandangannya untuk membaca nametag pria itu. "-Jongkook-ssi.." ucapnya, lalu mulai berusaha mengangkat tubuh tinggi Jongkook dari lantai untuk dibopong menuju ruang kesehatan yang tak jauh dari sana.

"Ya ampun.. Apa yang terjadi pada mu, Jongkook-ah?" tanya seorang wanita berumur tiga puluh tahunan yang menjaga ruang kesehatan itu. Ia segera membantu Kyungsoo untuk membaringkan tubuh lemah Jongkook diatas ranjang yang tersedia disana lalu memeriksa keadaan anak muridnya itu.

"Aku tidak tau apa yang terjadi pada Jongkook sebelumnya, saem. Aku sudah menemukannya meringkuk dilantai dilorong sana dengan luka-luka itu ditubuhnya." ucap Kyungsoo menjelaskan.

"Aku akan mengurus Jongkook saat ini, terima kasih karena sudah membawanya kesini, eum..." guru itu tampak bingung untuk memanggil Kyungsoo apa, karena memang dia belum mengenal siswi baru ini.

"Do Kyungsoo! Panggil aku Kyungsoo saja, saem." kata Kyungsoo ramah saat melihat guru yang menjaga ruang kesehatan ini tidak mengenalinya.

"Kau Do Kyungsoo? Siswi berprestasi dari SM High School, kan?" tanyanya.

"Ya, saem. Itu aku!" seru Kyungsoo lalu membungkuk hormat pada salah satu gurunya itu.

"Apa kau sudah tau dimana kelas mu?" tanya guru wanita bernama Victoria Song itu pada Kyungsoo.

Kyungsoo menggeleng pertanda Ia belum mengetahui dimana letak kelasnya.

"Kau berada di kelas 2-A. Kelas mu tak jauh dari ruangan ini, Kyungsoo-ya. Kau hanya perlu melewati tiga kelas disebelah kanan setelah keluar dari sini, dan kebetulan Saya adalah wali kelas untuk kelas 2-A." ucap Victoria song. "-Sebentar lagi kau akan ku antar ke kelas mu, tapi aku memerlukan bantuan mu untuk mengurusi Jongkook sebentar." sambungnya.

.

.

.

.

.

.

.

TOK TOK TOK

Ketukan dari luar menghentikan kegiatan belajar yang dilakukan dikelas ini lalu menatap kearah pintu masuk yang mana menampakkan Victoria saem dan seorang siswi bertubuh mungil dibelakangnya sedang berjalan masuk menuju ketengah kelas.

"Maaf Hyeoyeon saem, aku datang kesini untuk mengantar siswi baru pindahan dari SM High School yang kita bicarakan di rapat kemarin." kata Victoria pada Hyoyeon, guru yang mengajar mata pelajaran seni untuk kelas 2.

Hyoyeon tersenyum lalu mempersilahkan Victoria untuk memperkenalkan Kyungsoo kepada semua murid yang berada dikelas 2-A ini.

"Maaf Saya mengganggu waktu belajar kalian dengan Hyoyeon saem sebentar. Perkenalkan.. ini Do Kyungsoo, siswi dari SM High School yang akan menjadi bagian dari kita mulai saat ini." kata Victoria pada anak didiknya yang menatap bingung pada dirinya terlebih pada Kyungsoo yang sangat asing bagi mereka. "-Kyungsoo... Perkenalkan diri mu sekarang." Kyungsoo mengangguk lalu menghadapkan tubuhnya kedepan.

"Annyeonghaseyo... Do Kyungsoo imnida, aku harap aku bisa menjadi teman kalian mulai hari ini." ucap Kyungsoo seramah mungkin. Ia membungkukkan tubuhnya empat puluh lima derajat lalu kembali menegakkan tubuh mungilnya untuk melihat reaksi dari 'teman barunya' dikelas ini.

"Baiklah Kyungsoo, silahkan duduk disamping Caerin. Caerin angkat tangan mu." kata Hyoyeon pada Kyungsoo yang diangguki oleh murid baru itu.

Victoria pamit keluar dari kelas setelah melihat Kyungsoo duduk dibangkunya, dan Hyoyeon kembali melanjutkan pelajarannya yang sempat tertunda tadi.

.

.

.


LOVE LOVE LOVE


.

.

.

Dikantin saat waktu istirahat tiba, ada sekelompok wanita sedang membicarakan siswi baru yang menerima 'beasiswa' di sekolah mereka yang ketara sekali sangat tidak menyukai siswi baru itu.

"Apa kau tau? Aku satu kelas dengannya.. Ah! Menyebalkan!" kata yeoja cantik bernametag Chorong itu.

"Dia sekelas dengan mu, Chorong-ah?" tanya wanita lainnya yang merupakan satu genk dengan Chorong bernama Boomi.

"Iya, dan aku benci mengetahui bahwa dia satu kelas dengan ku!" kata wanita itu dengan nada sebal yang sangat ketara dari ucapannya.

"Hey.. Bukankah itu siswi yang kalian bilang tadi? Woah.. sedang apa dia kekantin ini? Apa dia mempunyai uang untuk membayar makanan disini?" ucap wanita bernametag Hayoung itu dengan remeh.

"Jangan katakan kalau dia hanya ingin 'menumpang' makan dikantin ini?" kata Chorong tak percaya saat melihat Kyungsoo yang membawa kotak makanan beserta satu botol air mineral ditangannya.

Kyungsoo berjalan menuju kursi kosong yang berada disudut kantin dengan tangan kanannya membawa kotak makanan berwarna biru muda dengan gambar Pororo dibagian depannya dan juga sebotol air mineral ditangan kirinya. Setelah mendudukkan diri dikursi kosong itu, Kyungsoo segera meletakkan kotak makanan dan juga air mineralnya diatas meja dan akan bersiap memakan masakan eommanya disana.

"Ahjumma... kemarilah!" panggil Boomi pada pelayan kantin yang tengah mengelap meja kantin tak jauh dari tempat mereka duduk. Yang di panggil pun mendekat.

"Ada apa, nona?" tanyanya.

"Ahjumma lihat itu? Siswi yang duduk disudut sebelah kanan sendirian yang sedang memakan makanan dari kotak bekal berwarna biru muda itu?" ahjumma tadi mengangguk. "-Usir dia dari sini, ahjumma. Apa ahjumma mau besok kantin ini sepi karena siswa dan siswi disini mengikuti 'dia' membawa bekal dari rumah?" ahjumma itu menggeleng cepat.

"Kalau begitu cepat usir 'dia' dari sini! Kami tidak bisa makan jika ada bau makanan busuk yang tercium oleh indra penciuman kami." kata Hayoung dengan wajah tidak sukanya.

Ahjumma yang berjualan dikantin itu menganggukan kepalanya lalu berjalan menuju meja dimana Kyungsoo sedang memakan makanannya.

"Permisi nak.. Maaf, siswa-siswi dilarang makan disini jika mereka membawa bekal dari rumah. Saya harap kau mencari tempat lain untuk memakan makanan mu itu, nak." ucap ahjumma tadi berusaha sopan pada Kyungsoo.

Kyungsoo menunjukkan wajah sedihnya sekarang, pasalnya Ia baru makan dua sendok nasi yang sudah dibawakan eommanya pagi tadi dan sekarang Ia harus pindah tempat untuk menghabiskan makanan itu karena 'peraturan' di sekolah ini tidak memperbolehkan siswa-siswi yang membawa bekal dari rumah makan dikantin sekolah. Ia mendesah pelan.

"Maafkan aku, ahjumma. Jika memang begitu aturannya, aku akan memakan makanan ku ditempat lain saja." ucap Kyungsoo, lalu menutup kota makanannya dan membungkuk sebentar kepada ahjumma itu sebelum berjalan keluar kantin dengan kotak makanan dan air mineral yang berada dimasing-masing tangannya.

Chorong, Boomi dan Hayoung bersorak gembira saat melihat Kyungsoo berjalan keluar dari kantin ini, dan kembali melanjutkan acara makan mereka.

Tanpa mereka sadari, bahwa sedari awal mereka membicarakan siswi baru itu sepasang telinga dan mata milik Oh Sehun mendengar dan juga melihat sendiri apa yang terjadi barusan. Dimulai dari siswi baru itu berjalan memasuki kantin sampai siswi baru itu kembali berjalan keluar kantin dengan wajah sedihnya menatap kotak makanan yang Ia pegang sendiri.

.

.

.

.

.

.

Di bandara penerbangan Internasional Incheon, terlihat seorang pria paruh baya dengan setelan jas resmi berwarna hitam sedang menunggu 'tuan mudanya' yang baru saja tiba di Korea keluar dari pintu penumpang pesawat. Tak lama menunggu, pria paruh baya itu tersenyum tipis saat kedua pasang matanya melihat pria muda dengan tampilan rapinya sedang berjalan keluar dari pintu masuk penerbangan dengan gagahnya. Pria paruh baya tadi segera mengahampiri anak majikannya itu lalu menundukkan kepalanya sebentar setelah berhadapan langsung dengan tuan mudanya.

"Selamat datang di Korea, Tuan Muda. Mari saya bantu membawa koper anda." kata pria paruh baya itu, lalu mengambil alih koper hitam dari tangan anak majikannya.

"Aku ingin langsung pulang ke rumah saja, paman.." kata pria muda itu.

"Baiklah tuan muda, mari.." pria paruh baya tadi mempersilahkan tuan mudanya untuk berjalan duluan diikuti dirnya sendiri dibelakang punggung tegap sang tuan muda tadi dengan koper hitam ditangan kanannya.

Setelah keluar dari pintu masuk bandara, pria paruh baya tadi segera membukakan pintu jok belakang untuk tuan mudanya lalu memasukkan koper hitam tadi dibagasi belakang mobil dibantu oleh petugas bandara, setelahnya Ia duduk dikursi disamping supir dan mobil pun melaju untuk mengantar anak majikan mereka menuju rumahnya.

.

.

.

.

.

.

Mobil berwarna hitam mewah itu telah sampai disebuah rumah mewah nan megah yang berdiri kokoh diatas tanah dengan desain eropa klasik berwarna putih pada bangunannya. Pria muda berpakaian rapi tadi turun dari mobil mewah itu dan berjalan masuk kedalam rumah kedua orang tuanya.

"Jongin... Anak ku..." sambut seorang wanita berpakaian modis pada orang yang sedari tadi mereka tunggui lalu memeluk tubuh tegap sang anak. "-Eomma merindukka mu, sayang..." sambung wanita berumur empat puluh lima tahun itu.

Jongin -atau tuan muda tadi- membalas pelukan sang Ibu. "Aku juga merindukan eomma.." ucapnya.

Nyonya Kim melepaskan pelukannya pada sang putra lalu mengelus wajah tampan dengan rahang tegas itu halus.

"Kau sudah besar sekarang, nak... Eomma sampai tidak bisa mengenali mu tadinya.." kata sang eomma yang mengagumi betapa tampannya akan semata wayangnya ini. Jongin tersunyum manis pada sang ibu lalu mengedarkan pandangannya saat tidak mendapati sang ayah disana.

"Appa kemana?" tanya Jongin pada ibunya.

"Appa disini, nak..." sahut sebuah suara yang diiringi langkah kaki menuruni tangga dari lantai dua.

Jongin segera beranjak dari sana menuju sang ayah lalu memeluk tubuhnya. "Aku merindukan mu... Appa..." kata Jongin dengan masih memeluk tubuh ayahnya.

"Appa juga merindukan mu, Kim.." balas sang ayah dengan mengusap-usap punggung tegap sang anak.

"Kau pasti lelah setelah melakukan perjalanan yang cukup jauh dari London menuju Korea, Jongin..." sang ibu berjalan menghampiri dua pria yang baru saja melepaskan pelukan mereka itu. "-Beristirahatlah, karena besok kau sudah mulai bersekolah lagi di XO High School sebagai siswa kelas 2 disana." kata sang ibu.

Jongin menganggukan kepalanya, lalu berjalan menuju kamarnya yang berada dilantai dua untuk mengistirahatkan tubuh lelahnya dikamar yang sangat Ia ridukan itu.

.

.

.

.

.

.

Saat ini Kyungsoo sedang berjalan menuju ruang kesehatan yang berada tak jauh dari kelasnya dilantai dua untuk melihat kondisi siswa yang tadi pagi sempat Ia tolong bernama Lee Jongkook. Setelah sampai didepan pintu ruang kesehatan, Kyungsoo segera masuk kedalam dan langsung disuguhi tubuh Jongkook yang meraih-meraih gelas berisi air yang terletak diatas meja disamping ranjang.

"Biar ku bantu.." ucap Kyungsoo, lalu mengambil segelas air putih tadi untuk diberikan pada Jongkook. Ia membantu Jongkook meminum air putih tadi.

"Terima kasih.." kata Jongkook masih dengan nada lemahnya setelah Ia meminum air putih tadi.

"Sama-sama.." balas Kyungsoo seraya meletakkan kembali gelas berisi air tadi ketempat semula.

Kyungsoo mengambil kursi dan mendudukan dirinya disamping tempat tidur Jongkook.

"Eum.. Boleh aku bertanya pada mu, Jongkook-ssi?" ucap Kyungsoo.

Jongkook menolehkan pandangannya pada Kyungsoo. "Kau ingin bertanya apa?"

"Sebelumnya, perkenalkan dulu.. Nama ku Do Kyungsoo, siswi pindahan dari SM High School yang mendapat 'beasiswa' untuk belajar disini dan aku berada di kelas 2-A.." ucap Kyungsoo memulai. "Eum... M-mengapa kau bisa seperti ini Jongkook-ssi? Apa yang terjadi pada mu pagi tadi sebelum aku menemukan mu meringkuk dilantai dengan wajah penuh luka seperi ini?" tanyanya.

"Ini semua karena siswa paling kejam bernama Oh Sehun itu." kata Jongkook tajam. "-Aku tidak sengaja menabraknya saat aku sedang berjalan sambil membaca buku pagi tadi, dan ternyata Sehun tidak memaafkan ku. Aku dipukuli oleh anak buahnya membabi-buta hingga mendapatkan luka-luka ini secara gratis hari ini."

"Dipukuli kata mu? Apa tidak ada teman mu yang membela saat kau dipukuli oleh mereka?" tanya Kyungsoo. Jongkook menggelengkan kepalanya. "-Tapi kenapa?"

"Tidak ada yang berani melawan dia disekolah ini."

"Kenapa seperti itu? Bukankah ini sekolah? Seharusnya kau melapor pada guru atau bahkan kepala sekolah disini bahwa siswa yang bernama Sehun tadi memukuli mu hingga seperti ini dan Ia bisa mendapatkan hukuman agar jera." ucap Kyungsoo dengan nada bicara yang tidak santai.

"Tapi yang memukuli ku bukan Sehun melainkan dua anak buahnya.." sanggah Jongkook.

"Y-ya meskipun begitu siswa yang bernama Sehun itu juga harus bertanggung jawab karena dia-lah yang menyuruh anak buahnya untuk memukuli mu hingga kau seperti ini."

"Sudahlah, Kyungsoo-ya... Semua itu akan sia-sia saja." desah Jongkook dengan lesunya. "-Tidak ada yang bisa menegur Sehun dan anak buahnya jika mereka sudah bertindak, termasuk kepala sekolah sendiri."

"Oh ya ampun... Ternyata disini juga ada 'sistem' yang seperti itu? Aku tidak habis fikir jadinya jika kepala sekolah saja tidak bisa mencegah siswa bernama Sehun itu." kata Kyungsoo seraya menggelengkan kepalanya.

"Tapi Sehun masih memiliki hati jika dibandingkan dengan sahabatnya yang satu lagi."

"Maksud mu?" tanya Kyungsoo tak mengerti.

"Ia sudah kembali... 'Boss' pertama di XO High School telah kembali dari London, dan aku yakin besok dia sudah kembali bersekolah disini lagi." ucap Jongkook.

"Tunggu! Tunggu! Tunggu!, Aku tidak mengerti Jongkook-ssi.. Tadi kau mengatakan bahwa Sehun adalah 'boss' di sekolah ini, dan sekarang kau mengatakan bahwa 'boss pertama' disekolah ini telah kembali dari London? Apa maksud mu ada 'boss' lain yang posisinya lebih tinggi dari Sehun? Begitukah?"

"Ya." jawab Jongkook. "Siswa itu bernama Kim Jongin atau lebih dikenal dengan nama 'Kim Kai', sahabat karib Sehun! Kai juga bersekolah disini saat masih kelas satu, namun Ia pindah ke London karena permintaan neneknya yang berada disana. Tapi sekarang Ia kembali lagi bersekolah disini, dan aku yakin akan lebih banyak lagi siswa ataupun siswi yang menjadi korban dari mereka. Bagaimanapun caranya, kau harus menjauhkan diri mu dari siswa yang bernama Kim Kai dan Oh Sehun itu, Kyungsoo-ya.." jelas Jongkook panjang lebar, memperingati wanita cantik itu yang menurutnya belum 'mengenal' tradisi yang ada di XO High School ini.

"Menjauhkan diri dari siswa benama Kim Kai dan Oh Sehun..?" batin Kyungsoo berkata seraya menatap wajah Jongkook.

.

.

.


LOVE LOVE LOVE


.

.

.

Kabar mengenai 'boss' nomor satu di XO High School telah kembali dan mulai masuk kembali hari ini menguar dengan sangat cepat dikalangan para siswa-siswi yang bersekolah disana. Desas-desus mengenai seberapa banyaknya perubahan pada sosok 'itu' menjadi topik paling utama yang dibicarakan diantara mereka.

"Aku dengar hari ini Kai sudah bersekolah lagi disini. Apa itu benar?" tanya seorang siswi berambut pirang pada kedua temannya yang berada dihadapannya.

Siswi berambut coklat menyahuti. "Kabarnya memang seperti itu. Aku jadi penasaran seberapa banyak perubahan Kai setelah lima bulan tidak bersekolah disini. Apa dia masih tetap seperti 'dulu'?"

"Aku dengar Kai sudah berubah dari terakhir kali kita melihatnya." sahut siswi lainnya yang juga berambut coklat namun berponi.

"Benarkah? Apa Kai berubah menjadi lebih baik? Atau dia semakin 'bad boy'?" tanya siswi berambut pirang itu lagi.

"Entahlah... Aku juga tidak terlalu mengetahui berita tentang Kim Kai itu. Bahkan kabar mengenai kembalinya dia dari London aku baru tau hari ini." sahut siswi berponi itu.

Kyungsoo yang mendengar pembicaraan itu semakin penasaran pada sosok 'boss' nomor satu di XO High School yang bernama 'Kim Kai' itu.

"Apa dia sehebat itu sampai-sampai semua siswa-siswi disini takut padanya?" tanya Kyungsoo dalam hati. "-Lalu, bagaimana ciri-ciri 'Kim Kai' itu? Apakah dia tinggi? Tampan? Kaya? Atau... Aish! Kyungsoo-ya apa yang kau fikirkan, huh? Apa kau melupakan perkataan Jongkook kemarin yang melarang mu untuk tidak berdekatan dengan pria bernama Kim Kai atau bahkan Oh Sehun itu? Aish! jinjja!" Kyungsoo memukul kepalanya sendiri saat melupakan perkataan Jongkook kemarin mengenai 'bahayanya' jika sampai Ia berhubungan dengan 'boss' disekolah ini, dan sialnya Kyungsoo membayangkan seperti apa rupa pria bernama Kim Kai itu. Sungguh Ia penasaran seperti apa wajah pria bernama Kim Kai itu.

Kyungsoo langsung melangkahkan kakinya memasuki kelasnya sendiri dan mendudukkan dirinya di kursi yang kemarin menjadi tempat duduknya. Ia membuka buku pelajaran bahasa Korea dan membacanya.

Saat sedang membaca, Kyungsoo kembali mendengar pembicaraan tentang sosok 'Kim Kai' itu, dan kali ini pembicaraan itu berasal dari sekelompok siswa yang suka membully dikelasnya.

"'Kim Kai' akan masuk ke kelas ini!" seru namja bertubuh atletis bernametag Choi Minho itu.

"Benarkah? Wah.. itu akan menarik! Jika 'Kai' satu kelas dengan kita, tentu kita bisa ikut membully siswa culun sisekolah ini. Benar bukan?"

"Ya, kau benar Jinki ya.." sahut siswa bernametag Lee Jonghyun itu.

Tiba-tiba Victoria saem masuk kedalam kelas sehingga membuat semua siswa yang tadinya bermain, ribut, bercerita, berhias dan sebagainya langsung duduk dengan diam.

"Aigoo, Kalian ini... Apa yang ada diotak kalian hanya bermain saja, eoh? Ingatlah.. Kalian sudah kelas 2, dan sebentar lagi ujian semester pertama akan diadakan. Tidak bisakah kalian duduk manis dengan mata yang membaca sebuah buku? Krystal Jung, berhenti berhias! Apa kau tidak takut wajah cantik mu rusak jika terlalu banyak mengoleskan bedak, huh?!" oceh Victoria saem pada anak didiknya. Siswi yang ditegur cemberut. Victoria saem menggelengkan kepalanya.

"Baiklah... Aku kesini untuk memberitau kalian bahwa akan ada siswa baru dikelas ini." kata Victoria saem membuat siswa-siswi didiknya menatapnya penasaran. "-Kai... silahkan masuk!" ucap Victoria saem pada sosok pria yang berdiri diluar kelas.

Dapat dilihat seorang pria tampan dengan kulit tan sexynya berjalan masuk kedalam kelas dengan wajah tanpa ekspresi. Ia berdiri disamping Victoria saem untuk menatap satu-persatu wajah 'teman lamanya' itu.

"Annyeong.. Kai-imnida!" ucapnya -tanpa menundukkan kepalanya-. Kai mengedarkan pandangan matanya menatap siisi kelas lalu berhenti pada sosok siswi cantik bermata bulat yang menatapnya dengan pandangan yang Kai sendiri tidak mengerti arti tatapan matanya itu.

"Kai... Silahkan duduk di 'kursi favorit' mu." ucap Victoria saem seraya memandang kursi kosong yang berada dibarisan paling belakang, tepatnya paling sudut disebelah kiri kelas.

Kai membungkuk sebentar pada Victoria saem lalu berjalan menuju kursinya dengan pandangan mata yang masih menatap sosok cantik itu yang sekarang tidak lagi menatapnya.

"Baiklah... Sekarang keluarkan buku pelajaran matematika kalian!" seru Victoria saem yang sekarang siap untuk mengajar.

Kai belum mengeluarkan bukunya karena sekarang Ia masih memandangi siswi cantik bermata bulat itu dengan serigaian yang terpatri diwajahnya.

"Murid baru, eoh? Ini akan menarik..." katanya dalam hati dengan senyum miring diwajah tegasnya.

.

.

.

.

.

.

Siswi berambut pendek itu berjalan dengan kepala menunduk siap menangis karena baru saja ditolak cintanya oleh pemuda tampan nan berkharisma bernama Oh Sehun.

"Wah... Kau menolak siswi cantik lagi, Sehun-ah?"

Sebuah suara mengintruksi kegiatan santai Sehun disebuah ruangan yang biasa Ia tempati bersama sahabatnya. Sehun segera menolehkan pandangannya pada arah pintu masuk, bersiap untuk memarahi orang itu jika saja 'sosok' yang berdiri dengan senyum miring itu bukan sahabat yang Ia rindukan belakangan ini.

"Kai!" seru Sehun.

Yang dipanggil tersenyum menyapa. "Hai... Tuan Oh Sehun! Lama tidak berjumpa!" ucap Kai seraya berjalan menghampiri Sehun.

Sehun segera berdiri lalu memeluk tubuh sahabat karibnya itu.

"Lama kita tidak bertemu, Kai! Apa kau berubah menjadi 'good boy' sekarang?" tanya Sehun setelah melepas pelukannya pada Kai dan melihat penampilan Kai yang rapi.

Kai terkekeh pelan. "Bisakah seorang Kim Kai menjadi 'good boy', Sehun-ah?" tanyanya. Tak lama setelah itu mereka tertawa bersama.

Kai dan Sehun duduk saling berhadapan disofa berwarna merah maroon itu dengan kegiatan masing-masing. Sehun sedang memainkan ponselnya, sedangkan Kai sekarang telah membaringkan tubuh atletisnya disofa itu.

"Sudah lama aku tidak 'bermain', Sehun-ah.. Apa kau mempunyai 'incaran' yang dapat aku 'mainkan' juga?" tanya Kai.

Sehun melirik Kai dari sisi kanan ponselnya lalu bertanya, "Apa kau tidak mendapatkan 'mainan' di London sana, huh?"

Jongin menggeleng. "Aku tidak suka membully orang Eropa! Orang Korea lebih menyenangkan untuk dibully!" serunya. Sehun tak menanggapi, Ia kembali memainkan sebuah permainan yang ada di ponselnya.

"Sehun!" panggil Kai. "-Apa kau tau siswi bermata bulat yang sekelas dengan ku? Sepertinya dia murid baru disini!" ujar Kai.

Sehun segera menanggapi pertanyaan Kai. "Namanya Do Kyungsoo... Siswi 'beasiswa' dari SM High School. Ia akan belajar disekolah kita sampai hari kelulusan nanti. Kenapa memangnya?" tanya Sehun setelah memberitau Kai sedikit hal yang Ia ketau tentang siswi yang Ia lihat dikantin kemarin.

"Jadi namanya Do Kyungsoo... Siswi 'beasiswa' dari SM High School? Menarik!" ucap Jongin pelan dengan senyum miring penuh arti diwajahnya.

.

.

.

.

.

.

Kyungsoo berjalan beriringan dengan Jongkook disamping kirinya. Setelah kejadian kemarin dimana Kyungsoo membawa Jongkook ke ruang kesehatan, keduanya memutuskan untuk berteman, dan bagi Kyungsoo, Jongkook adalah orang yang tepat untuk diajak berteman ketimbang siswa-siswi yang lainnya.

Jongkook sengaja mengajak Kyungsoo berkeliling sekolah yang luas ini agar 'teman'nya itu tau seluruh letak ruangan serta keadaan lingkungan sekolah mereka ini. Mereka kembali berjalan menuju tempat lain dan berhenti melangkah saat ada dua anak laki-laki menghadang didepan mereka.

Tubuh Jongkook tiba-tiba bergetar saat mengetahui siapa dua orang yang berada dihadapan mereka itu. Kyungsoo yang melihat Jongkook seperti ketakutan pun menyentuh lengannya.

"Ada apa?" tanya Kyungsoo pelan.

Jongkook tak menjawab, tapi Ia berjalan kedepan untuk menutupi tubuh mungil Kyungsoo dengan tubuhnya dari pandangan dua orang dihadapan mereka sekarang.

Kedua orang itu melangkah maju lalu berdiri dihadapan Jongkook yang berdiri menutupi tubuh Kyungsoo.

"Hai.. Bukankah kau yang menabrak ku kemarin?" tanya Sehun. "-Sepertinya aku harus berbicara dengan mu sebentar!" sambungnya, lalu merangkul tubuh Jongkook berlalu dari sana meninggalkan Kyungsoo dan Kai yang saling berhadapan.

Kyungsoo menatap sebentar wajah Kai yang berada dihadapannya lalu hendak melangkah kekanan untuk pergi dari sana, namun dengan cepat Kai mengikuti langkah Kyungsoo guna mencegah pergerakan dari siswi 'beasiswa' itu.

"Apa kau tidak mengenal ku?" tanya Kai.

Kyungsoo mendecih pelan. "Tidak ada waktu bagi ku untuk mengenal dirimu, jadi menyingkirlah karena aku ingin masuk ke kelas sekarang." kata Kyungsoo sengit, lalu melangkah dari sana.

Belum jauh Ia melangkah, Kai telah membalik dan memojokkan tubuh mungil Kyungsoo kedinding bercat putih disana.

"Yak! Apa yang kau lakukan, hah? Lepaskan aku!" teriak Kyungsoo marah sambil berusaha melepaskan tubuhnya dari kukungan pria tan itu.

Kai langsung mencegah pergerakan Kyungsoo dengan menahan kedua tangan wanita bertubuh mungil itu dengan satu tangannya. Ia mendekatkan wajahnya pada Kyungsoo lalu menusuri setiap lekuk wajah cantik siswi 'beasiswa' itu dengan mata elangnya.

"Kau cantik..." tangan kanan Kai yang bebas mengelus pipi bagian kiri Kyungsoo dengan lembut.

Kyungsoo yang merasakan sentuhan tangan Kai pada wajahnya langsung menolehkan kepalanya kelain arah sehingga membuat tangan Kai tak lagi menyentuh pipinya.

Serigaian diwajah Kai bertambah jadi sekarang. Ia mulai mendekatkan wajahnya pada telinga kiri Kyungsoo lalu berbisik sensual disana.

"Berapa 'harga' mu? Karena aku ingin 'bermain' dengan mu sekarang?" bisik Jongin sexy pada telinga kiri Kyungsoo. Lalu memandang kembali wajah cantik itu dari jarak dekat dengan senyum miring yang tidak pernah luntur diwajah tampannya.

.

.

.

.

To Be Continue ...

.

.

.

.

.

.

.

.

Hai Hai Hai Hai... Desta Soo comeback bawa FF GS baru berjudul "LOVE LOVE LOVE" dengan main cast KaiSoo again... *puppy eyes~ ^^

Bagaimana dengan chapter 1 FF ini, Readers-deul ? Menarik ? Membosankan ? Atau biasa-biasa saja ?

Riview Please... ^^

.

.

.

.

.

.

Desta Soo

20-12-2014