I Hate School, but I love my Sensei
Disclaimer: Masashi Kishimoto
Rated: T
Genre: Romance
Summary: Shikamaru yang sering bolos sekolah, suatu hari ayahnya tidak tahan dengan sikap Shikamaru yang kelewat pemalas, Shikamaru pun Homeschooling.
My Teacher
Di pagi yang cerah dimana semua orang bersekolah, berkerja dan lain-lain, tetapi Shikamaru masih ada di kasurnya, tidur dengan pulas, mengabaikan teriakan ibunya yang sedari tadi membangunkannya.
Nara Shikamaru, cowok pemalas berumur 17 tahun yang jenius, saking malasnya dia sering bolos, bahkan mungkin seminggu hanya 1 kali sekolah. Cowok ini adalah cowok kaya, banyak fans, bahkan terkenal di seluruh dunia karna website yang dibikin oleh salah satu fansnya. Entah kenapa dia bisa sejenius ini, padahal dia hanya sekolah Seminggu sehari.
"Shika! Cepat bangun! Kau ini malas sekali sih." Teriak Yoshino dari arah pintu.
"Nggg… Cerewet sekali, aku masih mau tidur!" Kata Shikamaru lalu kembali tidur.
"Shika! Ini udah jam berapa? Kau harus sekolah, Shika!" Teriak Yoshino berusaha membangunkan anaknya yang satu ini.
"Sudahlah, anak itu terlalu susah diatur." Kata Shikaku yang tiba-tiba datang.
Ting Tong
"Tuh dia sudah datang." Kata Shikaku.
"Dia siapa?"
"Guru Shika, dia homeschooling aja, dari pada dia tidak ada kerjaan. Yuk." Lalu mereka pun menghampiri 'guru Shika'.
.
Seorang wanita sedang duduk disofa, menunggu orang tua Shika.
"Selamat datang, Temari." Sapa Shikaku ramah.
"Hallo, pak."
"Jadi ini guru Shika? Cantik juga." Komen Yoshino.
"Makasih, tante." Kata Temari sambil tersenyum. "Jadi, kapan saya bisa mengajar anak anda?" Tanya Temari yang masih tersenyum.
"Kamu bisa kerja hari ini, tapi kalau besok juga gak apa-apa." Jawab Shikaku.
"Saya mengajar mulai hari ini saja." Kata Temari.
"Ya sudah. Ma, aku berangkat dulu ya." Kata Shikaku sambil mencium istrinya tercinta.
"Hati-hati ya." Shikaku pun pergi.
"Ummm… Temari, bisa tidak kamu membangunkan Shika? Dia tidak mau bangun."
"Bisa."
"Tayuya! Antar Temari kekamar Shika." Kata Yoshino.
"Baik bu." Kata Tayuya. "Mari." Ajak Tayuya.
Temari berjalan mengikuti Tayuya, rumah ini cukup besar, bahkan Temari sampai capek berjalan.
"Ini kamarnya." Kata Tayuya. "Kalau anda mengajarnya hari ini, anda bisa mengajarnya diruang itu." Kata Tayuya sambil menunjuk pintu dipojokkan.
"Makasih." Kata Temari, Tayuya pun pergi.
Tok Tok Tok
Temari mengetuk pintu kamar Shika.
Hening, itulah yang didengar.
'Masa sih jam segini masih tidur?' Pikir Temari
Tok Tok Tok
Kini Temari mengetuk pintu lebih kencang, tapi tetap saja hening.
'Apa aku masuk aja kali ya?' Pikir Temari. Temari pun memasuki kamar Shikamaru.
Yang ia lihat adalah, Shika yang lagi tertidur pulas, Temari pun mendekati Shika yang tertidur. "Shika, Shika, bangun." Kata Temari sambil mengoyangkan badan Shikamaru.
"Nggg…. Udah aku bilang, aku masih ng- siapa lo?" Tanya Shikamaru kaget.
"Gue? Gue guru baru lo." Jawab Temari datar.
"G-guru? Gue gak butuh guru." Kata Shikamaru santai.
Temari pun menarik Shika keruang belajar, setelah sampai, Temari mendudukan Shikamaru dikursi yang ada disitu.
"Kita mulai saja ya? Jadi dari mana kita mulai?" Tanya Temari yang sudah siap.
"Mulai dari bibir." Kata Shikamaru sambil tersenyum mesum.
"Maksud lo?" Tanya Temari makin bingung, Shikamaru mulai mendekati Temari, Temari pun mundur sampai menabrak dinding. "Maksud lo apaan?"
"Kalau langsung aja gak asyik dong? Mending dari bibir dulu."
"Dasar mesum! Siapa yang mau main begituan? Mesum! Nanas mesum!" Teriak Temari sambil mendorong Shikamaru.
.
"Pelajaran sampai disitu, dan ingat, besok aku akan kembali lagi kesini dan jangan pernah berbuat mesum padaku." Kata Temari lalu pergi. Shikamaru pun kembali ke kamarnya, menjatuh'kan badannya ke kasur empuk. 'Cerewet tapi…cantik." Gumam Shikamaru sambil tersenyum.
Baru pertama kali Shikamaru mengatakan perempuan itu cantik, bahkan ibunya atau kakaknya tidak pernah dibilang cantik olehnya. Seharian penuh dia hanya senyam-senyum sendiri.
Ckleek
"Lo kenapa? Senyum-senyum sendiri?" Tanya kakak Shikamaru, Haruna.
"Kakak kok udah pulang?" Tanya Shikamaru.
"Jawab dulu pertanyaan kakak, baru kamu nanya." Kata Haruna marah.
"Merepotkan, jawab saja kenapa?"
"Iya-iya, kakak hari ini gak kuliah karna kakak mau kencan, hebat kan?" Kata Haruna bangga.
"Kencan aja bangga, emang kakak kencan sama siapa?"
"Sama Itachi-kun, cowok terkeren di kampus." Kata Haruna tambah bangga.
"Itachi? Oh." Kata Shikamaru lalu memasuki kamar mandi. "Gimana bisa kakak kencan sama Itachi?"
"Bisa aja, udah deh, lo mandi aja, bau tau." Kata Haruna lalu keluar dari kamar Shikamaru.
_Sementara Temari_
Temari POV
Dasar laki-laki mesum! Kalau ketauan aja sama Gaara, bisa dibunuh gue… kira-kira dia lagi ngapain ya? Palingan juga tidur.
"Tadaima!" Teriakku saat ku sampai di rumah.
Sepi. Ya, memang sepi, si Gaara sedang kencan, si Kankuro sedang bermain dengan kakek Sasori yang masih imut. Aku berjalan menuju kamarku. Aku membanting tubuhku ke kasur. "Capek, kenapa harus Shikamaru yang jadi muridku? Dan kenapa ku menerimanya?" Aku pun bertanya-tanya pada diriku sendiri.
._Di lain Tempat_
Seorang cewek berambut pirang berjalan santai dengan seseorang. Orang itu adalah Shikamaru dan Ino, entah bagaimana cara Shikamaru menyampaikan perasaannya pada gadis yang terkenal disekolahnya. Langit mulai sore, ShikaIno masih tetap berjalan dipinggir air pantai yang indah, cocok untuk pacaran. Dari sini kita bisa melihat sunset yang begitu indah, 'what a best moment' kata-kata itulah yang cocok untuk mereka berdua. "Andai dari dulu kita begini." Kata Ino sambil menyederkan kepalanya ke bahu Shikamaru.
"Iya, maaf aku baru bisa mengatakannya."
"Gak apa-apa, yang penting kamu sayang sama aku."
Sore yang indah mereka habisin untuk berdua.
Tanpa mereka sadari, sedari tadi ada yang melihat merek dengan tatapan sedih lebih tepatnya sakit, entah kenapa hatinya sakit melihat semua itu, padahal dia baru bertemu Shikamaru hari ini, dan lebih parahnya lagi, dia sudah memanggil 'nanas mesum', tanpa terasa gadis itu meneteskan air matanya, melihat semua yang terjadi, apakah ini cinta atau karma karna telah memanggilnya 'nanas mesum'? ia bingung dengan semua ini, semua yang membuat dia menangis.
GAdis itu berlari kencang kearah rumahnya, tanpa ia sadari ia menabrak seseorang. "Temari? Kau kenapa menangis?" Tanya orang yang ditabraknya.
"Ga-gaara? Kamu mau kemana?" Tanya Temari balik.
"Mau kencan sama Matsuri, kakak kenapa menangis?" Tanyanya lagi.
"Siapa yang nangis? Sudah dulu ya, aku mau pulang." Dengan perasaan sedih dia masuk kekamarnya, menangis dimalam hari yang damai.
_Keesokan Harinya_
Shikaku Nampak khawatir akan sesuatu, istrinya pun juga begitu.
"Kok Temari belum datang ya?padahal ini kan hari kerjanya."
Drrrtt Drrrrrt
Dengan segera Shikaku membaca pesan yang masuk ke hpnya.
From: Temari
Maaf pak, hari ini saya lagi tidak enak badan, jadi saya boleh izin ya pak? Kalau tidak boleh ngomong aja.
Shikaku sempat tidak percaya, kemarin tidak ada apa-apa, kok tiba-tiba Temari sakit?
To: Temari
Kamu boleh libur, tapi ingat, sakitnya jangan lama-lama ya? Semoga lekas sembuh
Yoshino pun menatap Shikaku seolah bertanya. "Dia lagi gak enak badan."
_Kamar Shikamaru_
Haruna sedang membangun'kan Shikamaru yang tertidur pulas, memang susah membangunkan anak yang satu ini. "Shika! Cepat bangun! Lo tuh pemalas banget ya? Cepat bangun!" Kata Haruna sambil mengoyangkan badan Shikamaru.
"Nggg…. Udah ah, lagian Temari juga belum datang." Kata Shikamaru tidur lagi.
"Temari? Jangan-jangan nih cowok senyum-senyum sendiri karna…Temari?" Gumam Haruna. "Idiiihh… gila! Temari cantik banget tuh."
"Hah?" Setelah mendengar perkataan kakaknya, Shikamaru langsung bangun.
"Hahahaha… Ternyata adikku ini suka sama Temari ya? Langka banget kamu suka sama cewek, emang temari siapa kamu, Shika?" Tanya Haruna ditengah ketawanya.
"Guru, puas? Sekarang kamu pergi dari kamarku." Kata Shikamaru sambil mendorong kakaknya keluar.
BLAMM
_KEdiaman Sabaku_
Temari sedang memandangi keluar jendela kamarnya dengan lirih. Menurutnya, pemandangan ini sungguh menyakitkan, entah kenapa itu bisa terjadi pada gadis berumur 20 tahun ini. Sebenarnya dia tidak sakit, hanya hatinya saja yang sedang sakit, tapi apa itu masuk akal? Hatinya sakit hanya karna satu cowok, banyak orang bilang 'cowok itu bukan hanya dia', Temari percaya denga kata-kata itu, hanya saja, kenapa kali ini dia merasa laki-laki hanya dia, mungkin hanya dia yang ada di hatinya Temari, Temari pun juga belum tau tentang itu.
Kenapa Temari lebih memilih kerja daripada kuliah? Itu karna dia harus membiayakan adik-adiknya sekolah. Sejak 3 tahun yang lalu, mereka sudah ditinggal oleh orang tuanya, ibu Temari terserang penyakit parah, sementara ayahnya meninggal karna kecelakaan pesawat.
Ckleek
"Kak? Kakak makan dulu ya? Dari tadi malam kakak belum makan." Kata Kankuro sambil membawa nampan berisi sarapan.
"Aku tidak lapar, kau makan saja sendiri."
"Kakak kenapa sih? Dari tadi malam dikamar terus, belum makan, belum gosok gigi, belum mandi, kakak mau mati di kamar? Makan dulu ya?" Bujuk Kankuro, Temari menolak untuk makan.
"Sudah ku bilang, aku tidak lapar."
"YA sudah, tapi makanannya aku taruh sini ya." Kata Kankuro sambil meletakkan nampannya diatas meja kecil disebelah kasur Temari. Temari hanya diam, dia melanjutkan memandangi luar jendela.
Kadang dia bertanya, apa sih bagusnya alam? Kadang dia juga bertanya, apa pentingnya teman? Dan juga, apa cinta itu penting? Perasaan Temari sama sekali tak bisa ditebak, sakit, sedih, bingung atau apalah.
.
.
Shikamaru berjalan dijalanan sepi dengan seseorang, kali ini bukan Ino, melainkan Temari.
Flashback: On
Ting Tong
Temari berjalan menuju pintu, lalu membukanya.
"Kata kau, kau tidak enak badan ya?" Tanya orang yang bertamu.
"Sudahlah, aku masih sibuk, kau pulang saja atau sekolah." Kata Temari datar.
"Ikut aku." Kata orang itu sambil menarik tangan Temari
Flashback: Off
"Jadi kenapa kau hari ini libur?" Tanya Shikamaru.
"Bukan urusanmu." Jawab Temari sambil membuang muka.
"Kalau aku menciummu, apa kau mau menceritakan semuanya dari awal?"
"Awal apa?" Tanya Temari bingung.
"Awal dari kau menyukaiku." Mendengar kata itu Temari langsung kaget.
"Si-siapa yang suka sama kamu? Lagian, bukannya kamu udah punya pacar ya?"
"Berarti kau benar-benar cemburu."
"Maksudmu?" Tanya Temari bingung.
T B C
Plisss Review...
