BAEKHYUN
( Remake dari novel Phoebe "CLAIRE" )
Cast : Byun Baekhyun, Park Chanyeol, EXO's member.
Pairing : ChanBaek.
Rate : M.
Disclaimer : ini fanfic remake karya Phoebe "Claire" saya hanya merubah nama tokohnya saja. Sebelebihnya sesuai dengan novel aslinya.
Prolog~
Byun Baekhyun dan Bae Juhyun adalah orang yang sama dengan nasib yang berbeda. Sayangnya, Bae Juhyun yang mungkin lebih beruntung telah di bunuh delapan tahun lalu oleh seorang laki-laki bernama Park Sehun.
Sekarang, saat Park Sehun sudah tiada, seorang laki-laki kembali menghidupkan sosok Bae Juhyun secara diam-diam untuk mendapatkan harta warisan miliknya yang berlimpah.
Park Chanyeol, sepupu Sehun tidak menyangka bahwa Bae Juhyun terlalu menarik. Lalu, harta saja tidak cukup. Park Chanyeol menjadi tamak, ia juga menginginkan Bae Juhyun, sang pewaris harta Park berikutnya.
Chapter 1_BAEKHYUN Memory : First Man First time loving
Baekhyun tau ini adalah tindakan bodoh, menjual rumah pemberian ibu angkatnya demi sebuah mobil tua. Tapi Baekhyun merasa bukanlah prioritas untuk menetap di satu tempat mengingat dirinya masih sangat muda. Dengan mobil itu, Baekhyun berharap bisa berkeliling ke banyak tempat yang memungkinkan dirinya untuk menemukan jalan hidupnya. Sebelumnya, jelas-jelas Baekhyun ingin melanjutkan kuliah. Tapi ia akan berhenti sementara tentang cita-citanya yang satu itu dan akan melanjutkan lagi jika memiliki uang yang cukup suatu saat nanti.
Sekarang, beginilah nasibnya, berkeliling Northumberlan dan bekerja di banyak tempat dengan keahlian yang sangat minim. Setidaknya Baekhyun tidak perlu merasa bosan karena ia hanya akan bertahan di satu tempat selama beberapa minggu. Hari ini ia sudah mengundurkan diri dari pekerjaannya menjadi Waitress di sebuah rumah makan cepat saji. Baekhyun sudah bekerja cukup lama di sana. Sebulan, rekor terlama Baekhyun tinggal di suatu lokasi. Ia sedang menghitung uang bekasnya untuk berpindah ke tempat yang baru saat melihat seorang pemuda kebingungan. Usia pemuda itu mungkin sebaya dengannya, tapi wajah asingnya membuat Baekhyun memutuskan untuk menganggap orang itu sebagai pendatang baru. Baekhyun memandanginya beberapa lama dan tidak membuang wajah ketika pemuda itu mendekatinya.
"What can i do for you, Sir?" hanya itu yang bisa Baekhyun ucapkan. Kata-kata yang selalu diucapkannya kepada pelanggan yang datang untuk makan di tempatnya bekerja.
"Kau tau kemana aku harus melapor? Aku semalam tidur di penginapan itu bersama dengan seorang wanita penghibur." ia menunjuk ke sebuah penginapan yang Baekhyun baru sadari keberadaannya. "Begitu aku bangun pagi, semua barang berhargaku hilang."
"Apa saja yang hilang?"
"Banyak, uangku juga. Untungnya aku menyimpan satu kartu kreditku di tempat rahasia. Tapi aku pendatang di Canada dan semua surat-surat pentingku dibawa oleh wanita itu!"
"Termasuk pasport?"
Pemuda itu mengangguk.
Baekhyun tertawa renyah. "Seharusnya kau berhati-hati dengan kecenderungan meniduri wanita penghibur! Ayo naik ke mobilku! Aku akan mengantarkanmu ke kantor polisi terdekat.
"Terima kasih."
Baekhyun mengangguk. Tapi gerakannya terhenti saat pemuda itu mengulurkan tangannya untuk bersalaman. Baekhyun menatap heran lalu tersenyum dan menyambutnya dengan jabatan tangan yang kokoh. "Baekhyun!"
"Kim Jongin. Aku beruntung bertemu denganmu, Baekhyun!"
"Jadi kau benar-benar tidak menetap di satu tempat?" Jongin menatap Baekhyun antusias.
Mereka sedang menanti keputusan polisi atas laporan yang sudah dibuat oleh Baekhyun untuk Jongin. Sekarang hanya tinggal menanti keputusan petugas tentang kapan mereka diperbolehkan untuk pergi. Berbekal dengan sikapnya yang mudah akrab dengan orang lain, bukan hal sulit bagi Baekhyun untuk akrab dengan laki-laki ini. Ia bahkan tau kalau Jongin adalah pemuda yang berasal dari Jepang dan sangat suka berpergian. Sama seperti dirinya. Adanya kesamaan pokok tentang diri mereka membuat Jongin juga merasa cepat akrab dengannya. Bagi pemuda itu Baekhyun adalah gadis yang menyenangkan.
Baekhyun mengangguk. "Aku sebatang kara di dunia ini. Satu-satunya keluarga yang ku miliki adalah ibu angkatku dan dia sudah meninggal beberapa bulan yang lalu. Ku pikir akan sangat membosankan hidup di tempat yang sama untuk seumur hidupku mengingat aku masih muda. Selama ini aku selalu didera kebosanan dan aku menghindari kebosanan itu untuk kehidupanku selanjutnya."
"Jadi kemana kau akan menuju sebenarnya?"
"Entahlah. Aku hanya berkeliling Canada. Untuk kehidupanku, aku berkerja di rumah makan yang pastinya akan menerima tenaga tambahan yang siap bekerja penuh dan bersedia digaji murah. Untuk sementara ini hidup seperti itu lebih menyenangkan. Akan lebih menyenangkan lagi kalau aku bisa jalan-jalan tanpa harus memikirkan uang!" Baekhyun lalu tertawa, ia sedang bercanda. Kim Jongin memandangnya dengan serius lalu tersenyum begitu mendapat ide baru. "Kita pergi bersama, bagaimana?"
"Maksudmu apa? Jangan kau pikir..."
"Aku tidak berpikir apa-apa selain mendapat tumpangan yang aman. Jangan khawatir, karena aku tidak akan menumpang secara gratis. Aku pastikan kalau aku akan memberikan uang yang pantas selama aku bersamamu!"
Baekhyun mengangkat sebelah alisnya. Ya, dan dia tidak perlu bekerja setidaknya untuk sementara ini. Tujuan mereka juga sama, berkeliling Canada. Mungkin dirinya tidak akan pernah melewatkan kesempatan ini. "Kau menjamin segalanya? Aku akan setuju kalau kau menjamin biaya bahan bakar, penginapan, makan dan..."
"Aku bahkan akan membelikanmu pakaian baru jika kau menginginkannya. Uang bukan masalah bagiku. Lagi pula kau akan memiliki teman yang tidak membosankan dalam perjalanan kehidupanmu!"
"Lalu berapa lama kau akan menjadikanku pemandu?"
Jongin menyeringai, Baekhyun mengatakan kalau dirinya adalah pemandu? Ya, gadis ini memang pemandunya untuk sementara selama ia menghabiskan waktunya di Canada. "Sampai kita kembali lagi ke tempat ini untuk mengambil pasporku! Aku harap saat itu mereka sudah menemukan perempuan penipu itu!"
Kisah yang terlalu sederhana, mereka selalu berpergian bersama dan Jongin tidak bisa menghindari kalau mereka adalah sahabat baik. Baekhyun terlalu menyenangkan dan seringkali membuatnya tertawa. Gadis itu juga sangat pengertian atas segala hal tentang dirinya. Perlu waktu seminggu untuk membuat Jongin tertarik kepada Baekhyun melebihi seorang teman. Walau bagaimanapun kebersamaan mereka yang berlangsung setiap hari membuatnya terbiasa untuk melihat Baekhyun dan bercanda dengannya.
Ada satu hal yang selalu mengganggu Jongin tentang Baekhyun. Dia terlalu manis untuk ditinggalkan sendirian di malam hari. Tapi Baekhyun tidak bermaksud untuk tidur selain di dalam mobilnya dan selalu mengusir Jongin untuk mencari penginapan di waktu tidur tiba. Padahal Jongin meyakinkan dirinya yang sama sekali tidak bisa tidur karena kepalanya selalu memikirkan Baekhyun. Interaksi mereka selama ini membuat Jongin begitu tertarik dan itu akan terus berkumpul di dalam otaknya. Seharusnya Jongin tidak memikirkan hal itu karena mereka terlalu seperti saudara. Mereka selalu bersenang-senang di berbagai tempat wisata, tertawa bersama dan berlarian bersama. Hingga di suatu waktu, Jongin melihat Baekhyun mengganti pakaiannya di dalam mobil dengan sengaja. Entah apa yang mendorongnya untuk melakukan itu, tapi Baekhyun akan segera marah-marah kepadanya. Interaksi nakal mulai Jongin lakonkan semenjak itu. Ia sering kali menatap pinggul dan dada Baekhyun berlama-lama. Pada awalnya Baekhyun akan marah, tapi lama kelamaan sepertinya gadis itu sudah mulai terbiasa. Apakah dia mulai jatuh cinta kepada Jongin? Bukankah Jongin terkenal memiliki pesona yang tinggi?
"Malam ini kau mau tidur di penginapan atau di sini?"
Jongin menahan napas, untuk pertama kalinya Baekhyun menanyakan. Selama ini gadis itu bahkan selalu memastikan agar Jongin tidak ada di dekatnya disaat-saat yang menggoda seperti malam hari. "Kau menawarkanku untuk tidur bersamamu?"
Wajah Baekhyun memerah di ketemaraman cahaya lampu mobilnya. "Kalau begitu aku akan mengantarkanmu ke penginapan terdekat!" Baekhyun mulai menyentuh kemudi dan terdiam saat Jongin menjauhkan tangan Baekhyun dari benda itu.
"Baek, katakan satu hal. Interaksi kita satu bulan ini apakah membuatmu menyukaiku?"
Baekhyun mendesah, ia ingin sekali berbohong dan mengatakan tidak. Tapi berbohong tentang perasaan hanya akan membuatnya merasa menderita. Baekhyun mengangguk, jika karena ini Jongin tidak ingin lagi bersamanya, Baekhyun meyakinkan kalau dirinya akan menerimanya dengan baik. Begitu lebih melegakan bila terus harus bersamanya tapi selalu memendam perasaan. "Tapi aku bukanlah orang yang mau terikat! Perjalanan hidupku masih panjang untuk dikacaukan oleh perasaan yang seperti itu."
"Sejak kapan kau merasakan perasaan seperti itu?"
"Sejak kau selalu mengangguku. Kau sangat baik pada minggu pertama, tapi setelah itu tindakanmu selalu membuat wajahku memerah. Awalnya aku tidak suka tapi lama kelamaan aku mengharapkannya. Tapi sudahlah, kau juga tidak akan bertahan di Canada, kan?"
"Tapi kita tetap bisa jadi kekasih, kan?" Jongin menatap Baekhyun serius, saat Baekhyun memandangnya dunia terasa berhenti berputar. "Baekhyun, jadilah kekasihku. Setidaknya selama kita bersama!"
"Aku sudah mengatakan kalau aku tidak ingin..."
"Aku tau!" potong Jongin. "Aku juga tidak ingin terikat. Tapi apa salahnya kalau kita menjadikan kebersamaan kita sebagai kenangan indah."
"Kenangan yang ada sudah cukup indah."
"Tapi kita bisa membuatnya lebih indah lagi."
"Kau selalu melakukan ini bila mampir di satu tempat pelsir? Ah, ya! Aku lupa. Kau bahkan tertipu karena itu! Tapi aku bukan pelacur yang mau dibayar untuk menemanimu!"
"Aku tidak bilang akan membayarmu sebagai wanita yang menanamiku, kan? Aku membayarmu atas jasa sebagai pemandu! Soal hubungan khusus kita itu, diluar kesepakatan. Kecuali kalau kau menginginkan aku membayar untuk ini juga!" Jongin mendekatkan wajahnya kepada Baekhyun dan menyentuh bibir Baekhyun dengan lidahnya.
Baekhyun merasa bergetar saat Jongin menjilat bibirnya meskipun hanya sekilas. Ia juga menyukai Jongin dan itu sudah diakuinya. Baekhyun tidak tau harus menyetujui atau tidak. Ia ingin bersama Jongin lebih dari sekedar teman meskipun hanya untuk sementara. Ya, hanya sementara saja. Hanya untuk kenangan seperti yang lainnya. Baekhyun tidak mungkin untuk mencintai Jongin selamanya karena ia tau kalau Jongin tidak akan tinggal dan menetap di sini.
"Bagaimana Baekhyun? Maukah kau jadi kekasihku?"
"Sulit untukku. Tapi berjanjilah kalau aku tidak akan mengalami sesuatu yang buruk sampai kita berpisah. Aku tidak ingin ditinggalkan ketika mengandung anakmu!"
Jongin tertawa renyah. "Kau sangat mengerti dengan apa yang ku inginkan."
"Tentu saja aku tau kalau kau hanya ingin bercinta denganku. Karena itu kau menjadikan aku kekasihmu, kan? Interaksi kita selama ini sudah seperti sepasang kekasih, hanya saja tidak ada seks. Dan kau memintaku menjadi kekasihmu untuk melengkapi interaksi kita dengan seks!"
"Ah, ya! Kau sangat pintar!"
Baekhyun tidak bergerak setelah Jongin mengatakan itu. Laki-laki itu merebahkan sandaran bangku setir sehingga menjadi sangat rendah dan mereka memulainya. Baekhyun menahan napas sejenak, kedua tangannya memeluk Jongin dengan kuat karena rasa sakit yang dirasakannya tak kunjung hilang. Ia baru bisa berhenti saat Jongin juga berhenti dan menatapnya.
"Astaga! Kau masih..."
"Perawan? Ya!"
"Berapa usiamu Baekhyun? Aku harus menanyakan hal itu."
Sembilan belas tahun! Baekhyun tidak akan mengatakannya, Jongin bisa saja meninggalkannya karena itu. Baekhyun juga tidak pernah
mengatakan kepada orang lain tentang usia yang sebenarnya. "Dua puluh tiga."
"Dan kau masih perawan? Aku sama sekali tidak bisa percaya!"
"Aku sudah mengatakan kepadamu, kalau aku tidak suka berdekatan dengan laki-laki karena itu bisa mengikatku!"
"Tapi aku tidak akan mengikatmu. Meskipun tidak dapat ku pungkiri kalau aku beruntung menjadi yang pertama." Jongin memberikan senyuman nakal kepadanya. "Bertahanlah, aku akan membayarnya dengan sesuatu yang sangat indah."
Dan Baekhyun terpaksa mengikuti kata hatinya malam itu. Ia melakukan hal yang selama ini sangat dihindarinya bersama laki-laki yang sudah memastikan kalau hubungan mereka hanya sementara. Baekhyun tidak perduli, ia hanya ingin menikmati kehidupan yang tidak pernah nikmat baginya selama ini. Mungkin Jongin adalah orang pertama yang mengajarkannya tentang cara menikmati hidup. Meskipun ia berjanji untuk tidak melakukannya terlalu sering, tapi Baekhyun tidak bisa menolak saat Jongin memintanya. Baekhyun harus menyesal karena itu pada akhirnya benar-benar membuatnya jatuh cinta dan tidak bisa lepas dari Jongin. Sayangnya Jongin menepati janjinya untuk mengakhiri hubungan mereka setelah kembali ke Ontario dan berpisah. Baekhyun merasa sakit hati meskipun ia terus berharap kalau Jongin akan kembali lagi untuknya. Laki-laki itu membuatnya merasa ingin mati untuk yang pertama kali.
TBC...
Hay ChanBaek Shipper Aku bawa fanfic Remake baru... Sebenernya sih mau publish karya sendiri, tapi agak ragu dengan hasilnya... Jadi ngeRemake novel lagi deh.. Gimana menurut kalian ? Apa kalian sudah ada yg pernah baca fanfic ini sebelumnya dgn Pairing ChanBaek ? Kalau peminatnya lumayan banyak ini bakalan aku terusin sampai end ?
Berikan reviewnya ok...
