"Hyuuga Haruno"
Naruto sudah hak paten milik Masashi Kishimoto Sensei
Dan saya cuma pinjem karakter saja,
Pairing : Hyuuga Neji – Haruno Sakura
*Heyy aku suka pair ini*
Warning : Cerita berjalan sesuai moodku saja
*reader nurut aja yahhhh, plakkkk*
Genre : Romance & Family
*diusahakan happy ending, manggut-manggut*
"Bertemu orang yang tepat disaat yang tepat"
Summary: Jujur saja, teramat sangat sulit untuk tetap bertahan. Saat kehadiranmu benar-benar diabaikan oleh seseorang yang kamu anggap sangat penting. Bahkan kamu berpikir tanpanya hidupmu akan sangat tidak sempurna. Haruno Sakura mencoba bertahan akan perasaan cinta menggebunya kepada Sang Bungsu Uchiha Sasuke. Dan Uchiha Sasuke juga tetap bertahan mengabaikan kehadiran Haruno Sakura, lebih memilih menuruti gejolak emosi akan dendam yang tumbuh dihatinya. Kehadiran orang ketiga mungkin akan lebih baik daripada mereka tetap pada keadaan yang tak terhubung meski berada pada bumi yang sama. Yahh… Hyuuga Neji.
Chapter 1: Masih Merindukan Sang Uchiha
= Sakura Pov
Hahhhhh… hari ini benar-benar melelahkan, kau tau….! Rasanya kepala seperti ketiban runtuhan gunung Fuji. Ahhh… mungkin terlalu hiperbolis, tapi begitulah yang kurasakan….! Arghhhh ini semua gara-gara si Jenius dari Klan Hyuuga itu! Kalau saja dia mendadak jadi penurut *membayangkan sesuatu yang mustahil, ahhh sangat-sangat mustahil kurasa* mungkin hari ini aku tidak perlu repot-repot bangun pagi hanya untuk datang ke kediaman megah Hyuuga. Kau tau kan kemarin aku lembur di rumah sakit sampai tengah malam. Dan pagi-pagi buta tadi sekitar 30 menit yang lalu, Kotetsu datang kepadaku dan mengatakan bahwa si Jenius Hyuuga kembali terluka sepulang dari Misi ke Iwagakure, dan katanya lukanya semakin parah. Sudah kuperingatkan agar dia tidak menerima misi dalam waktu dekat ini akibat luka yang dia dapat dari misi minggu lalu ke Sunagakure. Dan yahhhh sifat kepala batunya itu semakin parah sehingga dia memaksa ikut misi ke Iwagakure kemarin. Dan lihat, sekarang lukanya makin parah. Arrrghhh… benar-benar susah diatur.
Lagipula, kenapa Tsunade Shisou malah menyuruhku merawat si Hyuuga yang ehemmm.. keras kepalanya hampir sama dengan Uchiha Sasuke, Ahh…. Hatiku mendadak seperti ditusuk beribu kunai beracun, mengingat namanya. Heyyy…. Kalian pasti bertanya kenapa rasanya hatiku sakiiitttttttt begini bukan. Uchiha Sasuke, sang missing Nin yang ahhh…. Dia begitu haus akan dendam dan sampai sekarang dia belum menunjukan niat untuk kembali ke Konoha. Hahh… dia bahkan berencana akan menyerang Konoha…. Dan…. Dan… aku sampai sekarang mungkin masih mencintainya, ahhhh mungkin yahhh? entahlah aku sendiri bingung dengan perasaan ini.
= End Sakura Pov
~~~~0000~~~~
"Ohayo, Sakura-san" sapa Ayame saat melihat Sakura lewat depan kedai Ichirakunya.
"Ah… Ohayo. Ayame-san" sahutnya.
"Mau kemana pagi-pagi begini Sakura-san, ke rumah sakit kah?" tanya Ayame sambil membuka tenda kedainya.
"Aa.. bukan Ayame-san, saya hendak ke kediaman Hyuuga. Misi mendadak dari Tsunade Shisou"
"Kediaman Hyuuga? Siapa yang sakit Sakura-san?"
"Itu… Neji-san sakit…. Misi kemarin membuat lukanya makin parah. Hahhhh… menyusahkan saja dia itu!" Sakura sedikit mengeluh, Oh… jangan salahkan Sakura kalau hari ini dia sangat sangat kesal. Harusnya hari ini pergi menenangkan diri di Onsen bukannya olah laga ke kediaman Hyuuga.
"O…. selamat menjalankan misi Sakura-san!" ujar Ayame.
"Hai, Arigato." Sahut Sakura sembari melanjutkan langkahnya.
"Hahh…. Akhirnya sampai juga" ujarnya pelan sambil meniup poninya yang sekarang sangatlah berantakan akibat terpaan angin.
~tok-tok-tok~
Sakura mengetuk pintu pelan, "permisi"
Tak lama kemudian pintupun terbuka, " Aa…. Sakura-san, selamat datang. Mari masuk, Hiashi sama sudah menunggu Anda di dalam" salah satu pelayan Hyuuga menyambutnya, Naomi.
"Mari saya antar" ujar Naomi lagi
"Aa…." Sahut Sakura sambil mengekor langkah Naomi.
"Permisi Hiashi sama, Sakura san sudah datang" sesampainya diruangan tengah yang bisa dibilang megah, Naomi melaporkan kedatangan Sakura kepada sang Souke Hyuuga yang terhormat, ayah Hinata.
"Aa…. Sakura san, maaf kembali merepotkanmu. Neji memang sedikit ceroboh mengambil keputusan kali ini. Hahhhh dia memang keras kepala, kau tau Sakura san. Anak itu memang suka semaunya sendiri" Hiashi sama bicara panjang lebar, dan hal itu tentu saja membuat Sakura mengerutkan dahinya yang ehem sedikit lebar tentunya. Dan jangan salahkan Sakura, Author pun ikut melongo. Bayangkan barusan sang Souke dari Klan terhormat Hyuuga mengeluhkan keponakan jeniusnya kepada Sakura. Hyuuga yang terkenal menjungjung sopan santun dan irit bicara, irit bicara.
"Aa….. tidak merepotkan sama sekali Hiashi sama! Ini memang tugas saya sebagai Medic Nin" sahut Sakura. Hey Sakura tadi kau kan mengeluh karena merasa direpotkan! Ahhh kau memang plin plan Sakura *Buaghhhhhh Sannaro*
"Baguslah kalau begitu. Neji ada di kamarnya. Kau sudah tahu dimana kamarnya kan, Sakura!" Hiashi sama memastikan.
"Hai, Hiashi sama!" ujar Sakura sambil melangkah ke kamar sang actor Hyuuga Neji. Bertanya kenapa Sakura bisa tau letak kamar Neji, eh? Kalian tau kurang lebih lima hari yang lalu juga Sakura datang merawat Neji.
~tok-tok-tok~
"Neji san, ini aku Sakura. Kau di dalam?" tanya Sakura sembari mengetuk pintu kamar Neji.
"Aa, aku di dalam Sakura. Masuklah" sahut Neji lemah.
Mendengar sahutan Neji, Sakura pun memberanikan diri untuk mendorong pintu kamar Neji. Sedikit terkejut mendapati Neji terbaring lemah di ranjangnya. Mukanya kelihatan sangat pucat, dan lambang Bunkenya terlihat sedikit mengkilap akibat keringat.
Sakura mendekati ranjang Neji dan duduk di kursi yang ada disamping kiri ranjangnya.
"Punggungmu masih sakit Neji san?" tanya Sakura sambil membuka tas medicnya.
"Aa… sedikit" sahut Neji sembari berusaha mendudukan dirinya di ranjang. Tidak tinggal diam Sakura turut membantu sang Hyuuga duduk.
"Bisa kau lepas bajumu, Neji san. Ano… aku mau memeriksa punggungmu" pinta Sakura sedikit ragu-ragu.
"Hm…" sahut Neji membuka baju atasannya. Pipi Sakura sedikit merona merah melihat tubuh polos Neji. Ketika melihat punggung Neji, Sakura sangat terkejut. Punggung Neji bengkak dan agak sedikit terbakar.
"Astaga! Neji san. Kenapa punggungmu sampai biru begitu dan seperti terbakar. Hahhh,,.,, kau sih keras kepala. Sudah kubilang kan agar beberapa hari ini jangan menerima misi apapun. Kau malah ikut misi bersama Shikamaru dak Kiba ke Iwagakure. Hal itu tentu saja memperparah cidera punggungmu kan. Dan….. siapa musuh yang menyerangmu hingga punggungmu terbakar?" Sakura mengomel panjang lebar sambil mengalirkan cakra kehijauannya kearah punggung Neji.
"Kau benar-benar cerewet Sakura. Aku heran kenapa Naruto itu begitu betah dekat denganmu? Dan untuk luka bakar ini…." Neji terdiam sejenak,
"Aku bertemu dengan dia…." Neji kembali menghentikan katanya sambil menarik nafas sejenak.
"Uchiha Sasuke.." lanjutnya setengah berbisik
Deg….. Ckittttttt
Jantung Sakura seakan berhenti berdetak mendengar nama sang Uchiha disebut. Uchiha yang ia yakini masih terus bersarang di hatinya. Uchiha yang selama ini berhasil mengusik pikiran baik sadar atau semu. Yah… Uchiha Sasuke sang penguasa hati Haruno Sakura. Tanpa sadar air matanya mengalir begitu saja.
"Gomen" Neji kembali berujar ketika menyadari perubahan raut muka Sakura saat dia menyebut nama sang Missing nin si bungsu Uchiha.
"….." hening
"Sakura, doijubu ka?" Neji menyentuh bahu Sakura. Tak ada reaksi, Neji melanjutkan menyentuh dahi Sakura kemudian pipi Sakura sambil menghapus air mata yang mengalir. Entah sadar atau tidak, tangan Neji serasa bergerak sendiri.
Sakura sedikit terkejut saat menyadari ada sapuan tangan terasa dipipinya. Refleks dia menoleh kearah sang pemilik tangan. Bertemu tatap dengan sang mata perak kemudian bergumam, "Neji san" heran dia memandang Neji.
"Aa…" Neji sedikit terkejut ketika melihat tangannya bertengger manis di pipi Sakura. Dengan segera ia tarik tanggannya dengan tatapan heran. Hey Neji, tak sadar eh. *di Jyuuken*.
"Gomen…" Neji kembali berujar pelan.
"Doijubu ka, Sakura?" kembali mengulang pertanyaannya.
"Aa…. Doijubu, Neji san" sahut Sakura sambil mengalihkan pandangnya kearah jendela.
"Saat kembali dari misi kami bertemu dengan Sasuke dan tiga rekan kelompoknya. Dan mereka malah menyerang kami. Entahlah mungkin saat itu kami sedang dalam kondisi yang kurang baik sehingga Sasuke dan rekannya berhasil meninggalkan luka di tubuh kami. Saat kami bilang bahwa kalian ,Kau dan Naruto menginkan dia kembali, dia hanya memandang kami sebentar lalu pergi begitu saja" seakan tau apa yang ingin Sakura ketahui, Neji bercerita tanpa diminta.
"Oh begitu" Sakura hanya menanggapi dengan gumaman pelan.
"Ah… " Sakura tiba-tiba membuka tasnya.
"Kau harus meminum obat ini dengan teratur Neji san" Sakura berusaha mengalihkan pembicaraan. Ya… terlalu sakit membayangkan Sasuke yang semakin mengabaikannya.
Neji memandang Sakura sebentar dan berfikir.
"Aa…. Hai Sakura" seakan mengerti apa yang Sakura inginkan. Neji tidak lagi berbicara tentang misinya. Tentang seseorang yang telah membuat punggungnya terbakar. Seseorang dengan jurus Chidori yang mematikan. Jurus yang hanya dikuasai oleh Klan Uchiha. Siapa lagi kalau bukan Uchiha Sasuke.
"Kau sudah sarapan Neji san" tanya Sakura. Neji menggeleng pelan.
"Sebentar aku ambilkan kau sarapan dulu" ujar Sakura sambil keluar dari kamar Neji menuju dapur.
"Aa…"
Neji terus memadang punggung Sakura tanpa sadar. Hingga hilang di balik pintu kamar Neji. Beberapa menit kemudian Sakura kembali ke kamar Neji dengan sebuah mangkuk di tangannya.
"Ah… lebih baik kau sarapan dulu Neji san" suara Sakura kembali terdengar.
"Hai…" ujar Neji, tangan kanannya berusaha mengambil alih mangkuk ditangan Sakura. Namun tiba-tiba punggungnya terasa nyeri yang begitu hebat saat tanggan kanannya bergerak, Neji berteriak menahan sakit, "Arrghhh…."
"Punggungmu sakit Neji san?"
Neji mengangguk lemah.
"Hmm,,,, biar aku yang menyuapimu!"
"…"
"Buka mulutmu Neji san" perintah Sakura. Neji langsung menurut. Bubur putih hangat itupun masuk dengan lancar ke mulutnya.
"Rasanya pahit, siapa yang membuat ini Sakura?" Neji bertanya curiga. Sakura tersenyum kecil dan berkata, "Ano… itu….., kenapa? Tidak enak yahh?" Sakura balik bertanya was-was.
"Rasanya sedikit tidak biasa"
"Gomen Neji san, bubur itu dibuat oleh Naomi. Namun saat Naomi ada pekerjaan lain aku yang mengambil alih. Dan tanpa sadar tanganku memasukan beberapa tanaman obat. Yahhh…. Aku berharap bubur ini akan menjadi bubur yang sangat sehat menurutku. Hehee… tak kusangka akan merusak rasanya. Gomen.." Sakura tertunduk lemah.
"A…. tak apa kurasa, Aa" Neji kembali membuka mulutnya menanti suapan bubur yang ehemm rasanya sangat ehemmm mungkin.
"Ah.. baguslah"
Buburpun habis walaupun Neji dengan susah payah melupakan rasanya.
"Hem… sudah habis, bagus sekali Neji san, anak baikkkk!" Sakura menepuk pundak Neji [elan sambil terkekeh geli. Sulit dibayangkan tiba-tiba Neji menjadi penurut dan memakan habis bubbur buatannya.
"A…. Awas kau Neji. Kali ini kau harus menuruti perintahku. Jangan lupa istirahat, minum obat. Dan jangan sekali-kali menerima misi apapun seminggu ini. OK" Sakura pun mengeluarkan petuh-petuah mautnya sambil menatap horror kearah Neji.
"Aa…" Neji hanya bergumam kecil.
"Aku pulang dulu Neji san, aku ada keperluan lain sekarang" Pamit Sakura.
"Hai. Arigato Sakura" Neji pun menyahut.
~~~00000~~~~~
"Sasuke kun…, aku merindukanmu, hiks hiks hiks….." seorang gadis dengan rambut merah muda tengah duduk di bangku panjang tak jauh dari gerbang perbatasan Konoha. Tangannya memegangi lututnya dan menenggelamkan kepalanya dipertengahan lututnya sambil menangis dan terus menggumamkan satu nama "Sasuke kun"
Tbc…..
Hehehehe… sampai disini dulu ceritanya….
Dengan tangan sangat terbuka Author yang amatir ini menerima segala bentuk review….
Sampai jumpa di Chappy berikutnya…..
