[BGM: Wanda Jackson - Funnel of Love]

Surabaya, 04 Mei 2017

.

.

"Drivernya udah dateng tuh, Byun." Luhan menunjuk motor yang mengarah ke arah mereka. Ternyata benar itu driver gober yang dipesan Luhan untuk Baekhyun pulang.

"Yaudah gue balik ya, Lu. Ati-ati bawa motornya. Jangan ngebut, besok udah mau di wisuda ga lucu kan ada lecet-lecet di badan lo."

Luhan terkekeh mendengar petuah Baekhyun udah mirip emak-emak.

Hari ini memang mereka melaksanan gladi berish untuk wisuda besok di salah satu Univer Swasta. Dan memang harapan Luhan tidak meleset, dia melirik bangunan rumah persis di seberang depan gerbang Universitas. Rumah si Objeknya, crush. Dia berharap wisudanya berada di Univ Swasta A karena selain tiap tahun sekolahnya langganan disini, juga info terbaru yang ia dapatkan rumah si Objek berada tepat didepan gedung Universitas.

Tapi sayangnya Objek yang dinanti Luhan tidak muncul. Sempat berputus asa untuk berbalik menuju parkiran dan pulang.

Sampai suara cempreng Baekhyun merusak suasananya.

"LUHAEEN~~!"

Luhan berbalik melihat Baekhyun yang masih ada di tempatnya, bersama driver gober online. Baekhyun dengam gemas menunjuk ke arah seberang jalan, yang mana Luhan menangkap Objek incarannya baru saja datang.

Dengan cepat, Luhan buru-buru menyebrang mengikuti langkah si Objek.

Perlahan bahkan tanpa sadar menciptakan jarak yang cukup dekat hingga Luhan dapat mencium aroma parfumnya bercampur keringat.

Kaki Luhan gemetar rasanya hanya untuk berjalan pelan. Bahkan jalanan yang ramai pun serasa berjalan slow motion untuknya.

Begitu si Objek merasakan kehadiran Luhan, menoleh ke belakang memastikan. Luhan buru-buru berbalik, kebetulan sekali Luhan menghadap gerobak jualan. Dia bisa pura-pura membeli sesuatu sembari.

Si Objek kembali berjalan dan Luhan kembali melancarkan aksinya, sampai-

"Mbakyu, mau beli nasi goreng?" tanya si pemilik gerobak.

"Nggak Pak. Saya ga beli, liat-liat aja." jawaban ngaco Luhan lalu buru-buru mengikuti si Objek.

Dan sialnya lagi, tiba-tiba kerumunan orang datang menghalangi pandang Luhan terhadap Objeknya. Luhan berusaha keras melewati kerumunan dadakan tersebut hingga bisa bernafas lega.

Tapi itu hanya sebentar saja sampai ketika Luhan tidak bisa menemukan Objeknya sama sekali.

Alias, kehilangan jejak.

Luhan bingung bercampur gelisah.

Bagaimana ini?

Luhan nekat menelusuri jalan yang dilalui sang Objek sembari menelusuri tiap sudut memastikan keberadaan sang Objek.

Sampai ketika Luhan berdiri di depan gang sempit kosong, hampir berputus asa karena sang Objek belum terlihat walaupun ia sudah berusaha mungkin untuk mengikuti jalan satu-satunya yang ditelusuri sang Objek.

Putus asa versi kedua, Luhan berbalik ke lokasi yang cukup strategis: didepan Endomarket sekaligus di samping rumah sang Objek. Luhan hanya berharap si Objek kembali dan berpapasan dengan Luhan. Cewek ini punya strategi berpura-pura kaget bertemu si Objek. Berbohong sedikit mirip anime Shigatsu Wa (tapi bedanya di anime kan April, ini udah awal Mei), agar ia bisa terus berkomunikasi dengan si Objek.

Ya, rencana penuh modus dan dosa.

Sepuluh menit ia bersabar sambil berharap cemas sang Objek akan datang melewatinya.

Luhan melihat layar ponselnya yang berdering nyaring. Telepon masuk dari ayahnya. Ini sudah hampir jam 7 malam dan ia belum pulang atau memberi kabar apapun jelas sang Ayah meneleponnya sembari mengamuk.

Dengan snagat terpaksa, Luhan menekan tombol gagang merah.

Ya, satu masalah selesai, sekarang waktunya melihat keberadaan si Ob-

-owow...

Maniknya baru saja bertemu pandang dengan manik coklat gelap yang selama ini rindukan.

Yang dulu dua tahun penuh selalu ia curi atensinya...

Manik coklat gelap sang Objek...

...untuk sesaat Luhan merasakan jantungnya berhenti berdetak selama seperkian detik, darahnya berdesir hebat, kakinya lemas untuk menopang tubuhnya...

...mungkin terlalu rindu untuk bertemu langsung dan hanya memantau dari media sosialnya, hingga bersitatap hanya untuk 4 detik saja rasanya seluruh dunia berhenti berputar hanya untuk memberikan atensi pada Luhan dang snag Objek.

...lalu 4 detik itu hilang bersama luruhnya tubuh Luhan jatuh terduduk di tanah, angin sepoi-sepoi yang masih meninggalkan aroma parfum sang Objek, serta suara bising kendaraan lalu lalang. Keringat mengucur deras di dahinya.

Tak pernah Luhan merasa sebegini gilanya.

.

.


.

.

Sehun baru saja turun dari tangga luar. Teman kuliahnya yang berbaik hati memberi tumpangan malah nyasar jauh dari rumahnya.

"Waduh, gue ga liat ada Univ Swasta A, ada liat Endomarket. Gue kira bukan Endomarket yang itu, ada satu lagi nih gue lagi nongki disini. Lo aja yang kesini yak, males puter balik bruh." kata temannya via telepon.

Sehun pamit kepada neneknya, mengambil helm dari jaman SMK, lalu bergegas membuka pagar rumah.

Begitu sampai di gapura, Sehun melihat banyak adik kelasnya datang ke Univ Swasta A. Oh, iya dia hampir lupa. Sekarang adik kelasnya pengumuman kelulusan. Kali aja wisudaannya di gedung Univ Swasta A. Sudah biasa almamaternya langganan hallroom di Univ Swsta A. Menguntungkan baginya sih karena cuma modal nyebrang jalan saja.

"LUHAEN!"

Sehun dapat mendengar suara cempreng itu manggil nama. Rasa-rasanya Sehun pernah dengar nama itu tapi ia agaknya lupa. Masa bodoh, ia lanjut jalan saja ke tempat temannya.

Sembari mengingat-ingat karena rasanya nama itu familiar sekali. Sekaligus ada rasa parno karena sepertinya ia diikuti seseorang. Sehun mencoba menepis hal itu, karena ini jalanan umum siapa saja bisa lewat atau searah dengannya 'kan?

Parno tetaplah parno. Sehun tipe orang yang waspada. Ia menoleh sebentar ke belakang untuk memastikan. Yang ia lihat hanya satu cewek berdiri di depan gerobak nasi goreng. Tuh kan apa, bisa saja cewek itu jalan di belakangnya searah buat beli nasi goreng.

Sehun melanjutkan perjalanannya. Sampai ia tiba di Endomarket dan melihat temennya nongkidi kursi yang disediakan. Sebat dulu, katanya. Sehun kan anak baik-baik, pantang merokok.

Mereka benriat untuk bermalam di kamar asrama kampus yang dihuni teman sekelas mereka, demi semalaman pantang tidur untuk tugas yang –sialnya– deadline besok pagi.

"Jadi kita puter balik nih?" tanya temannya sembari mengeluarkan motornya dari area parkir.

"Iya, makanya gue nyuruh lu nunggu sana, Minhyuk bahlul. Biar ga jauh-jauh amat. Lo nya aja kali yang buta arah."

"Jangan ngambek kek cewek. Buruan, anak-anak udah kumpul di joglo duluan."

"Asli?! Yuk buru-buru."

Sehun memakai helmnya dan naik ke jok motor si Minhyuk.

Beberapa kali ia berpapasan dengan adik kelasnya namun ia tidak begitu akrab. Paling sekedar tahu muka doang.

Begitu melihat Endomarket dekat rumahnya–

...cewek itu bukannya yang tadi beli nasi goreng ya?

Setengah melamun dan setengah memerhatikan; Sehun rasanya familiar dan mengenal baik cewek ini. Sayang mukanya ketutupan rambut, nunduk sambil liat hape.

Sehun perhatiin aja sampai ketika cewek itu menegakkan kepalanya.

Kebetulan sekali dan ini amat sangat kebetulan; Sehun berada tepat didepannya hingga manik mereka bertemu. Dengan jarak sebegini dekatnya dan intens, Sehun rasa ia sudah mengingat cewek ini.

.

/ "LUHAEN!" /

.

Nama itu; dia!

Hampir Sehun tidak mengenalinya karena memang hampir setahun tidak bertemu. Banyak perubahan fisik terjadi hingga Sehun tidak smepat mengenali.

Dia mengenal cewek itu. Cuma sekedar kenalan basa-basi doang dan nggak terlalu penting.

Karena...

.

.

... dia mantan pacar sahabatnya.

.

.


.

.

Luhan, 18th. Sastra Jepang, Tahun Pertama.

Sehun, 19th. Seni Rupa Murni, Tahun Kedua.

Kim Jongin, 19th. Barista Cafe

Byun Baekhyun, 18th. Sistem Informasi, Tahun Pertama.

Kim Jisoo, 19th. DKV, Tahun Kedua.

Lee Taemin, 19th. PGSD, Tahun Kedua.

Choi Minho, 19th. DKV, Tahun Kedua.

.

.


.

.

{ }

LIMERENCE

starring with Oh Sehun and Luhan

.

.

Mati-matian Luhan belajar demi masuk kampus dan se-fakultas dengan seniornya semasa SMK, Oh Sehun. Sayangnya, ekspetasi Luhan terlalu tinggi akan Sehun.

"Jahat ga sih jadi PHO hubungan orang?!"

.

.

GS for Uke || AU!Sby || AU!College || Age switch


A/N: Hi from me.

Kali ini bawain fic baru lagi, mueehehe... ((pdhal yg kemaren aja gajelas kelanjutannya digantung gitu aja)) ((maafkan saya))

Castnya segitu dulu yaa, cuma nampang yang bakal sering keluar di chap awal-awal.

Masih prolog sih, ya doain masuk PTN tujuan supaya fic ini berkembang lebih baik :3

See you!