Tittle : Sweetest Memories

Author : Izumi Akita Suzuki a.k.a Ichan

Rated : T

Genre : Romace,Drama serta mungkin humor?

Fandom : Harry Potter

Pairing : JPSS,JPLE,SBRL

Disclaimmer : Harry Potter owned by J.K Rowling,I'm only have the storyline of this fic ^^

Setting : Tahun Kelima Marauders dan Severus tidak pernah mengatakan 'kata terkutuk itu' pada Lily

Chapter : I

Sumarry : "Ayolah Potter kau tak benar – benar mencintaiku,aku bisa buktikan!" "Memangnya siapa yang aku cintai?" "Mungkin Severus?" "APA?MUSTAHIL!"

Warn : Sho-ai a.k.a BL,AR,Gaje(las),Abal,dll

James dan Sirius langsung melangkah kembali ke ruang rekreasi asrama mereka setelah diri mereka merasa puas mengerjai Severus dengan cara menggantung pemuda Slytherin itu di pohon dengan posisi memandang Severus dengan remeh setelah melihat pemuda itu dengan tergopoh – gopoh menuju ke asramanya karena dia merasa dirinya sudah dipermalukan oleh dua singa tersebut.

"Memuaskan,Prongs!"kata Sirius menatap kawan seperjuangannya itu.

"Tentu saja,membuat Snivelly lari tergopoh – gopoh begitu tentu saja enyenangkan."jawab James,yang nampak tersenyum puas.

Mereka berdua melangkah ke ruang rekreasi Gryffindor dan mereka menemukan sosok Lily Evans yang sedang mengerjakan esai dari Proffesor McGonagall disana,sosok gadis berambut merah itu adalah seseorang yang sudah dikejar James dari tahun ketiganya sampai sekarang.

"Hai Lils,mau kencan denganku besok Sabtu?"tanya James menatap mata hijau emerald gadis itu.

"Aku tidak sudi!Potter!"teriak Lily pada James.

"Kau bisa bersikap lebih halus padakukan Lils?"kata James dengan suara yang agaknya dibuat – buat sambil menatap Lily dengan mata-sok-memelas.

"Hentikan,Potter!Kau tahu itu menjijikan!"kata Lily seraya menatap pemuda bermata hazel itu dengan tatapan aneh.

"Ayolah Lils,kumohon sekali ini saja."kata James sambil bersujud,kelihatannya James mulai menunjukan gelagat yang berlibahan err-atau bahkan malah bisa disebut 'labil'- didepan gadis bermata emerald itu.

"POTTER!HENTIKAN!aku mau beritahu kau sesuatu besok bertemu aku di tepi danau tapi jangan ajak Black!"kata Lily sambil menatap dua orang Marauders itu

"Oh,well Lils,aku tahu pasti kau akan menerimaku besok."kata James dengan rasa pede yang amat berlebihan,hei bukankah James selalu begitu?

Lily langsung menatap jijik pemuda itu dan kembali bergelut dengan esai Transfigurasinya,tak lama kemudian mereka melihat Remus-salah satu bagian dari geng mereka juga-sedang membaca buku,yah dapat dilihat disini Remus adalah Marauders yang mungkin saja paling 'normal' bagaimana bisa seorang Remus yang kalem itu menjadi anggota Marauders. Tak lama kemudia Peter muncul sembari membawa kue hasil mengendap – endap dari dapur dan langsung menghampiri James dan Sirius,terkadang orang – orang juga berpikir sebenarnya bagaimana dan apa fungsi Peter di Marauders?Pengendap – endap untuk mencuri kue di dapur itu sangatlah eer aneh kalau Remus sih jelas untuk jadi bahan contekan oleh Marauders lainnya,bagaimanapun Remus adalah anak rajin dan kalem lagi – lagi kembali dipertanyakan apa motivasinya bergabung dengan Marauders.

"Wow bagus Wormtail ini bisa mengisi perutku!"kata James sambil menepuk bahu Peter

Peter hanya diam tak menanggapi omongan James namun Peter memakan hasil curiannya dari dapur bersama James dan juga Sirius tentu saja,sepertinya Remus tidak memiliki minat sama sekali pada makanan dan dia hanya menaruh minatnya pada diam – diam mencuri pandang pada Remus dan James tersenyum misterius melihat itu.

"Pads,setelah besok aku kencan dengan Lily temuiin aku,kau sendiri jangan ajak Marauders yang lain ya."seru James

Lily kembali mendelik pada pemuda itu,bagaimanapun dia tidak mengajak kencan pemuda hanya ingin meluruskan sesuatu berkaitan dengan diri James yang bahkan James sendiri tidak ,Lily akan menyakinkan James tentang sebuah kebenaran yang James tidak tahu karena dia tak peka bahkan pada dirinya sendiri.

"Padfoot,Moony,Wormtail,aku tidur duluan untuk mempersiapkan kencanku dengan Lily besok."kata James nyengir dan masuk ke kamar asrama.

Lily menghela nafas panjang ya dia memang mengenal karakter James bagaimanapun sudah sekitar setahun lebih pemuda itu terus mengejar cintanya walau dia sudah dengan sangat jelas dan lantang menolak pemuda James pergi kini di ruang rekreasi singa emas itu hanya tertinggal Remus,Peter,Sirius,Alice serta Lily.

"Well,Lils bye sepertinya aku juga perlu tidur"kata Remus yang langsung menyusul James.

Sementara itu dua Marauders lain tanpa berpamitan langsung saja menyusul James dan memandang Lily dia langsung mendekati gadis itu.

"Lils,ayo tidur ini sudah malam."kata Alice.

"Oh,well okay."kata Lily dan merekapun menuju kamar asrama mereka.

Tak perlu menunggu lama bagaimana sang surya telah kembali memendarkan cahaya,cahaya yang telah membangunkan James lebih awal bagaimanapun hari ini-menurutnya-Lily akan mengajaknya apa Sirius yang baru saja terbangun dari mimpi indahnya memandang pemuda bermata Hazel itu heran.

"Prongs,kau tidak gila kan?INI BARU JAM 5 DAN KAU SUDAH SELESAI DENGAN SEMUA URUSAN PAGIMU?!"

Sirius tak mengalihkan perhatiannya pada pemuda berambut berantakan itu yang kini menggunakan sebuah kaos merah dan celana ini pencapaian luar biasa apalagi di akhir minggu,Sirius hafal betul tingkah laku sahabatnya ini-dihari biasa saja James biasanya baru akan selesai dengan urusan paginya begitu mendekati waktu makan di Great Hall,mana mungkin di akhir pekan begini,Sahabatnya itu sudah rapi di JAM 5 PAGI!-

"Oh ayolah,Pads kau lupa aku kan ada janji dengan Lily tentu saja aku harus tampan."kata James dengan nada penuh kepercayaan diri.

"Oh,well tapi aku yakin Evans tak akan sepagi ini menemuimu,Prongs!"kata Sirius.

"Oh ayolah Pads,seperti kau tak tahu bagaimana rasanya cinta saja,semuanya harus sempurna,kan kalau dihadapan orang yang kita cintai?"kata James memandang sahabatnya.

"Well,buang omong kosongmu soal cinta,bicara begitu kau benar – benar terlihat lebay BAHKAN LABIL"kata Sirius sedikit meraung.

Ternyata raungan itu sebuah kesalahan karena itu menyebabkan prefek Gryffindor yang sekamar dengan mereka menjadi bangun karena kerusuhan pagi hari saja ini belum dekat – dekat bulan purnama,jikalau itu terjadi pasti sang prefek jadi mudah mengamuk.

"James,Sirius,kalian kenapa sih?Menganggu orang tidur saja."

Sang Prefek-Remus Lupin-menatap kedua sahabatnya dengan pandangan aneh dan dia sadar ada yang aneh disini.

"Well,melihat kalian berdua berantakan di akhir pekan itu biasa,tapi James kau rapi sekali hari ini?"Remus mempertanyakan suatu hal -yang sebenarnya sudah dipertanyakan oleh Sirius-

"Kau tak akan mau dengar omongan Prongs, sinting karena Evans!"kata Sirius menghela nafas.

"Jadi karena ajakan Evans kemarin?Uh kau benar – benar labil James."kata Remus.

James menolah mendengar pendapat teman – temannya soal kelabilannya memilih untuk segera ke ruang rekreasi Gryffindor menunggu Lily keluar dari kamarnya dan mengucapakan selamat pagi pada dirinya lalu mereka akan kencan ke tersenyum membayangkan hal – hal yang akan dilakukan Lily dan dirinya di hari Sabtu merasa bangga pada usahanya setahun belakangan ini tidaklah sia – sia,karena dia telah mendapatkan cinta dari Lily ,walau sebenarnya itu pandangan sepihak dari James,lagipula Lily hanya akan mengatakan bahwa dia akan mengungkapkan dengan gundah memutari ruang rekreasi Gryffindor selama satu jam untuk menunggu kedatangan Lily-salah siapa siap terlalu pagi- dan akhirnya penantian itu usai saat ia melihat gadis dengan mata hijau emerald itu keluar dari kamar memandangi gadis berambut merah gelap itu dengan kagum.

"Oh kau sudah disitu sejak lama Potter?Maaf membuatmu menunggu salah sendiri bangun terlalu pagi."sindir gadis itu.

"Tak masalah Lils,baiklah ayo kita kencan!"kata James dengan mata berbinar.

"Well Potter,aku bukan mengajakmu kencan!Aku hanya ingin bicara denganmu ayo ikut aku!"kata Lily yang langsung berjalan keluar rekreasi Gryffindor dengan James yang mengekor di belakangnya.

Mereka berdua beputar – putar Hogwarts dan sampai pada akhirnya Kamar Kebutuhan datang pada mereka,dan itulah yang sebenarnya dari tadi dicari kedua insan itu masuk ke dalam ruangan itu.

"Tak kusangka Lils sekali kencan kau sudah ingin ke tahap itu!"kata James menyeringai-mesum-

"HENTIKAN OMONG KOSONGMU POTTER!"teriak Lily tak terima.

"Jadi,apa yang ingin kau bicarakan disini Lily-manis-ku?"kata James menggoda remaja perempuan itu.

"Oh,well Potter berhenti menggodakku dengan omong kosongmu karena yang aku tahu kau tidak mencintaiku!"kata Lily.

"Justru kata – katamu yang omong kosong,Lils!Aku mencintaimu sepenuh hatiku!"kata James meyangkal perkataan Lily.

"Boleh aku koreksi?"kata Lily.

"Maksudmu Lils?kau aneh!"kata James memandang gadis itu dengan ganjil.

"Oh,baiklah aku luruskan sekarang kau memang kelihatan mencintaiku namun nyatanya tidak,cinta yang kau milikku itu hanyalah perasaan semu."kata Lily.

"Kau bisa jelaskan bagaimana mudahnya Lils?"kata James yang nampak kebingungan dengan omongan Lily sebelumnya.

"Baiklah,mudahnya kau tak benar – benar mencintaiku,Potter!Aku bahkan bisa membuktinyakannya!"kata Lily.

"Lalu siapa yang aku cintai?!"tanya James dengan penuh kebingungan dan kebingungan-seingatnya hanya nama Lily Evans yang muncul ketika orang mengajaknya bicara soal cinta-

"Mungkin Severus?"Jawab Lily santai sambil memandang wajah James.

"APA?MUSTAHIL!"raung James dengan raut wajah kesal-lagipula bagaimana bisa Lily mengatakan dia menyukai Snivellus?Bagaimanapun Snivellus adalah orang yang selama ini menjadi musuhnya dan korban keusilan Marauders-

"Oke baiklah mari kita buktikan semuanya."kata Lily sembari mengeluarkan sebungkus roti.

"Lils?kau bahkan repot - repot membawa kue untukku!"kata James girang.

"Bukan seperti itu James,justru roti inilah yang akan jadi bukti perasaanmu!"kata Lily.

"Well,lanjutkan."sambung James.

"Aku menemukan resep roti ini di salah satu buku perpustakaan di tahun ajaran kemarin,dan aku mencatatnya aku pikir akan berguna dan ternyata memang berguna."sahut Lily.

"Lalu bagian pendeteksi perasaannya dimana?"tanya James penasaran.

"Roti ini punya 5 rasa,dan masing – masing mengindikasikan perasaan orang yang pertama kali mengigit ataupun mencuil roti ini kepada orang yang memakan berikutnya."kata Lily.

"Sebutkan 5 rasa dan pengindikasiannya!"kata James yang semakin terlihat penasaran.

"Pertama untuk orang yang kau cintai sepenuh hati dia akan merasakan roti ini manis,lalu untuk orang yang kau cintainya secara semu dia akan merasa pahit,kemudia untuk orang yang kau anggap sahabat dia akan merasakan rasa yang mereka sukai jadi akan berbeda pada setiap orangnya,berikutnya pada orang yang tak kau sukai entah dengan alasan apapun bahkan dengan alasan cemburu mereka akan merasa masam dan yang terakhir untuk orang yang kau tak merasakan apapun hanya akan merasakan rasa roti tawar."sahut Lily.

"So,tunggu apa lagi?Ijinkan aku mencuil roti itu!"kata James memandangi Lily.

"Oke,James kau yakin untuk kemungkinan terburukkan?"tanya Lily.

"Maksudmu kemungkinan yang mana?"balas James bertanya dengan bingung.

"Tentu saja kemungkinan jika kau mencintai Severus,Potter."sahut Lily santai.

"Oh,well."balas James.

James dengan sigap segera mencuil sedikit bagian dari roti yang Lily bawa tadi kemudian lama Lily langsung mencuil roti itu dan memakannya tampak menelan roti itu dengan paksa,dan James sadar bahwa Lily merasakan roti itu menelan ludah paksa ternyata selama ini yang ia rasakan pada Lily semu,jadi siapa yang sebenarnya dia cintai sepenuh hatinya?James bertanya – tanya dari hatinya paling dalam seingatnya hanya ada nama Lily Evans balas memandang James dan menghela nafas.

"Kau sudah lihat kan Potter?"tanya sang gadis tersebut.

"Baiklah,tapi siapa yang aku cintai Lils?"James memandang ragu rekan bicaranya itu.

"Baiklah,aku akan berikan ini pada Severus,siapa tahu dugaanku selama ini benar!"kata Lily tersenyum puas.

"Kau sinting Lils!Aku membenci Snivellus dengan sepenuh hatiku dan sama sekali tidak mencintainya!"balas James .

"Kau mau taruhan denganku Potter?"kata Lily memandang pemuda berambut berantakan itu ragu.

Bagaimanapun Lily melihat sorot mata James pada saat James mengerjai Severus,Lily dapat melihat bahwa James seperti menyembunyikan sesuatu yang tak ingin diketahui orang lain.

"Tidak minat,tapi kalau sampai Snivellus bilang rotinya manis aku akan berikan 10 galleon untukmu,Lils"kata James.

"Ck,kau pasti akan memberikannya padaku"kata Lily tersenyum.

"Ah,sudahlah aku masih banyak keperluan dan aku yakin si Snivellus akan bilang rasanya masam!"kata James sambil berlalu meninggalkan gadis itu.

Lily masih diam dan menghela nafas,dia sedikit berpikir kenapa sih James tidak mau mengakui apa yang dia rasakan sebenarnya?Atau mungkin cinta James untuk Severus agak tertutup rasa bencinya jadi dia takut?Berjuta pertanyaan berkelebat di kepala ,tapi kelihatannya dia merasa ada hal yang lebih penting yang harus dia lakukan tak lain tak bukan adalah membawa roti itu pada sahabat masa itu diluar kamar kebutuhan James tampak menggerutu lagipula mana mungkin dia mencintai Snivellus?Itu hal paling gila yang dia dengar selama ini lagipula Snivellus selama ini adalah korban kejahilannya dan gangnya bagaimana mungkin?James merasa agak stress memikirkan kata – kata ,yah tapi dirinya berusaha menyakinkan dirinya kalau nanti Severus memakan itu pasti dia akan keracunan karena merasakan rasa yang begitu asam dan kemungkinan akan merusak sistem menghela nafas dan segera berlari ke ruang rekreasi itu Lily memandang James dari kejauhan dan dia langsung menuju ke danau karena setaunya Severus biasanya akan ada disitu pada saat akhir berjalan sambil menghela nafas karena dia bingung harus bagaimana dia memberikan roti ini pada Severus bagaimanapun Lily takut kalau Severus benar – benar akan ,walau pikiran itu sempat muncul namun Lily kelihatannya lebih memilih berjalan terus dan memberikan roti itu lagipula dia tak akan tahu jawaban akan perasaan James kan kalau tak memberikan roti itu?Dan akhirnya Lily berhasil mencapai melihat Severus duduk termenung disana dan ia langsung mendekati sosok itu.

"Hai,Sev."kata Lily.

"Hai Lils,ada perlu apa?"tanya Severus.

"Ehmm,itu aku mau memberikan roti ini padamu."kata Lily sembari menyodorkan roti yang dibawanya.

"Oke,Thanks Lils."kata Severus.

"Maukah kau mencoba dulu,aku takut rasanya tak enak."kata Lily.

Severus segera mencuil roti itu dan memakannya.

"Rasanya seperti jeruk."kata Severus.

"Maksudmu?"tanya Lily.

"Ada rasa manis dan masam bergabung tapi dominan rasa manis sehingga membuat rasanya terlalu manis dan rasa masam tertutupi."kata Severus.

"Ah,baiklah kau tetap akan memakannya,kan?"tanya Lily memastikan.

"Tidak,ini terlalu manis Lils."kata Severus.

Lily mendadak berpikir dan dia tersenyum jahil di dalam hatinya(?).

"Kalau begitu kau boleh berikan pada Avery dan Mulciber!"kata Lily.

"Ah,baiklah."jawab Severus.

"Oke,aku pergi dulu Sev,byee."kata Lily seraya melambaikan tangannya.

Lily segara berlari menuju ruang rekreasi Gryffindor dan bertemu dengan James yang berwajah lesu.

"Potter!"seru Lily memanggil James.

"Apa,Lils?"tanya James setengah penasaran setengah khawatir.

"Aku sudah berikan pada Severus dan dia merasakan rasa yang masam dan manis!"seru Lily lagi.

"Yang dominan masamnya kan?10 Galleonn ya tak jadi kalau begitu."kata Kames.

"Sayangnya yang dominan manisnya!"kata Lily.

"Oh baiklah."James mengeluarkan 10 Galleon dari sakunya dan menyerahkannya kepada Lily.

Lily tersenyum senang-entah karena hal yang kini termenung kembali apa sih sebenarnya perasaannya dengan perasaanya itu semacam benci tapi cinta seperti yang sering terjadi di acara Muggle yang namanya FTV itu?Namun,James kembali ke luar dari ruang rekreasi Gryffindor karena ini baru jam delapan dan pasti Sirius masih belum apa – dia bisa memenuhi janjinya luar dia menuju danau tempat yang tenang dan itu petaka baginya karena dia bertemu dengan James tak mengharapkan bertemu dengan orang itu karena dia sendiri belum bisa menerima kenyataan yang diceritakan oleh yang melihat James langsung menghela nafas dan berjalan di sampingnya.

"Sev."kata James.

"Potter,pasti kau mencoba membawaku ke dalam permainan bodohmu,sudahlah aku mau pergi saja."kata Severus yang terus berjalan menjauh.

Entah bagaimana James merasa ada yang aneh dihatinya,rasa yang tak titik inilah dia sadar dia ada untuk menjahili Severus karena ingin diterima oleh Severus.

~TBC~

~OMAKE~

Severus langsung menuju ke ruang rekreasi Slytherin dengan sebungkus roti yang yang tadi diberikan oleh Lily tadi – yang menurut Severus terlalu manis sehingga ia enggan memakannya- .Tak lama kemudian ia melihat Avery dan Mulciber sedang duduk di sofa dan memandanginya ganjil.

"Kau pasti diberi roti oleh darah-lumpur kotor itu kan?"tanya Avery.

"Sev,seleramu memang rendahan!"cibir Mulciber.

"Sudahlah diam kalian,kalau kalian mau roti itu,ambil lagipula rasanya terlalu manis."kata Severus.

Avery dan Mulciber awalnya hanya saling berpandangan ragu,namun apa boleh buat rasa bergejolak di perut mereka mengalahkan ke raguan mereka dan merekapun mengambil secuil roti itu itu dan

1...2...3!

"HUEKKKK!"Avery dan Mulciber sama – sama muntah merasakan roti yang ternyata rasanya sangat masam.

"Otakmu pasti dicuci oleh darah-lumpur kotor itu,ck!"Avery mencibir.

"Dasar darah lumpur sialan pasti dia memang mau mengerjai kita!"Mulciber kembali mencibir .

Severus heran memandang dua teman asramanya yang merasa bahwa kue itu masam makan untuk memastikan dia kembali mengambil secuil roti itu dan memakannya,dan dia tetap merasakan rasa manis yang dominan bukan masamnya!

"Kalian ini kenapa?Lihat tidak terjadi apa – apa padaku saat aku memakannya."kata Severus.

Avery dan Mulciber kembali memandang ragu Severus.

"Baiklah kami akan membagi ini separuh – separuh. " kata Avery.

"Avery mari kita makan roti-yang-entah-apa ini."kata Mulciber dengan penuh keraguan namun bagaimanapun dia merasa lapar-mereka tidak ke Great Hall tadi-

Avery dan Mucliberpun kembali memakan roti itu dan mereka kembali muntah namun kali ini muntahan yang mereka hasilkan kini lebih banyak!

"Severus,kau pasti sinting!"kata Avery sedikit meraung karena merasakan perutnya mual-akibat rasa yang asam sekali dari roti itu-

"Sev,sev jangan – jangan kau gila karena ditolak oleh si darah lumpur itu?"kata Mulciber penuh tanda tanya dikepalanya.

Severus mengedikkan bahu bagaimanapun dia memang merasakan rasa manis pada roti itu,atau mungkin roti itu ada mantranya?bisa saja tapi Severus masih tidak paham dengan apa yang terjadi pada roti itu.

A/N : Hai hai saya author yang baru balik dari hiatus dan ini fic comeback sekaligus fic JPSS pertama saya :) dimohon kritik dan saran agar saya bisa lebih baik ^^*bow* dan soal roti itu entah kenapa yang kepikiran di kepala saya roti dari awal*der*ada yang mau ngasih ide nama rotinya apa?lol