Title : Mianhae, Saranghae

Cast :

Chen a.k.a. Kim Jong Dae (EXO-M)

Xiu Min a.k.a. Kim Min Seok (EXO-M)

And Other...

Genre : Romance

Rated : T

Author : Rin Rin Kim ChenMin EXOtic

MIANHAE, SARANGHAE

.

WARNING! YAOI!

.

Disclainmer : EXO ɷ SM | Wonder Girls (Sohee) ɷ Pledis • Mianhae, Saranghae ɷ Rin Rin Kim ChenMin EXOtic

.

Summary : Xiu Min terduduk dibalik tembok. Tatapan nya kosong. Hanya karena mendengar pengakuan dari seorang yang sangat ia cintai… 'Mianhae… aku tidak bermaksud…' 'PERGI KAU!' 'Mianhae! Jeongmal Mianhae! Jeongmal Saranghaeyo!' 'Masih bisa berkata seperti itu? Sedangkan kau sudah menyakitinya? Cih, pengecut' ChenMin fic! Sumarry kepanjangan O_O

.

WARNING! TYPO BEREDAR DIMANA-MANA! EYD TIDAK BERATURAN! ALUR KECEPETAN! RIN RIN MASIH PEMULA! HARAP DI MAKLUMI!

.

Author P.O.V

GREP

Xiu Min kembali bersembunyi cepat dibalik tembok. Nafas nya terengah-engah. 'hampir ketahuan' batinnya.

"Ada apa Chen?"

Namja yang bernama Chen masih melihat kebelakang, merasa diikuti oleh seseorang. Lalu berbalik untuk menjawab kedua namja seumuran nya itu.

"Tidak apa-apa, hanya merasa diikuti" jawab Chen santai.

"Ciie… yang sudah punya penggemar rahasia…" goda Baekhyun, ia menunjuk-nunjuk Chen.

"WOW? JINJJA? AYO KITA KE SANA!" seru Chanyeol.

Chen menahan Chanyeol, "Tidak perlu, membuang waktu saja" ujar nya datar.

Chanyeol dan Baekhyun saling melempar pandang, dan akhirnya mengangguk pasrah.

Nafas Xiu Min tercekat, ia sedikit sedih dan kecewa… mendengar perkataan Chen…

"Tidak apa-apa Xiu Min… terus lah berjuang…" desis nya.

ͼ Mianhae, Saranghae ͽ

"Kau jahat sekali, Chen" ucap Chanyeol menggelengkan kepala.

Chen mengindikkan bahu, "Apa peduli ku? Aku tidak mengenal nya" jawab nya datar.

"Tapi setidaknya… respon dia.." ucap Baekhyun.

Kenyataan nya, 92 lines ini tahu siapa penguntit Chen itu. Tapi mereka pura-pura tidak tahu—karena paksaan Chen.

Langkah Chen berhenti, ia menundukkan kepalanya, menghela nafas panjang beberapa kali.

"Kalian tidak tahu siapa yang sebenarnya aku cintai" ujar Chen.

"Kami tahu, kami tidak tahu siapa yang kau cintai Chen" ucap Chanyeol dingin.

Baekhyun mengangguk, "Nde, dan setidaknya, kau terbuka seperti kami" dukung Baekhyun.

Chen tertawa sinis, "Aku bukan kalian yang hyperaktif, tapi setidak nya… aku senang bersahabat dengan kalian, aku tidak terlalu tertarik dengan orang-orang yang pendiam" ujar nya.

Baekhyun dan Chanyeol langsung tersenyum lebar, aura dingin langsung berubah ke aura childish.

"Itulah yang namanya Kim Jong Dae…" seru Chanyeol merangkul Chen.

"Betul itu!" dukung Baekhyun, ikut merangkul Chen.

Chen tersenyum, lalu berjalan bersama kedua sahabatnya.

ͼ Mianhae, Saranghae ͽ

"Menyerah saja, Xiu Min…" desah Luhan berat. Ini sudah beribu kali nya Xiu Min berkata hal yang hampir sama kepadanya, tapi pokok pembicaraan nya adalah, Chen.

"Menyerah bagaimana? Jangan mudah menyerah! Kalau aku menyerah begitu saja sebelum berusaha semaksimal mungkin, aku akan menyesal. Luhan" ujar Xiu Min.

Luhan menatap Xiu Min tajam, "APA KAU BILANG? KAU SUDAH BERUSAHA SELAMA 5 TAHUN—ANI, HAMPIR 6 TAHUN, KIM MIN SEOK! APA ITU BELUM MEMBUAT MU PUAS?" pekik Luhan.

Xiu Min terdiam, cukup lama, dan akhirnya menggeleng.

Luhan mendesah frustasi, ia benar-benar bingung dengan pemikiran sahabat nya ini.

"Tapi…" Xiu Min menatap Luhan sendu, "bolehkan aku berharap?"

Luhan berdecak, ia mengatur nafas nya untuk mengatur emosi.

"Tapi jangan harapan palsu, Xiu Min" jawab Luhan.

Xiu Min menggeleng pelan, ia tersenyum kecil, "Harapan palsu boleh saja, yang penting terus berharap…" desis nya.

Luhan hanya bergeleng, sangat susah menasehati Xiu Min. Ia keras kepala.

"Terserah kau saja, Xiu Min. aku mau bertemu Sehunnie dulu" ujar Luhan beranjak pergi.

Xiu Min melambaikan tangannya kearah Luhan dan hanya dibalas tangan yang terangkat. Mungkin Luhan sedang terburu-buru.

"Chen… sekarang kamu sedang apa…?" tanya Xiu Min menerawang langit.

Tidak jauh dari tempat Xiu Min berada, Chen bersama Chanyeol dan Baekhyun sedang berjalan di koridor dengan berbagai candaan. Tapi lebih tepat nya Chanyeol dan Baekhyun yang bercanda, hanya kadang saja Chen menanggapi nya atau tertawa.

"Sudah… kalian berdua, hentikan…" ucap Chen.

"Tapi Chen, muka mu tadi lucu sekali, HAHAHA!" tawa Chanyeol, ia memukul-mukul dinding yang berada di dekat nya. mengingat ia dan Baekhyun berhasil membuat raut wajah Chen berubah drastis.

"Nde! Tadi raut muka mu sang—HAHAHA! Pokok nya—HAHAHA!" ucap Baekhyun tidak jelas, karena terpotong oleh tawanya.

Chen tertunduk geram dan malu, ini gara-gara ia melihat orang 'itu'.

"SUDAH DIAM!" seru Chen, seketika ChanBaek berhenti bersuara.

"Baiklah, maafkan kami berdua," ujar Baekhyun, "tapi aku baru tahu, tipe mu seperti itu, kkk…" kikik Baekhyun.

"Nde… tapi dia sama saja seperti Xiu Min" ucap Chanyeol, Baekhyun mengangguk membenarkan.

Chen mendelik tajam kearah ChanBaek, "'Dia' SANGAT berbeda dengan orang yang bernama Xiu Min itu!"

ChanBaek berguman tidak jelas, mereka sudah sangat tahu sifat Chen, keras kepala.

"Baiklah, terserah kau saja" ujar Baekhyun.

"Tapi… apa kau yakin akan menembak nya?" tanya Chanyeol ragu.

Chen terdiam, "Nde, tentu saja, sudah 3 tahun aku menyimpan perasaan kepada nya" jawab Chen.

Kini ChanBaek yang terdiam, mereka bingung dengan jalan pemikiran Chen. Kenapa tidak membalas perasaan 'si penguntit' saja? Belum tentu 'dia' membalas perasaan Chen.

"Chen" panggil Chanyeol.

"Nde?"

"Pikirlah baik-baik, aku tidak ingin kau menyesal dan menderita" jawab Chanyeol, Baekhyun mengangguk membenarkan.

".…Baiklah, aku akan memikirkan nya kembali"

ͼ Mianhae, Saranghae ͽ

Tatapan mata Xiu Min kosong, matanya terus terarah ke lapangan yang berisi siswa-siswa yang sedang bermain bola. Badan nya ada disini, namun jiwa nya entah kemana. Ia sedang melamun.

"Yak! Xiu Min!" seru Luhan.

Xiu Min tersentak, ia menatap Luhan yang berada di belakang nya. Oh, Luhan tidak sendirian. Luhan bersama namjachingu nya, Sehun.

"Annyeong Luhan, Sehun" sapa Xiu Min dengan senyumannya.

"Nado annyeong, Xiu Min hyung" balas Sehun.

Luhan mendengus, tidak membalas sapaan Xiu Min, malah langsung duduk disebelah Xiu Min, dan Sehun mengikutinya.

"Jadi Xiu Min, apa yang kau pikirkan?" tanya Luhan.

"Chen hyung lagi?" tebak Sehun.

Xiu Min terdiam, ia menghela nafas berat beberapa kali. "Aku memikirkan kata-kata mu, Luhan" jawab Xiu Min.

Ada sedikit rasa senang dihati Luhan, namun ada tanda tanya juga, "Lalu?"

"Aku bingung…," jawab Xiu Min pelan, "aku bingung dengan perasaan ku. Akal ku memerintahkan diriku untuk menyerah saja. Namun… hati ku tetap ingin mencintai nya…"

Baik Luhan maupun Sehun menghela nafas berat. Mereka sudah hampir menyerah untuk menasehati Xiu Min. tapi mereka tidak mau menemukan Xiu Min yang tengah menangis sendirian di tempat yang sepi.

"Aku terbayang, jika menjadi Chen hyung, dan Lulu hyung menjadi Xiu Min hyung" ujar Sehun tiba-tiba.

Luhan mendelik tajam kearah namjachingu nya, lalu memukul nya pelan, "Dasar!"

Xiu Min terkikik pelan, "Kalian itu pasangan aneh"

"Mwo? Kau mencari masalah dengan ku, Kim Min Seok?" tanya Luhan tajam.

"Ani, kalian itu lucu sekali… memang nya masalah cinta ku itu… menyedihkan?" tanya Xiu Min sendu.

Sehun terdiam, ia merasa bersalah karena berkata seperti itu. Sedangkan Luhan menghela nafas berat.

"Kami tidak bisa mengatakan itu, Minnie" jawab Luhan.

"Tapi…" Xiu Min menelan saliva kelu, "kalian mengatakan hal itu secara tidak langsung" desis Xiu Min pelan, namun cukup terdengar ketelinga Luhan maupun Sehun.

Luhan terdiam. Sehun terdiam. Xiu Min terdiam. Hanya angin saja yang menerpa wajah mereka.

"Mianhae" ujar Sehun.

"Ng?"

"Mianhae hyung, jika itu menyinggung mu…" lanjut Sehun, sedikit bergetar.

"Nde… gwenchana…" ucap Xiu Min.

"Bagaimana kita membeli bubble tea? Aku haus" ujar Luhan, mencoba mengubah suasana.

"Aku mau hyung!" seru Sehun semangat.

Xiu Min sedikit terdiam, akhirnya mengangguk, "Nde… sudah lama aku tidak meminum minuman itu"

ͼ Mianhae, Saranghae ͽ

"Ck, minuman nya aneh" gerutu Chanyeol, meletakkan minuman bubble tea di mejanya.

Baekhyun dan Chen terus meminum bubble tea, tidak mengubris gerutuan Chanyeol. Baru Baekhyun meletakkan bubble tea nya, Baekhyun berbicara.

"Karena kau tidak terbiasa, Chanyeol" ujar Baekhyun santai, kembali meminum bubble tea nya.

Chanyeol mengguman tidak jelas, dan mencoba meminum bubble tea nya.

Chen hanya geleng-geleng dengan tingkah laku Chanyeol. Tapi Chen memaklumi, Chanyeol yang paling muda diantara mereka walaupun Chanyeol yang paling tinggi diantara mereka bertiga.

"Nikmati Chanyeol, nikmati" ujar Chen datar.

"Nde… nde… aku tahu itu, tuan berkepala kotak" cibir Chanyeol.

"Apa?" tanya Chen dingin.

Baekhyun hampir tersedak mendengar cibiran Chanyeol, jika Chanyeol membuat Chen marah, akan terjadi perang dunia yang ketiga, oh jangan sampai, perang dunia ketiga sudah berhasil dihentikan oleh orang yang entah Baekhyun tahu nama nya, namun jangan sampai perang dunia ketiga terjadi.

"Eh, apa kalian ingin mendengar lelucon?" tanya Baekhyun.

"Tidak!" jawab Chen dan Chanyeol bersamaan.

"Cih, dasar orang mud—"

"Xiu Min hyung! Kita duduk disini saja!"

"Uhuk!"

"Uhuk!"

Kedua orang yang lebih muda dari Baekhyun tersedak bersamaan, entak karena kaget atau entah apa itu namanya. Yang pasti juga, membuat Baekhyun juga kaget.

"Tidak perlu berteriak, Sehun-ah" ujar Xiu Min memutar bola mata bosan, lalu duduk di kursi tempat Sehun sudah mendudukinya.

"Dengar kata Xiu Min, Sehunnie… kau membuat pengunjung lain teralih perhatiannya" lanjut Luhan, mengikuti Xiu Min dan Sehun.

"Tapi… Sehunkan ingin duduk disini, supaya bisa melihat keluar!" seru Sehun girang.

"Luhan, kenapa kau memilih dia menjadi namjachingu mu?" tanya Xiu Min.

"Yak! Xiu Min hyung! Aku tak segan-segan menghabisimu jika hyung mengatakan itu lagi!" ancam Sehun tajam.

Luhan tertawa, "Sehunnie, Xiu Min hanya bercanda…"

"Jadi… itu Xiu Min?" bisik Chanyeol.

"Seperti nya benar… baru pertama kali aku melihat nya secara jelas… menurutmu bagaimana, Chen?" tanya Baekhyun berbisik.

Chen menatap datar Xiu Min yang dimaksud, mengindikkan bahu dan melanjutkan kegiatan meminum nya.

"Hey! Jadi bagaimana menurutmu, Chen?" tanya Baekhyun, mengecilkan volume saat menyebutkan, Chen.

"Apa peduli ku? Aku tidak mengenal nya, bahkan baru pertama kali melihat nya jelas" jawab Chen malas.

Baekhyun dan Chanyeol sama-sama menggelengkan kepala, seperti inilah saat mereka membicarakan Xiu Min atau sekarang ada Xiu Min.

"Ingat Chen, pikirkan kembali…" desis Chanyeol.

"Aku mengerti… ayo kita pergi, sudah selesaikan? Tapi jika kalian masih ada urusan, aku tunggu di luar" ujar Chen, mengambil tas nya dan pergi dari tempat mereka.

"Turuti saja, dia keras kepala" ujar Chanyeol, mengusap lembut rambut Baekhyun.

"Nde… aku tahu… aku kasihan dengan namja yang bernama Xiu Min itu… bagaimana jika kita seperti itu ya?" tanya Baekhyun menatap sendu namja imut yang tengah tertawa bersama kedua teman nya.

"Aku tidak sanggup membayangkan nya, lebih baik kita menyusul Chen" jawab Chanyeol mengandeng tangan Baekhyun dan keluar dari café.

"Xiu Min hyung…" panggil Sehun.

"Nde?" tanya Xiu Min memiringkan kepala nya.

"Apa kau sadar, tadi ada Chen hyung, Baekhyun hyung, dan Chanyeol hyung?" tanya Sehun menatap kepergian ChanBaek.

Luhan melihat kearah penglihatan Sehun, sedangkan Xiu Min menatap jendela.

"Aku tahu, makanya kau memilih tempat ini kan?" tanya Xiu Min.

Sehun mengangguk pelan, memang sudah rencana nya ia menyatakan duduk di sini sampai mengalihkan perhatian pengunjung lain. Luhan menggeleng pelan dengan kenyataan yang ia dengar, ia kira… Sehun memilih duduk disini karena keinginan nya, ternyata?

"Lalu, bagaimana?" tanya Luhan.

Xiu Min terdiam, ia mengerti maksud Luhan.

"Aku tidak bisa mengikuti perkataan mu, Luhan," jawab Xiu Min setelah sekian menit terdiam, "maaf"

"Maksud hyungduel?" tanya Sehun tidak mengerti.

"Aku akan tetap mencintai nya, bagaimanapun Chen melakukan hal yang membuatku terpuruk sekalipun" jawab Xiu Min mantap.

Luhan kembali menggelengkan kepala, entah sudah berapa kali Luhan menggeleng hari ini, ini semua karena Xiu Min.

"Aku tidak bertanggup jawab jika kau menangis lagi…," ujar Luhan, "tapi jika kau ingin ada orang di samping mu, panggil aku dan Sehun"

"Nde… arraso…"

ͼ Mianhae, Saranghae ͽ

Keesokan harinya, Chen berlari dengan tergesa-gesa, tidak biasanya Chen seperti ini. Bangun kesiangan dan menyebabkan ia telat masuk sekolah. Sudah 5 menit dari jam masuk.

"Sial! Aku bisa masuk ke daftar hitam!" keluh Chen yang sedikit berlebihan.

Sedikit lagi ia sampai di depan gerbang sekolah, tiba-tiba ada batu yang mengenai kepala nya.

TUK

Langkah Chen terhenti, mencoba mencari orang yang ingin bermasalah dengan nya.

"Diatas…"

Desisan itu mengalihkan perhatian Chen ke atas gerbang. Terdapat namja imut berpipi chubby yang pasti Chen sudah dibuat bad mood lagi.

"Kau, ada apa?" tanya Chen malas.

Namja yang diketahui bernama Xiu Min tersenyum kecil, "Kau ingin masuk kan? Gerbang sudah ditutup sejak tadi, naiklah… aku akan menurunkan dahan pohon ini sekuat tenaga" jawab Xiu Min pelan.

Chen mengangguk malas, jika tidak ada pertolongan lagi, ia akan tidak masuk sekolah satu hari. Dan dia ingin sekali sekolah.

"Cepat lah" ucap Chen.

SREET

Dahan pohon yang sedang dan diperkirakan kuat sudah ada di atas bahu Chen, dan dengan cekatan tangan kuat Chen menggemgam dahan itu.

"Siap-siap sedikit terpental" ujar Xiu Min dibalik tembok yang cukup tinggi.

"Nde"

SRAAK

BRUK

Pantat Chen mendarat mulus diatas tanah berumput. Dan pohon yang digunakan untuk membuatnya seperti tampak bergoyang-goyang.

"Wow, kuat juga namja itu" desis Chen, dan dengan cepat ia berdiri dan membersihkan diri. Dan saat matanya menulusuri tempat nya berada, Xiu Min sudah tidak ada di sana.

"Ck, datang tak diundang, pulang tak diantar" cibir Chen. Ia langsung berlari ke kelas nya yang sudah Chen hapal, jam pelajaran pertama adalah guru termalas.

Xiu Min yang bersembunyi dibalik semak-semak hanya tersenyum kecil, tatapan nya sendu, biarlah seperti ini.

"Ah, aku harus kembali ke kelas!" seru Xiu Min yang langsung berlari kekelas nya.

ͼ Mianhae, Saranghae ͽ

"Dia yang menyelamatkan mu?" tanya Baekhyun tidak percaya, apalagi caranya untuk Chen dapat masuk kedalam gedung sekolah.

"Nde.. begitulah, tapi aku sedikit berterima kasih saja, setelah itu aku tidak peduli" jawab Chen malas.

"Setidak nya, kau datangi dia" ujar Chanyeol yang sedari diam dari pembicaraan dimulai.

"Kalau aku malas?" tanya Chen.

"Benar kata Chanyeol, Chen" ujar Baekhyun.

"Kalian saja, bilang padanya kalau aku berterima kasih, sedikit" ucap Chen meninggalkan Baekhyun dan Chanyeol.

"Dasar" cibir Chanyeol setelah kepergian Chen.

"Lebih baik kita datangi Xiu Min sekarang, aku tidak ingin membuang-buang waktu" ujar Baekhyun.

"Terserah pada mu, Baekkie" ucap Chanyeol mengikuti Baekhyun.

҈҈҈

"Kekuatan yang tidak diketahui karena tertutupi oleh wajah imut mu" desis Luhan ngeri.

"Walau aku sudah tahu Xiu Min hyung ikut taekwondo dan futsal, tetap saja aku kaget" ujar Sehun.

Xiu Min tersenyum geli, memang banyak yang terjebak karena wajah dan sifat nya yang kadang kekanakan.

"Tapi sayang, hyung langsung bersembunyi" ujar Sehun.

"Nde… aku tahu, tapi itu lebih baik" ungkap Xiu Min.

Luhan menghela nafas berat, "Tapi lebih baik kau ada dihadapan nya saat dia berdiri" ujar Luhan.

"Aku terlalu malu, bahkan tadi pertama kali aku berbicara dengan nya" ujar Xiu Min, menerawang keatas.

Sehun dan Luhan saling memandang, membayangkan cinta mereka seperti Xiu Min. Jangan sampai hal itu terjadi.

"Sehun!"

Sehun hampir terjungkal karena suara bass yang memanggil nya, sudah bisa dipastikan Sehun, pemilik suara itu akan langsung memeluk nya dan menggelitik nya.

"Yaa! Chanyeol hyung! Lepaskan!" pekik Sehun saat merasakaan sepasang tangan menggelitik nya.

"Tidak!" balas Chanyeol terus menggelitik Sehun.

Xiu Min dan Luhan membeku, melihat alien aneh datang tiba-tiba dan Sehun seperti sudah sangat dekat dengan alien itu. Dan XiuHan tahu siapa alien itu.

"Abaikan saja si Chanyeol itu"

DEG

Satu suara lagi mengagetkan Luhan dan Xiu Min, dan pastinya Xiu Min tahu itu siapa. Namun, bukan itu yang dimaksud kan. Kenapa dua orang couple ini yang sangat terkenal di sekolah ini karena kedekatan nya seperti surat dan perangko ini ada di dekat mereka?

"Ah.. Byun Baekhyun imnida… walau mungkin kalian sudah mengenalku, tapi tidak apa-apa kan perkenalan secara formal?" tanya Baekhyun mengulurkan tangan nya.

Xiu Min masih membatu, sedangkan Luhan yang sudah tersadar langsung membalas uluran tangan Baekhyun, walau kadang melirik namjachingu nya yang tengah disiksa oleh orang yang bernama Chanyeol itu.

"Xi Luhan imnida… dan… bisakan kau bilang kepada Chanyeol-ssi untuk menghentikan itu kepada Sehun? Aku kasihan kepada Sehun…" ujar Luhan memelas.

Baekhyun mengangguk dan langsung memukul kepala Chanyeol.

"Yak! Kenapa?" tanya Chanyeol tidak terima, dan saat Chanyeol lengah, Sehun langsung kabur dan memeluk Luhan.

"Kasihan Sehun, babo! Dan kita selesaikan hal ini secepat nya!" jawab Baekhyun kesal.

Chanyeol mengangguk, dan langsung mendekati HunHanXiu.

"Ah… Xiu Min, kami hanya ingin menyampaikan sesuatu…" ujar Chanyeol.

Sehun mendelik tajam kearah Chanyeol, "Apa hyung? Hyung memanggil Xiu Min hyung tanpa embel-embel ssi? Xiu Min hyung, apa hyung dekat dengan Chanyeol hyung?" tanya Sehun cepat.

Xiu Min yang sudah tersadar saat ChanBaek menghampiri mereka, hanya menggeleng pelan.

"Hyung saja baru berhadapan dengan nya, Sehun" jawab Xiu Min.

"Ke INTI nya, Chanyeol" ucap Baekhyun.

"Baiklah, ke inti nya," ujar Chanyeol, ia mengulurkan tangan kedepan Xiu Min, "Park Chanyeol imnida, kau bisa memanggilku Chanyeol, dan bolehkan aku memanggilmu Xiu Min? Dan atas nama Chen, ia berterima kasih kepada mu karena membuat nya tidak telat pada pelajaran pertama, sedikit"

Xiu Min mengerjab mata, apa yang dikatakan Chanyeol sedikit cepat, walau bisa masuk kedalam telinga Xiu Min dan tidak keluar.

"Hyung, kau terlalu cepat" cibir Sehun.

Baekhyun menggelengkan kepalanya, entah kenapa sikap nya menjadi dewasa di sini, ia melirik Xiu Min beberapa kali, rasa kasihan menyerang dirinya, 'coba saja Chen merespon nya…' batin Baekhyun.

"Inti nya, Chen berterima kasih kepada mu, sedikit" ujar Baekhyun.

"Cih, sedikit?" cibir Luhan.

Baekhyun dan Chanyeol mengindikkan bahu, "Kami juga tidak tahu jalan pikiran nya, jadi jangan salahkan kami yang hanya disuruh untuk menyampaikan hal ini kepada Xiu Min" ujar Chanyeol.

"Sudah, begitu saja? Bisa tinggalkan Xiu Min dan kami berdua sendirian?" tanya Luhan dingin.

"Ah, Chanyeol-ssi, Baekhyun-ssi!" potong Xiu Min, menghentikan 1 langkah kepergian mereka.

"Nde?" tanya Baekhyun.

"Bilang padanya…'cheonma'…" jawab Xiu Min dengan senyum kecil.

"Baiklah…" ujar Baekhyun berlalu pergi, namun Chanyeol masih di tempat dengan muka sedih.

"Xiu Min, sudah kubilang panggil aku Chanyeol saja! Ah, tunggu aku Baekhyun!" seru Chanyeol berlari menyusul Baekhyun.

"Xiu Min hyung…","Xiu Min…"

"Aku tahu… aku tahu…" potong Xiu Min cepat.

"Dan kenapa kau membalas nya?" tanya Luhan datar.

"Ia sudah berterima kasih kepada ku, walau sedikit… ada kecewa dan senang… setidak nya aku balas saja.." jawab Xiu Min pelan.

"Aku memang sedikit dekat dengan Chen hyung" ujar Sehun tiba-tiba, Luhan dan Xiu Min langsung memandang nya.

"Dan aku setuju dengan Baekhyun hyung dan Chanyeol hyung, jalan pemikiran Chen hyung aneh…" lanjut Sehun

"Lalu?" tanya Xiu Min penasaran.

"Seperti yang kuberitahukan kepada hyung, hobi nya, kesukaan nya, dan lain sebagai nya. seperti nya Chen hyung sedikit menyadari hal itu, maka dari itu akhir-akhir ini Chen hyung sedikit menjauhi ku" jawab Sehun.

"Dan… kita kembali ke kelas saja, aku sudah mulai bosan membahas Chan, Chen, Chun, Chin, dan lain sebagai nya" cibir Luhan.

PLETAK

"Sekali lagi kau mengejek nya, jangan harap kau masih bernafas besok" desis Xiu Min dingin.

ͼMianhae, Saranghaeͽ

"Cheonma? Cih.." cibir Chen dingin.

"Kau tahu Chen…," desah Baekhyun berat, "jika kau seperti itu terus kepada Xiu Min, kau akan menyesal…"

"Mana akan menyesal? Sedangkan aku tidak mempunyai perasaan apa-apa kepada nya? aku hanya risih sering diikuti, walau akhir-akhir ini tidak, dan membuatku leluasa dalam melakukan hal lain" ujar Chen.

"Hati-hati saja Chen… apa yang dikatakan Baekyun ada benar nya juga…" ujar Chanyeol.

"Kalian sama saja," cibir Chen, "kalian jodoh ya? Ah… apa kalian berpacaran?" tebak Chen.

DUAG

"Yak! APPO!" pekik Chen.

"Ada-ada saja, kami kan sahabat!" ucap Baekhyun kesal.

"Tapi kalian seperti berpacaran, babo" cibir Chen.

"Tapi…," Chanyeol melirik Baekhyun, "apa benar kita ini cocok?" tanya Chanyeol tersenyum miring.

Chen mengangguk, "Benar… tapi aku tidak masalahkan jika kalian gay" jawab Chen.

Baekhyun tertunduk, wajah nya sedikit memerah, tapi ada lega nya juga Chen mengukapkan bahwa tidak masalah jika ia dan Chanyeol itu gay. Apa mereka beritahu saja bahwa mereka sudah berpacaran sejak 5 tahun yang lalu?

"C..Chen…" panggil Baekhyun bergetar.

"Nde?"

"Sebenar nya… kami…" ucapan Baekhyun terputus karena terlalu gugup, Chanyeol menatap nya kaget.

"Mwo… Baek…"

"Sebenar nya, kalian kenapa?" tanya Chen penasaran.

"Kami… aahk.. Yeolli, kau saja yang bilang!" pekik Baekhyun mendorong Chanyeol.

Chen mengeryit, 'Yeolli'? panggilan yang manis, atau?

"Jangan-jangan… kalian berpacaran?" tebak Chen.

Baekhyun membeku, sedangkan Chanyeol tersenyum lebar.

"Benar itu!" seru Chanyeol memeluk Baekhyun erat.

"Yak… yak… hentikan Park Chanyeol!" pekik Baekhyun.

"Jadi apa yang aku curigakan selama 3 tahun ini benar?" kekeh Chen.

"Mwo? Kau sudah curiga?" tanya Baekhyun kaget, melepaskan tangan nya untuk melepas pelukan Chanyeol.

"Kalian bodoh atau apa? Kedekatan kalian yang melebihi teman membuatku curiga" jawab Chen santai.

Baekhyun mengangguk pelan, sedangkan Chanyeol terus mempererat pelukannya.

"Dan hentikan kegiatan kalian, apa kalian tidak malu?" cibir Chen.

"Sudah kukatakan Chanyeol, lepaskan!" titah Baekhyun.

Chanyeol memasang wajah sedih nya dan akhirnya mengalah untuk melepaskan pelukan nya.

ͼMianhae, Saranghaeͽ

"Yak! Oh Sehoon! Kau sudah meminum 10 bubble tea!" seru Luhan kesal.

"Lulu hyung! Hyung tidak tahu betapa nikmat nya bubble tea itu!" balas Sehun.

Xiu Min menatap datar pasangan didepan nya, tidak terlalu tertarik dengan topik nya. akhir-akhir ini ia jarang mengikuti Chen, apa sekarang ia mengikuti Chen lagi?

BRAK

"Mianhae! Sehun, Luhan, aku duluan!" seru Xiu Min meninggalkan HunHan yang tengah berdebat.

"Nanti bertemu lagi, hyung!" balas Sehun.

"Dia, mau mengikuti Chen lagi?" tanya Luhan.

"Mungkin, ah hyung, jangan ambil, aku masih ingin minum~~" rengek Sehun.

"Tidak, Oh Sehoon, kau sudah meminumnya terlalu banyak" tegas Luhan.

҈҈҈

Xiu Min melangkah pelan, menelusuri sekolah yang tengah istirahat sampai pulang, dikarenakan guru-guru sedang rapat. Biasa.

'Semangat Chen!'

'Kau yakin Chen?'

'Aku yakin, dan sekarang, aku akan mendatanginya'

TAP TAP TAP TAP

Xiu Min yang sudah sangat hapal langsung bersembunyi, sudah tahu siapa saja suara tadi. Dan tidak perlu ditanyakan.

'Sohee-ssi…'

'Ah, nde..?'

'Kim Jong Dae imnida… aah… bisa aku mengutarakan sesuatu?'

'Ya?'

'Saranghae…'

DEG

BRUK

Tubuh Xiu Min terjatuh, semua nya lemas, tatapan nya kosong, hanya karena pengakuan dari orang yang sangat ia cintai itu.

'Eh?'

'Jeongmal saranghae, Sohee-ssi'

Xiu Min menggeleng kuat, mencoba meyakinkan diri bahwa ini adalah mimpi. Namun, ini semua bukan mimpi.

"Lebih baik aku pergi…" desis Xiu Min, ia melangkah gontai meninggalkan Chen dan Sohee, tanpa tahu apa balasan Sohee.

CS' Side

Sohee terdiam, tampak berpikir untuk jawaban apa yang harus diberi kepada Chen. Sedangkan Chen? Ia berharap penuh.

"Chen-ssi…" panggil Sohee.

"Nde?"

"Mianhae… jeongmal mianhae…," jawab Sohee memelas, "aku tidak bisa membalas perasaan mu, jeongmal mianhae… mungkin kau bisa membuka hati untuk orang lain…" ujar Sohee tersenyum, untuk tidak membuat Chen shock.

Tapi, walau Sohee sudah mengeluarkan senyuman nya, Chen tetap saja shock. Hati nya terasa tertusuk triliun jarum tajam. Atau ribuan harimau menerkam hati nya. Intinya, hatinya benar-benar sakit!

Chen mencoba tersenyum, "Nde… gwenchana… terima kasih sudah mau mendengar pengakuan ku…" ujar Chen.

"Ghamsahamida Chen-ssi, kau sudah mengerti, kalau begitu aku permisi dulu" ucap Sohee pergi berlalu.

Chen masih ditempat, membatu dan tetap memasang senyuman nya. hingga Chanyeol dan Baekhyun yang mengintip tidak melihat reaksi apa-apa dari Chen sesudah Sohee pergi.

"Chen…" panggil Baekhyun.

"…."

"Chen!" panggil Chanyeol.

"…."

BRUK

"CHEN!" pekik Baekhyun dan Chanyeol, segera menghampiri Chen.

Tubuh Chen terjatuh, namun senyuman tidak hilang dari bibir nya, senyuman dusta bahwa dia senang.

"Chen! Bangun! Bangun!" seru Chanyeol, menepuk-nepuk pipi Chen.

"Astaga… dia pingsan, Yeolli!" seru Baekhyun.

"Kita bawa ke Ruang Kesehatan!" balas Chanyeol, mengankat tubuh Chen.

"Nde!" balas Baekhyun membantu mengangkat Chen.

|TBC OR DELETE?|

Annyeong… bertemu lagi dengan Rin Rin yang cantik, lucu, imut, manis, WAW! XD atau ICAL : Imut, CAntik, dan Lucu XD oh ya, yang ICAL jangan ngambil ya… Rin Rin juga dapet nya dari temen '-'

Rin Rin bikin FF CHENMIN AGAIN! XD

Chen pingsan… #ikutpingsan

Shock karena Sohee eonnie nolak XD

Gimana hayo… rasanya ditolak Sohee eonni? Ngerasain rasanya Xiu Min kan?

Chen : Ya! Itu hanya scenario mu! Di hati ku hanya ada Xiu Min hyung! #peluk Xiu Min

Xiu Min : #blushing

Rin Rin : #tawanista

Oke, tanpa basa-basi lagi, REVIEW PLEASE~~~ #bbuing2barengChenMin "Pucchi-Pucchi~~"