Behind the Cool Beauty
.
.
Dhienhie Kyuminshipper Fujoshi
.
.
Genre: Romance, Drama.
.
.
Rate: T
.
Lenght: Chaptered
.
.
Disclaimer: KyuMin milik Tuhan. Kyuhyun milik Sungmin dan Sungmin milik Kyuhyun, mereka saling memilki walau sebenarnya saya ingin memonopoli Sungmin untuk diri sendiri *bletak* Tapi yang pasti FF abal ini milik saya seutuhnya. :D
.
.
Warning: YAOI, Typo(s), DON'T LIKE DON'T READ! NO BASH! NO PLAGIAT!
.
.
.
enJOY~
.
~(*o*)~
.
This fict is dedicated..
To the world biggest shipper..
The JOYers..
Bangunan tinggi berlantai tiga itu tampak kokoh dan berdiri dengan angkuhnya, bangunan yang terdiri dari terdiri dari petak-petak ruangan berisi kursi dan meja beserta perlengkapan lainnya itu terlihat sangat tenang, walau sejauh mata memandang tampak ratusan manusia menghuni setiap sudut ruangan yang penuh kharisma itu.
ELPHEU INTERNATIONAL HIGH SCHOOL, sekolah penuh kharisma yang menjadi bintang utama pelajar tingkat pertama ataupun tingkat atas. Sekolah yang rating kepopulerannya berada di posisi pertama itu pasti diminati banyak pelajar. Hei! Sekolah yang bergengsi tentu akan menjadi kebanggan tersendiri untuk kita. Nomor 1 di negaranya, huh siapa yang tak tergiur, siapapun pasti tergiur kecuali satu orang namja yang kini tengah berdiri di sebuah petak bangunan, di hadapan puluhan mata yang menatapnya tak beraturan.
"Perkenalkan namamu."
Namja yang tak tertarik dengan popularitas sekolah itu hanya menatap datar puluhan mata yang menatap penuh tanya ke arahnya. Seolah tak bergeming, namja itu masih bertahan di posisinya.
"Pelajaran tak akan dimulai sebelum kau memperkenalkan namamu."
Namja itu bergeming setelah mendapat pemaksaan halus seorang wanita berkacamata tebal yang sudah pasti adalah guru yang mengajar di kelas ini.
"Kau bisu ya?" celetuk seorang seorang siswa yang merasa jengah karena namja yang disuruh berkenalan itu hanya menunjuk name tag nya.
Namja yang sejak tadi memasang stoic facenya itu kini melirik tajam ke arah si penyeletuk dengan poni panjang yang menutupi matanya.
WUSH!
Seperti ada angin dingin yang bersamaan dengan tatapan tajam nan menusuk itu, si penyeletuk langsung mengusap tengkuknya ngeri. Bahkan beberapa siswa yang duduk di bangku bagian depan memilih menunduk ataupun mengalihakan pandangannya.
"Sekolah favorit macam apa yang mau menerima murid bodoh sepertimu, huh? Kau pikir untuk apa benda ini bertuliskan namaku? Kalau bisa tau dengan melihat untuk apa berpura mendengar? Buang-buang waktu saja!"
Tidak ada ekspresi tertentu yang membuat namja itu terlihat baik, ekspresi datarnya berbanding terbalik dengan apa yang terlihat dan terdengar beberapa detik yang lalu.
"Ah, geuraesseo~"
Seonsaengnim bername tag Song Min Seok itu menggantung kalimatnya untuk mencondongkan tubuhnya dengan tujuan melihat name tag siswa baru itu.
"Oh, Sungmin-sshi, kau boleh duduk di-"
Belum selesai seonsaengnimnya bicara, sosok stoic bernama Sungmin itu melangkah ke deretan bangku belakang. Terkesan sangat tak sopan mengingat Song seonsaengnim tengah mematung tak percaya akan tindakan murid barunya.
Dan seolah tak terjadi apapun, Sungmin duduk dengan tenang lalu mengeluarkan buku catatannya.
"Kau kah murid pindahan dari Ilsan?"
'Basi-basi sekali. Sudah tau kenapa masih bertanya.'
Murid baru yang tak menjawab pertanyaan Song seonsaengnim itu seolah makin melekatkan sebuah status baru untuk Sungmin. BAD STUDENT. Sepertinya hampir semua yeoja akan membicarakan new bad student ini.
.
~(*o*)~
.
Sungmin seolah hidup sendiri di sekolahnya. Namja dengan stoic face itu selalu bergelut dengan dunia statisnya, kata dinamis seolah terhapus dari kamus Sungmin, bukan tak ada yang berusaha mendekatinya hanya saja Sungmin sendirilah yang menutup diri untuk dunia luarnya.
Seperti saat ini, Sungmin terlihat duduk diam di bangkunya sambil mengutak-atik ponselnya. Dia bukannya tidak merasakan tatapan aneh orang-orang yang ada di sekitarnya, hanya saja Sungmin berusaha cuek dan mengabaikan segala sesuatu yang terlihat dan tak sengaja tertangkap oleh indra pengelihatan dan pendengarnya.
'Mereka tak punya kesibukan mungkin,' batin Sungmin sambil menarik sudut bibirnya membentuk sebuah senyum konyol.
"Kau yang bernama Sungmin?" tanya seseorang.
'Huh?'
Namja berwajah tak kalah datar dari Sungmin terlihat berdiri di hadapan Sungmin dengan angkuhnya. Sungmin tak pernah melihat orang ini sebelumnya, tapi kenapa orang ini menatapnya seolah mengibarkan bendera perang pada Sungmin. Hm, kalau hanya mengurus orang seperti ini, bukan masalah untuknya.
"Basa-basi," gumam Sungmin.
"Hanya takut salah orang," sahut orang itu dingin.
Sungmin hanya mengangkat sebelah alisnya kemudian menatap name tag nya sendiri seolah menegaskan pada sosok itu kalau memang dialah yang bernama Sungmin, namun sosok itu tak tertarik untuk menanggapi penegasan Sungmin.
'Baiklah, sepertinya yang ini lumayan angkuh,' batin Sungmin saat orang di hadapannya ini seolah tak mengindahkan gestur tubuhnya.
"Kalau memang kau yang bernama Sungmin, Kepala Sekolah Kim menunggumu,"
Sungmin mengantongi kembali ponselnya , dan tanpa mengindahkan kehadiran orang di hadapannya, Sungmin langsung mengambil langkah bersiap keluar kelasnya.
"Tak jauh beda dengan sekolah bawah, sekolah terhebatpun masih memakai teknik basa-basi."
Ganti namja yang memanggil Sungmin tadi yang mengangkat sebelah alisnya. Jangan lupakan tampang serius orang-orang yang tengah menguping ucapan Sungmin yang kesannya seperti gerutuan namun terlampau keras.
Hei! Saat ini Sungmin menjadi sorotan, sekumpulan yeoja penggosip bahkan rela menahan ocehan mereka hanya untuk memasang telinga, mendengar nada dingin nan ketus milik new bad student yang kini juga tengah menjadi headline terpanas di dunia pergosipan Eulpheu International High School ini.
"Gamsahamnida, Kibum-sshi," ucap Sungmin menyindir setelah sedikit melirik name tag Kibum. Dan dengan langkah anggunnnya Sungmin berlalu meninggalkan Kibum yang tengah berbalut emosi.
"Baiklah, satu fakta terbaru. Dia lebih dingin dari Kibum oppa," komentar seorang yeoja.
'Sial!' umpat Kibum dalam hati. Demi apa harga dirinya telah di injak mentah-mentah oleh orang yang bahkan tak dikenalnya sama sekali.
Bukan hanya di kelas Sungmin saja, berita new bad student itu seolah menyebar luas ke seluruh penjuru sekolah. Siapa pelakunya?
Oh, ayolah~ mulut yeoja penggosip itu tak jauh berbeda dengan sekumpulan bebek yang menemukan makanannya. Seandainya yeoja penggosip itu bebek maka Sungminlah makanannya, sesentipun tidak luput dari jangkauan mulut mereka.
Lihat! Bahkan saat Sungmin melewati mereka, yeoja-yeoja itu tampak menahan napas untuk lebih mempertajam indra pendengarannya. Namun sampai saat memasuki ruang Kepala Sekolah, Sungmin tak bergeming sedikipun dari static worldnya membuat helaan napas kecewa terdengar dari yeoja-yeoja itu.
"Apa kau mendengar sesuatu?"
"Yeah, hanya bunyi hentakan sepatunya, dan itupun nyaris tak terdengar."
Itu hanya sebagian kecil percakapan tak penting penggosip itu, selebihnya mereka senang membuat hipotesis-hipotesis baru tentang new bad student itu.
"Ah, kau sudah datang Sungmin-sshi?" Kepala Sekolah bername tag Kim Heechul itu terlihat menyapa Sungmin dengan senyuman hangatnya, di sebelahnya sudah berdiri sosok datar Kibum yang sepertinya akan menjadi rival Sungmin.
"Ah, mianhae kalau kau merasa terganggu, aku hanya ingin mengucapkan selamat datang di sekolah ini sekaligus meminta maaf tidak bisa menemuimu tadi pagi, sekali lagi chukkae."
Sungmin bergeming kemudian membungkukkan badannya.
"Gamsahamnida seonsaengnim," ucap Sungmin lalu berlalu ke luar ruangan tanpa di persilakan. Lagi-lagi tak sopan.
'Katanya hanya ingin mengucapkan selamat datang dan minta maaf kan? Selebihnya tidak ada masalah,' batin Sungmin seolah membela diri saat dia sedikit mendengar decakan Kibum.
Sungmin benar-benar menyebalkan dan mulai saat ini sepertinya namja dingin itu akan menjadi salah satu daftar orang yang akan menjadi target kesinisan Kibum.
"Seonsaengnim, kuharap ini pertama dan terakhir kalinya kau menyuruhku memanggil orang itu," Heechul hanya tersenyum mendengar gerutuan Kibum.
"Wae? Kalian terlihat cocok jika berteman," komentar Heechul sedikit menggoda murid paling jenius di Elpheu International High School ini.
"Tidak, terimaksih banyak," jawab Kibum cepat.
.
.
.
Helaan napas kembali terdengar saat Sungmin kembali hanya melewati sekumpulan yeoja bermulut besar itu, namun sebenarnya Sungmin tak hanya sekedar melewati. Untuk beberapa detik yang lalu namja bermata rubah itu sedikit melirikkan ekor matanya untuk melihat sekumpulan yeoja lain yang tengah mengerubungi seorang namja jangkung berkacamata. Dari penampilannya yang terbilang rapi saja Sungmin sudah dapat menebak kalau namja jangkung itu salah satu seonsaengnim di sekolah ini.
"Seonsaengnim, foto bersama kami ya?"
"Seonsaengnim, aku membuat coklat untuk Seonsaengnim, terimalah~"
'Guru terfavorit mungkin' pikir Sungmin sambil menyunggingkan senyum sinisnya.
"Kau lihat tidak?" tanya seorang namja bergummy smile pada sosok di sebelahnya. Namja berkepala besar yang tengah berdiri santai itu nampak menyunggingkan senyum anehnya ke arah sosok bergummy smile tadi.
"Sepertinya kau suka sekali mengurus urusannya, padahal tadi kau sudah kehabisan kata setelah dia mengataimu habis-habisan."
"Memang salahku sepenuhnya ya? Salah dia sendiri tidak mau buka suara, aku pikir dia benar-benar bisu. Ternyata dia lebih bisu dari orang bisu, angkuh sekali~"
Namja berkepala besar itu tersenyum lagi.
"Bukankah kau terbiasa berteman dengan namja tanpa suara?"
Merasa tersindir, namja bernama Lee Hyukjae yang akrab disapa Eunhyuk itu langsung mendengus.
"Yesung hyung, jangan membual. Kim Kibum bukan temanku," sahut Eunhyuk gusar.
"Bagaimana dengan Lee Donghae? Bukankan dia temanmu?" tanya Yesung masih terus saja menyindir.
"Huh! Seharusnya kau mengatakan itu pada Kibum-sshi. Lee Donghae bukan temanku –lagi," jawab Eunhyuk sambil memalingkan wajahnya untuk menatap Sungmin yang terlihat mulai memasuki kelas.
"Aku ke kelas hyung," pamit Eunhyuk namun Yesung menahan bahunya.
"Mwo?"
"Kau tertarik padanya ya?" tanya Yesung sambil mengedikkan bahunya menunjuk ke arah kelas mereka.
"Huh? Apanya?" tanya Eunhyuk bingung. Matanya menatap arah yang di tunjuk Yesung namun dia tak mengerti maksud pertanyaan Yesung yang terkesan ambigu itu.
"Lupakan."
Eunhyuk tersenyum kemudian balik menepuk bahu Yesung.
"Aku hanya terlalu penasaran,. Tidak ada salahnya menambah satu orang di antara kita kan, hyung?" Yesung hanya tersenyum mendengar usulan Eunhyuk karena setelahnya dua namja bermata sipit itu terlihat ber-highfive kemudian berangkulan dengan gembira memasuki kelas.
Sungmin terlihat menatap mejanya dan menemukan secarik kertas di atasnya. Merasa ada yang aneh, matanya bergerak mengawasi orang-orang yang ada di sekitarnya. Apa ada orang iseng yang berniat mengganggunya.
Berusaha menepis segala pemikiran konyolnya, Sungmin bergerak meraih kertas itu kemudian membaca apa yang tertulis disana.
'Sombong sekali jadi orang! Kau pikir bertingkah sok berkuasa bisa membuatmu terlihat keren ya?'
Sungmin membolak-balik kertas itu berusaha mencari inisial si penulis surat namun tak ada tulisan lain disana.
"Huh? Ada apa dengan pengecut satu ini? Kalau memang ada masalah denganku kenapa tidak bicara padaku? Berurusan dengan anak mama memang seperti ini," gumam Sungmin mengejek. Namja manis itu langsung meremas kertas itu dan membuangnya sembarangan.
"Aish! Hanya dibuang," Sungmin melirikkan ekor matanya saat mendengar decakan dan nada berbisik tak suka dari salah seorang temannya. Namun sepertinya orang itu tidak sendiri, dia tengah berkumpul dengan teman-teman satu genk nya –mungkin.
'Oh,' Sungmin hanya ber-oh ria saat otaknya memproses cepat siapa pelaku penulis surat tanpa pengirim itu. Dia tersenyum dalam hatinya saat menyadari lemparan kertasnya mengenai kepala namja itu.
"Ya! Kau pikir melempar sesuatu dan mengenai kepala seseorang itu tindakan sopan? Huh, tidak punya etika," ucap namja itu sambil menyindir sinis Sungmin.
Sungmin hanya memasang stoic face-nya kemudian menatap segerombolan namja yang tengah menatap sinis ke arahnya.
"Oh, kupikir menulis surat tanpa pengirim itu juga tindakan tidak sopan atau~ pengecut mungkin, aku tidak terbiasa berurusan dengan anak mama, kau tahu?" ucap Sungmin dengan ekspresi sepolos mungkin.
Namja dihadapannya merasa tersinggung berat dengan apa yang Sungmin lontarkan.
"Kau~"
Sungmin menatap tangan teman sekelasnya.
'Kesal?' batin Sungmin mengejek saat melihat namja di hadapannya mengepalkan tangannya kuat-kuat.
"Ada apa?" tanya sebuah suara membuat Sungmin memutar bola matanya. Dia cukup mengenal suara menyebalkan ini.
"Eunhyuk-ah, murid baru itu melempar kertas ke arah Joon," lapor salah satu orang dari segerombolan namja itu.
"Oh, baiklah. Hanya sekumpulan anak mama," ejek Sungmin sambil tertawa sinis.
Yesung menatap Sungmin kemudian menahan Joon untuk tak menyerang Sungmin karena namja itu mulai bergerak mendekati Sungmin.
"Ya! Kelas kita ini anti kekerasan. Kalau kau mau pamer kekerasanmu, sana pergi ke klub Taekwondo," omel Yesung sambil mendorong tubuh Joon agar kembali ke mejanya.
Sungmin hanya menatap aneh Yesung kemudian memilih kembali ke mejanya.
Yesung dan Eunhyuk sedikit bercakap dengan Joon dan kawan-kawannya –menasehati mungkin.
Tepat saat Yesung dan Eunhyuk mendudukkan diri bangku mereka, dentingan gelombang suara yang menyapa pendengaran murid-murid Elpheu International High School membuat seluruh siswa yang berlalu lalang di setiap sudut sekolah tampak bergegas menyesaki koridor untuk menuju kelas masing-masing.
Jam pelajaran baru sudah di mulai. Sang new bad student terlihat kembali berulah, masih dengan enjoy stylenya Sungmin menggeser mejanya ke pojok ruangan dan memilih duduk sendiri tanpa teman di setiap sisinya. Hal itu langsung mendapat cibiran dari Joon dan kawan-kawannya. Oh, jangan katakan namja-namja itu mulai ikut bertransformasi menjadi tukang gosip.
Huh! Topik baru sudah dimulai.
"Ehehehehe, dia itu ada-ada saja ya hyung," kekeh Eunhyuk saat melirik ke arah Sungmin.
Yesung terlihat tertawa beberapa saat sebelum dia menolehkan kepalanya ke arah Eunhyuk.
"Wae?" tanya Eunhyuk bingung saat Yesung mulai berulah dengan memasang wajah serius penuh dengan ekspresi berpikir keras.
"Hyuk, dia itu sering aneh dan berulah, kau yakin mau berteman dengan orang seperti dia?"
Eunhyuk langsung memicingkan sebelah matanya ke arah Yesung.
"Kenapa kau berbicara seolah-olah mengejek dirimu sendiri. Kau pikir saat ini aku berteman dengan orang yang seperti apa, eoh?" tanyanya sengit.
Yesung hanya melirik Eunhyuk kemudian sedikit menyadari kalau Eunhyuk tengah menyindirnya.
"Ah, terserah kau saja," balasnya sambil mengibaskan tangan.
Eunhyuk hanya menepuk-nepuk bahu Yesung, namja bergummy smile itu sama sekali tak berniat menyinggung hyungnya, mereka berteman baik dan terbiasa bercanda saling menyinggung satu sama lain.
"Annyeong~" suara bass namja jangkung yang tadi sedikit mendapat perhatian Sungmin saat melewati koridor terdengar lembut menyapa penghuni ruangan yang didominasi oleh yeoja. Bisik-bisik heboh mulai terjadi.
"Annyeong seonsaengnim!" nada ceria yang terdengar serempak itu seolah membuktikan bahwa murid yeojalah yang paling bersemangat menjawab sapaan seonsaengnim tampan berkacamata itu.
"Bagaimana kabar kalian?" tanya seonsaengnim sebagai bentuk perhatian –menurut siswi di kelas itu dan sebagai basa-basi –menurut Sungmin.
"Kabar kami selalu baik saat bertemu dengan seonsaengnim," celetuk seorang yeoja yang langsung mendapat seruan heboh dari yeoja-yeoja lainnya.
"Geurae, sekarang buka buku kalian halaman 120," ujar sosok itu sambil tersenyum ramah.
Sungmin menyipitkan matanya beberapa centi melihat itu namun tangannya bergerak meraih buku catatannya.
"Ada yang tidak membawa buku?" tanya seonsaengnim sambil menatap ke arah pojok ruang kelas.
Sungmin melirik gusar teman-teman satu kelas yang ikut menatapnya. Hei! Tak bisakah cukup guru itu saja yang menatapnya.
'Apa? Bukannya aku memang tak punya buku,' batin Sungmin. Mata rubahnya terlihat membalas sinis tatapan gurunya.
"Ah, Kyuhyun seonsaengnim kelas kami kedatangan murid baru," seorang yeoja berambut lurus yang duduk di bangku paling depan terlihat memberitahu gurunya dengan suara malu-malu.
Sungmin ganti menatap punggung yeoja yang duduk jauh darinya itu.
'Huh? Apa-apaan? Bahkan dia tak menyebut marganya,' batin Sungmin sambil memutar bola matanya jengah.
"Karena Cho seonsaengnim masih muda dan tampan, beberapa yeoja memanggil Cho seonsaengnim begitu," nada berbisik dengan volume agak keras itu membuat Sungmin menatap namja yang berada tak jauh di depannya.
'Memangnya aku bertanya ya?' batin Sungmin sambil memicingkan matanya. Namja yang tadi mengatainya bisu dan telah menjadi pahlawan di siang bolong itu tengah menyengirkan senyumnya sambil melambai konyol ke arah Sungmin. Namja berkepala besar di sebelahnya hanya tersenyum aneh sambil menganggukkan kepalanya seolah mendukung apa yang di katakan oleh chair-matenya.
"Ehehehehe, soal yang tadi pagi mian ne? Aku menyesal sudah bersikap tak sopan padamu, Sungmin-sshi," tambahanya sambil menunjukkan gestur minta maaf dengan menangkupkan kedua tangannya.
Sungmin hanya menatap jengah dua makhluk sok akrab yang sekarang tiba-tiba menggeser mejanya perlahan untuk mendekati meja Sungmin.
"Hyukjae-sshi dan Jongwoon-sshi apa ada masalah?" suara bass guru tampan itu kembali terdengar.
"Cho seonsaengnim, boleh kami bergeser ke belakang?" tanya Yesung.
Kyuhyun menggerakkan tangannya memberi gestur mempersilahkan.
"Ne, silahkan."
"Jangan mengganggu kenyamananku dan kembali ke tempat kalian!" uh, nada datar Sungmin kembali menyapa indra pendengar seisi kelas.
"Kurasa tak ada salahnya, kau bisa berbagi buku dengan Hyukjae-sshi ataupun Jongwoon-sshi," usul Kyuhyun bijak bahkan guru tampan itu kembali menebar senyum ramah yang membuat Sungmin menggerutu kesal dalam hatinya.
'Sok tampan rupanya,' batin Sungmin tak yakin.
"Ne, Sungmin-sshi kan tak punya buku Matematika," tambah Eunhyuk sambil terus menggeser mejanya berbeda dengan Yesung yang sadar situasi, namja itu berhenti menggeser mejanya saat Sungmin makin menautkan dua alisnya seolah menegaskan kekesalannya pada dua makhluk di depannya ini.
"Punya atau tidak, aku tak tertarik mengikuti pelajaran yang menyusahkan otakku."
"A-apa?" Eunhyuk berhenti dan beralih menatap kaget ke arah Sungmin yang mulai mengemasi buku ke dalam tasnya.
"A- Sungmin-sshi," Yesung turut memanggil Sungmin sambil melirik ke arah Kyuhyun yang hanya diam menatap pola tiga muridnya.
"Sungmin-sshi, kami akan kembali ke tempat kami saja," ucap Eunhyuk berusaha menahan Sungmin. Sungguh dia merasa tak enak karena sudah membuat keributan di kelasnya.
"Ah, ne. Kami tak akan mengganggu," tambah Yesung.
"Kalian tuli heh! Sudah kubilang aku tak mau menyusahkan otakku! Apa kalian terlalu babo untuk mengerti kalau aku tidak suka berhitung," Sungmin mengumpat kesal dalam hatinya, buang-buang energi saja saat dia harus memarahi dua makhluk yang tengah menunduk bersalah itu.
"Cih! Apa bagusnya menjadi murid," gerutu Sungmin lalu mencangklong tasnya untuk berlalu dari kelasnya.
"Oh, anak itu benar-benar berani," komentar Joon sambil menatap tak percaya sekaligus kagum ke arah Sungmin.
Kyuhyun menatap diam setiap gerakan yang Sungmin lakukan, sedikit kesal memang. Tapi sepertinya muridnya yang satu ini sepertinya benar-benar sulit diatur dan butuh perhatian khusus.
BRAK!
Eunhyuk dan Yesung makin menundukkan kepalanya saat bunyi bantingan pintu yang Sungmin lakukan membuat beberapa orang berjengit kaget dan mulai berbisik-bisik membuat suasana kelas makin riuh saja.
"Cho seonsaengnim, jeongmal mianhae," ucap Yesung dan Eunhyuk sambil membungkuk dalam tanpa berani mengangkat kepalanya. Sungguh mereka merasa bersalah, siapa yang menyangka kalau Sungmin akan benar-benar meninggalkan kelas.
"Gwaenchanayo, silahkan kembali ke tempat kalian, pelajaran akan dimulai," Kyuhyun mengucapkan kalimatnya dengan tenang sambil menyunggingkan senyumnya agar dua muridnya itu tak merasa bersalah.
Sedangkan yang menjadi topik permasalahan terlihat berjalan santai melewati tiap-tiap kelas untuk menuju ruang kesehatan. Entah sadar atau tidak, tapi perbuatannya berkeliaran di tengah jam pelajaran dengan membawa tas seperti itu tentu akan menimbulkan masalah dengan petugas Kesiswaan.
"Hei, itu murid baru yang bernama Sungmin kan?"
Yang di ajak bicara hanya menolekan kepalanya menatap seorang namja berkulit putih yang tengah berjalan santai di area koridor.
"Huh, apalagi ulahnya?"
"Kau masih kesal padanya ya?"
"Tentu saja, Hae! Kau pikir tidak?"
"Ihihihi, tak ku sangka seorng Kim Kibum bisa sekesal itu," kikik Donghae pelan.
"Tutup mulutmu, Lee Donghae!"
Dua namja itu kembali fokus belajar meskipun sesekali Donghae melirik kagum namja bernama Sungmin itu.
"Pretty boy," pujinya sambil tersnyum kecil.
Kibum hanya mendengus pelan kemudian memukul kepala Donghae dengan bolpoinnya.
Sungmin selalu sadar dengan apa yang sudah dilakukannya. Walaupun berusaha tak peduli, dia sempat melirik ke arah Kyuhyun tadi. Batinnya bersorak gembira saat guru yang menjadi favorit murid yeoja di kelasnya itu menampakkan sedikit gurat kesal atas sikap Sungmin.
Semua orang seolah dibuat penasaran dengan sikap cool beauty boy dengan pipi chubby itu. Satu yang Sungmin inginkan, jika ia tak bisa menolak menjadi seperti sekarang biar mereka yang menolak Sungmin untuk menjadi yang sekarang. Yeah! Namja itu menunggu di Drop Out.
TBC
Annyeong chingudeul~
Author sarap sepanjang masa datang lagi nih! Sesuai janji FF baru juga dateng.
Oke, keep or delete chingudeul?
RCL please~
Gomawo udah baca \(*o*)/
