Quarter 1: Mama! Papa!
Disclaimer: Naruto milik Kishimoto-san
Main Genre: Romance & Family
Sub Genre: Mystery, Adventure, semi-Humor, Action
Warning: Fiksi, Au, OOC, Typo's, dan hal-hal aneh lainnya
Note: Tulisan Disclaimer, Warning, Genre, dsb tak akan author munculkan lagi di 'quarter' berikutnya.
"Naruto-kun!" Teriak Sakura dari seberang danau. Tampak dia baru saja bangun dari tidurnya. Naruto, lelaki dengan rambut kuning dan mata biru saphire disisi danau yang lain yang tak bukan adalah suaminya menyapa balik.
"Hn. Ohayou Sakura-chan!" Salam Naruto balik. Sakura menatap Naruto lekat-lekat. tampaknya dia sedang memancing, pikir Sakura. Mata Naruto tiba-tiba melebar, umpannya telah dimakan ikan. Naruto berdiri dari tempatnya dan menarik pancingannya dengan sekuat tenaga/
Grrrr! Giginya bergetar. Sakura hanya dapat tertawa melihat Naruto kecapaian dalam mengangkat pancingannya.
"Haaaaaaaaaaaa!" Teriak Naruto kencang. Ikan lele raksasa pun dipaksa keluar dari danau, meloncat-terbang diatas kepala Naruto. Ikan lele raksasa tersebut kembali masuk kedalam danau, Naruto hampir saja mengikutinya.
"Naruto-kun, hati-hati!" Teriak Sakura dari kejauhan.
"Hehehehe!" Naruto nyengir lebar. dia berlari dengan pancingan yang masih digenggamnya. dibawahnya pancingan tersebut kebelakang pohon, dia menggunakan pohon tersebut sebagai penopang. sementara kaki Naruto berpijak dibatang pohon, tangannya berusaha sekuat tenanga menarik ikan kuning besar yang tengah merontak-rontak didalam air.
"Yatta! Naruto-kun berhasil!" Sorak gadis berambut merah-jambu itu kegirangan ketika melihat ikan lele yang sepertinya lebih panjang darinya tergeletak tak berdaya dipinggir sungai. sang pengantin wanita berlari dari jauh dan segera melompat memeluk Naruto.
"Sulit juga menangkap ikan ini!" Keluh Naruto.
"Yup! Sekarang, seret ikan itu kembali kerumah, Naruto-kun." Pinta Sakura dengan wajah manis menggoda. Naruto pasrah. dia pun menarik ikan itu menjauh dari danau diikuti dengan isteri cantiknya disamping.
Pengantin baru tersebut berjalan dengan perasaan gembira yang luar biasa. Mereka tampak kegirangan dikala berhasil menangkap ikan lele raksasa. kaki mereka berpijak pelan. angin sepoi-sepoi membuat mereka merasa lebih nyaman satu-sama-lain.
"Wah! Cukup untuk dimakan sebulan nih Sakura-chan." Naruto nyengir, Sakura tertawa sejenak. Sakura merangkul Naruto dan menatapnya dalam-dalam. cup! sebuah ciuman mendarat dipipi Naruto.
"Tentu saja! Apalagi kalau aku yang memasaknya, iyakan Naruto-kun?" Naruto membalas mencium Sakura, bahkan lebih romantis. dia mengelus rambut Sakura pelan.
"Err-kalau itu? Hn, gimana yah?" Naruto tampak bimbang. Disatu sisi dia ingin jujur, disatu sisi dia tak mau babak-belur. Dia menelan liurnya, berusaha menahan bibirnya agar tak berbicara yang bukan-bukan. nyawanya ditentukan oleh katanya.
"Hn, gimana? Jawab ya atau tidak dong!" Sakura cemberut.
Kawaaaiii! Pikir Naruto ketika melihat Sakura cemberut begitu. Naruto kembali nyengir. Mata biru saphire-nya menutup perlahan. bibirnya bergerak perlahan, begitu percaya diri dengan perkataan yang akan dikatakannya.
"Yosh! Kalau Sakura-chan yang masak, semengerikan apapun rasanya... Aku tet-ITAI!"
"Baaaa...ka!" K.O! Pukulan Sakura tepat mengenainya. Sepertinya Sakura masih menyayangi nyawa Naruto-kun kesayangannya itu.
Mereka kembali berjalan, hari sudah semakin gelap. Walaupun menyeret ikan lele sepanjang 2.5 meter dan seberat 78 kg itu melelahkan, Naruto tetap saja nekat hanya untuk membahagiakan isterinya tercinta.
"Sampai juga!" Sakura merebahkan dirinya dikursi-santai disebuah rumah kayu yang tampak seperti villa sedang. Rumah tersebut dipelitur dengan baik. Setiap sudut rumahnya mengkilat dan juga terletak dilokasi strategis. kursi-kursinya terbuat dari rotan, dan jendelanya ditutupi 'gorden' berwarna hijau. suasanya hutan memang,
"Feuh! Akhirnya sampai juga!" Naruto memasukan ikannya kedalam dapur mereka yang cukup luas. dia kemudian mengambil tanto dan mengiris daging ikan raksasa tersbeut, membelahnya menjadi beberapa bagian.
"Naruto-kun, siapa itu?" Telunjuk Sakura mengikuti sesosok bayangan hitam didalam hutan bambu disamping rumah mereka. bayangan itu berjalan pelan, terlihat seperti orang yang sedang linglung.
"NARUTO-KUN!" Jerit Sakura. mendengar jeritan Sakura, Naruto segera berlari keluar meninggalkan ikan beserta tantonya. mata Sakura melotot tajam saking takutnya. tubuhnya merinding ketakutan.
"He!?" Naruto keluar tiba-tiba dari dapur. "Ada apa Sakura-chan?" Tanya Naruto tak mengetahui keadaan. Sakura menunjuk sosok yang masih saja berjalan linglung kearah mereka.
"Naruto-kun. Jangan-jangan itu! Itu! Itu!" Sakura melotot tajam.
"Ah, jangan berpikir sembarangan Sakura-chan. Tidak mungkin sosok itu adalah HA-HA-HAN." Naruto gagap tiba-tiba. Anak kecil berambut panjang hitam berdiri didepan mereka, tak jauh dari situ. matanya memandang Sakura dan Naruto bergantian. mulutnya handak berucap sesuatu namun kemudian dia katupkan kembali.
"HANTU!" Teriak Sakura seraya berlari memasuki rumah. Buk! Naruto yang mengikuti Sakura pun terpaksa terpental jauh. Sakura menutup pintu dengan keras... Tepat didahinya. Naruto memandang anak perempuan tadi dengan tatapan horror. Dia begitu takut sekarang. Aku laki! laki-laki! aku mempunyai jakun! aku laki-laki! kyaaaaa.. jerit Naruto dalam hati.
"Tunggu!" Naruto mengalihkan pandangannya dari tanah pada anak tersebut. Naruto memandangnya dengan tajam. Mata Naruto tiba-tiba melebar, dia terkejut!
"Kami-sama! Dia bukan hantu! Dia manusia!" Naruto mendekati anak tersebut dengan cepat. Anak tersebut tak bergerak. Dia memandang Naruto dan langsung rebah ketanah. terdapat begitu banyak luka sobek ditubuhnya.
"Dia masih hidup!" Naruto meletakan jari telunjuk dihidung anak tersebut. "Dia hanya pingsan1 aku harus segera membawanya masuk!" Naruto pun berlari masuk dan meminta Sakura untuk membuka pintu.
"Naruto-kun, siapa itu?" Tanya Sakura kebingungan. Anak ini memiliki mata yang hampir sama dengan aku, namun dia memiliki rambut hitam seperti Sasuke hanya saja sangat panjang. Siapa sebenarnya dia? pikir Naruto.
"Dia bukan hantu kan?" Lanjut Sakura.
"Bukan Sakura-chan. Kelihatannya dia pingsan! tolong aku baringkan dia disana Sakura-chan."
Sakura membawa anak tersebut masuk kekamar dan membaringkannya di kasur yang cukup besar yang kemudiaj mengompres anak tersebut juga menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut. dia mencium anak tersebut. entah kenapa dia merasa begitu sayang padanya.
"Yosh! Dengan begini cukup. Ee-eh!" Anak tersebut tersadar. Matanya berwarna biru langit dengan rambut hitam sepanjang bahu. dia memeluk Sakura erat-erat dan meneteskan ari matanya.
"Ma-ma!"
"Mama? Naruto-kun, dia sadar!" Teriak Sakura.
Naruto pun bergegas kekamar, sedikit terkejut melihat anak tersebut. Dia kemudian memeluk Sakura dari belakang sementara matanya memandang anak tersebut dengan pandangan sayup.
"Aku Sakura, dia Naruto!" Jelas Sakura pada anak tersebut yang kelihatannya sangat senang. Dia melepas pelukannya dari Sakura dan kemudian memeluk Naruto bahkan lebih erat lagi.
"A-ura? A-uto?" Tanyanya, masih dengan wajah tersenyum... begitu tersenyum.
"Sakura dan Naruto..." Naruto berusaha memperbaiki ucapan anak tersebut. Anak tersebut melepas pelukan dan kemudian menggelengkan kepalanya dengan kuat.
"A'a! A-ura adalah mama, dan a-uto adalah... papa! Iya kan?"
EEEEH? APA YANG TERJADI? Pikir Sakura dan Naruto bersamaan.
.
Yosh! Review Minna-san ^_^
