Remake dari sebuah Film Taiwan Devil Beside You

Dengan banyak penambahan dan pengurangan disana sini.

Oke, lupakan Filmnya dan Nikmati Kyumin Versionnya..

*My Love, My Brother *

Cast : Lee Sungmin, Cho Kyuhyun, Kim Woobin, Lee Jongsuk ( WooSuk Couple ), and Kyu-Line ( Changmin, Minho, Jonghyun ), Victoria

Rate : T (sewaktu-waktu bisa berubah kalau Otak Yadong Author sedang bekerja). Kkkkk,,,,

Genre : Romance, Family

Disclimer : Lee Sungmin dan Cho Kyuhyun milik Tuhan YME, keluarga mereka dan milik diri mereka sendiri, namun mereka saling memiliki. dan FF abal ini murni 100% Milik saya…

-REVIEW DI TUNGGU—

Don't Like? Don't Read…

DON'T COPAS!

Happy Reading…. ^^

.

.

Chapter 1

.

.

Di tengah taman yang dipenuhi bunga-bunga yang bermekaran indah. Seorang Namja manis menundukan sedikit wajahnya malu di hadapan Namja tinggi tampan yang saat ini menatapnya penuh tandatanya. " Woobin-ssi, ada yang ingin aku bicarakan denganmu " ucap Namja manis tersebut berusaha mendongakan kepala memberanikan diri menatap lawan bicaranya kini.

"aku,,, " ucapannya tergantung. Dia tanpak ragu apakah akan mengatakan ini atau tidak. " sebenarnya,, kau orang pertama yang aku sukai " akhirnya kata itu berhasil terucap dari bibir tipis menggodanya.

" Sungmin-ssi, seharusnya aku yang mengucapakan hal itu " ucap Namja tampan yang bernama Woobin itu menatap lurus manik foky dihadapannya. " maukah kau menjadi pacarku? " ucapnya penuh keyakinan.

" Woobin-ssi,,,, " Namja manis yang ternyata bernama Lee Sungmin itu tak dapat menyembunyikan kebahagiaannya. senyum cantik terkembang dibibirnya. Dengan penuh keyakinan dan keberanian dia pun memeluk Namja yang selama ini di taksirnya. Hari itu benar-benar hari yang sangat dia tunggu-tunggu. Dapat memeluk bahkan menyatakan dan menerima perasaan cinta dari seseorang yang special.


.

.

.


"pssstt,,, Minnie-ya,,," Namja yang tak kalah manis berusaha membangunkan sahabat cantiknya yang kini tertidur di dalam kelas. Namun sang sahabat sepertinya masih asik dengan mimpi indahnya, bahkan saat ini bibir tipis Shap-Mnya tengah maju beberapa centi kedepan. Yang yakin pasti si pemilik tengah bermimpi sedang berciuman. " yyaa,, Sungminnie… " bisiknya masih berusaha membangunkan sang sahabat yang ternyata Lee Sungmin tersebut. namun usahanya tetap nihil, Namja manis yang bernama Lee Sungmin itu masih tetap asik dengan dunia alam bawah sadarnya. Hingga akhirnya….

Braaaaakkkkk,,,,,

" APAKAH TIDUR DIKELAS BEGITU MENYENANGKAN. EOH?" Sungmin terperanjat kala Seongsaengnim menggebrak meja dengan buku pelajaran yang saat ini tengah dibahasnya.

Dengan kikuk Sungmin menundukan kepala sebagai permintaan maaf kearah sang guru. Detik berikutnya dia mengalihkan pandangan kesebelah kiri dimana terdapat Namja tampan yang beberapa menit lalu mampir dimimpi indahnya. Senyum kembali berkembang menghiasi bibir tipisnya kala dia menyadari kalau Namja yang disukainya tengah memperhatikan dan tersenyum manis kepadanya. 'meskipun mimpi tapi aku suka' soraknya dalam hati.

Lee Sungmin Namja cantik mahasiswa semester tiga jurusan Seni di BLUE WORLD UNIVERSITY yang tengah jatuh Cinta kepada Kapten Basket sekaligus teman sekelasnya Kim Woobin.

.

.

.

.

Jam istirahat…

Semua murid berhamburan keluar kelas begitu juga dengan namja tampan Kim Woobin.

Sungmin mengendap kearah pintu dan melongokan kepalanya menatap punggung Woobin yang bahkan saat Sungmin lihat daribelakangpun terlihat sangat menawan.

Lee Jongsuk, sahabat Sungmin menggelengkan kepalanya aneh melihat tingkah sahabat cantiknya itu. Dengan gemas dia menarik tangan Sungmin hingga sang Namja Cantik terduduk di kursinya.

" apa tadi kau memimpikannya? " Tanya Jongsuk penuh selidik yang dijawab dengan senyuman mesum namun lucu Sungmin. " apa yang kau mimpikan? apa kau-"

" aku mimpi berhasil mengatakan perasaanku padanyaaaaaaaa….. " teriak Sungmin senang dengan membentangkan kedu tangannya tinggi-tinggi. Jongsuk yang melihat tingkah sahabatnya hanya dapat membulatkan matanya tak percaya, namun satu detik kemudian sebuah ide terlintas dikepalanya dan menatap horror kearah Sungmin.

" apakah aku bisa melakukannya? " Tanya Sungmin ragu, dia tahu apa yang ada di dalam otak sahabatnya itu. Jongsuk menganggukan kepalanya pasti. " kenapa tak kita coba? "


.

.

.


Sungmin berdiri menyender dinding dibawah tangga dengan tangan yang menggenggam sebuah surat gemetar. Apakah ini akan berhasil? Hari gini menyatakan cinta dengan sebuah surat? Meskipun awalnya dia tak yakin dengan ide sahabatnya itu, namun ujung-ujungnya Sungmin menyetujui juga apa yang menjadi ide brilian Jongsuk.

Jongsuk berjongkok di balik tangga tak ingin melewatkan aksi langka sahabatnya. " Minnie-ya, hwaitiinngg… " dengan sedikit berbisik Jongsuk memberikan semangat kepada sahabatnya itu. Sungmin hanya mengangguk kaku menanggapi ucapan Jongsuk, dia benar-benar gugup. Hatinya berdetak kencang. " apakah menurutmu aku bisa? " Sungmin balas berbisik kearah Jongsuk. " kau pasti bisa. Bersemangatlah… " Jongsuk mengedarkan pandangannya dan dia melihat Woobin tengah berjalan kearah Sungmin berdiri, kemudian memberikan isyarat kepada Sungmin kalau sasaran sedang mendekatinya. Sungmin makin tegang ' aku benar-benar gugup, hatiku berdetak kencang. Aku tak bisa melakukannya ' Sungmin membalikan badannya membelakangi arah Woobin berjalan ' tapi aku harus melakukannya. Ya, aku harus mengatakan isi hatuku! ' dengan sekali putaran Sungmin kembali membalikan badannya dan menyodorkan surat yang semenjak tadi dipegangnya. " Woobin-ssi, aku menyukaimu " ucapnya dengan menundukan kepala. Namun na'as, ternyata Woobin tak mengetahui apa yang dilakukan dan yang dikatakan Sungmin, karena Woobin sedang asik mendengarkan lagu dengan Hedset yang menyumbat kedua telinganya. Woobin dengan santai melewati Sungmin yang masih menundukan kepala.

Sungmin yang menyadari Woobin tak menghiraukannya menoleh kebelakang menatap Woobin dengan tatapan kecewa. Tapi saat dia berbalik kedepan ternyata ada sesosok Namja tampan dengan senyuman iblis yang menghiasi bibirnya yang berdiri tepat dihadapan Sungmin yang masih menyodorkan surat yang tadi dia maksudkan untuk Woobin. Mata Sungmin membulat sempurna, Sungmin tak bisa berkata apa-apa. Ini merupakan petaka besar, dia mengatakan suka pada orang yang salah, meskipun dia menyebutkan nama Woobin, namun tetap saja orang yang kini berada di hadapannya dan yang menerima sodoran suratnya bukan orang yang Sungmin harapkan.

Jongsuk yang mengira Sungmin telah berhasil keluar dari persembunyiannya, dan seketika itu juga dia dikagetkan dengan pemandangan dihadapannya. Sungmin yang masih terbelalak hebat dihadapan Namja yang lebih tampan dari Woobin dengan masih memegang suratnya erat.

" aku,,,,, aku,,, salah orang " saking Shocknya Sungmin menjatuhkan surat yang ditangannya tanpa sadar. Namja yang masih setia berdiri dihadapan Sungmin hanya menatap Sungmin tajam dengan seringai iblis yang tak pernah luput dari bibir tebalnya.

" Sungminnieee,,, " teriakan Jongsuk menyadarkan Sungmin. Tanpa pikir panjang Sungmin melarikan diri melupakan surat yang terjatuh tadi. Sementara Namja yang masih berdiri angkuh sejak tadi menundukan kepalanya menatap surat mengenaskan tersebut. senyum iblisnya makin terukir jelas di sudut bibirnya.

.

.

.

" hmmm,,, pantas saja orang bilang, kenyataan tak seindah mimpi " ucap Jongsuk yang saat ini mereka tengah berada disebuah Café berusaha menenangkan Sungmin. Sungmin masih menundukan kepala dengan memainkan kuku-kukunya. Sungmin masih Shock berat, dia tak bisa berfikir jernih saat ini. " mana ada yang menyatakan cintanya pada orang yang salah " lanjut Jongsuk dengan sedikit terkikik. Jujur dia juga kaget, namun lucu melihat Sungmin yang salah mengungkapkan isi hatinya.

" ini karena aku terlalu tegang, sehingga aku tak melihat dengan jelas siapa yang ada dihadapanku " ungkap Sugmin masih menenangkan perasaannya.

" dasar bodoh " Jongsuk tak tahan untuk menahan tawa. " haaahh apalagi Namja tadi adalah Cho Kyuhyun. salah satu Mahasiswa Semester satu jurusan Seni juga " lanjut Jongsuk mengaduk-aduk coffe dihadapannya.

" aku tak tertarik mengetahui siapa dia. Tampaknya dia sangat sombong " Sungmin mengingat bagaimana angkuhnya tatapan Namja yang ternyata bernama Cho Kyuhyun tersebut. dan dia semester satu? Aigoooo benar-benar memalukan. Sudah salah orang, adik kelas pula.

" Minnie-ya, kau harus mengenal Namja sombong itu. Kabarnya dia adalah anak satu-satunya Komisaris di Campus kita. Dia pemimpin dikelompoknya yang diberinama Kyu-Line. Dia jadi bisa bertindak sesuka hati " Sungmin yang tadinya acuh merasa tertarik dengan cerita Jongsuk dan memilih untuk mendengarkan apa yang akan Jongsuk katakana selanjutnya. " kabarnya saat mereka SMA mereka selalu bolos seharian. Mereka selalu berkelahi, selain diberi peringatan sepertinya pernah masuk penjara, pokoknya seperti Preman, dan yang paling parah, dia jelas-jelas pelajar yang bermasalah tapi masih digilai para Yeoja maupun Namja. Di internet, dia dijuluki Pangeran paling menggoda " Sungmin makin membulatkan matanya mendengar penjelasan Jongsuk barusan.

" huaaaaa,,,, aku sudah melakukan hal fatal. Eotteokhae? " Sungmin menenggelamkan wajahnya ke atas meja. " tenanglah, yang penting kau bukan dicampakan Woobin " Jongsuk menenangkan sahabat cantiknya itu.

" Chamkamman… " Sungmin mengangkat kepalanya dalam sekali hentak dan menatap Jongsuk tajam

" wae?"

" suratku? Suratku dimana? " Tanya Sungmin yang dijawab dengan gelengan dari Jongsuk. " Suratnya hilaaaaang….. eotteokhaeee? " teriak Sungmin tak karuan.

.

.

.

Sungmin berlari menuju tempat dimana tadi dia akan menyatakan cintanya pada Woobin. " dimana? Dimana? Apakah terbang oleh angin? " monolog Sungmin dengan masih mencari di setiap penjuru tempat tersebut.

Dirasa usahanya tak membuahkan hasil, Sungmin memutuskan untuk mencarinya ditaman Campus yang tak jauh dari tempat kejadian, dia berharap suratnya terbawa angin sampai taman dan dia berharap dapat menemukan suratnya itu.

Sungmin berjongkok mencari surat di semak-semak dan seluruh taman, hingga dia tak menyadari ada seseorang yang berdiri dibelakangnya. " apa yang sedang kau cari? " Tanya orang tersebut. " apakah aku bisa membantumu? " lanjutnya. Sungmin menjawab dengan masih sibuk mencari surat tanpa menoleh kebelakang " aku sedang mencari surat "

" surat?" ucap orang tersebut heran.

" kk,,ka,,kau? " Sungmin sedikit terperanjat kala menyadari siapa yang kini tengah berdiri dihadapannya. Woobin. Ya, Kim Woobin kini tengah berdiri di hadapan Sungmin. " aa,, aaku sedang mencari daun keberuntungan " ucapnya. Sungmin merutuki dirinya sendiri apa yang dia katakana? Daun keberuntungan?

" aku Kim Woobin, semester ini kita satu kelas. Boleh aku bantu?" tawar Woobin yang kini tengah ikut berjongkok bersama Sungmin. Sungmin makin kikuk, dia hanya bisa meng 'iya' kan tawaran Woobin dan kembali mencari sesuatu ditaman tersebut.

Sungmin menolehkan kepalanya menatap Woobin yang ternyata kini tengah menatapnya. Dengan perlahan Woobin mendekati Sungmin yang membuat Sungmin mematung di tempat 'apa yang akan terjadi? Apakah dia akan menciumku? Eotteokhae?' berbagai fantasi mampir dikepala cantik Sungmin. Namja manis itu semakin gemetar kala Woobin makin mengikis jarak diantara mereka. kini wajah Woobin hanya berjarak beberapa jengkal dari wajah Sungmin, Sungmin makin tegang membayangkan apa yang akan terjadi. " jangan bergerak, ada ulat dibahumu. Aku sudah membuangnya " ucap Woobin kemudian yang telah membuang ulat dibahu Sungmin. Sungmin menghembuskan nafasnya lega. " sudah sore, sebaiknya kau pulang " ucap Woobin kemudia dia berdiri yang diikuti oleh Sungmin. Dengan memberikan senyuman terbaiknya Woobin berbalik berniat untuk pulang.

" Woobin-ssi,,, " Woobin menghentikan langkahnya dan kembali menoleh kepada Sungmin. "namaku,,, "

" Lee Sungmin " potong Woobin dan kembali memamerkan senyum menawannya pada Sungmin.

Sungmin tak dapat menahan senyum yang berkembang indah dibibirnya ' dia mengetahui namaku ' soraknya dalam hati. Sungmin menatap punggung Woobin yang mulai menjauh. Dan tanpa Sungmin sadari, semenjak tadi ada sesosok Namja yang yang memperhatikan kegiatan Sungmin dan Woobin dengan tatapan tajam.


.

.

.


Sungmin berjalan riang menuju Restoran tempat ibunya bekerja. Senyum tak pernah lepas dari bibir tipisnya. " akhirnya aku bisa bicara dengan Woobin " ucapnya dengan gembira.

Drrrtt,,, drrrttt,,,

Ponsel disaku celanyanya bergetar pertanda panggilan masuk.

" Yeoboseo?"

" Minnie-ya, apakah suratnya ketemu?" suara disebrang yang ternyata Jongsuk menyadarkan Sungmin tentang surat.

" ah iya. Suratnya belum ketemu "

"tak apa, besok cari lagi oke. "

" ne.."

Sungmin memutus sambungan telepon itu. " haaahhh mudah-mudahan suratnya tertiup topan sampai ke Argentina sekalian " harapnya dengan sungguh-sungguh. " tapi ada bagusnya juga, kalau bukan karena surat aku takkan berbicara dengan Woobin " senyum kembali berkembang. Sungmin memasuki Restoran dengan riang. Suasana hatinya benar-baner baik saat ini.

" Ahjumma,, " sapanya pada pemilik Restoran yang sedang membersihkan meja makan.

" Minnie-ya, kau sudah datang?" ucap sang pemilik ramah. Sungmin memang sudah dekat dengan pemilik Restoran yang baik tersebut. " aku datang menjemput eomma " lanjut Sungmin kemudian.

" ibumu mengantar nasi bungkus keperusahaan di depan jalan. Dan tadi aku sudah bilang kalau dia bisa pulang setelah mengantar nasi tersebut. "

"oh begitu, baiklah aku akan menyusulnya" Sungmin bersiap meninggalkan Restoran tersebut dan langkahnya terhenti kala sang pemilik Restoran memanggilnya. " Sungminnie,, " Sungmin menoleh dan menunggu apa yang akan dikatakan Ahjumma tersebut.

" sepertinya akhir-akhir ini ibumu sedang banyak pikiran "

"begitukah?"

"ne.. kau harus lebih memperhatikannya "

" emm,, aku mengerti. Aku permisi Ahjumma. Annyeong… " Sungmin melangkah meninggalkan Restoran tersebut dengan berbagai macam pikiran yang berkecamuk di kepalanya. ' ada apa dengan eomma?' Sungmin tak bisa menunggu lama untuk mengetahui keadaan ibunya. Dia berjalan cepat menuju rumah berharap sang Eomma tengah berada di sana.

.

.

.

.

.

Sungmin membuka pintu rumahnya dan benar saja Yeoja cantik sang Eomma. Leeteuk. yang sangat disayanginya tengah duduk di ruang tengah rumah mereka.

" kau sudah pulang " ucap lembut sang Eomma yang selalu menenangkan hatinya.

" ne.. " Sungmin menghampiri Leeteuk dan memeluknya erat saat dirinya telah mendudukan diri di samping sang eomma.

"eomma, apa kau sedang ada masalah? " Sungmin mendongakan kepala memandang paras cantik sang eomma. Leeteuk mengerutkan keningnya tak mengerti. " ani.. wae?"

" Shin Ahjumma bilang eomma sepertinya sedang banyak pikiran. " Sungmin makin mengeratkan pelukannya, dia tak mau ada apa-apa dengan eomma tercintanya.

" eomma, kau ingat. Eomma pernah bilang kalau jangan ada yang disembunyikan diantara kita. Eomma, aku tahu Eomma sedang menyembunyikan sesuatu. Eomma maukan cerita sama aku? " Sungmin menegakan badannya menghadap Leeteuk dan menggenggam kedua tangan Yeoja cantik itu hangat.

" Eomma,,, sebenarnya Eomma,,, " Sungmin memandang Leeteuk intens. Dia dengan siap mendengarkan apa yang akan Eommanya katakan. Mereka memang selalu terbuka, semenjak Ayah Sungmin meninggal saat Sungmin masih dibangku SMP, mereka berdua makin dekat, selain sebagai Ibu dan Anak, terkadang mereka juga bisa menjadi sahabat.

" Minnie,, sebenarnya Eomma sedang menyukai seseorang. " ucap Leeteuk ragu. Dia menatap Sungmin ingin tahu apa reaksi anaknya itu. Jujur baru kali ini dia merasakan kehangatan sesorang selain mendiang Ayah Sungmin. Dia ragu apakah Sungmin akan menyetujuinya atau tidak.

" jadi masalahnya karena Eomma menyukai seseorang? " Sungmin menyipitkan matanya berfikir sejenak. " apakah dia sudah beristri?" Leeteuk menggelengkan kepalanya cepat. " atau Eomma merusak hubungan rumah tangga Orang lain? " Leeteuk makin membelalakan matanya dan menggelengkan kepala makin cepat.

" dia memang pernah berkeluarga, namun sekarang dia sendiri. Dia bercerai dengan istrinya "

" benarkah begitu? " selidik Sungmin masih ingin memastikan.

" ne.. "

" sejak kapan Eomma mengenalnya? "

" dia sering datang ke Restoran kami. Dia orangnya baik, ramah dan sangat menghormati perempuan " Leeteuk bercerita tentang pertemua-pertemuannya dengan Namja yang sekarang mengisi hatinya dengan senyum yang tak pernah lepas dari bibirnya.

" eomma, semenjak Appa meninggal, baru kali ini aku melihat wajah Eomma yang seperti itu " Sungmin menatap Leeteuk lembut. " Mianhae Minnie, Eomma merasa bersalah pada Appamu "

" ani. Eomma tak salah, Eomma berhak bahagia "

" jadi kau mengijinkannya Chagiya? "

" ne.. sudah waktunya Eomma bahagia kembali " Senyum tulus Sungmin menenangkan Leeteuk.

" gomawo Chagiii…. " Leeteuk tak dapat menahan air matanya. Bukan air mata kesedihan, namun air mata kebahagiaan dan haru. Dia tak menyangka Putranya akan dengan senang hati menyetujui semuanya. Dengan sayang, Leeteuk membawa tubuh mungil putra sematawayangnya dalam pelukan hangat.

' aku tak menyangka Eomma bisa membuka hatinya untuk Namja lain. Semenjak Appa meninggal aku tak pernah melihat Eomma sebahagia ini.. ' monolog Sungmin dalam hati. Sungmin makin mendekap erat tubuh sang Eomma memberikan keyakinan kalau dirinya benar-benar tulus.


.

.

.

.


keesokan harinya di Campus…

Sungmin berjalan riang menyusuri anak tangga menuju kelasnya, namun saat dia berhasil menapaki anak tangga terakhir, langkahnya terhenti kala melihat Namja dengan senyuman Evil tengah berdiri tak jauh dari tempatnya.

Sungmin membalikan badan tak berniat berurusan dengan Namja Evil tersebut. lebih baik dia menghindari makhluk yang kini berdiri angkuh dibelakangnya. Dia tak ingin mencari masalah lagi dengan Namja Evil Cho Kyuhyun tersebut. tapi sepertinya dia salah…

" bukankah ada barangmu yang jatuh? " langkah Sungmin kembali terhenti kala mendengar ucapan Kyuhyun dibelakangnya. " Kim Woobin, dari Lee Sungmin " Kyuhyun membaca amplop Surat berwarna Pink yang kini berada di genggamannya. Sungmin sontak membulatkan mata. ' mati aku! ' umpatnya dalam hati.

Sungmin membalikan badannya dan memberikan senyuman terbaik kearah Kyuhyun, perlahan dia berjalan mendekati Kyuhyun yang kini tengah menimang-nimang surat Sungmin.

" itu Suratku, gomawo.. " dengan cepat Sungmin berniat mengambil alih surat yang ada ditangan Kyuhyun, namun naas, ternyata gerakan Kyuhyun lebih cepat dan mengangkat tanganya tinggi.

" kau bodoh.. mana mungkin demi sepucuk surat aku menunggumu pagi-pagi disini " Kyuhyun menatap Sungmin yang masih menundukan kepala. " kuperintahkan kau, mulai saat ini kau menjadi milikku.." dia memberi jeda sedikit dan melihat Ekspresi kaget Sungmin yang langsung menatapnya. " jadi anak buahku! " lanjut Kyuhyun yang sukses membuat Sungmin makin membelalakan mata bulatnya.

" kau jangan bercanda. Kembalikan suratku!" Sungmin menatap tepat kedua manic obisidian dihadapannya tanpa takut sekalipun.

" mengembalikan suratmu? Sepertinya kau belum mengerti situasi ini " ucap Kyuhyun dengan senyum mengejek kearah Sungmin. " Jika surat yang kau tulis untuk Kapten Basket yang kau sukai, dicopy seribu lembar dan disebar lewat atap.. menurutmu apa yang akan terjadi? " seringaian makin jelas menghiasi bibir tebal Kyuhyun.

Sungmin mengerutkan dirinya lemas. ' di cofy seribu lembar dan disebar lewat atap?' ya Tuhan, dosa apa yang Sungmin perbuat sampai harus berurusan dengan makhluk menyeramkan yang saat ini tengah tersenyum mengejek kearahnya? Andweeeeeee…

.

.

.

.

" Aku mahasiswa jurusan seni semester satu. Kau tak perlu memanggilku Tuan Muda. Panggil aku Kyuhyun saja. " Sungmin tak bisa berkata apa-apa karena saat ini dia berada di tengah-tengah pasukan Kyuhyun yang diberi nama Kyu-Line.. Sungmin menatap Namja yang mengelilinginya satu persatu. Mulai dari Kyuhyun sang ketua dari kelompok berandal tersebut, namja yang tak kalah tampan Changmin yang berdiri di samping Kyuhyun, Namja manis yang berjongkok menatap Sungmin tajam. Minho. Dan terakhir Namja berkarismatik Jonghyun yang duduk di bangku belakang Sungmin. Sungmin sudah tahu semua wajah dan nama-nama mereka dari Jongsuk. Kini nyalinya makin menciut, meskipun dia belajar Matrial Art, namun kalau harus mengahadapi Namja-Namja berandal yang saat ini mengerubunginya, nyali Sungmin ciut juga. Apalagi saat ini mereka berada di kelas kosong tanpa satu orangpun yang bisa menolongnya. Oh Tuhan, apakah dia harus berakhir mengenaskan di tempat ini?

" Kyuhyun siapa ini? "

" wuaaahh kau Namja tapi Cantik.. "

" darimana kau dapatkan Makhluk manis seperti ini? "

Satu persatu pertanyaan dari anak buah Kyuhyun terlontar, mereka makin mengerubungi Sungmin. Dan membuat Namja manis itu makin kebas dengan kelakuan semua berandal itu.

" namanya Lee Sungmin. Kalian bisa menyuruhnya melakukan apa saja " Kyuhyun menatap Sungmin dengan seringai yang masih setia menghiasi bibirnya.

" benarkah bisa menyuruhnya melakukan apa saja? " Jonghyun mengelus surai hitam Sungmin menyeramkan.

" kalau begitu boleh aku lihat apa warna celana dalammu " ucapan Minho makin membuat Sungmin menggigil di tempat.

" yyaa! Jangan seperti itu! " gertak Changmin " aku Changmin, kujamin tak akan menindasmu, aku baik hati " ucap Changmin sedikit menenangkan. " jadi, biar kuraba dulu " tidak. Ucapan Changmin barusan sama sekali tak menenangkan Sungmin. Dan saat ini Sungmin makin mengkerut di tengah kerumunan ketiga Namja mesum yang perlahan memonyongkan(?) bibirnya kearah Sungmin. Sungmin makin sesak, bibir mereka hampir mengenai kedua pipi dan bibir Sungmin. Sampai akhirnya ada seseorang yang menghentikan tindakan mereka. namun itu tak membuat Sungmin bersyukur sedikitpun.

Kyuhyun menjauhkan ketiga temannya dari Sungmin, dan dengan sekejap Sungmin telah berada dalam dekapannya.

" kalian semua pergi! apakah kalian tak mengerti juga? Dia MILIKKU…. Dia hanya boleh mematuhi perintahku!" teriak Kyuhyun pada ketiga temannya.

Kyuhyun kembali memamerkan seringainya dan beralih menegakan kepala Sungmin agar berhadapan langsung dengannya. " benar bukan? Bersikaplah patuh, atau aku akan menyebarkan suratmu " ucap Kyuhyun dengan tak menurunkan kadar ke Evilannya.

" ya.. aku anak buahmu " ucap Sungmin cepat.

.

.

.

.

" Mwoo? Jadi anak buahnya? " teriak Jongsuk memekakan telinga. Sungmin hanya bisa menunduk lemas kala mengatakan hal buruk yang terjadi pada sahabatnya itu.

" aku tak bisa melawan, aku takut Jongie.. "

" kalau sudah begini, kau harus melakukannya Minnie. Ku dengar waktu SMA mereka sering menindas Namja-Namja atau Yeoja-Yeoja "

" kenapa sekarang harus aku? " Sungmin makin meratapi nasib buruknya.

" baiklah, aku akan membantumu mengambil surat itu! " ucap Jongsuk yakin

" jinjjayo? "

" emm,, kau lihat saja nanti aku akan berkata seperti ini. " Jongsuk siap memeragakan apa yang akan dikatakan pada Kyuhyun, Sungmin dengan semangat melihat aksi Jongsuk.

" yyaa! Cho Kyuhyun,, kau..-" suara Jongsuk terhenti kala Kyuhyun yang entah darimana datangnya telah berada dihadapan Jongsuk saat ini. Sungmin yang melihat itu memberanikan diri untuk menantang Kyuhyun, bukankah tadi Jongsuk bilang akan membantunya?

" yya! Kau kira kami takut padamu? " ucap Sungmin mantap, sementara Jongsuk yang berhadapan langsung dengan Kyuhyun menelan ludahnya susah payah. " lalu apa? " Tanya Kyuhyun tajam.

" ii,, itu,,, aku sangat senang hari ini kau menjadikan Sungmin sebagai anak buahmu " cicit Jongsuk yang sukses membuat mata rubah Sungmin membulat tak percaya. MWO?

" meskipun bodoh, tapi Sungmin sangat manis. Percayalah " Jongsuk kembali berucap dengan menarik tangan Sungmin dan mendorongnya kehadapan Kyuhyun.

" yyaa! Jongie, apa yang kau lakukan! "

" kau mau kemana? Masih ada pekerjaan yang harus kau lakukan. " Kyuhyun menarik tangan Sungmin yang berniat kabur. Sungmin makin kesal, bisa-bisanya Jongsuk yang mengaku sahabat sehidup sematinya melakukan hal itu? Bukankah tadi dengan semangatnya dia bilang akan membantu?

.

.

.

" aku lapar, cepat beli makanan. aku mau Soju, Ayam Goreng, Pizza, telur, juga buah-buahan " ucap Kyuhyun menyebutkan pesanannya. Dan dia masih berpikir sejenak, " mmm dan Cola juga. Pokoknya aku mau beli yang kusuka "

Sungmin mempoutkan bibirnya kesal. Sekarang dia benar-benar menjadi pelayannya Kyuhyun. dengan berat hati Sungmin pergi menjalankan perintah sang Evil tersebut.

.

Sungmin membawa semua pesanan Kyuhyun dengan susah payah, saat dia berusaha naik tangga dengan perlahan, di hadapannya telah dihadang oleh seorang Yeoja yang menatapnya tajam.

" permisi aku mau lewat " ucap Sungmin, namun Yeoja itu masih diam menatap Sungmin, Sungmin yang jengah akhirnya menatap Yeoja itu " kau Siapa? " Tanya Sungmin tak bisa santai

" aku yang seharusnya bertanya kau siapa? " balas Yeoja tersebut yang membuat kening Sungmin mengerut tak mengerti. " siapa yang mengijinkanmu berkeliaran di sisi Tuan Muda? "

" Tuan Muda? Tuan Muda siapa? " Sungmin makin heran dengan ucapan Yeoja itu, dia berfikir kalau Yeoja itu sedikit gila.

" Kyuhyun, Cho Kyuhyun " ucap tegas sang Yeoja membuat Sungmin sedikit tertawa " yyaa! Kuperingatkan kau. Jangan pernah mendekati Kyuhyun! " ancaman macam apa itu?

"akupun tak ingin berada di dekatnya. itu bukan keinginanku! " ucap Sungmin tegas. Sungmin memilih untuk tak menghiraukan Yeoja tersebut dan memilih pergi dari hadapannya yang mengakibatkan sang Yeoja berteriak-teriak tak jelas.

.

.

.

" ini pesananmu! Jangan pernah menyuruhku lagi! " ucap Sungmin kesal meletakan semua pesanan Kyuhyun dengan kasar.

" jadi kau tak takut aku menyebarkan suratmu?"

" aku tak peduli, aku akan menyatakan perasaanku langsung!"

" apa kau yakin? " ledek Kyuhyun

"aku yakin. Jadi jangan mengangguku lagi! " tegas Sungmin kemudian berlalu meninggalkan Kyuhyun yang menatapnya tajam.

'yah,aku harus melakukannya. Aku tak ingin menjadi pembantunya seperti ini. Dia salah kalau berfikir bisa mempermainkanku ' monolog Sungmin pada dirinya sendiri. Sungmin makin memantapkan langkahnya. Dia merasa ini jalan yang paling benar.


.

.

.

.


Sungmin melipat kedua tangan di dada dengan bibir yang terpout kesal. Semenjak pulang dari Campus tadi dia tak berniat untuk melakukan apapun selain melipat kedua tangan dan mempoutkan bibir. Dia masih kesal dengan Kyuhyun.

" kau kenapa Chagi? " Tanya Leeteuk lembut kala melihat Putranya seperti itu.

" tak apa-apa. Aku hanya sedang kesal eomma. " Sungmin menatap Leeteuk sekilas sebelum melanjutkan pembicaraan mereka. " ah Eomma, bagaimana hubunganmu dengan Namja itu? " Tanya Sungmin kemudian.

" baik. oh iya, dia bilang akan menemuimu di Campus."

" kenapa harus di Campus? " Sungmin bingung. Apakah Eommanya sudah member tahu tempat Kuliahnya kepada Namja itu?

" tentu saja, karena dia Komisaris di Campusmu " Sungmin menganggukan kepala paham.

Ting,,, Tong,,,,

Seseorang memencet Bel pintu Rumah Sungmin dan mengakhiri percakapan antara anak dan Eomma barusan..

" ah dia datang Chagi.. " ucap Leeteuk kemudian beranjak untuk membuka pintu.

Tunggu…

Komisaris Campus Sungmin? Sungmin memijit kepalanya aneh. Kata Komisarin seperti tak asing baginya. Seketika ingatan Sungmin kembali pada percakapannya dengan Jongsuk waktu itu ' dia(kyuhyun) adalah anak satu-satunya Komisaris Campus kita '

Yah benar. Tak salah lagi. " Andweeee " Sungmin berlari kearah pintu dimana sang Eomma Leeteuk siap membuka pintu. Dan saat pintu terbuka, terpampanglah dengan jelas wajah tampan yang tak asing lagi, seringaian iblis yang tak asing lagi,serta tatapan tajam yang sama-sama tak asing lagi. Mata rubah itu membulat sempurna melihata apa yang ada dihadapannya. dia berharap itu hanya mimpi.

" dia adalah anak dari Namja yang akan menikahi Eomma. Cho Kyuhyun. " ucap Leeteuk di belakang Sungmin.

" mohon bantuannya... Hyung… "

_T.B.C _

Chaaaaaaaaaaaaaaaaaa,,,,,, ff Remake…

waktu itu author lagi main kerumah temen terus gx sengaja nonton film Devil Beside You lagi. Otak yadong Author langsung dapet ide saat lihat peran Mike He di film itu, kayanya cocok banget sama karakter Evil Uri Daddy.. kkkkk,,,, *dijitak Kyu

-meskipun ini Remake, tapi tak sama persis dengan film aslinya, karena aku sesuaikan lagi dengan karakter masing-masing..

- aaahh disini juga aku boyong salah satu Couple favoriteku juga (WooSuk ). Maaf disini yang menjadi sahabat Mommy adalah Jongsuk, bagi yang susah nyari fell antara Mommy sama Jongsuk, jangan kecewa ya..

-Bagi yang gx suka Woosuk, Jeongmal Mianhae… *bungkuk bareng KyuMin

- bagaimana? Layak lanjut? Atau sampai sini saja?

Mohon Reviewnya yaaa….

Review Juseooooooooooooooooooo…

Akhir kata

*Kamsahamnidaaaaaaaaaaaaa

*Lambai-Lambai bareng Kyumin.. ^^

_Princess Kyumin215_