Disclaimer : Kuroko no Basuke/黒子のバスケ © Fujimaki Tadatoshi.
Warning : OOC, Setting tempat kejauhan, Yaoi, Character mati (maafkan author karena membunuh mereka #jeder), gore yang masih kurang, dll.
Character : Kuroko Tetsuya, Kagami Taiga, Hyuuga Junpei dkk, Kise Ryouta, Kasamatsu Yukio, Aomine Daiki, Momoi Satsuki, Sakurai Ryou, Himuro Tatsuya, Murasakibara Atsushi, Akashi Seijuuro, Midorima Shintarou. (Banyak banget)
Note : Part 1 ini hanya perkenalan._.
.
.
.
Tiupan angin malam yang dingin membuat tubuh menjadi menggigil. Suhu kota itu pada malam hari memang berbeda dengan suhu ketika siang hari. Cancun, kota indah yang terletak di pesisir pantai Mexico. Pasirnya yang putih dan air pantai yang biru, sudah cukup menjadi magnet bagi para wisatawan untuk menjadikan Cancun sebagai tujuan liburan mereka. Desiran ombaknya semakin menambah pesona keindahan kota yang sering di sebut sebagai "Mexican Carribean" itu.
"Mexican Carribean. Akhirnya kita tiba juga di tempat yang eksotik ini." kata seorang pemuda yang sedang membawa travel bag menuju ke dalam sebuah hotel.
"Tempat ini benar-benar indah." sahut seorang pemuda berambut kuning yang berjalan disampingnya.
Terdapat pula beberapa orang remaja yang sedang mengadakan liburan musim panas mereka di surganya Mexico, yaitu Cancun. Kelompok tersebut terdiri atas tujuh orang remaja, enam orang pria, Izuki, Kiyoshi, Hyuuga, Mitobe, Kagami serta Kuroko dan seorang wanita, Riko. Masing-masing dari mereka membawa travel bag, sepertinya mereka akan memanfaatkan liburan panjangnya dengan sebaik-baiknya. Saat itu mereka memandang keluar hotel untuk melihat pemandangan yang luar biasa indah.
Kegembiraan terlihat di ekspresi wajah mereka, terkecuali Kagami, yang terlihat murung.
"Kagami-kun, ada apa denganmu? Mengapa kau diam saja? Apa kau tidak senang berada di sini?" tanya pemuda berambut biru yang bernama Kuroko.
"Mmm…tidak, aku tidak apa-apa. aku senang berada di sini. Apalagi bersama denganmu." Ujar Kagami dengan tersenyum dan kemudian mendaratkan kecupannya di bibir manis Kuroko.
"Oi Kagami! Jangan bermesraan di situ. Apa kau sudah memesan kamar untuk kita?" kata salah satu senpai-nya yang bernama Hyuuga.
"Baiklah, aku akan memesan kamar." sahut Kagami.
Kagami dengan ditemani oleh Kuroko, menuju meja resepsionis untuk memesan tiga buah kamar.
"Ini kunci kamar anda." kata sang resepsionis sambil menyerahkan tiga buah kunci kamar. Salah satu dari kunci tersebut bernomor 180.
"Terima kasih." ujar Kagami.
"Kalian! Ayo! Kamarnya sudah dipesan." panggil Kagami kepada teman-temannya.
Hyuuga, Izuki, Kiyoshi, dan Mitobe pun segera bergegas menuju kamar mereka masing-masing.
"Pelatih, kamar nya sudah di pesan!" Hyuuga memanggil Riko yang sedang berada di luar hotel yang sedang menikmati udara malam kota Cancun yang dingin.
"Ok." ucap Riko sambil tersenyum.
Ia pun berlari memasuki hotel dan bergabung bersama dengan teman lainnya menuju kamar mereka.
"Hyuuga, aku akan sekamar denganmu" kata Kiyoshi.
"Apa?! oh sialnya diriku" sahut Hyuuga dengan nada mengejek pada Kiyoshi.
Ucapan Hyuuga tadi disambut gelak tawa oleh Kagami dan yang lainnya.
.
.
.
"Ini kunci kamar Anda, Mr. Kasamatsu. Bellboy akan mengantarkan anda ke kamar. Selamat beristirahat." ucap sang resepsionis itu ramah kepada sepasang kekasih yang sedang berbulan madu.
"Terima kasih." sahut Kasamatsu sambil menerima kunci kamar tersebut.
"Oh, senpai. Aku benar-benar bahagia kita bisa berbulan madu di tempat ini ssu!" kata pemuda berambut kuning yang berdiri disebelahnya.
"Tentu, Kise. Aku juga bahagia." sahut Kasamatsu.
"Tapi udaranya dingin, ya." kata pemuda yang ternyata bernama Kise itu.
"Jangan khawatir, udara malam di sini memang dingin, tetapi besok saya yakin udara tidak akan dingin lagi." kata sang resepsionis.
Pasangan itu pun di antar oleh bellboy menuju kamar mereka.
.
.
.
Tamu lainnya yang akan menginap di hotel tersebut, adalah tiga orang mahasiswa jurusan sejarah yang sedang melakukan riset mengenai reruntuhan El Rey yang ada di Cancun. Mereka adalah Aomine, Momoi dan Sakurai.
"Welcome to Cancun." kata Momoi yang baru belajar bahasa Inggris.
"Aku masih tidak percaya, kita akan melakukan penelitian peninggalan bersejarah di kota ini. Aku jadi tidak sabar ingin melakukannya segera." sahut Sakurai.
"Jangan terburu-buru seperti itu, Sakurai-kun. Apa kau tidak lelah?" Tanya Momoi.
"Satsuki benar, kita semua masih lelah karena perjalanan tadi." Ujar Aomine.
"Maafkan aku! Maafkan aku!" Sakurai buru-buru minta maaf.
"Satsuki, ayo masuk dan kita pesan kamar."
Aomine dan Momoi segera masuk ke hotel. Mereka berdua pura-pura tidak menyadari kalau Sakurai sedang kesulitan saat membawa barang-barangnya. Sehingga salah satu tasnya hampir terjatuh. Namun seorang pemuda berkacamata dengan cepat menahan tas itu agar tidak terjatuh.
"Terima kasih." ucap Sakurai sambil tersenyum.
"Sama-sama. Biar kubantu membawa tas-tas mu ke dalam nanodayo" Sahut pemuda berkacamata tersebut.
"Oh, terima kasih sekali…Tuan… emm…."
"Midorima Shintarou, panggil saja Midorima, atau Mido."
"Mmm…aku Sakurai Ryou. Senang berkenalan denganmu."
.
.
.
Sebuah mobil Porsche berwarna merah berhenti tepat di depan gedung hotel. Mobil tersebut ditumpangi oleh tiga orang pemuda. Himuro, Murasakibara dan…Akashi.
"Woooohoooo…..Kita tiba di Cancun!" kata Murasakibara, yang untuk pertama kalinya mersa semangat seperti ini.
"Aku tidak sabar ingin segera berselancar besok." ujar Himuro.
"Aku juga. Kalau begitu bagaimana kalau besok kita bertanding" tantang Murasakibara.
"Baik. Aku terima tantanganmu." sahut Himuro.
"Dasar kalian…" gerutu Akashi sambil memutar bola matanya.
.
.
.
Pagi harinya…
Udara yang sebelumnya dingin menusuk tulang, kini terasa segar dan hangat. Mata hari bersinar dengan cerahnya. Cahayanya terpantul butiran-butiran pasir sehingga membuatnya jadi tampak berkilauan. Benar-benar sebuah panorama yang indah.
"Tom, ayo buang permen karetmu!" kata seorang ibu kepada anak laki-lakinya yang kira-kira berusia 7 tahun.
Anak itu pun menuruti perintah ibunya dan membuang permen karetnya dengan cara seperti membuang ludah.
Kemudian seorang pria berpakaian seragam berwarna putih berjalan menuju areal dermaga. Tanpa sengaja ia menginjak permen karet yang dibuang oleh anak kecil tadi. Ia terus berjalan tanpa merasakan ada sesuatu di bawah tapak sepatunya yang sebelah kiri
Di sisi lain, ada seorang pria tua sedang merokok sambil sembunyi-sembunyi. Namun tiba-tiba seorang wanita menarik rokok itu dari mulutnya dengan paksa dan membuangnya ke tempat sampah, namun rokok tersebut tidak tepat masuk ke dalam tempat sampah itu. Sehingga rokok itu pun terjatuh ke tanah.
"Bukankah kau bilang sudah berhenti merokok?!" bentak wanita itu.
"Aku sudah mencobanya, tapi tetap tidak bisa…"
Kedua orang itu berjalan menuju ke pantai sambil terus beradu mulut.
Pria yang berpakaian seragam tadi pun kini melewati tempat itu, dan sekali lagi tanpa ia sadari, rokok yang masih aktif itu terinjak di sepatu yang sama saat ia menginjak permen karet di tempat sebelumnya. Alhasil rokok tersebut menempel di bawah tapak sepatunya akibat merekat pada permen karet tadi. Mungkin karena tapak sepatunya yang tebal, yang membuat pria itu tidak merasakan ganjalan di bawah tapak sepatunya.
Akhirnya ia pun sampai di dermaga, dan ternyata pria itu adalah sang pengemudi kapal wisata.
Sebuah kapal wisata bertuliskan nama LIFE FRIENDS sudah berada di pinggir dermaga. Kapal tersebut dipersiapkan oleh pihak pengelola tempat wisata untuk para wisatawan yang ingin menikmati indahnya laut biru lebih dekat. Kapal tersebut mempunyai kapasitas mengangkut tiga puluh orang penumpang. Terdapat dua orang anak buah, dan seorang pengemudi serta seorang pemandu.
Kagami, Kuroko, Hyuuga, Kiyoshi, Izuki, Mitobe dan Riko juga sudah bersiap untuk menaiki kapal itu. Begitu pula dengan pasangan kekasih Kasamatsu dan Kise. Di belakang mereka juga ada Aomine, Momoi dan Sakurai, yang juga ingin menikmati keindahan laut Cancun dari kapal wisata tersebut.
Kagami melihat nama kapal wisata tersebut. Cahaya matahari sempat memantul di badan kapal tersebut dan menyilaukan pandangannya, sehingga sesaat ia hanya melihat tulisan "LIFE END".
"Oh ya, aku lupa handycamku" ucapnya.
"Ayo cepat ambil, nanti kau bisa ditinggal." sahut Kuroko.
"Tunggu sebentar ya."
Kagami keluar dari barisan penumpang yang antri. Ia berlari kembali ke hotel untuk mengambil handycamnya. Di hotel terdengar alunan lagu Jack's Mannequin yang berjudul "Swim".
Kagami berlari tergesa-gesa sambil membawa handicam di tangannya. Karena berlari terburu-buru, tanpa sengaja ia menubruk seorang wanita memakai sebuah bandana, dan beberapa aksesoris di tangan, leher dan telinganya. Dari penampilannya, wanita itu seperti seorang wanita gypsi.
"Oh, maaf. Saya tidak melihat anda." kata Kagami.
"It's Ok. Tidak apa-apa." sahut wanita tersebut.
Wanita itu melihat kaos yang dikenakan oleh Kagami. Kaos berwarna merah dengan gambar kapal dan bertuliskan sebuah kata "Underwater".
"Underwater." ucap wanita itu pelan.
"Maaf, apa anda mengatakan sesuatu?" tanya Kagami.
"Oh, tidak. Hanya melihat tulisan di kaosmu." kata wanita itu.
"Tulisan?" Kagami terdiam sejenak sambil melihat tulisan yang ada di kaosnya itu. "Baiklah, teman-temanku sudah menungguku, aku harus pergi. Sekali lagi maaf karena telah menabrak Anda."
Kagami sempat merasa aneh dengan ucapan wanita itu, namun ia tidak mengaggapnya serius karena ia sedang terburu-buru.
"Ya. Tidak apa-apa" jawab wanita itu.
Kagami berlari kembali meninggalkan hotel itu menuju dermaga yang ada di pinggir pantai. Sementara wanita gypsi itu menatap Kagami dengan tatapan khawatir.
Di bagian lain di dermaga tersebut, Himuro, Murasakibara dan Akashi sudah bersiap dengan kapal boat sewaan mereka sendiri. Karena Murasakibara merupakan anak orang berada, ia mampu menghabiskan uangnya untuk hal apa pun yang ia suka.
Sementara itu tidak jauh dari kapal wisata 'Life Friends' berada, Midorima sedang mempersiapkan dirinya untuk melakukan parasailing.
To Be Continued...
Eh...Terimakasih sudah membaca. Review please?^^
