Mata itu terbuka, mengerjap cepat menghalau cahaya terang. Menyipit dengan tangan tertadah ke atas.

"Hei..."

Terkejut ia berbalik. Sekali lagi matanya mengerjap, tersenyum, "Hyung~" matanya membentuk garis lengkung, tersenyum sumeringah menatap seseorang yang berdiri di seberang sana seraya melambai. Bersemangat ia berlari, memacu langkah kakinya menaiki curamnya bebukitan.

"Hyu-"

Bruk

Kepalanya terhantup oleh sekat tak terlihat.

Kikikikik

"Jangan tertawa!"

"Maaf, kau terlalu bodoh sampai lupa kalau dunia kita di batasi dinding tak terlihat ini", sebelah tangannya terulur, namun terhenti seperti ada penghalang.

Senyum itu sekejap menghilang menyisakan garis lengkung ke dalam, sebuah kekecewaan. Seraya ingin meraih, tangannya pun terjulur. Merasa menyentuh namun tak terasa, hanya merasakan udara pekat yang tak bisa di tembus dari permukaan kulitnya.

"Lelah?"

Deburan ombak pantai terdengar saat pria itu bertanya, menatap sosok di hadapannya dengan sayu, "Setiap hari meluangkan waktu menaiki bukit ini hanya untuk..."

"Tak masalah", senyum tulus ia memotong ucapan itu. "Aku yang khawatir setiap malam kau harus ke pantai ini bahkan di musim dingin begini"

Senyum sedih menghias wajah keduanya.

"Hyung..."

"Kyu..."

Keduanya terdiam saat bersamaan menggumam.

Wajah keduanya mendekat hingga menyisakan jarak 5mm. Bukan sebuah kehangatan atau lembutnya daging tak bertulang yang terasa di bibir mereka, namun udara hampa nan dingin.

Ironi.

Ketika dua dunia yang bertolak belakang di satukan dalam satu planet yang sama namun ada sekat penghalang di antara keduanya membuat dua insan berpisah.

Malam dan Siang.

Panas dan Dingin.

Indah dan Pekat.

Cinta dan ...

"Suatu hari nanti akan ku hancurkan sekat ini, Hyung"

"Suatu hari nanti Kyu..."

"Suatu hari nanti akan kupastikan kau milik ku, Hyung"

"Suatu hari nanti..."

Keduanya tersenyum, berpikir kapankah nanti itu akan datang?

"Selamat malam Hyung. Mimpi indah dan jaga kesehatanmu"

"Selamat pagi Kyu. Lewati harimu dengan semangat dan selalu mengingatku"

Kembali kedua wajah itu mendekat. Sebuah ciuman tak bersentuhan, namun hati mereka tetap menyatu.

Matahari dan Bulan.

Dua hal yang tak mungkin muncul bersamaan kini selalu berdampingan.

Memaksakan ego untuk bersatu.

Memisahkan cinta kecil selamanya.

o End o


Singkat dan tak di mengerti :3

Cerita ini terinspirasi dari sebuah film hollywood, apa hayoo~