It's Happiness
PART ONE
Hari ini seorang putra kesayangan dan kebanggaan dari keluarga Cho kembali ke Korea setelah menamatkan studinya dan menitih karir sebagai pelukis di negeri sakura, Jepang selama lima tahun. Namja itu, Cho Kyuhyun berniat membuat sebuah kejutan untuk keluarganya dengan kepulangannya. Kyuhyun tidak memberi tahu kepulangannya kepada kedua orang tuanya. Kyuhyun tersenyum saat pesawatnya mendarat di tanah kelahirannya. Ia sudah siap memulai kehidupan barunya di negara ini. Negara yang menjadi saksi kehidupannya sebelum dia memutuskan sekolah di luar negeri.
Kyuhyun melangkah menuju pintu utama bandara, banyak wartawan dan kerumunan orang didepan pintu utama serta beberapa sekuriti yang tampaknya sedang mengawal seseorang. 'Mungkin artis Korea' batin Kyuhyun tanpa mempedulikan keramainan itu. Ia menunggu artis tersebut lewat dengan sabar. Banyak wartawan yang tengah mengajukan pertanyaan seperti, 'Apa benar anda sedang dekat dengan Lina Kim?' 'Apa hubungan anda dengan model yang sering menjadi pasangan anda tersebut?' 'Apa anda mempunyai hubungan spesial dengannya?' dan masih banyak lainnya. Kyuhyun hanya menghela nafas sambil menunggu keramaian itu berakhir.
Secara tidak sengaja artis tersebut menuju ke arah dimana Kyuhyun berdiri dan otomatis membuat keramaian itu mengarah padanya. Artis tersebut terlalu terburu-buru dan menghindari para wartawan sehingga membuatnya menabrak Kyuhyun ditengah kerumunan. Artis yang memakai kacamata hitam itu kemudian berhenti, ia berniat untuk menolong Kyuhyun yang terjatuh dan hampir terinjak. Artis tersebut mengulurkan tangannya kepada Kyuhyun dan membantu Kyuhyun berdiri setelah meraih tangannya.
"Maaf, apa anda baik-baik saja? Saya terburu-buru dan tidak sengaja menabrak anda." Tanya artis tersebut dengan lembut setelah membantu Kyuhyun berdiri.
Kyuhyun melihat ke arah artis tersebut dan mengamati wajah dibalik kacamata hitam itu. Mengamati setiap lekuk wajah artis tersebut yang terasa tak asing baginya. Dia memiringkan kepalanya untuk memastikan siapa yang ada dibalik kaca mata hitam itu. Ini hanya perasaanya ataukah..
DEG. Jantung Kyuhyun serasa berhenti seketika ketika artis tersebut melepas kacamata hitamnya. Tunggu sebentar.. Mata itu, hidung itu, bibir itu.. Wajahnya.. mirip dengan— Dia benar-benar kaget melihat sosok yang ada dihadapannya.
"Apa kau baik-baik saja? Begini saja, hubungi aku jika kau ada apa-apa. Aku terburu-buru. Namaku Siwon dan manajer-ku akan memberimu nomor handphone-ku. Jika kau terluka, kau bisa menghubungiku setelah aku pulang dari Jepang okay. Sampai jumpa." Artis itu –Siwon- kembali memakai kacamatanya dan meninggalkan Kyuhyun setelah sang manajer memberikan kartu nama Siwon kepadanya. Kyuhyun hanya diam terpaku.
Kyuhyun terdiam masih ditempatnya. Ia masih shock dengan kejadian tersebut. Semua ingatan masa lalunya kembali berputar dikepalanya. Padahal sudah lebih dari lima menit kejadian itu berlalu dan keramaian yang tadi adapun sudah tidak ada bersamaan dengan kepergian artis itu, Siwon. Sekumpulan cairan bening bersarang di pelupuk matanya, 'Padahal, baru saja aku berniat untuk memulai semuanya dari awal.' batin Kyuhyun. Dan setetes air mata keluar dari mata indahnya. Air mata ambigu, mungkin. Ia tak tahu, haruskah dia bersedih atasnya atu malah bahagia karenanya.
.
.
.
"Dasar banci! Kau ini namja tapi kelakuan dan wajahmu tidak berbeda dengan yeoja." Teriak salah satu berandalan kepada Kyuhyun kecil.
"Aku bukan banci! Hikss.. Jangan menggangguku. Hikss.." bela Kyuhyun kecil sambil membenamkan kepalanya dikedua lututnya.
Anak-anak berandal tersebut lalu melempar batu kepada Kyuhyun dan mengenai kepala Kyuhyun sampai berdarah. Kyuhyun hanya meringis menahan sakit dikepalanya. Ia tidak tahu harus berbuat apa. Ia takut, sangat takut saat ini. Salahkah ia terlahir dengan wajah yang cantik? Salahkah dia tidak bisa melawan anak-anak berandal tersebut padahal dia namja?
"Hey! Kalian! Berhenti mengganggunya atau aku akan memukulmu!" teriak seorang bocah laki-laki yang tengah berjalan ke arah Kyuhyun dan anak-anak berandal tersebut sambil membawa tongkat baseball.
"Kau mau membela banci ini? Kemari kau!" seorang anak berandal tersebut meraih kerah bocah pembawa tongkat baseball tersebut dan hendak memukulnya. Namun bocah pembawa tongkat baseball tersebut segera memukul anak-anak berandal tersebut dan membuat mereka berlari setelah terkena pukulan tongkat baseball-nya.
Bocah pembawa tongkat baseball tersebut berjalan ke arah Kyuhyun dan tersenyum sambil berjongkok didepan Kyuhyun yang sedang menangis.
"Kau baik-baik saja? Mereka melukaimu ya? Kepalamu berdarah begini." ucap bocah pembawa tongkat baseball tersebut sambil mengeluarkan sapu tangan dari saku-nya. Kyuhyun melirik ke arah bocah tersebut yang sedang mengusap kepalanya yang berdarah dengan saputangan.
"Appo.." lirih Kyuhyun sambil menahan sakit dikepalanya.
"Nae, aku tau. Tapi kau harus diobati, tahan sedikit nae." dan hanya dibalas anggukan oleh Kyuhyun. Bocah tersebut menaruh plester didahi Kyuhyun yang berdarah. Lagi-lagi Kyuhyun menahan sakit dikepalanya.
"Nah selesai.. Ini akan sembuh beberapa hari lagi. Oh iya, namaku Siwon. Kau Kyuhyun kan?" ucap bocah pembawa tongkat baseball tersebut setelah menaruh plester dikepala Kyuhyun. Kyuhyun sudah tidak menangis. Kyuhyun memberanikan diri menatap bocah dihadapannya.
"Apa kau teman mereka?" tanya Kyuhyun polos.
"Tentu saja bukan. Mereka adalah berandalan yang sering menggangu anak-anak. Hey, kau belum menjawab pertanyaanku. Kau Kyuhyun kan?" jawab bocah pembawa tongkat baseball.
"Nae, aku Kyuhyun. Kau tidak membenciku karena wajahku seperti yeoja?" tanya Kyuhyun masih dengan ekspresi polosnya.
"Hahaha.. Tentu saja aku tidak membencimu, untuk apa aku membenci namja dengan wajah peri sepertimu?"
BLUSH. Wajah Kyuhyun memerah mendengar pujian Siwon kepadanya.
"Be-benark-kah? Benarkah kau tidak membenciku?" tanya Kyuhyun dengan nada tidak percaya sekaligus bahagia.
"Untuk apa aku berbohong padamu. Sudahlah, lebih baik kau pulang sekarang. Hari sudah sore, tidak baik untuk peri sepertimu keluar sampai sore begini." hibur Siwon kepada Kyuhyun yang masih diam.
Kyuhyun berdiri dari tempatnya dan menghapus air matanya serta debu yang menempel di bajunya. Kyuhyun tersenyum tulus kepada Siwon.
"Bagaimana kau bisa mengenalku?"
"Kau pemilik lapangan baseball di komplek ini bukan? Tentu saja aku mengenalmu. Lagipula aboji kita juga saling mengenal. Aku senang bisa mengenal keluargamu dan juga dirimu. Kalian baik terhadapku dan keluargaku." jawab Siwon sambil tersenyum kecil kepada Kyuhyun.
"Jinja? Apa kita bisa menjadi teman, pembawa tongkat baseball?" kata Kyuhyun sambil mengulurkan tangannya kepada Siwon.
"Apa kau bilang? Pembawa tongkat baseball?"
"Tentu saja. Kau menolongku dengan tongkat baseball. Jadi aku memanggilmu bocah pembawa tongkat baseball."
"Baiklah. Kita berteman mulai sekarang, peri kecil." jawab Siwon sambil membalas uluran tangan Kyuhyun dan tersenyum tulus.
"Okay, aku pulang dulu. Aku akan menceritakan semuanya pada umma dan aboji kejadian hari ini. Mereka pasti senang jika aku mendapat teman baik." ucap Kyuhyun setelah melepas tangan Siwon dan mulai beranjak pergi.
"Baiklah.. Sampai jumpa peri kecil. Jika mereka berani mengganggumu lagi, kau bisa mencariku di lapangan baseball sebelah rumahmu. Aku akan menghajar mereka lagi. Hahaha.."
"Hmm.. Kau selalu bermain di lapangan baseball itu? Apa aku bisa menemui disana besok sore?"
"Tentu saja. Temui aku disana besok, aku akan menunggumu. Aku selalu bermain baseball disana bersama teman-temanku."
"Sampai jumpa besok pembawa tongkat baseball.."
"Nae.. Hati-hati di jalan."
Kyuhyun kecil pulang dengan hati yang sangat bahagia dan tersenyum sepanjang perjalanan pulang. Ia tak mempedulikan luka dikepalanya dan disekujur tubuhnya, bahkan terkadang Kyuhyun memegang plester dikepalanya dengan tersenyum kecil. Ia sangat senang bisa berteman dengan Siwon. Ia bernyanyi kecil sambil sesekali menyapa orang yang dikenalnya ketika berpapasan. Semoga ini awal yang baik untuk kehidupan Kyuhyun yang lebih baik di kemudian hari. Ya.. Semoga. Semoga semuanya akan tetap seperti ini.
TO BE CONTINUED
