Alasan
Oleh Malicean
(Diambil dari koleksi cerita singkat "Kegelapan dalam Rupa Manusia")
Diterjemahkan oleh Virodeil
Mereka yang mengharapkan bantuan dari kekuasaan yang lebih tinggi baiknya berharap bahwa yang berkuasa tersebut pernah berada dalam kegentingan yang kini sedang mereka hadapi; jika tidak, mungkin akan dianggap tidak perlu bantuan.
Memang diyakini secara luas di kalangan militer bahwa, jika besaran tenaga yang tersedot dalam mengurusi berkas kerja dapat digunakan untuk maksud yang lebih produktif, galaksi pasti sudah bisa didamaikan sejak zaman dahulu kala. Bahkan Komandan Tertinggi Angkatan Bersenjata Kekaisaran pun meyakini hal ini. Lord Vader sangat membenci urusan surat-menyurat. Namun tetap saja, mejanya dibanjiri berkas kerja, meskipun para pembantunya meringkaskan semua itu dengan seringkas-ringkasnya.
Sementara bergelut mengatasi setumpukan surat yang hanya perlu ditandatangani saja, sang Sithlord menemukan sebuah berkas pengadilan militer yang digelar di sektor setempat. Kuasa hukum terdakwa mengajukan banding – hanya formalitas rutin semata, yang hampir tak pernah mengubah vonis aslinya – dan lantaran salah satu pihak terkait berada langsung di bawah Grand Moff Trachta, Darth Vader adalah otoritas tertinggi berikutnya. Dibacanya isi datapad tersebut sepintas lalu, tak sabar ingin cepat sampai ke titik dimana ia dapat membubuhkan tandatangannya dan mengakhiri sandiwara ini, namun sesuatu menarik perhatiannya.
Oo oo oo oo oo oO
Kejadian berikutnya tidak pernah dapat dijelaskan dengan memuaskan. Lord Vader dikenal bukan sebagai seorang pimpinan yang pengampun. Penjelasan yang paling masuk akal adalah bahwa mulai ada persaingan di antara sang Grand Moff dan sang Komandan Tertinggi, yang diungkapkan lewat hinaan sepele – sesuatu yang tetap saja tak begitu masuk akal bagi siapapun yang mengenal kepribadian sang Sithlord yang cukup keras itu.
Tapi memangnya alasan apa lagi yang ada, yang bisa menjelaskan mengapa sang komandan kejam mau mengampuni seorang perwira muda, yang bukan hanya membebaskan sejumlah budak bernilai tinggi, namun juga sekaligus menyerang seorang perwira atasan, dan menurunkan pidananya dari hukuman mati secara langsung ke pemberhentian dengan tidak terhormat? Pastilah alasan menyedihkan si anak muda tolol itu, yang awalnya pun sudah terlalu berlebihan, yakni "Mereka kan bukan cuma budak belaka," tak mungkin bisa mempengaruhi sang Sithlord, sementara bahkan keempat perwira yang menjadi hakim di pengadilan militer tersebut saja tak terpengaruh, ya kan?
