HappytimewithCB – Present

Love Between Selfishness

[ After a While, See You Again ]

Cast :

- Park Chanyeol

- Byun Baekhyun

Rating T.

Warning : YAOI, BOYXBOY, GJ, Comedygaring, Typo. DLL.

Happy Reading~

.

.

.

.

'Berita kedekatan salah satu personil EXO yaitu Park Chanyeol dan Actris cantik Moon Gayoung semakin melebar luas di media sosial. Kedekatan mereka bisa dilihat dari berbagai photo kemesraan mereka yang diunggah di berbagai media sosial. Berbagai respon positif dan negatif berdatangan dari Fans keduanya. Park Chanyeol maupun Moon Gayoung sendiri belum memberi keterangan yang jelas terkait hubungan yang dimiliki keduanya. Mengenai hal ini agensi kedua bintang tersebut belum dapat memberi keterangan apapun.'

Helaan napas keluar dari mulut Baekhyun setelah selesai membaca artikel berita di ponselnya. Ia sedang duduk dipinggir kasur miliknya sekarang ini.

"Apa hubungan kalian sudah selama itu?" Ada nada kecewa dalam ucapannya barusan.

Ia keluar dari Aplikasi Browser, lalu menekan galeri, setelah itu terpampang sebuah photo pria tampan yang sedang merangkul dirinya di layar ponsel. Mereka berdua tersenyum disana, menatap kearah kamera. Baekhyun tersenyum tipis melihatnya. Itu adalah photo Baekhyun dengan seseorang yang sekarang sudah menjadi Bintang kebanggaan korea, seorang idol berbakat dengan puncak popularitas yang sangat tinggi.

Park Chanyeol.

Kalian pasti sudah mengenalnya bukan? Sudah beberapa kali dari semenjak Park Chanyeol debut menjadi Idol Group bernama EXO satu tahun lalu, wajah tampannya selalu menghiasi layar kaca, majalah, dan akhir-akhir ini di stasiun berita karena berita skandalnya. Membuat Baekhyun tak pernah lupa dengan wajah tampannya.

Brak...

"Baekhyun-ah! Baekhyun-ah! Kau harus lihat ini!"

Seseorang membuka pintu kamarnya dengan keras, membuatnya kaget sehingga ia buru-buru mengeluarkan galeri di ponselnya. Itu Kyungsoo dengan segala keributan yang ia bawa sore ini.

"Wae?" Tanya Baekhyun saat Pria bermata bulat itu duduk di sampingnya lalu meletakkan majalah dipangkuan Baekhyun dan membukanya lebar-lebar.

"Lihat ini, Park Chanyeol akan meet and greet di Busan besok. Ia akan datang besok, kau ingin melihatnya bukan?"

Baekhyun mendelik pada Kyungsoo seraya menutup majalah itu dan mendorongnya menjauh kearah Kyungsoo. "Untuk apa aku melihatnya? Aku bukan Fansnya, Kyung."

Kyungsoo tersenyum mengejek padanya, "Oh... Benar, kau Bukan Fans-nya. Lalu apa sebutan yang pantas untuk namja gagal Move On yang tiap hari melihat photo mantan kekasihnya yang seorang Idol?-ahk!" Baru saja Kyungsoo mendapat pukulan di bagian lengan atasnya dari Baekhyun, ia mengusap lengan bagian atasnya dengan wajah cemberut.

"Siapa yang kau maksud dengan namja gagal Move On?" Baekhyun melotot ke arah Kyungsoo.

"Tentu saja kau." Kyungsoo menjawab tanpa dosa.

"Aish! Keluar kau dari kamarku! Keluar! Keluar!" Baekhyun mendorong Kyungsoo untuk segera keluar dari kamarnya, namun Kyungsoo enggan beranjak dari tempatnya.

"Yah! Yah! Baiklah aku minta maaf." Ucapnya kemudian dan itu berhasil menghentikan pergerakan Baekhyun sehingga namja manis itu kembali duduk tenang di tempatnya dengan tatapannya yang beralih menatap kesamping berlawanan dengan keberadaan Kyungsoo. Raut wajahnya tetap menampilkan kekesalan.

"Aku akan meletakkan majalahnya disini, siapa tahu kau berubah pikiran, ini kesempatanmu untuk bisa bertemu denganya lagi. Baiklah aku pergi." Baekhyun tak memperdulikan Kyungsoo yang mulai beranjak dari tempatnya sampai kemudian ia mendengar pintu kamarnya tertutup.

Baekhyun menghela napas panjang, ia melirik pada majalah yang tadi Kyungsoo letakkan di sampingnya. Ia mengambilnya dan membukanya di halaman yang tadi Kyungsoo tunjukan padanya. Di artikel itu tertulis bahwa Park Chanyeol dan actor serta actris yang membintangi sebuah drama berjudul 'My First Love'akan melakukan meet and greet di Busan, kota tempat tinggal Baekhyun saat ini. Itu berarti Moon Gayoung juga akan hadir disana.

"Aku menjadi namja terbodoh di dunia ini hanya karena kau." Baekhyun mengusap photo Chanyeol yang berada di artikel itu.

Yang dikatakan Kyungsoo adalah benar, ia adalah namja gagal move on dengan segala penyesalannya sehingga ia menjadi seperti ini. Namun setiap ia memikirkan hari itu, hari dimana terakhir kalinya ia dapat melihat Park Chanyeol secara langsung. Egonya mengatakan jika pria tinggi itu bersalah sepenuhnya.

Hari itu hari spesial baginya juga Chanyeol, sudah kebiasaan untuk mereka merayakan hari jadi di apartement Chanyeol, hari itu hari jadi mereka yang ke 3 tahun, mereka akan menghias apartement Chanyeol dengan berbagai pita dan bunga disetiap sudutnya, seolah mereka akan menikah disaat itu juga. Mereka selalu melakukan ini setiap tahunnya. Bahkan kamar Chanyeol akan dihias seperti kamar pengantin oleh Baekhyun dengan gambar love dengan bunga yang di tabur diatas kasurnya. Baekhyun akan mengomel setiap kali Chanyeol melempar dirinya keatas kasur dan mencium bibirnya mesra karena setelah itu dekorasi kasur yang ia buat akan hancur setelahnya.

Namun hari itu berbeda,bahkan ia belum sampai menginjakan kakinya di apartemen Chanyeol. Hari itu bunga yang di bawanyapun malah terlepas dari tangannya dan tertabur diatas lantai. Perasaanya berbeda hari itu, bukan senang dan haru tapi kecewa dan marah. Kehangatan yang biasanya khusus diberikan untuknya hari itu terbagi.

"C-Chanyeol-ah!"

Baekhyun berdiri kaku didepan apartemen Chanyeol, matanya sudah berkunang-kunang melihat kejadian yang baru saja terjadi dihadapannya. Chanyeol mendorong gadis dihadapannya sehingga bibir keduanya terlepas.

"Baekhyun!" Mata bulatnya beralih menatap terkejut pada Baekhyun.

"W-wae?"

"Ani. Ini tidak seperti yang kau pikirkan."

"Semuanya sudah jelas sekarang... " Baekhyun menatap nanar Chanyeol juga gadis disampingnya bergantian, "aku tak akan mengganggu kedekatan kalian lagi, aku akan menjauh dari kehidupanmu mulai sekarang, sialan!"

Setelahnya Baekhyun berbalik meninggalkan keduanya, pikirannya tak bisa berpikir jernih.

Chanyeol berlari mengejar Baekhyun, untungnya ditikungan koridor apartemen ia berhasil menangkap lengan Baekhyun.

"Dengarkan aku."

"Apa? Salah paham? Aku tidak menyukainya? Apa itu yang ingin kau katakan setelah apa yang terjadi?"

Chanyeol mengeraskan wajahnya namun ia berusaha sabar. "Redakan dulu emosimu hm."

Baekhyun menyentakan tangannya yang digenggam Chanyeol dengan kasar. "Aku berusaha untuk tidak percaya rumor itu Chanyeol-ah, tapi mendengar semua berita tentang kalian yang terus menghantuiku, aku terkadang ingin menangis. Aku takut asal kau tahu."

"Kalau begitu jangan percaya pada mereka."

"Dan percaya padamu? Lalu kenapa sekarang kau hancurkan kepercayaanku?!"

"Jadi kau tidak percaya padaku?"

Baekhyun tidak menjawab, hanya mata sipitnya yang kian memerah kini menatap Chanyeol tajam.

"Dia hanya teman sesama trainee di agensi yang saat ini kunaungi, tidak lebih dari itu."

"Kalimat itu memang andalanmu! Bahkan kau masih bisa mengatakkannya setelah apa yang terjadi."

"Byun Baekhyun!" kini berganti Chanyeol yang menatapnya tajam. Chanyeol merasa tak terima dengan semua perkataan Baekhyun.

"Baiklah," Chanyeol melangkah semakin dekat kearah Baekhyun yang tak mengalihkan tatapan tajamnya. "Apa maumu sekarang Hm?"

Baekhyun terdiam sejenak, semua pemikirannya menuju pada satu kalimat sakral yang membuat tangannya mengepal begitu kuat. "Kita putus."

Chanyeol tak menampilkan wajah terkejut, seolah ia sudah tahu pemikiran Baekhyun. Ia menyunggingkan senyumnya. "Jadi itu maumu? Baiklah, aku tidak akan menjelaskan apapun lagi. Kita sudah berakhir sekarang. Aku sudah menyerah pada ego tinggi mu Baek."

Chanyeol melirik kearah lain. Ternyata gadis itu berada dibalik tembok sadari tadi. Berdiri disana dan terkejut saat Chanyeol menatapnya.

"Gayoung-ah, maaf kau menunggu lama."

Chanyeol menatap tajam Baekhyun sekali lagi lalu kemudian melangkah pergi menghampiri gadis itu. Tanpa berbalik lagi ia mengandeng gadis itu dan beranjak meninggalkan baekhyun yang menatap keduanya dengan perasaan terluka.

Air mata yang ia tahan sadari tadi akhirnya menetes juga.

Hari itu ia tak pernah ingin menghubungi Chanyeol lagi, egonya mengatakan Chanyeol bersalah. Tapi siapa yang tahu jika hatinya tak pernah kosong oleh seorang Park Chanyeol. Selalu terbesit penyesalan setelah ia mengataka kalimat sakral pemisah antara dia dan Chanyeol. Selalu ada pikiran bahwa ia seharusnya mendengarkan penjelasan pria tinggi itu, tapi egonya terlalu besar untuk menuruti kata hatinya. Chanyeol juga tak pernah lagi menghubunginya, mungkin ia kecewa terlalu banyak dengan ucapan Baekhyun. Tapi, hey, Siapa yang disakiti dalam hal ini? Kenapa Baekhyun harus menyesal? Selalu egonya berkata seperti itu. Membuatnya malu untuk kembali bertemu Park Chanyeol.

Baekhyun melirik kembali majalah dipangkuannya.

"Jam 8 pagi, di Lotte Department Store?"

.

.

.

.

Di dalam sebuah gedung yang sangat sepi itu, seorang pria dengan pakaian stylisnya berjalan terburu-buru ditemani pria lain dibelakangnya. Namun setelah langkahnya hampir mendekati pintu keluar gedung, pria itu berbalik tiba-tiba mengejutkan orang yang berjalan dibelakangnya.

"Aku tidak akan pergi!" setelah berucap, ia segera beranjak kearah yang berlawanan namun pria itu menghalangi langkahnya.

"Kau tak bisa membatalkan jadwal begitu saja."

"Mengapa aku tak bisa?"

"Kau sudah menyetujuinya untuk datang,"

"Tapi itu sebelum kau membuat rencana yang lainnya!" Sanggah pria tinggi itu.

"Ini untuk kepentinganmu, Chanyeol-ah."

"Mwo? Kepentinganku? Atau kepentingan dirimu dan agensi gila ini?"

"jaga ucapanmu bodoh, kau pikir kita sedang berada dimana?"

Chanyeol membuang mukanya kesal. Pria itu menghela napas lelah.

"Aku hanya ingin... menghapus rumor Gay mu itu. Kau sekarang adalah bintang papan atas Chanyeol-ah. Dan fanmeeting hari ini adalah saat yang tepat untuk menghapus rumor itu."

"Tapi kenapa harus membuat skandal seperti ini? Dan kenapa harus dia orangnya?" Chanyeol hampir saja berteriak.

"Karena kalian pernah sangat dekat."

"Konyol! Aku tidak akan pergi ke Busan!" Chanyeol kembali ingin beranjak namun manager nya itu mendorongnya ke pintu keluar.

"YAH! SUDAH KUBILANG AKU TIDAK AKAN PERGI!" Managernya tidak mengidahkan teriakkannya dan mendorongnya hingga pintu keluar terbuka, ia berusaha menahan dorongan itu dengan kaki yang mengangkang, yang kanan didepan dan kiri dibelakang. Namun usahanya gagal karena Ia terdorong sampai keluar gedung dengan kakinya yang mengangkang menahan dorongan manegernya yang super besar itu dan setelahnya terdengar teriakan para Yeoja yang meneriakkan namanya dengan histeris. Dengan terburu ia menegakkan tubuhnya angkuh seolah kejadian tadi tidak terjadi.

"Hm," Ia berdehem sebentar sebelum kemudian menebar senyum penuh pesona yang dimilikinya ke arah gadis-gadis yang semakin mengelu-elukan namanya itu.

Sementara manager Chanyeol tersenyum puas karena usahanya berhasil. Ia tahu betul jika Chanyeol tidak akan pernah menjatuhkan image nya dihadapan para penggemarnya. Seperti misalnya bertengkar dengannya dihadapan penggemar, Chanyeol tidak akan pernah melakukannya, seperti saat ini. ia memilih berjalan santai kearah mobil mereka yang terparkir tak jauh dari gedung seolah penolakannya barusan hanya kicauan yang melewat sekilas, ia dengan tenang melewati para penggemarnya yang memang selalu setia menunggu di depan gedung.

.

.

.

.

Jam 7 pagi. Baekhyun berdiri dihadapan cermin dikamarnya seraya menata rambutnya agar tidak terlalu acak-acakan. Ia juga memeriksa wajahnya, takut sesuatu menempel disana. Namun kemudian ia menghela napas, berpikir untuk apa ia melakukan semua itu. Ia hanya akan datang untuk berbelanja kesana, bukan untuk bertemu seseorang, yah ia meyakinkan niatnya.

Di luar rumahnya, ibunya terlihat menunggu di dekat pagar.

"Baekhyun-ah, cepatlah, jangan sampai stok barangnya habis!"

"Iya, aku datang ibu."

Baekhyun diminta ibunya untuk mengantarnya belanja, setelah mengetahui ke tempat mana ibunya akan belanja, itu mengingatkannya pada Chanyeol. Bukankah hari ini pria tinggi itu akan datang ke Lotte Department Store.

Baekhyun menaiki scooter miliknya disusul Ibunya yang naik dibelakang.

.

.

.

.

Hari ini hari dimana Chanyeol ingin sekali untuk membuka pintu mobilnya lebar-lebar dan berguling keluar sehingga ia terbebas dari rencana sepihak maneger dan ceo di agensinya. Ia tidak suka dengan skandal yang dibuat-buat mereka, mereka bilang itu untuk kebaikanya, mereka pikir Chanyeol bodoh. Mereka hanya mengambil untung darinya. Chanyeol menatap layar ponselnya yang sedang menampilkan game dan setelahnya menekan semua tombol di layar kaca itu dengan kesal.

"Kau sudah mendengar perkataan Ceo Kim? Kau harus menurutinya, mengaku saja jika kau memang berpacaran dengan Gayoung, tidak perlu merasa canggung. Gayoung juga sudah tahu apa yang harus dia perbuat dan katakan, jadi kau tidak perlu khawatir terjadi kesala-"

"Diamlah, kau tidak lihat aku sedang apa?"

"Apa game lebih penting dari pada masa depanmu?"

"Sial!" Tiba-tiba tulisan Game over menghiasi layar ponsel Chanyeol. Manejer Cho buru-buru mengalihkan tatapannya kedepan, kembali mengemudi dengan tenang. Ia takut disalahkan atas apa yang terjadi barusan.

.

.

.

.

"Kau ingin menunggu disini saja?"

"Hm," Baekhyun mengangguk pada pertanyaan ibunya. "Ibu bisa meleponku jika sudah selesai, aku akan berjalan-jalan disekitar sini."

"eum, Baiklah." Ibunya pun beranjak memasuki mall.

Baekhyun menatap sekelilingnya, entahlah ia mungkin merasa penasaran. Tiba-tiba ia ingin untuk melihat fanmeeting Park Chanyeol. Meskipun ia sudah meniatkan dirinya untuk tidak berpikir kesana, tapi entah lah ia penasaran. Baekhyun mulai beranjak dari tempatnya berdiri dengan kepalanya yang melihat kesana-kemari mencari tempat seorang Park chanyeol akan berada nantinya.

.

.

.

.

Dari semenjak pertama kali Chanyeol mendengar rencana manegernya, ia bersumpah saat itu rasanya ingin hiatus saja dari dunia hiburan. Berbagai rencana yang disusun mereka mulai dari ia harus lebih dekat dengan Gayoung di setiap acara membuat ia muak. Maka hari ini adalah puncak kekesalanya, sebuah ide gila melintas begitu saja di otaknya ketika ia melihat seseorang berpakaian badut berdiri di depan mall yang ia tuju.

Mobil yang membawanya tiba di tempat pembelanjaan besar di korea, Lotte Department Store. Ia keluar dari dalam mobil, disusul manejernya. Mereka di basement sekarang sehingga tak ada fans di sekitar sini.

"Hyung, bisakah aku membawa tas ku sendiri?"

"tumben sekali, ini." Manejer Cho memberikan tas kepada Chanyeol.

Chanyeol mengambilnya dan manejer Cho kembali melangkahkan kakinya hingga kemudian Chanyeol membalikkan tubuhnya dan berlari dari sana meninggalkan maneger Cho yang berjalan sendirian.

Sadar dengan langkah kaki yang terdengar menjauh, maneger Cho membulatkan matanya. "PARK CHANYEOL!"

.

.

.

.

Entah bagaimana caranya Chanyeol mendapatkan kostum badut itu, ia sekarang sedang tersenyum puas dibalik topeng badutnya. Ia berencana akan menghilang sampai acara itu selesai. Ia tidak mau mengonfirmasi hubungannya dengan Gayoung. Meskipun itu pura-pura tapi dimata masyarakat yang tidak tahu apa-apa itu adalah nyata. Ia juga sangat mencintai fansnya, bagaimana jika perasaan fans nya terluka. Huu huu #authorterhura

Ia berjalan santai disepanjang pinggiran mall, tak ada yang berteriak-teriak seperti biasanya. Tapi keadaan ini lebih membuatnya nyaman. Bahkan saat ia melewati tempat acaranya akan berlangsung, para fans sudah menunggu disana. Mereka terlihat bersemangat. Chanyeol merasa bersalah karena ia tidak akan hadir dalam acara itu.

Chanyeol menghela napas, lalu ia mengedarkan pandangannya kesekitar. Alisnya berkerut ketika melihat seuatu yang janggal, di pinggir sana terlihat seseorang berbadan mungil menengokkan kepalanya ke arah tempat acara, ia tidak berbaris dikerumunan fans. Membuat Chanyeol curiga saja, apa jangan-jangan pria itu yang biasa disebut sasaeng fans? Dilihat dari caranya mengamati tempat acara sepertinya pria mungil itu merencanakan sesuatu. Chanyeol berjalan menghampiri pria itu.

Namun saat tangan Chanyeol yang dilapisi kostum badut akan menepuk pundaknya, pria mungil itu berbalik tiba-tiba.

"HUWAAAA!"

Duk! Duk!

Dua kali tendangan di kakinya membuat Chanyeol terjatuh ke tanah. Chanyeol menahan semua sumpah serapah yang akan ia keluarkan karena betapa sakitnyanya kakinya, mungkin ia akan benar-benar hiatus selama beberapa hari karena cidera.

"Ahkk.." ia menengadahkan kepalanya. Menatap pria mungil dihadapannya yang kini nampak menampilkan raut kesalnya. Entahlah apa ia bermimpi atau apa. Tapi pria dihadapannya ini mirip sekali dengan seseorang di masa lalunya.

Ia mencoba berdiri namun tidak bisa.

"Yah! Kau itu sedang memakai kostum badut! Tidak seharusnya muncul tiba-tiba didepan orang seperti itu! Kau mau aku mati mendadak karena jantungan?"

Suara ini, Chanyeol tidak bermimpi sama sekali. Semua ini nyata.

"Baekhyun..."

"Hah? Kau tahu namaku?" Baekhyun berjongkok dan mendekatkan wajahnya ke wajah topeng badut itu, ingin mendengar kembali apa yang tadi diucapkan orang dibalik topeng badut itu.

"Byun Baekhyun,"

"Oh! Bagaimana bisa kau tahu namaku?!"

Baekhyun menatap kearahnya dengan raut bingung tergambar jelas diwajahnya.

Sementara Dibalik topeng itu Chanyeol tak menampilkan ekspresi apapun.

{TBC}

Keuut!

Aku tahu ini Gaje, tapi ini adalah kemampuan saya dalam membuat fanfic :D

Bagaimana readers, apa kalian penasaran dengan kelanjutan cerita ini. Review Juseyo~