Our Dearest Hot-Blooded Spiker

Haikyuu! milik Haruichi Furudate


01. Ekspresi favorit Hinata Shouyou

"YOSHAAA!"

Seruan Tanaka menggelegar ke segala penjuru gedung olahraga SMA Karasuno ketika spike-nya berhasil dengan sukses. Matanya membara dan dia tampak puas dengan pukulannya. Meski pun ini hanyalah latihan yang dijalani setiap hari, Tanaka selalu memberikan performa terbaiknya.

Tsukishima yang berada di pojokan berdecih kesal. "Berisik." tegur Tsukishima. "Kita ini cuma sedang latihan seperti biasa. Nggak usah ribut, dong."

Mendengar komentar Tsukishima, Tanaka mencibir. Tanaka sudah siap ingin melempar ejekan kepada Tsukishima, namun suara lain keburu bicara.

"Tanaka-san, hebat!" Hinata memekik dengan mata berbinar-binar. Dia memang paling semangat kalau sudah urusan memukul bola. Sambil melihat Tanaka dengan mata berbinar, dia kemudian memasang ekspresi semangat serta senyum tertantang di wajahnya. "Aku tidak akan kalah!" lanjut Hinata sambil mengalihkan pandangan ke arah Kageyama. "Aku juga tidak mau kalah! Kageyama, berikan aku toss!"

"Ya!" seru Kageyama. Setter jenius yang satu itu langsung melempar bola dan melakukan toss kepada Hinata. Sementara Hinata (yang melakukan minus tempo) sudah berada di udara, siap memukul bola. Kemudian–

Bam!

Suara bola menyentuh lantai dengan keras terdengar. Hinata dan Kageyama memasang senyum puas. Dari pinggir lapangan, Tanaka ikut menyengir puas. Hinata yang melihatnya langsung ikut menyengir sambil bersusah payah (dan nyaris gagal) menyembunyikan wajahnya yang mulai memerah.

Mau bagaimana lagi, wajah puas Tanaka adalah ekspresi favorit Hinata. Wajar 'kan kalau dia malu?


a/n–halo, saya baru pertama kali masuk fandom haikyuu! ... dan saya dateng-dateng bawa harem!tanaka. habisnya tanaka itu salah satu karakter yang berkesan bagi saya dalam fandom ini (meskipun perannya lebih kayak pencair suasana, ya ...). karena itu saya bikin fict ini. saya open request karakter mana yang mau dibikin selanjutnya, asal tetep di-pair dengan Tanaka. muehehe, kayaknya itu you don't say banget ya?

Sampai jumpa di chapter selanjutnya,

–Schlaf