Just From Me To You

Chapter 1

.

.

.

WANNA ONE FANFICTION

2PARK/99L/CHAMWINK

PARK WOOJIN X PARK JIHOON

and Other

.

.

.

~Chamcham present~

.

.

.

"Kalian dengar, katanya kemarin Sunghyuk mendapat kecelakaan lalu lintas karena tak sengaja bertubrukan dengannya. Bukankah berarti itu korban yang ke-98?"

"Ke-98? Bukannya kemarin yang 100, kupikir aku akan segera selamat."

"Kukira justru kemarin baru yang ke 90, sukurlah jika penderitaanku akan segera berakhir. Meskipun masih perlu beberapa orang lagi."

"Sst, sudahlah berhenti membicarakannya atau kau akan menjadi korban berikutnya. Bisa saja dia sedang memikirkan rencana balas dendam pada kali...an."

Sekumpulan uke penggosip itu tiba-tiba merinding ketakutan. Mereka merasakan bulu-bulu mereka berdiri tegak, akibat hawa udara yang mendingin. Sekujur tubuh mereka terasa kaku, apalagi tiba-tiba salah satu pintu wc terbuka.

"Jika kalian per..."

"UWAAA! MAAFKAN KAMI! KAMI TAK AKAN MENGGANGGUMU!"

"...lu wc-nya...ah, terserahlah," seorang pemuda beraura gelap yang baru saja keluar dari wc, mencuci kedua tangannya.

Dia menatap pantulan dirinya dihadapan cermin. "Kenapa bisa-bisanya rumorku semakin lama semakin mengerikan," gumamnya.

"Bagaimana caranya aku bisa dekat dengan seseorang jika tak ada yang ingin dekat denganku?"

.

.

~Chamcham~

.

.

Namanya Park Woojin, salah seorang murid di Wanna One High School. Murid yang berada pada tingkat ketiga ini adalah murid yang terkenal di sekolah. Namun ketahuilah, dia bukan tipe-tipe murid kesayangan guru sang peraih juara pertama tiap angkatan, ataupun tipe-tipe murid pembangkang yang membuat siapapun melambaikan tangan jika berhadapan dengannya.

Woojin hanyalah seorang murid biasa, dia tak begitu bodoh dalam pelajaran, namun bukan juga yang terbaik ketika ujian. Dia tak begitu tertarik dengan kegiatan organisasi atau apapun yang terkadang membuat orang-orang tertarik untuk meliriknya.

Namun, sebuah kegiatan ketika dirinya masih berada di Wanna One Junior High School tingkat pertama. Menghasilkan sebuah rumor mengerikan yang semakin lama semakin parah. Dan membuat orang-orang selalu berhalusinasi bahwa di sekeliling tubuhnya banyak sekali asap hitam mengerubunginya. Percayalah, Woojin bukan seorang monster.

Woojin sudah terbiasa akan tatapan ketakutan, dan perasaan jijik yang ditunjukan teman-teman satu sekolahnya. Bahkan para adik kelas yang baru saja berada di lingkungan sekolah, suka menjauhinya ketika pandangan mereka tak sengaja bertatapan.

Dengan pandangan yang selalu lurus kedepan, dan wajah datarnya. Dia segera masuk ke kelas dan menuju bangkunya yang berada di belakang sudut kiri samping jendela. Dan tak perlu aneh ketika dirinya melewat orang-orang secara otomatis menjauhkan diri darinya.

Dan begitulah kegiatan sehari-harinya Park Woojin dipenuhi kesuraman.

.

.

~Chamcham~

.

.

Pagi ini di WOHS, sebuah keributan terjadi. Bukan soal rumor Woojin yang semakin mengerikan. Namun, murid tingkat tiga kedapatan teman baru. Seseorang dengan paras rupawan, pipi berisi yang menambah kadar keimutannya sedang berjalan gugup menuju ruang kepala sekolah.

Dan seperti biasa Woojin hanya menatap datar orang-orang yang serpetinya sedang memekik tertahan. Mereka sama sekali tak menyadari bahwa Woojin berada di sekitar mereka.

"Ada apa sebenarnya? Apa kepala sekolah membuat peraturan baru?" dia sama sekali tak tahu tentang kedatangan murid baru yang menjadi perbincangan hangat di SNS sekolahnya.

Gumaman kecilnya membuat semua orang serentak bergerak menjauh darinya.

"A-apa aku akan terkena kutukan? Dia berdiri dibelakangku tadi!"

"Jangan mendekat padaku. Kau tak boleh menularkannya padaku."

"Sst, apa murid baru akan menjadi korbanya?" dan bisikan lainnya yang membuatnya menghela napas pasrah.

Woojin tak begitu mengindahkan tatapan-tatapan membenci padanya, dia lebih memilih untuk segera menjauh pergi dan masuk kedalam kelasnya.

.

.

~Chamcham~

.

.

Woojin menatap datar keseluruhan isi kelasnya. Sebenarnya dia tak yakin, namun sepertinya kelasnya selalu sengaja memiliki satu bangku kosong, dan itu selalu disebelahnya sejak tiga tahun ini.

Sampai akhirnya, wali kelasnya datang menghentikan kegiatan belajar mereka. Dia membawa seorang pemuda yang Woojin yakini tingginya tak jauh beda dengannya. Pemuda dengan wajah imut dan senyuman manis, memiliki mata yang indah dan pastinya membuat seluruh teman sekelasnya terpesona padanya.

"Namanya Park Jihoon, dan mulai dari saat ini dia akan menjadi bagian dari kelas kalian."

Wali kelasnya mencari-cari bangku kosong yang mungkin bisa saja menjadi tempat duduk bagi anak baru. Namun, sebuah bangku yang kosong hanya tersisa satu disana. Dan Woojin sangat meyakini bahwa wali kelasnya tak ingin bangku kosong disebelahnya terisi.

"Bagaimana ini, Park Jihoon yang tampan harus duduk disebelahnya? Itu tak boleh terjadi."

"Lalu kenapa tidak kau saja yang duduk disana dan biarkan Park Jihoon manis itu duduk si bangku sebelahku."

"Apa Park Jihoonie akan baik-baik saja?"

"Dia bukan korban kutukan selanjutnya kan?"

"Aku yakin Lee saem tak sejahat itu mengorbankan Park Jihoon yang imut itu."

Baiklah sepertinya tak ada harapan untuk seorang Park Woojin mendapatkan teman di bangku sebelahnya.

"Apa aku sudah boleh duduk saem? Aku tak masalah duduk dibangku belakang."

Mereka menatap tak percaya pada pergerakan Jihoon yang menuju bangku kosong. "Dia tak mungkin selamat," "Dia akan tamat," "Oh tidak! Jangan Park Jihoonku!"

Woojin mencoba untuk sama sekali tak mengindahkan kejadian dimana akhirnya bangku disebelahnya terisi oleh seseorang. Karena dia yakin, tak akan sampai satu minggu murid baru itu akan kabur dari sana.

"Hai, aku Park Jihoon."

Jika harus jujur, sungguh rasanya hati Woojin terasa menghangat mendengar seseorang menyapanya. Dia sungguh sangat ingin membalas sapaan, namun dia yakin yang dilakukannya sama sekali tak akan berarti. Sehingga akhirnya dia hanya memilih melirik sebentar kemudian kembali menatap datar papan tulis.

"Untung saja dia tak mengajak Jihoonku berbicara."

"Aku tak ingin Jihoonie oppa mendapat sial dihari pertama."

"Semoga Jihoonieku tersayang selamat dari kutukan mengerikan."

Terserahlah, Woojin sama sekali tak peduli. Namun, bisakah murid baru itu tak terus menatapnya dengan wajah penasaran yang terlampau imut seperti itu!

.

TBC

.

Annyeong readersdeul~

Sebenarnya sedih karena ff 2PARK begitu langka T.T karena itulah aku akan melestarikan mereka XD

Aku ingin banyak mengobrol dengan sesama penumpang kapal ini. Jadi silakan review atau ingin PM? Aku terima.

Aku ingin tau, adakah grupchat Wanna One couple? Khususnya 2PARK. Atau aku harus membuatnya sendiri? Jika aku membuatnya adakah yang mau join?

Aku benar-benar berharap kapal 2PARK bisa berlayar tanpa terkena badai dan topan XD

Mari layarkan 2PARK meskipun badai datang tanpa di undang!

.

.

.

Chamcham