Maafkan aku yang telah melukai hatimu..
Bukan maksudku membuatmu terluka.
Kumohon..
Percayalah padaku dan Kembali bersamaku..
...
...
Enno KimLee Presents
"Come back to me, Jae"
Main Cast : YunJae
Slight : YooSu, MinKyu, TOPJaeGD
Rate : T+
Warn : BoyxBoy, romance, angst (?), gaje, alur berantakan, typo (s)
Don't Like.. Don't Read..
No CoPas.. Okeh..
YunJae saling memiliki..
YunJae saling melengkapi..
YunJae punya orang tua, saudara-saudara mereka, cassie, serta shipper..
Dan cerita ini, murni milik saya!
Putih..
Terbangun disebuah ruangan yang serba putih ketika ia membuka mata, ia mengernyit heran.
'Mengapa ia bisa berada disini? Bukankah semalam ia masih berada di kamar, di apartementnya?' ia bertanya-tanya dalam hati.
Seingatnya.. semalam setelah bekerja lembur, ia langsung mengistirahatkan tubuhnya setelah sampai di apartementnya. Ia merebahkan tubuhnya dikasur tanpa mengganti pakaiannya terlebih dahulu. Lalu mengapa saat ia terbangun malah berada ditempat seperti ini?.
Ia mengamati seluruh ruangan, dan mengangkat tangan kirinya untuk melihat jam berapa sekarang, tapi ternyata ada sebuah jarum infus tertancam dipunggung tangannya.
Tsk~
Rumah sakit..
Ia sekarang tau sedang berada dimana.
Kriet..
Pintu kamarnya terbuka, memperlihatkan sosok lelaki tampan sekaligus manis. Bermata bulat dengan bola mata sehangat mentari dan sejernih air. Rambut hitam nya yang dulu, kini telah berganti menjadi coklat gelap yang sangat pas dengan warna kulitnya yang putih dan sedikit pucat.
"Annyeong Yunho-ah…"
Lelaki yang baru saja datang, menyapanya dan menampilkan senyum yang mententramkan hatinya sejak beberapa tahun silam. Tak berubah.. setiap melihat senyum itu, dapat dipastikan jika ia juga akan ikut tersenyum.
Seperti sekarang, ia membalas senyuman lelaki yang menyapanya.
"Annyeong JaeJoong-ah.." jawab lelaki yang di panggil Yunho.
Yunho mencoba bangun untuk menyandarkan tubuhnya dibantal yang tersusun rapi untuk kepalanya. Ia mengerang pelan ketika tetap memaksakan dirinya untuk bangun. Memegang perutnya yang terasa seperti ditusuk ratusan jarum.
JaeJoong dengan cepat menghampirinya. Ia membantu Yunho duduk bertumpu bantal.
"Mengapa kau sampai seperti ini Yunho-ah? Kenapa kau telat makan?" tanya JaeJoong setelah membantu Yunho mendudukan dirinya.
"Hmm…?" Yunho bergumam dan menyatukan alisnya, bingung..
"Kau tau, untung aku datang ke apartementmu tepat waktu, jika aku terlambat sedikit saja, bisa dipastikan jika kau tak akan berada disini, tapi diruang ICU dengan alat-alat kedokteran terpasang di tubuhmu" jawab JaeJoong ketika ia melihat Yunho kebingungan.
"Tak mengapa jika pada akhirnya aku bertemu lagi denganmu dan bahagia karna kau yang menemukanku dan membawaku ke rumah sakit. Aku rela masuk ruang ICU jika itu membuatmu berada disampingku dan menemaniku" ucap Yunho tersenyum miris.
"Bodoh.. Apa yang kau katakan eoh?" ucap JaeJoong setelah Yunho berhenti berbicara tak karuan.
"Aku rela sakit asal bisa membuatmu berada disampingku dan menemaniku" ucap Yunho lagi dengan pandangan tajam dan mengintimidasi JaeJoong.
JaeJoong mendekati Yunho dan memeluknya eret..
Menenggelamkan wajahnya dibahu kanan Yunho dan sedikit terisak..
"Bodoh.. hiks.. Bodoh kau, Yunnie.." ucap JaeJoong lirih dibahu Yunho.
"Kenapa kau melakukan ini padaku? Hiks.. Kenapa kau selalu membuatku khawatir? hiks.. au membuatku merasa sesak ketika kau melakukan hal bodoh dengan alasan agar aku datang, hiks.. kau membuatku takut Yunho. Hiks.. bodoh.. bodoh.." JaeJoong memukul-mukul pelan punggung Yunho, menumpahkan isi hatinya yang selama 3 tahun ini ia pendam.
"Maafkan aku Jae.. maaf. Aku tak bermaksud membuatmu cemas, membuatmu sesak. Maafkan aku sayang.." ucap Yunho mengelus punggung JaeJoong yang bergetar, berusaha membuatnya tenang dan menghentikan tangisnya.
2 lelaki tampan dan tinggi berjalan beriringan di sebuah koridor rumah sakit. Beberapa suster yang mereka temui menyapanya dengan hangat dan tak sedikit yang memberikan senyuman untuk kedua lelaki itu.
Kedua lelaki itu.. Changmin dan Kyuhyun.
Heran mengapa para suster terlihat ramah kepada mereka?
Ohh itu karna Appa Changmin seorang dokter senior terkenal disana, dan sepupunya yang baru 2 tahun bergabung menjadi dokter disana.
Mereka berhenti tepat didepan pintu bernomor 9096. Changmin menghentikan pergerakan tangannya untuk membuka pintu lebih lebar ketika dilihatnya Yunho sedang mengelus punggung JaeJoong sambil mengucapkan kata maaf berkali-kali.
Kyuhyun yang tak sabar menunggu Changmin membuka pintu, ikut mengulurkan tangannya, tapi dengan cepat ditepis halus oleh Changmin. Kyuhyun mengkerutkan (?) alisnya ketika tangannya ditepis. Belum sempat ia melontarkan sebuah pertanyaan, Changmin kembali menutup pinyunya dan membawa Kyuhyun duduk di kursi tunggu yang berada tak jauh dengan kamar itu.
"Ada JaeJoong hyung di dalam Kyu.. Aku tak mau mengganggu mereka. Sepertinya mereka sedang menyelesaikan masalahnya" ucap Changmin menjelaskan raut kebingungan Kyuhyun.
"JaeJoong hyung sudah kembali Min? mengapa ia tak mengabariku?" Kyuhyun sedikit terkejut mendengar hyung kesayangannya sudah kembali ke Korea.
puk..
Changmin menepuk pelan kepala Kyuhyun lalu mengusapnya lembut.
"Baby Kyu.. lebih penting jika ia mengabari Yunho hyung dibanding mengabarimu" ujar Changmin seraya menyandarkan kepalanya pada bahu Kyuhyun dan memejamkan matanya. Lebih baik menunggu beberapa saat, baru masuk. Memberi sedikit waktu untuk kedua hyung tersayangnya.
Tap..
Tap..
Derap langkah kaki terdengar mendekat kearah Changmin dan Kyuhyun ketika mereka sedang bersendau-gurau. Mereka berdiri setelah seorang, ahh salah dua orang dokter yang ternyata Appanya dan Yoochun sepupunya berdiri tepat di depan mereka.
Kyuhyun membungkukkan badan seraya memberi hormat pada calon mertuanya itu lalu kemudian memeluknya.
Ehem.. calon mertua?
Ahh iya, Changmin dan Kyuhyun berencana akan mengikat hubungan mereka dalam sebuah pertunangan 2 bulan lagi.
"Bagaimana keadaan Yunho hyung, appa?" tanya Changmin setelah Kyuhyun melepaskan pelukannya pada sang appa.
"Lambung nya bertambah parah Min, huh.. anak itu.. sudah tau mempunyai penyakit maag, tapi masih saja melupakan jadwal makannya dan makan sembarangan. Ditambah belakangan ini, dia sering minum-minum dan lembur. Kali ini, lambungnya infeksi dan harus dirawat dengan intensif. Ia harus dirawat beberapa hari. Appa tak akan membiarkannya keluar dengan jurus rayuan nya lagi" jelas sang appanya lalu berjalan ke kamar Yunho.
"Kali ini, ia pasti dengan senang hati dirawat disini appa. Dengan begitu, ia akan menghabiskan waktunya dengan orang yang dicintainya" ucap Changmin ketika beberapa langkah lagi mereka sampai kamar Yunho, lalu sang appa menghentikan langkahnya dan memutar badan menghadap Changmin.
"Orang yang dicintainya? Maksudmu JaeJoong hyung, Min? " tanyaYoochun terkejut.
"Nee Yoochun hyung, JaeJoong hyung telah kembali dan berada didalam kamar Yunho hyung. Makanya aku dan Kyunnie tak jadi masuk dan menunggu di luar saja" jelas Channgmin pada Yoochun.
"Orang yang dicintainya? apakah lelaki yang semalam membawanya kesini?" tanya Dokter Shim.
"Apa?" ucap Changmin, Kyuhyun dan Yoochun bersamaan.
"Apakah appa lupa dengan orang yang dicintai Yunho hyung? lelaki yang berkulit lebih putih dari Kyunnie dan matanya yang bulat itu loh appa" ucap Changmin mengingatkan sosok lelaki yang dicintai hyungnya.
"Semalam lelaki yang membawanya memang bermata bulat tapi tak terlihat warna kulitnya karna ia memakai kaos berlapis coat dan celana panjang, sedikit berpakaian agak formal Min, dan ia memancarkan sorot kekhawatiran yang mendalam" jelas Dokter Shim
"Hah.. aku jadi penasaran. Lebih baik kita segera masuk" ucap Yoochun menggandeng lengan Kyuhyun sembari membuka pintu kamar Yunho.
"Yaa.. Yoochun hyung, jangan menggandeng lengan KyunnieKu" ucap Changmin menerobos (?) sang appa yang ingin masuk
Hemm.. possesive sekali uri minnie eoh..
"Eungh…"
Sebuah lenguhan terdengar dari salah satu mulut lelaki yang sedang berbaring di kasur.
Yoochun, Changmin dan Kyuhyun mulai saling melirik satu sama lain. Mereka mulai menampilkan sebuah senyuman -seringaian lebih tepatnya-.
Loh.. kenapa cuma mereka bertiga?
Ahh ternyata Appa Shim lebih memilih keluar dan memeriksa pasien lainnya dari pada melihat adegan sang keponakan sedang tertidur dengan memeluk orang yang katanya sangat dicintai keponakannya itu.
Tapi tidak dengan tiga orang yang sedang duduk disofa menghadap tempat tidur itu. Mereka bertiga sengaja menunggu sang hyung hingga terbangun, dan untung saja ketika 30 menit mereka menunggu, salah satu hyungnya itu menunjukkan tanda akan bangun.
JaeJoong.. lelaki yang mengeluarkan suara lenguhan itu mulai mengerjapkan matanya yang terasa sangat berat. Ia menolehkan kepalanya ke atas, melihat Yunhonya yang masih memejamkan matanya, tertidur.
Dengan perlahan, ia memindahkan lengan kokoh Yunho yang melingkari pinggangnya, agak kesusahan tapi berhasil. Ia mendudukan dirinya di pinggir tempat tidur, membelakangi ketiga orang yang menunggunya bangun sejak tadi.
"Sudah bangun JaeJoong hyung?" sebuah suara yang familiar membuatnya menolehkan kepalanya kebelakang. Menghadap orang yang memanggilnya.
Kyuhyun.. Kyuhyun sang dongsaeng evilnya yang memanggilnya sambil menampilkan sebuak seringai yang cukup di ingat oleh JaeJoong sebelum ia memutuskan pergi 3 tahun yang lalu.
Yunho perlahan mendudukan dirinya -lagi- ketika mendengar suara Kyuhyun. Sebenarnya Yunho sudah bangun sejak 5 menit yang lalu, tapi ia tidak mau melepaskan lengannya yang melingkari pinggang ramping JaeJoong.
JaeJoong menoleh ketika mendengar suara erangan Yunho -lagi- dan mengelus pelan perut Yunho yang tertutup piyama rumah sakit.
"Masih sakit Yun? sebentar, aku panggil Dokter nee, kurasa sudah waktunya kau diperiksa" ucap JaeJoong setelah melihat jam yang melingkar di tangan kirinya -jam pemberian Yunho 4 tahun lalu- dan beranjak dari tempat tidur.
"Tak usah Jae hyung.. biar aku saja yang menelfon appa dan menyuruhnya datang kemari. Sebenarnya tadi ia sudah datang tapi melihat kalian tidur…-" Changmin melirik Yoochun dan tersenyum
"…-Melihat kalian tidur sangat tenang dan mesra, paman memilih memeriksa pasien yang lain terlebih dahulu tanpa mau mengganggu kalian" Yoochun melanjutkan ucapan Changmin.
blush..
Wajah JaeJoong memerah seketika..
Kyuhyun perlahan berjalan menghampiri hyung tersayangnya, memeluknya.. Mendekapnya erat. Menundukkan sedikit kepalanya ke area perpotongan leher dan bahu JaeJoong.
"Aku merindukanmu hyung~ sungguh. Dan lihat.." Kyuhyun melepas pelukannya dan memutar pelan tubuh JaeJoong. "Mengapa tubuhmu jadi kurus begini hyung? Apa kau tak makan dengan baik disana hmm?" ucap Kyuhyun dengan lirih sambil menangkupkan kedua tangannya di kedua sisi pipi JaeJoong.
Dokter Shim mengajak JaeJoong untuk berbicara empat mata setelah ia selesai memeriksa keadaan Yunho..
Pasalnya, keponakan nya itu, Jung Yunho tetap bersikeras ingin dirawat dirumah saja. Tidak mau dirawat dirumah sakit. Berhubung sang paman belum mengenal JaeJoong, maka sekalian saja ia ingin mengetahui bagaimana, seperti apa orang yang dicintai keponakannya itu. Sekalian memintanya membujuk Yunho agar mau dirawat di rumah sakit.
JaeJoong termenung di bangku taman rumah sakit. Tadi ia dan Dokter Shim berbicara di taman ini. Ia bingung.. resah.. tak tahu apa yang harus dilakukan ketika tahu bahwa kejadian 3 tahun silam adalah kesalah pahaman. Tepat seperti yang Yunho ceritakan ketika meredakan tangis JaeJoong tadi pagi.
Bingung..
Ia tak tau harus berbuat apa.
Seung Hyun.. Choi Seung Hyun. Lelaki yang dikenalnya sejak pertama kali ia menginjakkan kakinya di Jepang. Saat tas mereka tak sengaja tertukar di bandara saat menunggu taksi. Pemilik TOP Entertainment di Jepang, agency music terkenal.
Mereka memang tak pernah mengucap kata untuk bersama. Mereka berhubungan mengikuti apa kata hati mereka. Tak pernah ada ungkapan cinta, tapi terkadang saling mencumbu. Tak pernah ada kata sayang, tapi keduanya selalu ada saat dibutuhkan. Saling melengkapi, sama saat dirinya bersama Yunho..
Walaupun kini TOP telah mempunyai kekasih, mereka terkadang masih saling mencumbu.
Ia memang merasa egois..
Tak bisa melepaskan seseorang yang selama ini menemaninya saat terpuruk. Menahannya saat kakinya terkadang tak kuat berpijak.
TOP sebagai sahabat, ia mengerti bagaimana perasaan JaeJoong. Maka ia memberitahukan hal yang ia lakukan bersama JaeJoong kepada kekasihnya. Dan karena sang kekasih juga mengenal JaeJoong, ia tak merasa cemburu karna ia yakin jika TOP tak akan berpaling darinya.
Terdengar terlalu percaya diri kah?
Ohh tentu tidak..
Itu sudah ia buktikan sendiri, dan Seorang Choi Seung Hyun memang selalu berada disampingnya, selalu ada untuknya.
JaeJoong masih mengingat jelas kejadian yang membuat hubungannya dengan Yunho berakhir.
Andai kejadian itu tak pernah terjadi..
Andai waktu itu ia tak meninggalkan Yunho ketika temannya mengajak ia bergabung bersama teman sekelasnya.
Sebuah kejadian saat pesta kelulusan dari Universitas. Ketika hubungan yang mereka jalani selama 4 tahun hancur lebur..
Runtuh, tak ada yang tersisa.
Saat ia melihat Yunho terbaring tanpa pakaian di atas tempat tidur bersama Ahra.
Saat Yunho melingkarkan lengan kokohnya di pinggang Ahra..
Saat Ahra menempelkan kepalanya di dada bidang Yunho..
Sungguh pemandangan yang memilukan..
Dan saat Ahra mengaku hamil.
Semua kepercayaan JaeJoong terhadap Yunhonya telah sirna, menguap. Menyisakan janji yang tak akan pernah terwujud. -Menikahinya-
Menyesakkan..
JaeJoong masih termenung di bangku sampai ia sadar jika ia sudah terlalu lama meninggalkan Yunho sendiri. Bergegas, ia melangkahkan kakinya kekamar Yunho, kamar bernomor 9096.
Ia masuk ke kamar Yunho dan melangkah perlahan. JaeJoong menghampiri tempat tidur dan memperhatikanwajah Yunho yang masih pucat. Ia menarik kursi dan duduk di sisi tempat tidur, tersenyum lemah.
JaeJoong menjulurkan tangan dan menyibak helaian rambut yang menutupi kening Yunho.
"Sekian lama tak melihatmu. Kini saat aku datang, kau malah terbaring di rumah sakit. Bagaimana jika semalam aku tak datang ke apartementmu Yunho-ah?" JaeJoong mengucap kata yang sama dengan tadi pagi.
Ia merogoh kantong celana panjangnya, mengeluarkan handphone..
"Yeobseo Seunghyunnie…"
"….."
"Nee.. aku rasa, aku butuh tinggal lebih lama disini"
"….."
"Nee.. maaf aku mengganggumu"
JaeJoong memutuskan sambungan dan tersenyum sambil menggelengkan kepalanya.
'Huh.. dasar tabi~ seenaknya ingin menghukumku' ucap JaeJoong dalam hati.
Hari menjelang sore ketika JaeJoong terjaga. Ia hendak bangun dari sofa yang ditidurinya ketika merasa sesuatu menyelimutinya.
Ia bangun dan melipat selimut itu. Ia baru akan beranjak ketika sebuah suara mengagetkannya.
"Tidurlah lagi Jae.. Aku tau kau lelah. Istirahatlah." ucap Yunho yang terduduk di pinggir kasur menatap JaeJoong lembut.
"Anni.. kau sudah bangun Yun? apakah perutmu masih terasa sakit?" JaeJoong bertanya dan berdiri dihadapan Yunho.
Yunho menggeleng dan menarik lengan JaeJoong agar lebih mendekat ke arahnya.
"Kau pasti lelahkan.. pulanglah. Istirahat di sana" Yunho menengadahkan kepalanya ke JaeJoong yang lebih tinggi darinya, karna ia duduk dan JaeJoong berdiri.
"Kau menyuruhku pulang hmm? ahh baiklah.." JaeJoong mengeluarkan handphonenya lagi dan "Halo Kyu.. bisa tolong pesankan aku.."
Belum sempat JaeJoong menyelesaikan ucapannya, Yunho merebut dan mematikan handphonenya. Menaruhnya dalam kantong piyamanya.
"Apa yang kau lakukan Yunho? Tadi kau menyuruhku pulang, sekarang kembalikan telfonku, aku ingin minta tolong Kyu" ujar jaeJoong jengah dengan sikap Yunho.
"Anni.. Bukan ke Jepang Jae, ke apartemenku. Itu kan juga rumahmu. Rumah kita dulu, kau ingat?" Yunho menjawab sambil menggenggam tangan JaeJoong.
"Itu bukan tempatku.. itu tempatmu. Dan ini, aku kembalikan card key apartemenmu" ucap JaeJoong sambil membuka dompetnya dan menyerahkan kunci cadangan yang dahulu diberikan Yunho.
"Tidak Jae.. Jangan lagi.. Jangan pergi lagi dariku. Kumohon Jae, ku mohon" ucap Yunho memeluk tubuh JaeJoong eret.
ceklek..
pintu kamar Yunho terbuka.
Menampilkan 3 sosok lelaki yang menautkan alis mereka. Bingung..
JaeJoong menyeringai.. tanpa diketahui yang lain.
JaeJoong meronta lebih kuat. Dan berhasil.. ia berhasil melepaskan diri dari pelukan Yunho. Ia berjalan ke arah lelaki yang paling tinggi..
"Aku titip Yunho, Min dan aku pinjam Kyumu dan halo Su-ie.. Lama tak jumpa" JaeJoong berjalan ke arah pintu sambil menarik lengan Kyuhyun dan mengusap lembut bahu Junsu.
"Ahh…"
Gubrak..
Belum sempat ia membuka pintu, suara seseorang menbuatnya menoleh.
"Urggh.."
Yunho tergeletak di lantai dan memegang perutnya, mengerang.
Keep or Delete…?
Annyeong.. Saya kembali membawa YunJae.
Yosh.. Silahkan tinggalkan review Anda jika merasa ff ini layak lanjut.
Apakah ff ini layak dilanjut? Atau Saya hapus saja?
Gimme your Review..
Terima kasih untuk yang telah me-Review dan me-Favourite "it's You"
lee minji elf :: Nara-chan :: Julie YunJae :: Dongdonghae :: Aoi Ko Mamoru :: Rha Yunjaeshipper :: Youleeta
