La Tulipe

.

.

.

Apriltaste

.

.

.

Oh Sehun

Luhan

.

.

HUNHAN/GS for Uke

Don't like ? Don't Read and Don't Bash !

Typo Everywhere

.

ANGST PROJECT HUNHAN GS

For HunHan Month

.

.

PROLOG

.

.

Kau tahu, dari awal kau telah menjeratku kedalam

Sejuta pesona yang kau miliki

.

.

.

-Sehun-

Pagi itu merupakan salah satu hari tersibuk yang akan menghiasi hidupku, Kau berdiri diantara jajaran para calon sekretaris yang lain. Dengan kemeja putih dan rok span hitam, rambut panjang kecoklatan yang kau miliki tergulung rapi dengan beberapa anak rambut yang jatuh membingkai wajah kecil milikmu. Kau sangat cantik, ku akui itu. Tapi sayang, didetik pertama kau tak berhasil menarik perhatianku sama sekali. Pada awalnya, kau tampak seperti para wanita yang lain.

Hingga pada akhirnya, kau mengenalkan siapa namamu dan bercerita bagaimana tentang latar belakang dirimu begitupula keluargamu berasal.

Kau terus tersenyum dengan sorot mata yang indah, bulu mata lentik itu membuatku sedikit teralih padamu. Mendengarkan bagaimana suaramu yang ternyata mengalun sangat merdu didalam gendang telinga milikku.

Pada detik selanjutnya, Aku tertarik padamu.

Setelahnya, di hari berikutnya kau terpilih menjadi sekretarisku. Cukup sulit bukan menjadi seorang sekretaris Direktur Utama ? tapi sesulitnya kau mengatur seluruh jadwal yang ku miliki, sesulitnya kau menata ratusan kertas yang berserakan diatas meja kerjaku dan sesulitnya kau mengambil tumpukan berkas yang terletak pada rak paling atas. Ku tahu, kau tak pernah mengeluh sedikitpun.

Bahkan, kau selalu tersenyum padaku disaat aku terus membentakmu karena kesalahan kecil yang kau lakukan. Kau selalu memberikan sebuah senyuman lembut padaku ketika aku merasakan beratnya beban yang terasa pada pundakku membuatku tersadar jika kau adalah seseorang yang mampu membangkitkan semangatku, dan tanpa ku minta kau langsung menghampiriku untuk membantu segala pekerjaan yang tak dapat ku atasi sendirian.

Sekali lagi, aku tertarik padamu.

Setiap siang, kau selalu bertanya padaku tentang menu makan siang yang kuinginkan. Kau bahkan tampak seperti ibuku, tak membiarkanku melewati jam makan siang tanpa sesuap nasi.

Dan di sore hari, kau selalu menungguku selesai dengan berkas-berkas itu. Walaupun kau tak pernah menungguku didalam ruangan, tapi aku tahu kau selalu menungguku di depan gedung perusahaan dengan kepala tertunduk.

Setiap sore, kau memastikan aku pulang dengan mengendarai mobil hitam milikku. Setelahnya, aku melihat sebuah senyuman cerah dari balik kaca spion yang terarah padaku. Aku tahu, kau mengkhawatirkanku.

Hari demi hari berlanjut.

Kau memberanikan diri untuk pertama kalinya, berbicara padaku tentang hal pribadi. Tentang segala pikiran yang memenuhi kepala kecilmu itu.

Kau selalu berkata padaku, tentang bagaimana menjaga pola makan dan istirahat yang cukup. Bahkan sekarang, di setiap pagi aku menemukan sebotol vitamin yang akan mengawali hariku di atas meja kerja itu. Menggantikan secangkir kopi hitam yang selalu kuteguk di setiap pagi.

Kau manis.

Luhan, itulah sebuah nama yang selalu membuat hatiku bergetar dalam diam. Luhan, sebuah nama yang dimiliki oleh seorang wanita yang luar biasa untukku. Luhan, sebuah nama yang selalu mengalun merdu dalam rongga hatiku. Luhan, itu namamu bukan ?

Dan Luhan.

Tolong bertanggung jawablah atas semua perasaan ini. Segala perasaan yang tiba-tiba muncul tanpa kusadari. Sebuah perasaan yang mampu menggetarkan hatiku hingga pada titik yang paling dalam.

Sebuah perasaan yang menurutku ini sangat aneh.

Kau tahu tentang rasa ini ? Rasa yang tiba-tiba menghangat pada dasar hatiku ketika kau tersenyum padaku ketika memberikan beberapa berkas yang harus kukerjakan.

Rasa yang menggelitik dari dasar perutku ketika dengan lembut suaramu mengalun memanggil namaku.

Dan Tolong, jangan panggil aku dengan formal. Cukup dengan Sehun. Aku menyukainya.

Yang ku tahu sekarang, Minggu hingga bulan telah berganti.

Aku ingin mengutarakan perasaan ini, perasaan yang benar-benar tak dapat ku bendung lagi. Sebuah perasaan yang selalu meluap-luap ketika melihatmu tersenyum dengan binar indah yang menghiasi kedua kelopak coklat itu.

Luhan, kau tahu bukan ?

Aku bukan seorang lelaki romantis yang akan mengajakmu melihat indahnya sang malam dengan beberapa alunan lagu klasik-romantis yang akan membuatmu tersenyum dengan debaran yang indah.

Luhan, kau tahu bukan ?

Aku hanyalah seorang Oh Sehun. Seorang lelaki pengecut yang memendam perasaannya hingga sang bulan terus berganti. Seorang lelaki yang membiarkanmu merasakan bagaimana berjuang sendiri.

Luhan..

Maafkan aku yang menahanmu hingga lebih dari waktu seharusnya untuk pulang kerumah. Tunggu sebentar lagi, hingga aku menyelesaikan goresan tinta terakhir pada kertas ini. Cukup duduk disitu, pada sudut sofa yang berada didepanku.

Tolong jangan tatap aku dengan wajah seperti itu. Kau benar-benar membuat nyaliku sedikit menciut. Aku tahu, dimatamu aku hanya seorang atasan yang tak memliki ekspresi sama sekali. Aku tahu, aku hanya seorang atasan yang jarang berbicara ataupun tersenyum.

Tapi apakah kau tahu ?

Aku selalu tersenyum ketika malam menjelang, tersenyum ketika melihatmu dan bertemu denganmu didalam bayangku.

Sekarang, apakah aku salah jika aku mengutarakan perasaan ini ? perasaan ingin memilikimu, perasaan ingin membuatmu bahagia, perasaan yang ingin selalu melihat senyuman itu dan perasaan yang selalu menganggumimu disetiap hembus nafasku.

Aku mencintaimu Luhan.

Maukah kau terus berada disisiku ? untuk menjadi pendamping hidupku ?

.

.

.

.

-Luhan-

Hari itu, aku memutuskan untuk melamar menjadi sekretaris disebuah perusahaan raksasa. Perusahaan yang sangat berpengaruh dalam kehidupan ekonomi negara ini.

Hanya dengan sebuah setelan sederhana aku telah berdiri didalam ruangan ini, bersama para tiga wanita lainnya. Hingga menyisakanku sendiri untuk melakukan sebuah interview pekerjaan.

Entah, apakah nasibku ini bisa dikatakan sial ? aku terduduk dengan kaku di depanmu. Kau yang sebelumnya mengenalkan diri sebagai Oh Sehun. Seorang Direktur Utama pemilik perusahaan dengan gedung puluhan lantai ini.

Kau membawaku kesebuah ruangan lain, menggiringku untuk duduk disalah satu kursi yang langsung berhadapan dengan sebuah meja besar yang terdapat papan nama milikmu. Cukup menjelaskanku tentang siapa pemilik ruangan itu.

Oh Sehun. Sebuah nama yang terukir di papan nama keramik itu. Kau muda, sangat tampan dengan garis wajah tegas itu dan tubuh tinggi proposional. Pantas saja, kau dielu-elukan oleh para wanita diluar sana. Sepertinya, kau benar-benar titisan dari seorang Dewa.

Aku menegakkan tubuhku ketika mendengar suara beratmu yang cukup mengintimidasi. Tipikal seorang pemimpin.

Kau memulai interview ini. Hanya ada kau dan diriku didalam ruangan yang kuyakini lebih besar dari kamarku yang berada dirumah.

Kau mulai bertanya tentang siapa namaku dan memintaku untuk bercerita bagaimana latar belakang keluargaku selama ini.

Tak banyak yang kuceritakan. Aku hanya seorang wanita biasa yang sedang mencari peruntungan di Negara ini berbekal gelar sarjana ekonomi yang kumiliki dari Negara asalku.

Kau cukup terkejut ketika mendengarku jika aku hanya hidup sendirian pada Negara asing ini. Aku melihat keterkejutan itu dari gerak tubuhmu yang sedikit menegang. Tak perlu bertanya, karena aku telah menjelaskan bagaimana caraku hidup di Negara ini. Dengan bekerja tentu saja, melamar menjadi sekretarismu adalah salah satunya.

Interview itu selesai setelah satu jam berlalu. Kau mempersilahkanku untuk meninggalkan ruangan itu. Mungkin, pertemuan ini bukan pertemuan yang spesial untuk kita berdua.

Tapi jika kau tahu, kau berhasil menggetarkan hatiku dengan tatapan matamu yang hitam dan dalam.

Dua Hari atau Tiga Hari mungkin telah berlalu.

Kau menghubungiku langsung melalui nomor pribadi yang kau miliki. Mengatakan padaku jika aku diterima untuk menjadi Sekretarismu. Aku sempat tak percaya, tapi setelahnya kau tahu ? aku meloncat kegirangan.

Dihari pertama, aku mencoba mengerahkan segala kemampuan terbaik yang kumiliki. Mencoba menjadi seorang sekretaris yang benar-benar ahli walaupun aku sendiri tahu jika ini merupakan pekerjaan yang paling sulit yang pernah kulakukan.

Tapi, hari telah berganti menjadi minggu. Berulang kali aku melakukan kesalahan, hampir setiap hari aku mendengar geraman kemarahan yang tercipta darimu. Bahkan, bukan hanya sebuah geraman kau juga sempat membentakku hingga membuatku menahan buliran air yang bersiap jatuh dari kedua kelopakku.

Kau jahat. Tapi aku tetap menyukaimu.

Berulang kali pula aku menunduk untuk meminta maaf padamu. Aku benar-benar ceroboh. Tapi, terimakasih karena kau masih dengan sabar mengajariku bagaimana menjalankan tugas dengan baik.

Kau tipe lelaki yang irit bicara ternyata, lelaki dingin tanpa ekspresi sama sekali.

Tapi ku tahu, jika sebenarnya kau adalah lelaki yang penuh dengan kehangatan dan kelembutan.

Jika aku boleh mengatakannya. Aku telah jatuh cinta denganmu, Oh Sehun.

Kau tahu bagaimana aku menikmati perasaan ini ? Selalu bertanya padamu tentang menu makan siang walaupun kuyakin seratus persen jika aku menganggu waktumu. Tapi nyatanya, kau tetap menjawab segala pertanyaan konyolku tentang makan siang.

Dan maafkan aku jika setiap sore aku selalu menanggumu dengan tumpukan berkas itu. Aku hanya tak ingin kau terlihat lelah, aku tak ingin kau memikul beban itu sendirian. Kau seorang manusia Sehun, bukan mesin yang selalu menggoreskan tinta hitam itu diatas lembaran putih yang setiap harinya memenuhi meja kerjamu.

Dan jangan ragu untuk meminta bantuanku, aku akan selalu berada disampingmu. Membantumu dengan segala usaha yang kubisa.

Tak terasa sudah selama ini aku berada disekitarmu, minggu telah berganti bulan.

Aku tetap menunggumu disini, menunggumu agar pulang kerja dengan selamat.

Tanpa kau tahu, aku selalu berdiri didepan gedung untuk melihatmu berlalu dengan kendaraan roda empat hitam metalik itu. Dan tersenyum ketika kau melewatiku dengan pelan. Aku bersyukur kau tampak selalu baik-baik saja.

Suatu hari tiba,

Dengan helaan nafas yang berat aku memberanikan diri untuk berbicara padamu. Berbicara tentang segala hal yang menurutku pribadi. Mengeluarkan segala pikiran yang setiap harinya memenuhi kepalaku ini.

Maafkan aku jika aku terlalu lancang, kau boleh memecatku setelah ini.

Karena, siang itu dengan beraninya aku terus merecokimu dengan segala kebutuhan tubuh akan pola makan dan istirahat yang teratur. Karena aku benar-benar tak ingin melihat kantung mata yang menggantung di bawah kelopakmu itu. Aku benci tentang keadaanmu yang selalu pulang dengan larut malam.

Sekali lagi, aku benci melihatmu sakit dan tak akan membiarkanmu jatuh merasakan sakit.

Mungkin ini adalah tindakan bodohku yang kesekian kalinya.

Dengan lancang mengganti cangkir kopi pahit yang setiap pagi tersaji diatas meja kerjamu itu dengan sobotol vitamin yang selalu kubawa. Maafkan aku.

Dan kau, terus menerimanya walaupun kau tahu aku yang menggantinya. Terus meminum vitamin itu disetiap pagi tanpa memprotes apa yang telah kulakukan. Kau menerimanya tanpa memberikan sebuah tatapan tajam atau aneh lagi padaku.

Semuanya masih sama, aku tetap menjadi seorang sekretaris utukmu sang Direktur Utama. Dan aku masih memanggilmu dengan formal, seperti halnya para karyawan yang bekerja pada gedung ini.

Tapi di sore itu.

Dengan langkah tegas kau mengampiriku yang masih berkutat dengan pekerjaan. Kau datang keruangan milikku yang terletak berseberangan dengar ruangan kebesaran milikmu. Kau memintaku untuk menunggumu sore nanti.

Setelah semua pekerjaanku selesai, dengan setengah hati yang ragu aku membawa langkahku untuk memasuki ruangan kerjamu. Tentu saja dengan debaran-debaran tak karuan yang diciptakan oleh jantungku.

Aku melihatmu masih berkutat dengan segala berkas, suara beratmu membuatku sedikit tersadar jika aku masih mematung di ambang pintu. Kau mempersilahkanku untun duduk disofa yang terletak berseberangan dengan meja kerjamu.

Aku hanya patuh, dan menunggumu dengan diam disana. Memandangmu dengan sebuah senyuman halus yang hanya dapat kusadari. Kau terlihat lebih jauh lebih tampan sekarang. Kulihat, kau menutup berkas itu setelah menggoreskan tinta hitam disana.

Mata tajam milikmu seolah mengulitiku juga sekarang, kau bangkit dari tempat duduk itu dan berjalan meghampiriku kemudian. Aku benar-benar bingung dengan sikapmu sekarang. Kau secara tiba-tiba menunduk didepanku, menahan seluruh berat tubuhmu dengan kedua lutut milikmu tepat didepanku, memposisikannya agar sejajar denganku. Aku hanya terdiam tak bisa melakukan apapun, benar-benar tubuhku tak bisa digerakkan. Bagaikan sebongkah es yang siap mencair sekarang.

Senyuman itu, bahkan aku baru melihatnya sekarang. Kau sosok Sehuh yang berbeda sekarang.

Kau tersenyum padaku dengan sebelah tangan yang membuka sebuah kotak kecil.

Setelahnya, apa yang kulihat benar-benar membuatku ingin menangis sekarang. Disana, sebuah benda berbentuk lingkaran terpasang rapi dengan satu permata indah yang menghiasi nya. Dengan satu tarikan nafas pula, kau mengatakan hal yang tak pernah terduga di dalam hidupku. Kau menatapku dengan dalam mencoba meyakinkanku tentang semua apa yang telah kau ucapkan.

Aku percaya padamu.

Kepala kecilku ini kubawa mengangguk dengan perlahan atas jawaban dari pertanyaan yang kau berikan. Bahkan aku tak sempat berpikir jika ini terlalu cepat. Hanya saja, aku juga benar-benar tak dapat lagi membendung segala luapan perasaan ini. Aku bahagia sekarang, sangat bahagia.

Aku mencintaimu.

Aku mau menikah denganmu Oh Sehun.

.

.

.

.

TBC

Halo guys ! Yuri balik with new story ! hehe..

Jadi disini kita ada project buat HunHan month. Gausah dijelasin karena pasti endingnya bisa ditebak dari judul projectnya. Berdoa aja yang baik-baik biar berakhir bahagia /bhaks/

Tau kok ini dikit, soalnya ini PROLOG haha..

Nah kenapa Yuri ga update One Day ? Please cek ig : Apriltaste

Yuri update barengan lolipopsehun, Pinkypengu, dan sehooney.

But, disini kita; Apriltaste dan sehooney jadi pembuka buat Project April. Jadi tunggu project dari Author lainnya ya :*

Yuri kasih bocoran deh buat jadwalnya :

Minggu 1 : sehooney, Apriltaste

Minggu 2 : Ramyoon, BeibiEXOl

Minggu 3 : BabyAeryHHS,Arthur Kim, Hunhanslays, BaekbeeLu

Minggu 4 : HHS Hyuuga L, Summerlight92

Minggu 5 : lolipopsehun, xiugarbaby

Jangan lupa Review ya~

Udah ya, see you again :*

-Keep the faith-SL-