Title: My Cute Boyfriend

Pairing: KaiSoo

Genre: Romance

Rating: Menjerumus ke M (?)

Summary: Menurut Jongin, Ia sangatlah beruntung mendapatkan Kyungsoo. Kekasihnya itu sangat imut dan menggemaskan. Cuma wajahnya saja sih, sisanya tidak.

A/N: Hai AwA)/ Saya muncul lagi bawa fanfic kaisoo. Seperti biasa, fanficnya romance, fluff, nggak ada plotnya. Saya mau nyoba buat yang drama, banyak cobaan hidupnya(?) tapi tetep aja nggak pernah bisa dan endingnya selalu jadi fanfiction manis-manis kaya gini QwQ Btw, ini fanficnya age switch gitu ya, Jongin jauh lebih tua dari Kyungsoo. Abisnya suka sih kalo Jongin jadi dewasa terus Kyungsoo kekanak-kanakan gitu, bikin gemes - Yaudah, langsung dibaca aja. Happy reading~ ^-^

.

.

.

.

Kyungsoo berjalan menuju gerbang sekolahnya sembari tangan mungilnya memegang erat kedua penyangga tas ransel sekolahnya. Kaki pendeknya juga menendang-nendang kerikil-kerikil yang ada didepannya. Sambil memanyunkan bibirnya, Kyungsoo terus menendang kerikil-kerikil yang tak berdosa itu, yang Kyungsoo anggap sudah mengganggu jalannya. Alasan yang tidak masuk akal sih, tapi memang Kyungsoo sedang kesal dan melampiaskan kekesalannya ke benda mati itu.

"Baekhyun jahat, dia lebih milih Chanyeol daripada sahabatnya sendiri" Gerutu Kyungsoo. Ditendangnya lagi kerikil yang ada didepannya, membuat sepatu hitamnya semakin tertutupi oleh debu halaman sekolahnya.

"Sekarang aku harus pulang sendirian" Gerutu Kyungsoo lagi.

"Kalau aku diganggu orang mesum di kereta, atau di culik, lalu dijual ke Arab Saudi, awas kau Byun Baekhyun" Mari abaikan saja omelan seorang Do Kyungsoo dan khayalan tingkat tingginya itu.

Byun Baekhyun, sahabat Kyungsoo dari kecil, teman sekelas dari TK sampai SMA, yang sekaligus tetangganya itu, lebih memilih kencan bareng gebetannya daripada pulang bersama sahabatnya yang lucu dan imut itu. Si Park Chanyeol, anak kelas sebelah, langsung membawa kabur Baekhyun saat bel pulang berbunyi. Kyungsoo yang kala itu baru saja balik dari ruang guru sudah mendapati bangku Baekhyun kosong, tidak ada tas sekolah Baekhyun disana. Teman sekelasnya yang memberitahu Kyungsoo kalau Baekhyun pergi bersama Chanyeol.

"Aku nggak akan menyapamu sebulan, Baekhyun" Omelan Kyungsoo rupanya belum berhenti.

Kyungsoo berbelok ke arah kanan saat dirinya melewati gerbang sekolahnya, menuju stasiun kereta dan langsung pulang ke rumah. Masih berjalan sambil menendang-nendang kerikil yang ada didepannya, sehingga membuatnya dia menundukkan kepalanya. Kyungsoo tidak melihat kalau ada seseorang berdiri di depannya, sedang bersandar di mobil sport mahalnya yang berwarna merah.

"Ehem" Pria itu berdeham, membuat Kyungsoo mengangkat wajahnya dan langsung bertatapan dengan pria itu. Mata Kyungsoo membulat sempurna. Di depannya ada seseorang yang akhir-akhir ini Ia hindari. Kyungsoo sedang tidak ingin bertemu dengan pria itu.

Refleks saja Kyungsoo langsung membalikkan badannya, dan berjalan menjauh dari pria itu. Namun pria itu dengan setengah berlari menuju ke arah Kyungsoo. Ditariknya lengan Kyungsoo, dan ditahannya.

"Mau kemana?" Tanya Jongin yang langsung dibalas dengan ketus oleh Kyungsoo.

"Pulang!"

"Tapi stasiun keretanya kan di arah sana, Soo"

"Lepaskan aku, Jongin. Aku mau pulang!"

"Biar aku yang mengantarmu pulang" Jongin langsung saja menarik lengan Kyungsoo dan membawanya ke dalam mobilnya. Kyungsoo yang sebenarnya sebal dan ingin menolak, hanya bisa pasrah. Kyungsoo terlalu lemah untuk melawan kekasihnya itu.

Kekasih?

Ya, Jongin itu kekasih Kyungsoo. Nama lengkapnya Kim Jongin, nama gaulnya (yang dulu nama alay saat Ia SMA) Kai. Umurnya 28 tahun, 10 tahun lebih tua dari Kyungsoo, dan dia anak bungsu dari pemilik Kim Corporation, perusahaan nomor satu di Korea. Kalian pasti bingung, kenapa pria tinggi, tampan, kaya, terkenal, memiliki masa depan cerah malah jatuh cinta pada Kyungsoo yang pendek, menyebalkan, mata suka melotot, dan suka marah-marah itu? Baekhyun pernah bertanya seperti itu, dan Kyungsoo dengan percaya dirinya menjawabnya,"Itu takdir. Takdir yang membuat Jongin jatuh ke pesonaku" yang langsung mendapatkan toyoran di kepalanya dari Baekhyun. Tapi Kyungsoo benar juga sih, Jongin jatuh cinta pada pandangan pertama, saat Kyungsoo berumur 14 tahun, mereka bertemu di shopping mall milik perusahaan Jongin. Teman Kyungsoo yang bernama Luhan pernah bertanya, dari luasnya mall tersebut dan banyaknya cabang mall itu, kenapa mereka berdua bisa bertemu? Saat Kyungsoo akan menjawabnya, Baekhyun langsung menyumpal mulutnya dengan remasan kertas ulangan fisikanya, dia tahu Kyungsoo akan menjawab dengan "itu takdir" lagi. Dengan pendekatan selama kurang lebih 6 bulan, Jongin yang memang dasarnya suka dengan pria imut, lucu, menggemaskan (yang membuat dia terkesan seperti pedofil) dan semua kriteria pacar idamannya itu ada di Kyungsoo, mereka pun resmi berpacaran saat hari pertama Kyungsoo masuk SMA. Cukup sekian cerita tentang masa lalu mereka berdua, kembali lagi ke masa sekarang.

Kyungsoo duduk di dalam mobil Jongin dengan kepala tertunduk. Dia kesal, sebal, marah, dan juga rindu ke Jongin-nya. Sudah seminggu lebih mereka tidak bertemu, ya wajar kalau dia rindu. Dan juga wajar kalau dia marah, karena selama seminggu itu Jongin tidak ada kabarnya.

"Pasang seatbeltmu, Soo" Ujar Jongin sambil menyalakan mesin mobilnya. Tapi Kyungsoo hanya diam saja dan juga menunduk terus.

"Kamu mau aku yang pasangkan?" Tanya Jongin. Kyungsoo maunya mengangguk, sambil berteriak semangat kalau Ia sangat sangat mau, jadi tubuh Jongin bisa mendekat ke tubuhnya, dan dia dapat merasakan pancaran panas dari tubuh atletis kekasihnya itu—yang menggairahkan menurut Kyungsoo. Walau sedang kesal dan marah, tetap saja Kyungsoo dan pikiran kotornya untuk Jongin tidak akan pernah hilang.

Jongin langsung mencondongkan tubuhnya ke Kyungsoo, dan memasangkan seatbelt ke Kyungsoo. Kyungsoo dapat merasakan deru nafas hangat Jongin di lehernya dan juga pancaran panas dari tubuh Jongin, membuat pipinya merona merah. Tiba-tiba saja tak terlintas di otak Kyungsoo, Jongin meraih dagu Kyungsoo dengan cepat, dan mengecup bibirnya sekilas. Langsung saja pipi kyungsoo yang sudah bersemu merah menjalar ke seluruh wajahnya. Kyungsoo kemudian menunduk dalam dan menyembunyikan wajahnya yang semerah tomat. Jongin tertawa melihat reaksi Kyungsoo dan mengacak rambut lembut milik Kyungsoo. Kyungsoo hanya mengutuk dirinya sendiri, kenapa dia harus merasa malu sekali hanya karena bibirnya dikecup oleh Jongin?

"Jangan pulang dulu ya? Aku masih kangen sama kamu, Soo" Ucap Jongin yang langsung menginjak pedal gas mobilnya. Jongin tidak sadar, ucapannya tadi membuat Kyungsoo seperti melayang-layang saking bahagianya. Namun, Ia langsung terhempas jatuh dan kembali cemberut saat mengingat sesuatu hal.

"Jongin" Kyungsoo dengan lirih menyebut nama Jongin.

"Apa sayang?" Tanya Jongin sambil sekilas melihat ke arah Kyungsoo, lalu kembali menatap ke arah depan.

"Kita ke apartemenmu aja ya"

"Kenapa? Kamu nggak mau pergi makan dulu?" Kyungsoo menggeleng menjawab pertanyaan Jongin.

"Oh, kamu kangen apartemenku ya?" Tanya Jongin lagi, namun dijawab dengan gelengan kepala lagi oleh Kyungsoo.

"Buku PR matematika dan fisikaku ketinggalan di apartemenmu, pas aku mau ngambil buku itu disana, taunya password apartemenmu berubah. Gara-gara itu aku dihukum dua kali membersihkan toilet sekolah. Aku mau ambil bukuku di apartemenmu sekarang-"

Jongin melotot mendengar ucapan Kyungsoo barusan, dia tidak berani menatap ke arah Kyungsoo sekarang. Ia yakin Kyungsoo sekarang sedang menatapnya tajam dan juga dengan tatapan membunuh. Dan prediksi Jongin benar.

"—dan aku akan membunuhmu disana"

.

.

.

"Aduh, Soo, sakit. Arrgh" Teriak Jongin yang kini sedang berada di bawah Kyungsoo dan Kyungsoo yang sedang menindih tubuhnya. Jangan berpikiran yang tidak-tidak, Kyungsoo hanya sedang menghukum Jongin, mencubiti seluruh tubuh bagian atasnya.

"Rasakan ini! Ini belum sebanding, Jongin, kamu kira nggak capek bersihin toilet dua hari berturut-turut!"

"Maaf, Soo, kamu tau kan aku emang selalu ganti password apartemen kalau bepergian jauh"

"Dan juga, kenapa chat-ku nggak dibales juga hah?"

"Itu aku benar-benar sibuk, Soo. Ayo hentikan, ini benar-benar sakit"

"Oh, sibuk sekali ya? Sampai bales chat pacar sendiri nggak bisa?"

"Percayalah, Soo. Aku nggak bohong"

"Atau jangan-jangan kamu sibuk dengan pria-pria cantik di jepang sana ya? Sampai lupa sama aku disini hm?"

"Astaga, Soo, aku nggak mungkin seling—ARGH"

Jongin berteriak kesakitan saat tangan kecil kyungsoo (namun cubitannya mematikan) mencubit harta berharga miliknya yang berada diselangkangannya itu. Cubitannya pelan, tapi tetap saja cubitan Kyungsoo itu mematikan, kukunya akan menusuk ke kulitmu, dan menariknya. Membayangkannya saja sudah merasa kesakitan, apalagi Jongin yang sekarang sedang merasakannya.

Kyungsoo langsung bangun dari tubuh Jongin dan duduk di sofa ruang keluarga di apartemen mewah milik Jongin itu, sambil memandangi Jongin yang sekarang sedang meliuk-liuk kesakitan sambil memegangi selangkangannya.

.

.

.

Kyungsoo itu orangnya cepat marahnya, cepat ngambeknya, cepat kesalnya dengan hal-hal sepele, apalagi kalau keinginannya tidak diikuti. Kyungsoo itu juga suka anarkis kalau lagi tertawa, cubit sana-sini, pukul apapun yang ada didekatnya. Ditambah Kyungsoo itu cemburu akut, sangat akut malah. Dia pernah membuang guling kesayangan Jongin karena dia melihat Jongin memeluk guling itu erat. Dia cemburu berat! Jongin cuma boleh memeluknya!

Jongin yang selalu menjadi korban sifat buruk Kyungsoo itu, hanya diam saja, malah terkesan menikmati. Selain seorang pedofil, Jongin itu seorang masokis juga—kata Yi Fan, sahabatnya.

"Kamu masih bertahan dengan Kyungsoo itu? Jongin, kamu nggak capek ya ngehadapin dia?" Pernah Yi Fan bertanya seperti itu, saat mereka berdua sedang makan siang berdua di kantin kantor mereka.

"Gimana ya, abisnya aku sayang sama dia sih. Dia juga kalau marah gitu suka cemberut, imut banget, pipinya itu loh Yi Fan pengen aku gigit" Jawab Jongin sambil membayangkan Kyungsoo yang sedang aegyo dengan cemberut di wajahnya dan pipi bulatnya. Hampir saja dia mimisan kalau saja tidak ada Yi Fan yang mengganggu khayalannya.

"Dasar masokis" Yifan belum tahu saja, dari sifat Kyungsoo yang disebut tadi hanya sebagian kecil dari sifat-sifat buruk Kyungsoo. Dan Jongin memang hebat, bisa bertahan sampai hampir tiga tahun dengan Kyungsoo.

.

.

.

Kyungsoo memeluk Jongin dan menyandarkan kepalanya ke dada bidang kekasihnya itu.

"Sakit ya?" Tanya Kyungsoo sambil menatap imut ke arah Jongin.

"Ya, lumayan, masih perih" Jawab Jongin sambil mengecup hidung Kyungsoo. Dia lalu mengeratkan pelukannya ke Kyungsoo, dan mengecup lagi dahi Kyungsoo.

"Aku elusin ya?" Ucap Kyungsoo lagi, masih dengan tatapannya yang imut. Jongin melotot mendengarnya. Kyungsoo, kekasih kecilnya, menawarkan untuk mengelus bagian yang tadi dia cubit. Kalau saja dia tidak ingat janji dari calon mertuanya untuk tidak menyentuh Kyungsoo sebelum mereka menikah, Jongin sudah pasti langsung menarik tangan Kyungsoo dan membawanya ke bagian yang dimaksud Kyungsoo.

"Nggak usah, masih kecil" Jawab Jongin mencoba menahan nafsunya.

"Eung? Apanya yang masih kecil? Punya Jongin?" Tanya Kyungsoo lagi. Jongin akhirnya tahu, Kyungsoo sedang mencoba merayunya. Terlihat dari tatapannya yang dibuat-buat untuk terlihat semakin imut dan lucu sekali, dan juga nada bicara Kyungsoo yang dibuat seimut mungkin.

"Bukan, sayang. Kamu yang masih kecil" Jawab Jongin lagi, masih mencoba menahan nafsu yang meletup-letup, meminta untuk disalurkan ke pria mungil yang ada dipelukannya.

"Eung? Kok Jongin tau sih, punyaku kecil?" Jongin langsung mendorong Kyungsoo dari pelukannya, dan menatap sebal ke arah Kyungsoo.

"Berhenti menggodaku, Kyungsoo"

"Kamu sih, nggak peka, Jongin!" Ucap Kyungsoo sambil menatap sebal ke Jongin juga.

"Nggak peka apa, Soo?"

"Aku mau itu!"

Tolong bunuh saja Jongin kalau begini caranya. Kekasih imutnya itu meminta berhubungan layaknya suami istri ke dia, dengan cemberut menghiasi wajahnya. Bibir berbentuk cinta miliknya menekuk ke bawah, pipinya dia kembungkan sehingga semakin membuatnya menggemaskan, matanya bulat jernih dan terlihat imut sekali. Bukankah hanya dengan membayangkannya saja Jongin mampu untuk hampir mimisan, apalagi melihatnya langsung?

Jongin mendesah pelan, wajah ayah dan ibu mertuanya yang sedang memegang kapak dan linggis terngiang-ngiang di bayangannya. Kapak dan linggis itu mungkin akan benar-benar melayang ke arah Jongin kalau dia sampai berani menyentuh putra kesayangan mereka.

"Orang tuaku juga nggak bakal tau, Jongin. Sekali aja ya? Ya? Please~~?" Kyungsoo memohon ke Jongin. Tapi maaf Kyungsoo, Jongin lebih memilih kapak dan linggis itu untuk tetap berada di tangan orang tuamu, daripada memilih untuk menyentuhmu.

"Soo.." Suara Jongin yang lembut menyebut nama Kyungsoo. Kyungsoo tahu, itu artinya Jongin menolaknya. Jongin lalu menarik Kyungsoo ke dalam pelukannya dan kembali memeluknya erat.

"Tunggu ya? Sampai kita menikah nanti" Diciumnya puncak kepala Kyungsoo oleh Jongin. Kyungsoo lalu menghela nafasnya, dan mengangguk. Rupanya dia belum berhasil saat ini, tapi Kyungsoo belum menyerah, besok dia akan mencobanya lagi. Dia sudah keburu membuat taruhan ke Baekhyun dan Luhan, kalau dia mampu merobohkan pertahanan Jongin. Jangan salah sangka, walau muka Kyungsoo sangat polos sekali, tapi isi otaknya berbanding terbalik dengan wajahnya. Dia bahkan mempunyai julukan 'do kyungmesoom' dari teman sekelasnya karena suka mencolek pantat teman laki-laki di kelasnya.

Jongin tersenyum manis, berhasil menjinakkan Kyungsoo. Dia tahu kalau kekasihnya itu pria berotak mesum. Setiap Kyungsoo mulai liar, Jongin berhasil menjinakkannya. Ya, semoga besoknya Jongin tetap mampu menjinakkan Kyungsoo yang sudah berencana untuk kembali liar itu. Kita do'akan semoga Jongin tidak berhasil (loh?).

Jongin lalu mengambil kedua tangan Kyungsoo dan mengenggam erat tangan kecil itu. Tangan Kyungsoo yang seputih salju itu terlihat kontras dengan tangan raksasa berwarna sedikit coklat milik Jongin.

"Tanganmu kecil sekali, seperti tenggelam di dalam tanganku" Jongin terkekeh melihat genggaman tangan mereka berdua. Kyungsoo ikut tertawa kecil.

"Jongin, tanganmu hangat, aku suka" Jongin pun mengeratkan genggamannya lagi.

"Makin hangat?" Tanya Jongin.

Kyungsoo mengangguk, "Makin suka juga".

Jongin lalu teringat, ada yang ingin dia beri ke Kyungsoo, hampir saja dia lupa. Dilepasnya genggaman tangannya dari tangan Kyungsoo. Kyungsoo lalu menatap bingung ke arah Jongin, kenapa dia melepas genggaman tangannya?

"Kyungsoo, jarimu polos sekali" Ujar Jongin yang sekarang sedang memegang kedua pergelangan tangan Kyungsoo dan menatap ke jari Kyungsoo.

"Eh? Iya sih, tadi Baekhyun juga bilang mau pakein aku cat kuku warna pink" Ujar Kyungsoo polos.

"Cat kuku? Seperti perempuan saja"

"Iya tuh, Baekhyun emang banci, homo lagi"

"Soo, bukannya kita juga?" Jongin langsung mengalihkan tatapannya dari jari Kyungsoo ke wajah pemilik jari itu.

"Apa!? Aku bukan banci!"

"Bukan bancinya" Ujar Jongin dengan gemas. Soalnya dia melihat kyungsoo sekarang sedang memainkan jari-jarinya di ujung baju kaos Jongin yang kebesaran di badan Kyungsoo, dan ntah kenapa di mata Jongin itu terlihat imut. Kyungsoo terlihat sedang berpikir sebentar lalu cengengesan sambil menatap ke Jongin, "Oh iya, lupa".

"Oh ya Soo, aku mau memberimu sesuatu"

"Apa?" Kyungsoo melihat Jongin memasukkan tangannya ke dalam kantung celananya, dan mengeluarkan sesuatu benda dari sana. Kyungsoo tidak tahu benda apa itu, tangan Jongin masih didalam kantung celananya.

"Kamu cari apa Jongin?" Kyungsoo penasaran.

"Ah, ketemu" Mata Kyungsoo langsung tertuju pada benda kotak kecil berwarna merah, mata Kyungsoo membulat seketika saat sadar itu kotak apa. Tunggu, jangan bilang Jongin akan melamarnya? Tidak, tidak , ini pasti mimpi kan?

Jongin lalu membuka kotak cincin itu dan mengambil cincin emas putih berhiaskan permata itu. Seperti cincin perempuan, tapi cocok untuk Kyungsoo. Dia kan gendernya dipertanyakan—gitu kata Yi Fan yang menemani Jongin saat membeli cincin itu. Lalu diambilnya tangan Kyungsoo dan diselipkan cincin itu di jari manis Kyungsoo. Ternyata benar, cincin itu terlihat cantik di jari Kyungsoo.

"Nah, mending gini kan daripada harus pakai cat kuku pink" Jongin tidak tau, Kyungsoo yang ada dipelukannya sedang megap-megap karena perlakuan Jongin itu.

"Sementara pakai ini aja ya, nanti ganti lagi kalau kita nikah"

Tunggu—kalau kita nikah? Maksud Jongin, dia sekarang sedang tidak melamar Kyungsoo?

Kyungsoo langsung menjauh dari pelukan Jongin dan menatapnya, "Jadi kamu nggak lagi ngelamar aku?"

Jongin menggeleng, Kyungsoo pun langsung lemas. Kegembiraan yang tadi dia rasakan langsung lenyap. Gagal sudah impian dia untuk bisa jadi istri Jongin, lalu bisa tidur sekasur dengan Jongin, dan menguasai harta Jongin—bukan, yang terakhir Kyungsoo hanya bercanda.

"Soo, kamu kenapa?" Jongin memegang bahu Kyungsoo yang sedang lemas dan menundukkan kepalanya. Kyungsoo menggeleng, diangkat lagi wajahnya, dan menatap ke arah Jongin. Matanya sedikit berair, "Aku kira kamu melamarku".

Jongin tersenyum, "Kamu mau aku melamarmu?". Kyungsoo menjawabnya dengan anggukan kepala.

"Bulan depan kamu ujian akhir kan?" Kyungsoo mengangguk lagi.

"Gimana kalau kamu berhasil dapat nilai bagus, aku akan ke rumahmu-"

Kyungsoo memiringkan kepalanya, lalu memotong ucapan Jongin, "Tapi kan kamu sering main ke rumahku?"

Jongin tersenyum lebih lebar lagi, dan melanjutkan ucapannya, "—bersama orang tuaku, meminta izin ke orangtuamu untuk menikah denganmu, Soo"

Dan Kyungsoo pun kembali megap-megap mendengar ucapan Jongin.

.

.

.

Tamat

ahahahahaha QAQ

g-gimana? QAQ

semoga nggak mengecewakan kalian semua. duh, maaf endingnya tiba-tiba gitu, selain nggak pinter bikin judul, saya juga nggak pinter bikin ending. maafkan AwA

oh ya, rencananya sih saya mau buat beberapa oneshot (kira-kira atau 4 atau 5 fanfiction) tentang kaisoo (ditambah pair lain, chanbaek sama krishan), dan ceritanya saling berhubungan gitu. fanfic kedua udah jadi dan siap untuk meluncur(?), kalau yang ketiga sedang dalam tahap pengumpulan ide cerita dan semangat buat nulis (?) semakin banyak yang review, semakin cepat buat dipublishnya. jadi, mohon review dan mohon di follow, kalau mau sih hehe. dah, segitu aja.

eh iya satu lagi, mau promosiin fanfic teman saya nih, kaisoo ena ena "First" by pelangganjongin. Search aja di google. Dia baru di FFn, dan saya suka sama fanficnya ^-^