Summary: Naruto harus dibuat bingung oleh adiknya(naruko) dan kekasihnya(Hinata), mana yang harus mendapat perhatian lebih. Naruko tidak tahu kalau hinata adalah kekasih kakaknya, begitu pula sebaliknya. Padahal mereka satu kelas di Konoha High School(KHS), bahkan Naruko menganggap Hinata kakak kedua setelah Naruto. Selain itu Naruto tidak tahu kalau Naruko dan Hinata saling kenal. Lalu apa yang akan dilakukan Naruto…?
Disclaimer : Natuto milik Masashi Kishimoto
Rating : T
Pairing: NaruHina
Genre : romance, friendship
Warning : cerita GaJe,typo,OOC,
Chapter 1
.
.
.
.
TOK,,TOK,,TOK,,"NARUKOOO,,,,! AYO CEPAT BANGUN, SUDAH JAM SETENGAH ENAAMM, NANTI KAU BISA TERLAMBAT"teriak seorang berambut pirang model jabrik sambil mengetuk pintu kamar sang adik, tak biasanya ia bangun telat."HAA,,,! JAM SETENGAH ENAM"cepat-cepat Naruko turun dari ranjangnya dan menuju kamar mandi.
SKIP TIME:
Naruko menghampiri kakaknya yang berambut pirang,ialah Naruto yang sedang mempersiapkan barang-barang yang ia diperlukan sebelum berangkat kuliah.
"maaf hari ini telat bangun, dan tak sempat buat sarapan"ucap Naruko dengan nada menyesal.
"tidak apa-apa, yang penting kau tak terlambat ke sekolah"jawab Naruto.
"lalu apa sarapan kita hari ini"tanya Naruko.
"itu,,, yang ada dimeja makan"kata Naruto sambil menunjuk makanan dimeja makan.
"cup ramen ya,,,, kok cuma satu,,?"ucap Naruko agak bingung.
"apa boleh buat hanya tinggal satu, cepat dimakan nanti kau bisa telat"ucap Naruto yang masih menyiapkan barang-barangnya.
"tapi kakak bagai..."ucapan Naruko terpotong oleh Naruto,"kakak masih ada waktu untuk mencari sarapan diluar".
"baiklah, selamat makan"ucap Naruko.
Saat sedang asyiknya Naruko makan tiba-tiba sang kakak bertanya.
"Naruko,,,?"tanya Naruto.
"hm.."
"apa pendapatmu,,,jika kakak punya kekasih yang seumuran denganmu"tanya Naruto.
"uhukk,,,uhukk..!"Naruko langsung tersedak mendengar perkataan kakaknya.
Naruto yang panik saat melihat reaksi adiknya langsung mengambilkan air minum. "ini minumlah,,,"kata Naruto yang khawatir pada adiknya.
"kenapa kau begitu kaget"tanya Naruto.
"habisnya tak biasanya kakak membicarakan soal percintaan"jawab Naruko.
"apa dia temanku" .
"mungkin,,,, yang pasti dia satu sekolahan denganmu"jawab Naruto.
",,,"
"jadi,,,, bagaimana pendapatmu"tanya Naruto.
"selama kakak bahagia dengannya tak masalah,, asalkan tak melupakan kewajiban sebagai seorang kakak"jawab Naruko.
Naruto yang mengerti maksud sang adik hanya bisa mengangguk dan menjawab"terima kasih sudah mau mengerti".
Narukopun tersenyum mendengar ucapan kakaknya, dan segera menghabiskan cup ramennya.
"aku berangkat dulu,,, jangan lupa jemput aku yaa,,,"ucap Naruko sambil memeringati Naruto.
"aku jadi penasaran seperti apa pacar kakak"guman Naruko yang masih bisa didengar Naruto.
"yaa,,yaa,,,nanti akan kutujukkan orangnya,,,,, hati-hati dijalan"
Naruko berjalan keluar, tiba-tiba Naruko berhenti di ambang pintu. Naruto pun menyadari hal itu.
"ada apa Naruko,,,"tanya Naruto keheranan.
"NENEK HARUS TAHU KALAU SALAH SATU MURIDNYA JADI PACAR KAKAK"selesei dengan teriakannya Naruko langsung kabur menuju sekolahannya.
"HEEE,,,,"sontak membuat Naruto kaget.
"ch,, dasar seenaknya saja" gerutu Naruto.
Sudah satu setengah tahun ini Uzumaki Naruto berpisah dengan kedua orang tuanya yang tinggal di Suna. Naruto memilih melanjutkan kuliahnya di Konoha dengan alasan ingin lebih dekat dan menjaga adiknya Namikaze Naruko yang tinggal bersama neneknya. Sebenarnya alasan utama bukan itu, Naruto hanya ingin kabur dari rumah hanya karena ia mendengar kalau ia akan dijodohkan dengan anak Wakil Direktur perusahaan milik ayahnya. Di Konoha, Naruto tinggal disebuah kontrakan sederhana bersama adiknya yang tak jauh dari rumah neneknya. Walau Naruko tinggal dengan kakaknya, tapi ia menggunakan alamat neneknya. Seperti halnya belajar kelompok atau temannya yang mau mampir hanya untuk sekedar bermain, alsannya ia tak mau merepotkan kakaknya. Nenek Naruto, Tsunade, adalah Kepala Sekolah sekaligus pemilik KHS dan pemilik Konoha Hospital. Selain itu ia adalah seorang dokter di Konoha Hospital.
KONOHA HIGH SCHOOL
TENG…TENG…TENG... bunyi bel anda semua murid harus masuk ke kelaasnya masing-masing. Di kelas XII-B masih gaduh karena guru mereka belum datang.
"huuh,,,yang tadi itu hampir saja telat"guman Naruko sambil menghela napas.
"hm,, Naru,,,,tak seperti biasanya kau telat"ujar gadis berambut indigo yang panjangnya hampir menutupi punggungnya dengan poni yang menjadi ciri khasnya.
"ahh kau ternyata kak hinata, pagi ini aku bangun agak kesiangan, untung saja kakakku cepat-cepat membangunkanku" ujar Naruko kepada gadis indigo yang dipanggilnya kak Hinata itu. Hyuuga Hinata, ya itulah gadis yang saat ini bersama Naruko. Naruko memang menganggap Hinata sebagai kakak keduanya setelah Naruto, memang sih Hinata hanya lebih tua sebulan dari Naruko, tapi Naruko menganggap kalau Hinata bersikap lebih dewasa darinya. Naruko sendiri bertemu dengan Hinata sejak kelas satu, anehnya mereka selalu satu kelas tiap tahunnya hingga sekarang, siapa lagi kalau bukan Naruko yang meminta pada neneknya agar sekelas dengan Hinata. Alasan Naruko dekat dengan Hinata bukan hanya menjadikannya sahabat atau jadi seorang kakak, melainkan juga menjadi pembimbing saat belajar. Karena waktu masih di Suna Naruto lah yang menemani dan membimbingnya saat belajar. Naruko sering belajar dirumah Hinata, bersama adik Hinata,Hanabi tentunya. Dan semua itu membuatnya semakin lebih dekat dengan keluarga Hinata. Hinata sendiri dengan senang hati diminta Tsunade untuk mengikuti perkembangan cucunya itu, karena selain dekat dengan Naruto ia termasuk seorang yang pandai di sekolahannya. Dan alhasil, setiap ada ulangan Naruko selalu masuk sepuluh besar dengen nilai yang sangat memuaskan,mengingat kelasnya termasuk kelas para orang-orang yang jenius.
"kebiasaan, setiap ada ulangan selalu belajar sampai larut malam"tebak Hinata.
"hehe,,, habisnya aku masih belum yakin dengan otakku ini"jawab Naruko dengan cengirannya khas itu.
"tapi jika otakmu terus kau paksa maka kau akan sulit konsentrasi karena sudah capek duluan, otak juga perlu istirahat,makanya nilainu tak pernah sempurna"terang Hinata sekaligus menasehatinya.
"hm,, benar juga katamu kak,,,"jawab Naruko yang rupanya juga setuju dengan pendapat Hinata.
Tiba-tiba saja ruangan kelas XII-B menjadi sunyi saat guru mereka datang.
"selamat pagi anak-anak,,,?"
"selamat pagi bu,,," jawap serempak semua murid.
"baiklah,,,, ku harap kalian sudah siap untuk ulangan harian kali ini"ucap sang guru dengan tegas.
SKIP TIME:
TENG…TENG…TENG…! Bel istirahatpun berbunyi. Hampir semua murid pun berhamburan keluar kelas untuk mengistirahatkan otak mereka khususnya bagi yang baru menyeleseikan ulangan harian.
"haaah,,, akhirnya bisa istirahat sejenak, otakku terasa penuh setelah menghadapi ulangan dua mata pelajaran secara berturut"keluh Naruko sambil minu jus jeruknya yang ditamani oleh Hinata.
"masih mau belajar sampai larut malam dan bangun kesiangan"tanya Hinata dengan nada menggoda.
Naruko yang mendengarnya menggeleng sambil memegang kepala dengan kedua tanganya."tidak,,,tidakk,,, mungkin ini yang terakhir kalinya".
"hm,,,mungkin ya" guman Hinata.
Saat sedang menikmati jusnya, Naruko menyadari kalau Hinata sedang melamun dengan muka yang memerah sambil tersenyum-senyum.
"kak,,,!"ucap Naruko mencoba membangunkan Hinata dari lamunannya.
Tak ada hasil, iapun meninggikaan suaranya."kaak,,,!"
Sontak membuat kaget dan terbangun dari lamunannya."eeh,,, ada apa Naru,,,?"
"apa yang kau lamunkan sih, dan kenapa muka kakak memerah" tanya Naruko.
"hm,, tidak apa-apa"jawab Hinata sambil menundukkan kepala malu karena ketahuan melamun."hm,,, Naru, ada yang ingin ku tanyakan padamu,,?".
"tentang apa"tanya Naruko lalu menikmati jusnya kembali.
"apa yang akan kau lakukan jika seseorang yang kau sukai menyatakan cintanya padamu"tanya Hinata dengan muka yang memerah.
"uhukk,,,uhukk" Naruko tersedak mendengar pertanyaan Hinata, baginya kejadian ini seperti pernah dialaminya.
Hinata yang melihat reaksi Narako kaget dan langsung menepuk pelan punggung Naruko.
"kau mengagetkanku saja kak, soalnya ini pertama kalinya kak Hina memulai membicarakan tentang percintaan pada Naru"jelas Naruko, memang kalau mereka sedang membicarakan tentang percintaan Naruko yang slalu memulainya.
"hehe,, maaf, jadi,,,?"ucap Hinata sambil menanti pendapat dari Naruko.
"jika kak Hina menyukainya kenapa tidak, tapi kakak harus tetap hati-hati pada laki-laki" jawab Naruko sambil memperingatinya, "tapi jangan terlena jadi lupa belajar, ingat kita sudah kelas tiga".
"waah,, kau sudah semakin dewasa saja Naru, terima kasih sudah mau mengerti" ucap Hinata yang masih terkagum-kagum dengan perkataan Naruko, baru kali ini bertingkah seperti orang dewasa.
"jadi kak Hina saat ini sedang jatuh cinta yaa,, pantas saja akhir-akhir ini kakak sering melamun sambil senyum-senyum"guman Naruko dengan mengingat-ingat kejadian saat Hinata sedang melamun.
"apa kakak sudah tahu kalau dia juga menyukaimu" tanya Naruko.
"sudah,,, kemarin dia menyatakan cintanya" jawab Hinata dengan muka yang memerah karena ingat saat sang pujaan hati menyatahan cintanya.
"APAA,,,,,"sontak Naruko berteriak kaget dengan jawaban Hinata, sehingga hampir semua yang ada dikantin menoleh pada mereka berdua.
Dengan sigap Hinata membungkam mulut Naruko. "sst,,,jangan keras-keras Naru"bisik Hinata dan Naruko pun hanya bisa mengengguk.
Saat semua murid sudah pada kesibukannya masing-masing Hinata pun melepaskan tangannya dari Naruko.
"aku jadi penasaran siapa orang yang bisa membuat kak Hina jatuh cinta, pastinya ia seorang yang tampan dan pintar"tebak Naruko.
"hm,,, bukan hanya itu saja, ia punya senyum yang cerah seperti dirimu Naru"tambah Hinata, dengan muka yang memerah karena sedang membayangkan wajah kekasihnya.
"jadi,,, siapa dia" tanya Naruko yang masih penasaran siapa kekasih Hinata.
"dia,,,"
.
.
TBC
