Fanfiction

Cast : Jongin!GS, Sehun

Genre : Romance, Drama

Warn : Sexual Content

Summary : Jongin ingin memberi hadiah ulang tahun untuk kekasihnya, Sehun. Dibantu dengan teman-temannya, Jongin yakin bisa memberi malam terindah dan terpanas bagi kekasih lugunya. HunKai/SeKai/SeJong. Rated M. GS.

Part 1

"Aw!" Sekali lagi tutup spidol melayang menuju kepala seorang gadis yang sibuk dengan secarik kertas dihadapannya.

"Kim Jongin! Jika kau tidak bisa berhenti bertukar pesan dengan Baekhyun, kalian berdua lebih keluar." Wajah guru yang berdiri didepan kelas menunjukkan ekspresi lelah. Kim Jongin lagi, Kim Jongin lagi.

"Tidak lagi Sseonsengnim." Gadis berkulit eksotis itu memasang wajahnya yang paling lugu. Baekhyun menahan tawanya melihat sahabatnya lagi-lagi dipermalukan didepan kelas, padahal dirinya juga disebut-sebut tapi entah kenapa kemarahan guru-guru sering hanya tertuju pada Jongin.

Dibanding dengan Baekhyun atau Kyungsoo, yang juga merupakan teman dekat Jongin, Jongin adalah yang paling lugu dan polos. Jongin sulit untuk bisa berbohong tanpa ketahuan dan sifatnya masih kekanakan tidak seperti dua temannya yang sangat berkebalikan dengan Jongin.

"Baiklah, waktu tinggal lima belas menit lagi. Kalian kerjakan latihan soal halaman 145, jika tidak selesai lanjutkan dirumah." Seluruh kelas bukannya mulai mengerjakan malah menutup buku mereka. Lima belas menit tidak akan cukup untuk mengerjakan dua puluh soal latihan matematika yang rumit, jadi mereka segera menutup buku mereka dan menjadikan tugas itu sebagai pekerjaan rumah meskipun nanti yang mengerjakan mungkin cuma satu orang saja sedangkan sisanya akan mencontek.

Jongin juga sama, meskipun buku didepannya tidak ia tutup tapi ia tidak juga mulai mengerjakan latihan soal yang gurunya berikan. Jongin meletakkan kepalanya diatas meja, wajahnya terlihat sedang berpikir keras. Ingatan Jongin melayang ke pembicaraannya dengan Baekhyun dan Kyungsoo beberapa hari yang lalu.

"Chanyeol benar-benar hebat Kyung, aku tadi pagi nyaris bolos karena tidak bisa bangun dari tempat tidur." Baekhyun berkata sambil menyalin esai sejarah milik Kyungsoo. Ketiganya sedang berada dirumah Baekhyun sore itu, belajar bersama katanya. Belajar bersama yang artinya mencontek PR Kyungsoo sambil bergosip.

"Benarkah? Kris juga kadang sangat kasar sampai aku tidak bisa berjalan, meskipun aku sering mengomelinya dia tetap saja begitu."

"Tapi kau suka kan?" Baekhyun setengah tertawa.

"Hehehe. Iya sih." Kyungsoo menyeringai. Jongin yang sedari tadi mencoba memahami rumus-rumus fisika didepannya mengernyit kebingungan, bukan hanya karena rumus-rumus yang rumit itu tapi juga dengan pembicaan kedua sahabatnya.

"Kris suka mengasarimu? Bukankah harusnya kau memutuskannya? Kenapa tambah menyukainya?" Jongin bertanya tanpa mengalihkan pandangannya dari buku fisika.

"Hahahahahaha. Ah aku lupa disini ada Jongin." Bukan menjawab pertanyaan Jongin, Kyungsoo malah tertawa keras. Baekhyun juga ikut tertawa mendengar pertanyaan Jongin yang polos.

"Kenapa kalian malah tertawa sih? Kris saja sudah bersikap kasar padamu padahal kalian masih pacaran, bagaimana nanti jika kalian berumah tangga?" Jongin jadi kesal dengan reaksi dua gadis gila didepannya.

"Jongin, kau dan Sehun sudah berbuat apa saja?" Baekhyun bertanya setelah tawanya reda.

"Aku dan Sehun? Kami biasanya nonton film dan makan. Memangnya kenapa?"

"Apa kau dan Sehun tidak pernah berciuman?" Kyungsoo ikut bertanya.

"Be-berciuman? Tentu saja kami pernah, sebelum pulang Sehun sering mencium keningku." Jongin menjawab dengan wajah memerah. Kenapa sih teman-temannya menanyakan hal semacam ini?

"Hanya dikening? Apa Sehun tidak pernah mencoba mencium bibirmu? Atau memegang pahamu dan dadamu?" Kyungsoo terus bertanya.

"Ya! Sehun itu cowok baik-baik tau!"

"Jongin, cowok baik-baik itu tetap saja cowok. Mereka punya nafsu yang harus dipuaskan." Baekhyun menatap Jongin tidak percaya, benar-benar polos sekali temannya satu ini.

"Dan sekarang pacar-pacar kita sedang nonton film porno dirumah Chanyeol." Baekhyun melanjutkan sambil mengecek ponselnya, membaca pesan dari kekasihnya.

"Hah? Menonton film porno?" Jongin berteriak kaget. Mana mungkin Sehunnya yang baik itu menonton film porno?

"Jongin, sekarang kau harus mendengarkan kami baik-baik. Aku dan Baekhyun sudah berkali-kali bercinta dengan Kris dan Chanyeol karena kami tahu jika mereka memiliki hasrat yang tinggi sebagai remaja normal. Kami tidak ingin mereka malah bermain dengan pelacur diluar sana, jadi kami sering membantu mereka menyalurkan hormon mereka." Kyungsoo menjelaskan. Kyungsoo yang merupakan murid kesayangan guru-guru dan selalu mendapatkan peringkat tinggi ternyata tidak sepolos yang orang-orang kira.

"Apa kalian gila?" Jongin terlalu terkejut dengan fakta yang baru saja ia dengar.

"Aku yakin Sehun juga pernah memiliki nafsu seperti itu padamu, hanya saja dia terlalu lugu untuk memintanya. Aku pastikan dia menghabiskan waktu berjam-jam dikamar mandi untuk menuntaskan hormonnya." Jongin paham betul maksud Baekhyun barusan.

"Apa kalian tidak takut jika kalian hanya digunakan sebagai pemuas nafsu saja?"

"Tidak. Aku tahu Chanyeol serius padaku, dia sudah mulai bekerja agar nanti ketika lulus sekolah kami bisa tinggal bersama dan menikah muda." Baekhyun berkata yakin.

"Kris juga sudah berhenti balapan dan mulai bekerja sampingan di bengkel ayahnya untuk biaya kuliahnya. Kalian tahu kan kalau Kris tidak berniat melanjutkan pendidikannya? Aku tidak mau memiliki suami yang hanya lulusan SMA, jadi dia bekerja supaya bisa kuliah nanti." Kyungsoo sama yakinnya dengan Baekhyun.

"Apa jika aku tidak..uhm..tidak melakukannya dengan Sehun, dia akan bermain dengan wanita lain?" Jongin bertanya lagi.

"Uh, belum tentu juga sih. Kami melakukannya bukan hanya karena ingin mengikat mereka, tapi juga karena bercinta itu sangat nikmat. Hahahaha." Baekhyun lagi-lagi tertawa keras.

"Apa kau tidak pernah penasaran untuk bercinta?" Kyungsoo kali ini berusaha bertanya penasaran.

"Pe-penasaran sih, apalagi saat aku mendengar katanya bercinta itu sangat nikmat dan bisa membuat hubungan makin mesra. Tapi…tapi…"

"Tapi kau masih ragu dengan Sehun?" Jongin mengangguk pelan.

"Apa yang perlu kau ragukan dari Sehun? Dia jelas-jelas sangat menyukaimu, dia bahkan membelikanmu cincin berlian untuk ulang tahunmu!" Baekhyun menjelaskan dengan berapi-api.

"Cincin berlian itu sangat mahal Jong dan kita ini masih sekolah. Bayangkan berapa banyak uang yang Sehun keluarkan untukmu!"

"Selain itu, Sehun sampai sekarang tidak pernah mencoba menyentuhmu kan? Berarti dia benar-benar menjagamu Jong, jadi kalau kau ingin menaikkan level hubunganmu harus kau yang berinisiatif mengajak Sehun bercinta!"

"Apa? Aku yang mengajak Sehun bercinta?" Jongin melebarkan matanya.

Kringg! Kringg! Kringg!

Bel istirahat yang berbunyi menyadarkan Jongin dari lamunannya. Pembicaraan mereka beberapa hari lalu terus-terusan berputar dikepala Jongin. Apa benar Sehun juga ingin bercinta dengannya? Selama ini Sehun tidak pernah menunjukkan ketertarikan seks padanya, membuat Jongin bertanya-tanya, apakah dirinya tidak seksi dan menarik?

Jongin jadi teringat dengan kegiatan pacarannya yang begitu-begitu saja. Makan malam, jalan-jalan, nonton film, mengerjakan PR dan kadang-kadang main games. Sehun tidak pernah mencoba menggerayangi tubuh Jongin meskipun kadang mereka berduaan dikamar Jongin atau kamar Sehun.

"Tidak ke kantin?" Jongin mendengar suara Baekhyun didekatnya.

"Ke kantin kok. Aku lapar sekali gara-gara matematika hari ini."

"Hahahahaha, kau sih tidak pandai akting. Wajahmu kelihatan sekali sedang menyembunyikan sesuatu." Bukan menghibur, Baekhyun malah menertawainya.

"Ugh, sudahlah. Jangan membuatku tambah kesal jika kau tidak ingin rambutmu aku buat berantakan." Jongin mengancam Baekhyun. Bagi Baekhyun rambut hitam panjangnya adalah hal yang sangat berharga, bahkan Jongin pernah kena omel gara-gara mengelus-elus rambut Baekhyun yang super lembut.

Kantin sangat ramai, hampir tidak ada meja kosong disana. Kecuali satu meja yang seolah-olah dihindari oleh semua murid di sekolah itu. Sebuah meja milik Baekhyun dan Kyungsoo. Meja itu hanya boleh ditempati oleh Baekhyun dan Kyungsoo, duo diva sekolah. Beserta pacar-pacar mereka, plus Jongin dan Sehun.

Baekhyun si ratu kecantikan dan Kyungsoo yang imut dan super cerdas adalah diva sekolah yang banyak diinginkan oleh semua siswa laki-laki. Sayangnya Baekhyun sudah diklaim oleh musisi sekolah yang juga merupakan cowok popular, sedangkan Kyungsoo sudah jadian dengan bad boy sekolah yang super keren dan tampan. Sehun sebagai cowok paling tampan di sekolah otomatis satu geng dengan dua cowok popular tersebut dan akhirnya berkenalan dengan gadis manis teman Baekhyun dan Kyungsoo.

Setelah memesan makanan, ketiga gadis yang selalu menjadi pusat perhatian itu duduk di singgasana mereka. Baekhyun celingukan mencari pacarnya yang belum juga muncul untuk makan bersamanya.

"Paling mereka masih main games dikelas. Biarkan saja, ayo makan." Kyungsoo menyadari Baekhyun yang matanya tidak bisa diam.

"Main games apanya, mereka sedang berbagi barang porno tahu. Chanyeol bilang Minho baru saja pulang dari Jepang dan banyak membawa oleh-oleh barang mesum, pasti Chanyeol menitip banyak hal tidak jelas padanya." Baekhyun menjelaskan sambil setengah mengomel.

"Barang porno? Barang seperti apa itu?" Jongin bertanya penasaran.

"Kau tahu, penis buatan dan juga kondom yang bergerigi lalu yang jelas komik-komik mesum. Chanyeol sempat bilang hal itu padaku." Baekhyun mulai makan.

"Hah? Penis buatan? Buat apa Chanyeol beli penis buatan?" Jongin yang tadi sudah mau menyuapkan makanan ke dalam mulutnya meletakkan sendoknya lagi.

"Ya untuk aku tentu saja! Kalian tahu? Chanyeol belakangan ini benar-benar kasar ketika bercinta denganku. Aku sampai kewalahan." Baekhyun bercerita dengan nada santai.

"Kris juga. Entah kenapa dia rasanya tidak pernah puas, aku sampai tidak sanggup melayani dia." Kyungsoo ikut-ikutan mengeluh. Jongin yang masih perawan polos hanya menelan ludahnya pelan, dia tidak habis pikir dengan obrolan vulgar teman-temannya.

"Oh iya, jadi bagaimana dengan rencanamu Jong? Kau benar-benar akan menjalankannya? Aku dan Kyungsoo akan membantumu sebisa mungkin. Aku jamin semuanya pasti akan berjalan sangat lancar!" Baekhyun mengganti topik pembicaraan mereka. Jongin punya rencana apa ya?

Ditempat lain disekolah yang sama, segerombol laki-laki berseragam sekolah berjumlah empat orang mengerubungi sesuatu sambil tertawa-tawa tidak jelas. Wajah mereka menampilkan seringai mesum yang mengerikan.

"Wah, Baekhyun benar-benar akan habis malam ini." Chanyeol terus memandangi benda ditangannya.

"Kau mau langsung mencobanya? Ceritakan padaku ya bagaimana hasilnya nanti." Kris ikut-ikutan memandangi penis buatan berwarna transparan yang sedang Chanyeol amati.

"Kalian tahu betapa susahnya menyembunyikan ini semua dari orang tuaku? Aku benar-benar takut ketahuan, bisa dikira aku maniak seks oleh mereka!" Minho menggelengkan kepalanya tidak percaya dengan dirinya sendiri membeli sekantung besar belanjaan dari sex shop di Jepang beberapa hari lalu.

"Kau memang sudah maniak seks bodoh! Aku yakin kau pasti beli banyak sekali untuk Taemin kan?" Kris berkata sengit pada Minho yang sok polos dan sok suci.

"Hehehe, sudahlah. Kalian benar-benar berhutang budi yang besar padaku, setelah ini kehidupan seks kalian semua akan jauh lebih indah." Minho berkata bangga. "Kecuali kau Sehun." Minho menambahkan dengan nada datar.

"A-aku baik-baik saja. Aku tidak perlu benda-benda seperti itu supaya kehidupan seks-ku bahagia." Sehun berusaha membela diri.

"Tentu saja kau tidak butuh benda-benda seperti ini untuk membuat kehidupan seksmu bahagia, kau kan tidak punya kehidupan seks." Chanyeol ganti memojokkan Sehun.

"Hun, apa kau benar-benar sama sekali tidak pernah bercinta dengan Jongin?" Kris bertanya penasaran dengan senyum mesum diwajahnya.

"Aku sangat menyayangi Jongin, aku tidak mau melakukan hal yang tidak ia inginkan."

"Memangnya kau tahu Jongin ingin atau tidak? Kau kan belum pernah bertanya padanya!" Kris memanas-manasi Sehun.

"Apa kau tidak ingin mencobanya sekali saja Hun? Rasanya benar-benar nikmat, Jongin pasti ketagihan nanti." Chanyeol ikut-ikutan.

"Sudahlah, aku sudah bahagia dengan kehidupan cintaku dengan Jongin." Sehun berkata malas. Dalam hati Sehun sebenarnya dia iri dengan Kris dan Chanyeol yang bisa sering bercerita tentang malam-malam panasnya bersama kekasih-kekasih mereka. Bohong jika Sehun sama sekali tidak menginginkan Jongin seutuhnya, apalagi ketika Jongin sedang mengenakan kaus miliknya yang kebesaran atau ketika Jongin bercelana pendek disaat sedang berduaan dikamar. Sehun benar-benar ingin menelenjangi kekasihnya dan membuat gadisnya mendesahkan namanya semalaman.

"Dengan wajah setampan dirimu harusnya kau sudah meniduri banyak gadis, tapi kau malah belum pernah berciuman. Astaga." Minho heran dengan cowok tampan didepannya itu.

"Jongin itu seksi tau. Dadanya juga besar, apalagi pantatnya—" Chanyeol menerawang melihat langit-langit, membayangkan tubuh Jongin dibalik seragamnya.

"YA! APA KAU BILANG? MAU KU HAJAR KAU!" Sehun dengan cepat memukul kepala Chanyeol dengan majalah bersampul cewek berbikini.

"Chanyeol benar, Jongin itu sangat seksi. Aku heran kenapa kau masih bisa kuat tidak menyentuhnya sama sekali." Kris menambahi. Tangan Sehun yang lain ikut menyambar majalah bercover cewek yang sama seksinya dengan majalah yang sudah ia gunakan untuk memukuli Chanyeol.

"Ya! Makanya cepat-cepat lepas keperjakaanmu!" Chanyeol masih terus menggoda Sehun yang sudah kesal setengah mati. Kris dan Minho hanya bisa tertawa melihat wajah tampan Sehun yang memerah karena kesal dan malu.

"Sayang, kau benar-benar tidak mau puding ini? Yakin?" Sehun menggoyangkan segelas puding cokelat didepan kekasihnya. Jongin hanya menggeleng pelan, wajahnya fokus pada novel ditangannya.

"Kau yakin? Ini puding kesukaanmu lho. Tinggal satu waktu aku beli tadi." Sehun masih terus-terusan berusaha menarik perhatian Jongin yang sedari tadi tidak menghiraukannya.

"Apa menurutmu pudingnya masih enak jika dimakan besok?" Jongin tidak tahan dengan wangi puding yang sangat menggoda itu. Sehun senang akhirnya Jongin mendongak dari buku sialan itu dan menatap wajahnya.

"Besok? Aku rasa tidak." Sehun menjawab dengan wajah manja. Sehun benar-benar merindukan kekasihnya ini. Sudah dua minggu Jongin terus-terusan sibuk dan tidak bisa menghabiskan waktu bersama.

Akhir pekan ini akhirnya Jongin dan Sehun bisa berduaan lagi dirumah Jongin yang sepi. Hanya saja Sehun kesal karena Jongin sama sekali tidak memperhatikannya, sejak tadi Jongin hanya berkutat dengan ponselnya—dan sekarang dengan novel. Alasan Jongin adalah Baekhyun dan Kyungsoo sedang membutuhkan dirinya.

Sehun tidak tahu jika kekasihnya sedang gugup setengah mati. Dua minggu 'kesibukan' Jongin adalah bagian dari rencananya dengan Baekhyun dan Kyungsoo dan malam ini adalah puncaknya.

Besok adalah hari ulang tahun kekasih tampannya itu, dan Jongin ingin memberikan sebuah hadiah sangat istimewa untuknya. Sesi bercinta yang panas. Selama dua minggu Jongin diet mati-matian—walaupun tubuh Jongin sebenarnya sudah sangat seksi—agar Sehun puas dengan tubuhnya dan juga Jongin menghindari Sehun agar ketika mereka bertemu nanti Sehun akan sangat merindukannya jadi permainan bisa lebih panas lagi—yang ini merupakan usul Baekhyun. Jongin banyak berolah raga agar staminanya kuat karena menurut Baekhyun dan Kyungsoo, ketika pacar mereka melakukannya pertama kali mereka akan bermain terus tanpa henti dan Jongin harus mempersiapkan stamina yang kuat. Terakhir adalah Jongin harus banyak menonton koleksi DVD porno milik Chanyeol yang Baekhyun pinjamkan untuknya, Jongin perlu belajar banyak agar bisa memuaskan kekasihnya nanti.

Saat ini sudah pukul sepuluh malam, biasanya Sehun akan pulang menjelang pukul sebelas namun Jongin akan memastikan jika kekasihnya itu tidak akan pulang malam ini. Waktu Jongin untuk mempersiapkan mentalnya tinggal satu jam lagi, sedangkan Sehun masih belum menyerah untuk menarik perhatian kekasihnya.

"Jongiiiiiinnnnn, jangan diamkan akuuuuuuu.." Sehun mencubiti pipi Jongin pelan, usahanya tidak berhasil. Jongin masih terus saja membaca novelnya.

"Sehun, sakit tau!" Jongin memberengut.

"Makanya perhatikan aku dong."

"Baiklah, baiklah. Aku akan mandi sebentar, kau jangan kemana-mana." Jongin menutup bukunya. Sebentar lagi waktunya pertunjukan dan Jongin harus bersiap-siap.

"Mandi? Kau tidak bau kok, tidak usah mandi." Sehun kaget dengan ulah Jongin yang tiba-tiba jadi rajin mandi, padahal biasanya susah sekali disuruh mandi.

"Harusnya kau senang dong pacarmu cinta kebersihan." Jongin melenggang pergi meninggalkan Sehun yang makin cemberut. Didalam kamar mandi Jongin sibuk membersihkan seluruh bagian tubuhnya, tidak mau jika nanti Sehun mencium bau tidak sedap.

Hampir satu jam Jongin berada didalam kamar mandi. Jongin sudah memastikan rambutnya tergerai indah, semua bulu-bulu tercukur dengan bersih juga tidak ada bau keringat yang menempel ditubuhnya. Baekhyun mengusulkan agar Jongin tidak langsung menggunakan lingerie atau dalam seksi karena hal ini akan sangat menunjukkan jika Jongin menggoda Sehun. Pakaian yang Jongin pakai hanyalah sebuah piyama daster berdada rendah dan celana dalam mini, tanpa bra. Memang pakaian itu tidak begitu terbuka tapi setiap Jongin bergerak maka sebagian besar dada atau pahanya akan terekspos. Sehun pasti akan kepanasan melihat dada besar Jongin yang menyembul dari balik piyama.

Tangan Jongin sedikit gemetar ketika akan membuka pintu kamar mandi, dia bisa mendengar Sehun menyanyikan lagu hip-hop yang sering diputar Chanyeol. Jongin menarik nafas dalam-dalam untuk menghilangkan kegugupannya, dia tidak boleh gugup.

"Sehun?" Jongin berjalan pelan menuju speaker yang berisik itu.

"Ya?" Jongin mematikan musik.

"Aku mau nonton film yang baru aku beli, temani aku ya."

"Huh? Sebentar lagi aku harus pulang. Besok saja bagaimana?"

"Tidak usah pulang." Jongin naik keatas kasur dan memeluk manja kekasihnya. Langkah pertama, bermanja-manja dulu sambil melakukan kontak fisik dengan kekasihmu. Buat dia merasa tidak nyaman dengan kontak fisik tersebut.

"Huh?" Sehun bergerak tidak nyaman dalam pelukan Jongin dilehernya. Sehun bisa merasakan dada Jongin menghimpit lengannya juga sebagian dari dada Jongin mulai terlihat. Membuat Sehun ingin meremas dan mengecup dada itu semalaman.

"Yaaa? Aku takut dirumah sendirian." Jongin memasang wajah memohon yang tentu saja tidak bisa Sehun tolak.

"Baiklah, aku akan mengatur sofa untuk tempat tidurku dulu." Sehun melepaskan diri dari pelukan Jongin dan bergerak menuju sofa kamar Jongin.

"Nanti saja, kita nonton filmnya dulu. Keburu aku mengantuk." Jongin masih menggunakan nada manjanya.

"Baiklah tuan puteri." Sehun kembali naik ke tempat tidur sementara Jongin sedang menyiapkan film yang akan mereka tonton. Tentu saja bukan film sembarangan yang mereka tonton, film ini dijamin akan menaikkan nafsu setiap penontotnnya. Langkah kedua, menonton film panas untuk membangkitkan nafsu kekasihmu supaya dia berinisiatif untuk menyentuhmu. Jangan langsung serang, kita harus mempertahankan harga diri sebagai wanita.

Jongin menempatkan dirinya didalam lengan Sehun yang kokoh. Sehun langsung memeluknya sambil mengusap rambut Jongin penuh kasih sayang. Jongin sengaja menurunkan sedikit piyamanya agar dadanya sedikit terlihat dari posisi duduk Sehun.

Film sudah dimulai. Adegan film masih menunjukkan segerombolan anak-anak sedang disekolah, anak-anak itu sedang merencanakan pesta untuk menyambut liburan musim panas. Dari posisi Sehun sekarang, dia bisa melihat jelas dada Jongin yang mengintip dari balik piyama. Sehun berkali-kali menelan air liurnya, apa hanya perasaannya saja malam ini Jongin terlihat sangat menggairahkan?

Layar kaca itu mulai menunjukkan adegan pesta yang dipenuhi dengan cewek-cewek berbikini, bir dan pasangan-pasangan yang menari sensual. Sehun mulai bergerak-gerak tidak nyaman dan Jongin bisa merasakan hal itu. Jongin semakin merapatkan tubuhnya ke arah Sehun yang Jongin yakini Sehun pasti sekarang sudah bisa merasakan kenyalnya payudara miliknya.

"Jong, ini film apa sih?"

"Entahlah, aku membelinya karena katanya itu film paling laris belakangan." Jongin tidak berbohong kok, film yang sedang mereka tonton memang laku keras ditokonya.

"Uh, ganti saja Jong."

"Tidak mau, aku penasaran."

"Penasaran tentang apa? Dari tadi cuma orang-orang menari tidak jelas begitu." Tepat setelah Sehun berkata begitu, adegan tiba-tiba berubah menjadi sepasang kekasih sedang berciuman panas di ruang sempit yang terlihat seperti ruang ganti.

"Tidak kok, itu sudah bukan menari-nari lagi." Jongin menjawab polos. Sehun tidak bisa berkata-kata lagi apalagi Jongin malah memeluknya semakin erat, membuat celana Sehun rasanya jadi sesak.

"Uh…anghh…"

"Take off your clothes, fast."

"Ahh…shit..oh my God..hhh.."

"Harder baby..agghh…yeahhh..shhh.."

Suara-suara desahan terdengar dari speaker televisi. Sepasang adam dan hawa terlihat sedang bercinta sambil berdiri, dua-duanya terlihat sangat menikmati. Jongin meneguk ludahnya, dirinya sungguh terangsang melihat film didepannya. Jongin jadi membayangkan Sehun memuaskannya dari belakang seperti itu.

Sehun benar-benar tidak tahu harus berbuat apa, celananya benar-benar terasa ketat sekarang. Film sialan ini membuat libido Sehun seolah terbakar, belum lagi Jongin dari tadi bergerak terus dalam pelukannya membuat payudara kekasihnya itu terus menggesek tubuhnya. Selimut yang menutupi mereka saat ini tidak bisa menyembunyikan gundukan besar diantara kaki Sehun, ia hanya berharap Jongin terlalu fokus pada film dan tidak memperhatikan ereksinya.

"Se-sehun…" Jongin mendongakkan wajahnya agar bisa menatap wajah kekasihnya yang tampan itu. Langkah ketiga, pasang wajah polos namun menggoda pada kekasihmu yang sudah terangsang. Dapat dipastikan dia langsung menyerangmu.

"Mphh.." Sehun menyambar bibir Jongin begitu melihat wajah sensual Jongin yang menatapnya manja. Bagaimana Sehun bisa tahan jika Jongin menatapnya sambil menggigit bibir bawahnya seperti itu? Belum lagi mata sayu Jongin yang dihiasi awan nafsu. Jongin sebenarnya nyaris lupa dengan rencana kejutan ulang tahun untuk Sehunnya itu, karena saat ini Jongin juga sangat bernafsu dan membutuhkan sentuhan kekasihnya itu.

"Hhh…shh.." Jongin mendesah ketika Sehun melumat bibirnya kasar.

"Ahh..Sehunhh…nghh.." Bibir Sehun terus-terusan menciumnya. Jongin rasanya seperti melayang, bibir Sehun terasa sangat nikmat. Namun Jongin sadar, dia punya suatu misi yang harus ia selesaikan.

"Se-sehun..hh.." Jongin mendorong pelan dada Sehun.

"Maafkan aku Jong, aku benar-benar tidak tahan." Sehun berkata pelan ketika mata mereka beradu. Ada rasa bersalah disorot mata Sehun, hal itu membuat hati Jongin berdesir hangat. Kekasihnya memang seorang lelaki yang terlalu baik.

Jongin dengan cepat mendorong Sehun agar berbaring terlentang dan naik ke atas perut rata tersebut. Tangan Jongin membuka kancing piyama dasternya sendiri pelan-pelan, matanya terus menatap nakal Sehun yang terlalu terkejut dengan tingkahnya. Jongin kini hanya tinggal memakai celana dalam seksi. Piyamanya sudah ia buang entah kemana.

"Happy birthday baby. Do you like your present?" Jongin berkata sambil mengelus dada Sehun yang masih berlapis kaos.

To Be Continue

Kurang hot ngga sih? _

Karena ini masih chapter pertama jadi begini aja dulu ya hmm wkwk *alesan*

Buat yang request GS, kebetulan banget author emang udah nyiapin yang GS wkwk.

Semoga suka dengan seri yang ini.

Jangan lupa di review ya biar author tau pendapat kalian dan bisa banyak improvisasi di chapter-chapter selanjutnya^^

Selamat malam jumat hohoho