Disclaimer:
Naruto: Masashi Kishimoto
.
.
.
Pairing: Naruto x Kushina
Genre: romance/humor/fantasy
Rating: T
Setting: tahun 2018
.
.
.
Kushina Soloid, She Is My Girlfriend
By Hikasya
.
.
.
Chapter 1. Hantu rambut tomat
.
.
.
Galau tingkat tinggi.
Itulah penderitaan sang penyandang "jomblo ngenes".
Semasa hidupnya tak merasakan namanya pacaran. Hanya bisa jatuh cinta, tapi pada akhirnya tak kesampaian. Karena incarannya disambar kumbang yang lalu atau menolak cintanya. Membuatnya frustasi hingga menenangkan diri di kamar yang sepi.
"Haaah, lagi-lagi aku ditolak! Kenapa nasibku begini?!" sembur laki-laki berambut pirang jabrik yang sedang mengacak-acak rambutnya. Ia mondar-mandir bak setrika.
"Uwaaah!" lanjutnya sembari berteriak gila. Ia ambruk dan tepar di ranjangnya.
Tangan kanannya yang menggenggam smartphone langsung ia sentuh dengan jari jempol kirinya. Dengan lincah, jempol kirinya bergerak untuk mencari video klip yang sempat ia download di Youtube Go. Ingin mendengar suara penyanyi digital favoritnya.
Uzumaki Kushina, itulah nama penyanyi digital yang hanya hidup di dunia digital. Merupakan produk software yang diproduksi perusahaan ternama. Software yang bernama Soloid (Solo Android).
Ya, Soloid. Soloid pertama yang diproduksi di tahun 2018 ini adalah Uzumaki Kushina. Ia digambarkan sebagai sosok gadis energik dengan rambut merah panjang yang indah. Berpakaian seragam kelasi ala Sailormoon tapi bergaya rock dengan warna merah-kehitaman. Item andalannya adalah bass berbentuk tomat yang sewarna dengan rambutnya.
Karakter suaranya alami, persis seperti penyanyi di dunia nyata. Ahli dalam genre musik rock.
Bisa kau bayangkan Kushina yang imut menyanyi sambil jingkrak-jingkrak tidak jelas di salah satu videonya? Sangat heboh, dan cukup menyedot para kaum Adam untuk melihat serta mendengarnya. Termasuk laki-laki yang bernama Namikaze Naruto ini.
Seulas senyum terukir di wajah mirip musang itu. Ia mengubah posisinya menjadi tengkurap. Bantal empuk menyanggah dadanya agar bisa terbaring lebih nyaman. Mata samudera birunya siap menyelami dunia digital yang ada di video klip yang dinyanyikan Kushina.
Setting dunia digital video klip, dimana Kushina sedang menyanyi sembari bermain bass, adalah pemandangan di sebuah taman. Kali ini, Kushina mengenakan gaun putih selutut dengan sepatu hak tinggi yang sewarna dengan gaunnya. Ia menari dengan dinamis sesuai dengan irama musik.
Alunan musik rock yang bernuansa romance, ditambah suara Kushina yang sangat keras tapi terdengar lembut, sukses menghipnotis Naruto. Naruto terlena dengan kecantikan Kushina yang diakuinya lebih cantik dari gadis-gadis di dunia nyata.
Ia pun menghayal seandainya Kushina itu nyata, pasti saat itu juga ia menyatakan cinta pada Kushina. Bisa diteliti lebih jauh ke lubuk hatinya, ada setitik rasa suka pada Kushina, sehingga ia berharap bisa berjumpa langsung dengan Kushina.
'Ah, itu nggak mungkin. Kushina itu nggak nyata. Dia hanya android yang hidup di dunia digital,' batin Naruto yang menggeleng-geleng. 'Sadar! Kau nggak boleh jatuh cinta sama Soloid, payah!'
Tak bisa dipungkiri, perasaan aneh mulai menyebar ke seluruh hatinya. Jantungnya mulai berdebar-debar tidak karuan. Wajahnya merona merah saat Kushina mengedipkan sebelah matanya pada bagian "reff."
'Gyaaa... Apa-apaan itu?' Naruto sweatdrop.
Kushina tersenyum manis sambil membentuk hati dengan dua tangannya. Bersamaan ia melantunkan lirik "i love you."
Sungguh, benar-benar imut. Naruto sampai mabuk kepayang karenanya. Ia terbatuk-batuk, tersenyum sendiri, dan berbicara sendiri. Siapa saja yang melihatnya, pasti menyangka ia sudah gila.
Lagu berdurasi 4 menit itu pun selesai. Naruto merasa senang sekaligus terhibur usai mendengar suara Kushina. Ia meraba wajah Kushina yang tersenyum di layar smartphone-nya.
"Kushi-chan... Terima kasih karena kau sudah menghiburku hari ini...," gumam Naruto dengan nada yang lembut. "Andai kau nyata, aku ingin kau ada di sini, menemaniku dan menjadi pacarku. Biar nggak ada lagi yang menyebutku jones."
Mengingat kata "jones", seulas senyum miris tercetak di wajah yang menyedihkan. Ia menundukkan kepalanya. Mengenang kisah suramnya yang pahit karena cinta bertepuk sebelah tangan berkali-kali hingga sekarang - kelas 12 SMA. Cukup menohok jiwa dan raganya yang lemah ini.
"Huhuhu... Aku memang nggak pantas punya pacar secantik kau, Kushina. Kata Teme menyebalkan itu, ada benarnya juga."
Ia meletakkan smartphone di sampingnya. Memandang lurus ke arah jendela yang terbuka lebar. Dersik lembut bertiup, masuk ke kamarnya dan memainkan tirai sesuka hati. Sinar mentari senja terpantul di mata birunya yang menyipit sayu.
"Hidupku sunyi tanpa ada ibu. Ayah nggak pernah ada di rumah. Cuma pulang sekali setahun saja. Aku bosan tinggal sendirian di rumah sebesar ini," Naruto mencurahkan hatinya pada dirinya sendiri tanpa berharap ada yang menyahut perkataannya. "Aku butuh teman yang bisa menemaniku. Menghiburku dan mengajakku bercanda. Aku ingin merasakan bagaimana dicintai seorang gadis..."
WHUUUSH!
Angin bertiup kencang. Tirai bergoyang-goyang kuat karena dimainkan angin. Hembusan angin menerpa Naruto hingga rambut dan pakaian Naruto berkibar-kibar karenanya.
"Ya Tuhan, apa ada gadis yang mencintaiku dengan tulus? Jika ada, kirimkanlah dia padaku."
Doa yang tak sengaja terucap saat angin semakin berhembus kuat. Karena nyaman dibelai angin, Naruto pun tertidur. Ia mendengkur halus, bersama smartphone yang tiba-tiba bercahaya putih.
PAAATS!
Sekelebat cahaya menerangi kamar Naruto yang berada di lantai dua. Bersama bunyi "bruk" yang keras.
Seorang gadis berpakaian seragam kelasi ala Sailormoon terkapar seperti katak yang sedang berenang. Bass berbentuk tomat juga terkapar tak berdaya di sampingnya.
"Aduuuh...," keluhnya sambil meraba wajahnya yang memerah karena terbentur kaki kursi. "Apa-apaan ini?"
Rambut merahnya yang panjang, yang semula menutupi wajahnya, disibaknya dengan cepat ke belakang. Ia bangun tergesa-gesa. Kepalanya berputar, mengamati keadaan sekitarnya.
"Hah?" mulutnya ternganga lebar. "Dima-Dimana aku ini?"
Pengamatannya terhenti saat tertancap pada sosok yang tertidur di ranjang. Ia berdiri dan sedikit membungkukkan badannya. Memeriksa siapa yang sedang tertidur itu.
"Ng... Orang... Sama seperti aku. Tapi, ia aneh ya?" gadis itu menyentuh tangan Naruto dengan telunjuknya. Ia penasaran tingkat tinggi.
Begitu telunjuknya bersentuhan dengan tangan Naruto, secara refleks ia terkejut. Otomatis ia menjauh dengan ekspresi syok.
"Hangat... Kulitnya hangat. Nggak sama seperti teman-temanku. Lalu...," ia mengedarkan pandangannya ke seluruh sudut tempat itu. "Tempat ini terlihat sempurna. Nggak sama seperti tempatku yang terlihat sangat kacau."
Ia berjalan maju. Tatapannya tertuju pada cermin datar setinggi dirinya. Pantulan dirinya tampak nyata di cermin itu.
"Nggak mungkin... Kalau ini... Aku!" ia menunjuk dirinya yang tertampil di cermin itu. "Aku nyata! Aku persis seperti manusia! KYAAAA!"
Teriakannya yang sangat keras sangat mengguncang tempat itu. Mengejutkan Naruto hingga Naruto terbangun dari tidur.
"Hei, siapa sih?" Naruto membelalakkan kedua matanya saat beradu pandang dengan Kushina. "UWAAAH! HANTU BERAMBUT TOMAT!"
.
.
.
BERSAMBUNG
.
.
.
A/N:
Ya, malah bersambung.
Maksud hati mau buat one shoot, malah berakhir jadi multichapter. Ya udah deh, saya targetkan fic ini tamat sekitar 5 chapter aja.
Hehehe, terima kasih banyak yang sudah membaca fic ini. Saya persembahkan buat yang pernah merequest fic NaruKushi ini.
Good bye.
Udah malam, saya mau tidur.
Hikasya go sleep.
Zzzzz...
Update tiap malam minggu, itu kalau sempat ya.
Sabtu, 14 April 2018
