.::::::::The Soldier::::::::.

••

Naruto dan segala unsur yang mungkin akan muncul di fict ini BUKAN MILIK SAYA, melainkan milik pembuat mereka.

••

M {Tidak ada Lemon (atau mungkin)}

••

O. Naruto X ...

•••

••


Prolog

Bagi sebagian orang, mungkin menjadi anak orang kaya adalah suatu hal yang sangat membanggakan dan luar biasa, apalagi jika orang tua nya bukanlah orang kaya biasa, melainkan memiliki kedudukan yang penting di negara nya.

Tapi, bagi seorang anak, menjadi anak orang kaya adalah sebuah bencana.

Hal ini memang benar. Menjadi anak dari orang kaya adalah sebuah bencana baginya karena ia setiap harinya harus menjalani kehidupan yang berat, tanpa kasih sayang, dan ditemani oleh amarah kedua orang tuanya.

Anak itu adalah anak kedua dari pasangan Namikaze Minato dan Namikaze Kushina sekaligus adik dari Namikaze Menma, ialah Namikaze Naruto.

Hampir setiap hari ia selalu mendapatkan hal yang disebut amarah oleh orang tuanya, padahal, permasalahannya adalah permasalahan yang sepele.

Sebagai contoh, terlambat sekolah. Ohh, ayolah! Setiap orang pasti akan terlambat untuk berangkat ke sekolah jika ia setiap paginya harus mengerjakan pekerjaan rumah yang seharusnya di kerjakan oleh pembantu kecuali memasak sebelum berangkat sekolah, ditambah jarak sekolah yang bisa di kategorikan jauh dengan jumlah angkutan umum yang terbatas. Pasti akan terlambat bukan?

Tak jauh berbeda dengan di rumah, kehidupannya di sekolah'pun sama menyakitkannya. Dia bersekolah di sekolah paling elit yaitu Konoha Academy dimana seluruh murid berasal dari keluarga elit dan terpandang. Saat di sekolah ia tidak memiliki teman dan selalu menjadi objek pembulian karena fisiknya yang dapat di kategorikan lemah.

Dan akhirnya, ia'pun berakhir di UKS.

Selain itu, dia jugalah seorang murid yang mungkin bodoh karena ia selalu mendapatkan peringkat terbawah di setiap ujian. Tapi, apakah kalian percaya bahwa ia benar-benar bodoh? Jawabannya akan kalian ketahui besok, karena besok adalah hari pengumuman kelulusan.

••••

Keesokan harinya, pengumuman kelulusan'pun di umumkan dan semua murid dapat dipastikan lulus, dan saat ini semua murid tengah berada di belakang monitor besar yang terpasang di beberapa bagian sekolah guna melihat peringkat berapakah mereka.

Terkejut, semua orang terkejut karena melihat papan pengumuman itu di mana di monitor itu tertulis nama Namikaze Naruto, orang yang selalu mendapatkan peringkat terbawah secara ajaib mendapatkan peringkat teratas.

~brakh!~

Pintu atap Academy dibuka dengan kasarnya dan pelakunya adalah seorang perempuan berambut merah panjang bermanik ruby.

"Naruto!" Panggilnya pada seorang pemuda berambut putih bermanik saphire yang tengah tidur-tiduran dilantai atap sambil memandang awan.

"Hn. Kau terkejut?" Tanya Naruto tanpa mengalihkan pandangannya.

"Tentu saja, semua orang juga terkejut karena itu."

"Hm. Benarkah? Aku tak menyangka akan jadi seburuk itu."

Perempuan itu'pun berjalan mendekati Naruto dan duduk di sampingnya. "Ne~ Naruto, mau kemana kau setelah ini? Apa kau masih ingin melakukan rencana bodoh mu itu?" Tanya perempuan itu.

"Entahlah?"

"Bagaimana kalau kau ikut denganku, Otou-sama pasti tidak akan keberatan."

"Hm. Aku tidak bisa. Aku lebih baik hidup di jalan dari pada menumpang."

"Ta-tapikan."

"Tak apa, aku sangat berterima kasih atas tawaranmu."

••••

••••

••••

"APA MAKSUDMU DENGAN SEMUA INI, HAH?!" Tanya seorang pria berambut pirang dengan amarah yang meledak-ledak pada Naruto.

"Tidak ada." Jawabnya datar. Berkat semua amarah yang senantiasa menemani kehidupnya, kini ia'pun telah kebal dengan amarah itu dan menganggap itu hanyalah sebagai angin lalu.

"SIALAN KAU! JAWAB PERTANYAANKU!"

"Aku sudah menjawabnya."

"Kau!" Geram pria itu menahan amarah. "PERGI DARI SINI!" Dan ia'pun meledakkannya dalam sekali tarikan nafas.

"Memang itu yang akan kulakukan setelah ini." Naruto'pun berjalan meninggalkan pria itu memasuki kamarnya.

Kamar yang kecil.

Mengingat ukuran rumah ini yang begitu megah. Ia'pun berjalan menuju sebuah lemari pakaian yang juga tak kalah kecilnya. Ia ambil beberapa helai pakaian begitu juga dengan celananya dan langsung ia masukkan kedalam sebuah tas ransel.

~srek!~

Naruto menyobek selembar kertas dari bukunya dan juga sebatang bolpoint.

'Terima Kasih.'

Itulah dua buah kata yang Naruto torehkan pada selembar kertas itu dan ia'pun pergi keluar kamar itu, melewati berbagai ruang dan akhirnya keluar dari rumah megah yang sebenarnya kecil itu.

"Terima kasih telah melindungiku dari panas dan hujan selama 18 tahun ini." Ujar Naruto berterima kasih pada rumah itu dan pergi berlalu meninggalkannya.


|•••••••••|

|••••••••|

|•••••••|

|••••••|

|•••••|

|••••|

|•••|

|••|

|•|

.::::::::To Be Continued::::::.

A / N :

Pertama, ini masih prolog jadi mohon dimaklumi jika dangat pendek.

Kedua, Ini adalah versi lain dari The Soldier (AS50) jadi jalan ceritanya akan sangat tidak sama dengan The Soldier milik Author AS50.

Ketiga, jalan cerita dari fict ini diambil dari hal-hal yang menginspirasi saya, jadi jangan terkejut kedepannya.

Keempat, bila ada yang ingin ditanyakan, kalian sangat dipersilahkan.

Kelima, saya ingin memberitahukan satu hal yaitu, dengan merilis fict ini, saya secara resmi hiatus hingga berakhirnya U N. (SMP)

Keenam, Sekian dan Terima Kasih.