Matahari mulai bersinar terang, memasuki jendela sebuah kamar apartment sederhana. Terlihat, seorang namja masih tertidur lelap diatas tempat tidurnya yang didominasi oleh sprei berwarna putih dengan sebuah selimut tebal yang menutupi tubuh hingga ke bagian dadanya, menyembunyikan dirinya dari hawa dingin yang mengenai kulitnya. Suara percikan air dari dalam kamar mandi sama sekali tak mengganggu tidur namja bersurai cokelat lembut itu.

Klek

Pintu kamar mandi itu terbuka, menampakkan sosok namja bersurai hitam setengah basahnya yang berjalan hanya dengan menggunakan sebuah bathrobe berwarna putih yang menutupi tubuh polosnya. Wajahnya yang tampan terlihat segar setelah air shower mengguyur tubuhnya pagi itu. Kekehan kecil keluar dari bibirnya manakala dirinya mendapati sang kekasih masih terlelap didalam tidurnya. Ia pun segera berjalan kea rah tempat tidur untuk membangunkan sang kekasih yang telah lama mengisi hari-harinya.

"Hei princess, bangunlah.. Ini sudah pagi, sayang.." ujar Jungkook –namja bersurai hitam- sambil mengusap lembut pipi sang kekasih yang masih asik memejamkan matanya. Yang masih memejamkan matanya sedikit meras terganggu saat tangan dingin sang kekasih menyentuh pipinya membuat dirinya mengerang dan membalikkan tubuh, memunggungi Jungkook.

"Ini sudah pagi, sayang.. Bukankah kau bilang jika hari ini kau masih ada pemotretan?" ujar Jungkook lagi, mencoba untuk kembali membangunkan sang kekasih –Taehyung- yang masih betah berlama-lama didalam selimutnya.

"Aku masih mengantuk, Kookie ughh" balas Taehyung masih dalam keadaan setengah sadar dan kedua mata yang masih terpejam. Jungkook lagi-lagi hanya bisa terkekeh dan ide jahil langsung melintas dalam otaknya.

CUP CUP CUP

"Kookie hentikan~" rengek Taehyung sambil mencoba menjauhkan bibir sang kekasih dari wajahnya. Jungkook sama sekali tak menghentikan kegiatannya menciumi setiap bagian wajah sang kekasih meskipun kekasihnya it uterus merengek agar Jungkook berhenti.

CUP

"Bangun-"

CUP

"-atau tidak-"

CUP

"-aku akan me-"

"IYA IYA AKU BANGUN!" Teriak Taehyung lalu segera mendudukan tubuhnya diatas tempat tidur secara tiba-tiba, membuat tubuh bagian atasnya yang memang polos langsung terekspos sempurna dan membiarkan udara pagi yang dingin itu menerpa langsung ke kulit tan nya.

"Pintar. Mandilah dulu dan aku akan menyiapkan sarapan untukmu." Ujar Jungkook sambil menarik selimut yang tersingkap tadi untuk menutupi bagian tubuh sang kekasih yang terekspos karena ulahnya. Ia tak ingin kembali berakhir menerjang kekasihnya di pagi hari.

Taehyung hanya terdiam melihat punggung Jungkook yang mulai berjalan menjauh hingga menghilang dari balik pintu kamarnya. Selepas kepergian sang kekasih, Taehyung kembali menarik selimutnya, membenarkan posisinya dan kembali menyamankan dirinya diatas tempat tidur, kembali memejamkan mata. Masa bodo dengan pemotretan yang akan dijalaninya pagi ini dan masa bodo apa yang akan dilakukan kekasihnya nanti padanya saat kembali mendapati dirinya yang tertidur kembali. ia hanya ingin tidur. Ia butuh tidur. Dirinya sangat lelah setelah melewati malam yang panjang bersama kekasihnya semalam dan hari ini ingin ia habiskan untuk bermalas-malasan diatas tempat tidur diapartment kekasihnya.

Jungkook meletakkan dua cangkir kopi dan sepiring roti panggang dengan selai strawberry kesukaan sang kekasih diatas sebuah nampan kayu. Ia memang bukan seorang koki ataupun orang yang gemar memasak. Ia hanya suka menyiapkan sarapan sederhana untuk dirinya dan juga kekasihnya setiap paginya. Hanya sarapan sederhana memang seperti roti panggang, sandwich ataupun oatmeal biasa namun Taehyung, sang kekasih yang memang sangat malas dan sulit untuk bangun pagi cukup beruntung mendapatkan kekasih seperti Jungkook yang perhatian padanya.

Dengan perlahan Jungkook membawa nampan berisi sarapan keduanya itu menuju ke dalam kamar. Ia sangat mengenal sifat sang kekasih yang manja dan pemalas itu. Ia yakin jika sang kekasih pasti tak mendengar kata-katanya untuk segera mandi dan bersiap. Dan ya apa yang ia pikirkan benar adanya saat matanya kembali menangkap sang kekasih yang kembali tertidur dengan lelapnya diatas tempat tidur membuatnya hanya bisa menghela nafas.

"Sayang?" ujarnya sambil kembali mengelus pipi Taehyung yang masih betah memejamkan matanya.

"Ughh jangan ganggu aku!" lirih Taehyung sambil kembali menjauhkan tangan Jungkook dari pipinya.

"Kau harus bangun. Aku sudah menyiapkan sarapan untuk kita berdua. Aku tau kau pasti lapar." Bujuk Jungkook namun tak juga dihiraukan oleh Taehyung.

"Baiklah kalau kau tidak mau bangun. Aku akan menggendongmu dan memandikanmu sekarang ju-"

"IYA AKU BANGUN!" teriak Taehyung pada akhirnya dan kembali mendudukkan dirinya dengan kedua mata yang masih setengah terpejam dan surai cokelat yang berantakan. Jungkook hanya bisa terkekeh dan mencuri satu kecupan dari bibir sang kekasih sebelum sebelah tangannya memberikan satu potong roti panggang untuk Taehyung yang diterima dengan setengah hati olehnya.

"Setelah ini kau harus bersiap. Kau ka nada jadwal pemo-"

"Tidak mau! Aku mau libur!"

"Hei kau tak bisa seenaknya begi-"

"Semalam aku sudah meminta Yoongi hyung untuk membatalkan jadwalku hari ini. Jadi, aku libur. Aku mau tidur seharian setelah ini." Potong Taehyung sambil mengunyah roti panggangnya dengan malas membuat remah-remah roti itu cukup mengotori sudut bibir hingga selimut yang dikenakannya.

"Baiklah kalau begitu. Kau princess keras kepala yang pernah aku temui." Ujar Jungkook setengah meledek sambil membersihkan remah-remah roti dikedua sudut bibir merah Taehyung.

"Hari ini kau akan kemana?" Tanya Taehyung saat melihat Jungkook yang sudah bangkit dan berjalan menuju kea rah lemari pakaiannya, memilih beberapa pakaian yang akan dikenakan olehnya.

"Tidak akan kemana-mana. Kenapa?" balas Jungkook sambil melepaskan ikatan bathrobenya, hingga tubuh bagian atasnya terekspos membuat kedua pipi Taehyung yang melihatnya jadi merona.

"Tidak apa." Ujar Taehyung sambil mengalihkan pandangannya kea rah lain dan kembali memakan sisa roti panggangnya.

"Kau semakin lucu jika wajahmu jadi memerah begitu."

"Ya! Itu sakit tau!" Taehyung mengusap-usap ujung hidungnya yang tadi ditarik oleh Jungkook. Cukup sakit dan pasti hidungnya sudah memerah sekarang.

Taehyung menghabiskan suapan terakhir roti panggangnya dan meneguk hingga habis kopi yang disediakan oleh Jungkook lalu meletakkan kembali cangkir kosong itu diatas nampan yang ada diatas nakas. Jungkook hanya tersenyum sesaat setelah melihat raut wajah Taehyung yang merasa kenyang dengan sarapannya. Ia mengusak dengan gemas surai cokelat Taehyung kembali sebelum mengambil nampan dan piring serta cangkir kosong untuk ia cuci di dapur, menghiraukan teriakan kekesalan Taehyung dibelakangnya.

Sudah hampir lima belas menit Jungkook didapur, kini dirinya kembali berjalan kea rah kamar tidurnya, menghampiri sang kekasih yang sejak tadi masih betah diatas tempat tidur. Begitu ia memasuki kamarnya, Taehyung segera menyuruhnya untuk ikut bergabung dengannya, duduk diatas tempat tidur dan membalut diri dengan selimut. Taehyung langsung menarik tubuhnya agar duduk disampingnya, menyembunyikan tubuhnya juga dibalik selimut yang digunakan Taehyung.

"Temani aku tidur yaa.. aku mengantuk sekali Kookie~" ujar Taehyung dan dengan tanpa dosanya langsung menempeli tubuh Jungkook, memeluknya erat bahkan menyandarkan kepalanya didada bidang Jungkook membuat Jungkook jadi sulit bergerak.

"Dasar manja! Baiklah-baiklah aku temani putri malas ini seharian. Tapi.. aku juga butuh balasan darimu."

"Apa?" Tanya Taehyung dengan suara lirih dan mata yang sudah kembali terpejam.

"Aku mau kau. Malam ini. Dibawahku. Mendesahkan namaku dan biarkan aku un-"

"DASAR BYUNTAE! AKU TIDAK MAU!" Balas Taehyung lalu memukul wajah Jungkook dengan bantal yang untung bisa dihindari oleh Jungkook. Kalau tidak, mungkin bantal itu sudah menodai wajah tampannya.

"Aku hanya bercanda, astaga! Dasar sadis! Manja! Kekanakan! Pemalas! Ga-"

CUP

"-diam! Aku mau tidur!" potong Taehyung lalu kembali menyamankan posisinya untuk menyambut tidurnya lagi.

"Walau kau sadis, manja, kekanakan, pemalas, galak, jutek dan- aghh iyaiya aku tau…" Jungkook sedikit meringis saat mendapat satu buah cubitan sayang pada lengan kanannya dari Taehyung.

"Tapi aku mencintaimu- sangat mencintaimu, Tae." Sambungnya dengan sebelah tangan yang mengusap dengan lembut surai cokelat milik Taehyung. Setelah mengucapkan itu, hanya keheningan yang menyambut membuat Jungkook mengerutkan kening. Secepat itukah Taehyung tertidur?

"Tae? Kau sudah tidur?" dan tak ada lagi jawaban membuat Jungkook menghela nafasnya. Sedikit lucu mengingat dirinya yang berbicara sendiri seperti itu.

"Sleep well, my dear." Bisiknya sambil membenarkan sedikit posisi Taehyung agar semakin menempel padanya.

'Aku juga mencintaimu, Kookie~' batin Taehyung sambil tersenyum dalam tidurnya.

End