Pairing : Chanyeol Baekhyun, slight!Kai/Baekhyun, Chanyeol/Luhan
Genre : angst, slice of life
Summary : Baekhyun bertahan karena Chanyeol membutuhkan pelampiasan hidupnya yang tanpa arah
WARNING! : little bit harshy, all of the plot is in Baekhyun's POV
Based on Christina Perry's song – Jar of Heart
.
.
No I can't take one more step towards you
Cause all that's waiting is regret
And don't you know I'm not your ghost anymore
You lost the love I loved the most
Saat itu hujan turun di luar, setelah aku menutup jendela, Chanyeol muncul di ambang pintu dengan raut wajah sulit diartikan. Dia meneriakkan namaku, membenturkanku ke dinding dan bernafas tepat di depan wajahku. Tangannya dingin dan mencengkeramku erat ibarat tak ingin aku beralih darinya walau hanya sesenti. Memberontakpun aku tak bisa. Hingga ketika telapak tangan Chanyeol menampar pipiku keras-keras, barulah airmataku seperti dipecah dan ditumpahkan. Ia meracau, mengutuk namaku kemudian menciumku seperti orang gila. Tangannya meremas pundakku hingga aku merasakan darah mengalir dari sana. Park Chanyeol kekasihku, aku lelah menunggunya berubah. Oleh karena itu perlahan aku merubah jalan pikiranku akan cintanya yang tak pasti.
I learned to live half alive
And now you want me one more time
Mungkin untuk saat ini, aku bukanlah seseorang yang diinginkan Chanyeol untuk menemani harinya. Dia hanya membutuhkanku menemani tidurnya, lalu membuangku di keesokan pagi. Ia datang tengah malam dengan bau alkohol yang khas melekat di setiap deru nafasnya. Dan aku hanya bisa menuntunnya ke dalam kamar, mengganti pakaiannya, dan memeluknya. Berusaha tak pedulikan jika saja tubuhnya itu baru disentuh orang lain. Kemudian ia menarik tanganku, mengajak berdansa di kasur empuk hingga menjelang pagi. Aku tahu hubunganku dengan Chanyeol tak seindah pasangan lain, tak sewajar pasangan kebanyakan.
And who do you think you are
Running around leaving scars
Collecting your jar of hearts
And tearing love apart
Aku bertahan untuk Chanyeol karena aku merasa ia membutuhkanku. Terkadang aku mengukir namaku dan Chanyeol di kusen jendela, mengingatkanku bahwa Chanyeol masih milikku ketika membuka jendela dikala pagi, dan Chanyeol telah pergi untuk kesibukannya yang lain, dengan orang lain. Aku tahu Chanyeol dan hiruk pikuk kehidupannya. Menjauhkanku dari apa yang disebut hangatnya cinta. Menjauhkanku dari definisi seseorang yang spesial di hidupnya. Karena Chanyeol sebenarnya membutuhkanku hanya untuk pelampiasan hidup yang tanpa arah.
You're gonna catch a cold
From the ice inside your soul
Terkadang di hari libur, parahnya tak ada film yang dapat kita tonton atau sesuatu yang dapat kita bicarakan. Aku terlalu sibuk meredakan perasaanku yang tersayat selama seminggu penuh, dan Chanyeol akan meninggalkanku atau menghabiskan waktu bercanda via telepon dengan sekretarisnya bernama Luhan. Tiap kali meliriknya, aku menjadi rindu kami yang dulu. Chanyeol dan aku yang dulu.
So don't come back for me
Who do you think you are
Ketika aku berusaha menyadari nasibku, mendinginkan hati dan kepalaku agar berpikir realistis bahwa, Chanyeol bukanlah orang terpilih yang akan membahagiakan hidupku. Ketika itu aku berpikir bertahan hanya satu-satunya jalan, namun semakin lama aku merasa airmataku selalu jatuh sia-sia untuk orang yang tak pernah perhatian. Seperti biasa Chanyeol akan pulang tengah malam dengan bau alkohol, untuk saat ini perlahan aku menutup pintu apartement setelah memastikan Chanyeol aman di kamarnya kemudian pergi. Mencari jati diriku yang sempat hilang tertindas oleh cinta seorang Park Chanyeol yang bagaikan penjara.
I hear you're asking all around
If I am anywhere to be found
But I have grown too strong
To ever fall back in your arms
Aku bertemu Kai di awal bulan Maret. Kupikir kepribadiannya mirip Chanyeol, ambisius, namun dengan pembawaan yang lebih hangat. Selama 3 hari penuh aku mematikan ponsel tanpa alasan yang jelas dan Kai memaksaku untuk menyalakan benda kotak itu agar ia dapat menghubungiku. Mungkin aku menyesal menurutinya karena notifikasi 147 panggilan tak terjawab muncul dan semua dari Chanyeol. Kai, kupikir ia dapat mengalihkan pikiranku dari Park Chanyeol untuk seterusnya namun aku ingat tepat setelah itu, aku berlari menuju apartementku dan Chanyeol, melupakan janji makan siang bersama Kai.
I learned to live half alive
Di ambang pintu aku melihat Chanyeol yang berantakan, jatuh kepelukanku dengan wajah pucat dan tubuh dingin, menangisi namaku.
And now you want me one more time
Chanyeol masih membutuhkanku.
And who do you think you are
Running around leaving scars
Collecting your jar of hearts
And tearing love apart
You're gonna catch a cold
From the ice inside your soul
Bukan pilihan tepat bila aku menengok ke belakang dan kembali pada Chanyeol. Namun menyadari sebesar apapun usahaku menghindari lelaki itu, ia tetap separuh isi kepalaku. Dan aku tetap bukan siapa-siapa baginya dalam jangka waktu lama. Chanyeol kembali lagi pada kehidupan kelamnya setelah aku kembali, meninggalkanku sendiri di malam hari dan ini lebih parah, datang menjelang pagi dan mendorongku ke tempat tidur dengan brutal. Tapi aku ingat, aku tak melakukan apapun. Aku hanya dapat menangis ketika Chanyeol pergi bekerja, dan Kai mulai menjadi pendengar setia cerita kelam cintaku via telepon.
And it took so long just to feel alright
Remember how to put back the light in my eyes
I wish I would have missed the first time that we kissed
Cause you broke all your promises
Park Chanyeol menjanjikan sejuta bintang berkilauan yang akan menghiasi kehidupanku yang hampa. Melantunkan sebait kata indah yang mendinginkan perasaanku yang sempat berantakan dan hidupku yang hampir hancur terbelah. Di mataku ia adalah penolong, dengan cinta yang ia katakan, kehidupanku menjadi penuh dengan kebahagiaan. Tapi aku seharusnya mengerti, manusia dengan segala jalan pikiran dan perasaannya yang berubah-ubah tak mengenal kondisi. Aku selalu mengingat setiap jejak memori bersama Park Chanyeol sebab membekas habis di kepalaku, meninggalkan segenap euforia dan luka yang beriring di belakangnya.
You're gonna catch a cold
From the ice inside your soul
Park Chanyeol membuangku, karena memang aku pantas dibuang. Mungkin aku tak berguna, tapi dia mencariku. Memelukku disaat butuh, dan meninggalkanku disaat lupa.
Don't come back for me
Aku menyerah dan memilih pergi ketika Chanyeol datang menjelang pagi. Matanya kebingungan karena aku mengucapkan kata perpisahan.
Don't come back at all
Karena berpisah adalah satu-satunya jalan. Mungkin Chanyeol tak merasa bersalah sedikitpun atau hanya tidak menyadari kondisi, membiarkanku berjalan menjauh dari pintu. Aku berkata pada diriku sendiri, Chanyeol tak akan bisa menemukanku lagi, dan aku tak akan datang disaat ia butuh. Nyatanya dia telah membuangku. Dan aku mulai belajar untuk tak peduli.
Who do you think you are
-end-
a/n :
setelah bikin songfic With yang ngga jelas bibit bebet bobotnya karena aku bikin asal asalan, tiba-tiba pengen bikin songfic lagi yang lebih ringan dan singkat, tapi ini malah jadi lebih berat kayaknya -_-
setelah ubek ubek playlist cari lagu galau, akhirnya nemuin lagu ini and i was feeling easy when made this fic, cuma 1 malem itupun sambil belajar buat tryout ohohoh
