Title : What Is Love
Author : mega chubie93 BaekkiePearl
Length : 2 shoot
Chapter : I
Genre : maybe T
Notes : chingu ini adalah FF kedua aku disini. Mohon like dan reviewnya yah. Please jangan jadi silent riders. Karna review kalian semua sangat saya perlukan. Dan FF ini udah pernah aku publish di fb aku. Jadi disini tidak ada unsur plagiat :-)
Its a yaoi, if U not like yaoi...
click turn back
take easy right ;-)
and now Happy Reading^^
Chen POV
Aku sungguh penasaran mengenai namja yg mendiami ruangan musik itu. Siapa dia dan kenapa ada orang yg tega membunuhnya? Jujur, aku sangat menyukainya. Suaranya yg indah, mata bulatnya, dan caranya memainkan piano begitu indah.
"ahh..lama2 aku bisa gila."gumamku sendiri.
Ganjor-hi barago barandamyon
i-rwojilkka donghwayegichorom
yongwonhan dulmane happy ending happily ever after ouh~
Namaneun nol midojugo jikyojugo dallejulkke
Nipyone dwelkke, nigyoteso jolde anttona~
Aku menghentikan langkahku ketika mendengar sebuah nyanyian. Dan ketika aku mendongakkan kepala, seketika aku tersenyum sendiri.
"ternyata aku berada di depan ruang musik ini."gumamku lagi.
Tanpa menunggu waktu lama, aku pun masuk ke dalam ruangan itu. KRIETT~ bunyi pintu yg ku geser menimbulkan sedikit bunyi. Dan syukurlah suara itu tidak mengganggu aktifitas namja bermata bulat yg sedang bernyanyi sambil memainkan pianonya. Aku makin mengembangkan senyumanku tatkala melihatnya sedikit menyunggingkan sebuah senyuman. 'Aku punya inisiatif, bagaimana kalau aku ikut menyambung lagu yg sedang dia nyanyikan. Lagipula lagu itu pernah kudengar.'-pikirku-
I lost my mind, noreul choemmannasseultae
No hanappego modeun-goseun get in slow motion
Nege marhejwo ige sarangiramyon
Meil geudewa sumaneun gamjongdeureul-lanwojugo bewogamyo
Ssaugo ulgo anajugo
Nege marhejwo ige sarangiramyon
Chen POV end
D.O POV
Aku tersentak ketika mendengar suara seseorang yg tiba-tiba menyanyikan lagu yg sedang kunyanyikan. Dan ketika kulihat siapa, ternyata dia, namja yg satu minggu lalu bertemu dgnku. Suaranya bagus, dan sepertinya namja ini tidak takut dgnku.
'hmm, namja yg menarik.'-pikirku-
Dan utk menyelesaikan lagu, kami pun bernyanyi bersama di part terakhir.
Sesangnamjadeul modu nalburowohe
Noreul gajin nega jiltuna jukgennabwa
[D.O] My babe, bay babe, baby baby
Nolaraboneun-gol ige rarangin-gol
Aichorom neol jaju utgemandeulgo
Chingguchorom neol gajang pyonhage mandeulkkoya
[Chen] My baby, baby babe, baby baby
Marhejwo nege what is love~
Dan berakhir lagu yg kami nyanyikan bersama.
Prokk…Prokk…Prokk..
"wahh..suaramu sangat bagus nae." pujiku.
"gomawo. Suaramu juga sangat bagus."pujinya balik sambil malu-malu.
Aigo~ nomu kyeopta~ dia malu-malu begitu terlihat sangat manis. Hemmm…berbanding terbalik dgn apa yg ku pikirkan. Hahahaa…
"ahh ya, siapa namamu? Kemaren kau belum menjawab pertanyaanku mengenai namamu." Tanyanya.
D.O POV end
Author POV
"ahh ya, siapa namamu? Kemaren kau belum menjawab pertanyaanku mengenai namamu." Tanya Chen.
Namja bermata bulat yg ditanyakan namanya menyunggingkan seulas senyum menawannya dan itu sukses membuat Chen merona.
"kau belum tau siapa namaku? Bukankah kau sudah mencari tau tentang siapa diriku kepada teman-temanmu."jawab namja itu.
"iya memang. Tapi aku tetap ingin tau namamu dari dirimu langsung."ucap Chen lagi.
"ohh."namja bermata bulat meangguk-anggukan kepalanya.
"namaku, D.O Kyungsoo. Tapi kau bisa memanggilku D.O." ucap D.O aka namja bermata bulat tadi memberitahukan kepada Chen.
"ahh..namamu bagus. Senang berkenalan dgnmu D.O-ah.^_^" Chen memberikan senyuman tulusnya. Melihat senyuman yg diberikan oleh Chen, entah kenapa membuat D.O yg notabene hanya seorang arwah terasa hangat. Lebih tepatnya dibagian hatinya. Seperti dia hidup.
"D.O-ah, kenapa kau suka berada diruang musik ini? Apa kau tidak pernah keluar dari ruangan ini?" tanya Chen penasaran.
Sebelum menjawab pertanyaan dari Chen, D.O menyunggingkan seulas senyum lagi.
"emmm kenapa ya? Mungkin karena aku merasa lebih nyaman berada disini. Aku pernah kok keluar dari ruangan ini, yahh sekedar melihat-lihat saja. Tapi tetap saja, aku akan lebih sering menghabiskan waktu disini."jawab D.O dan mengakhiri jawabannya tetap dgn seulas senyum.
"oh begitu."sahut Chen.
"Chen, apa kau tidak takut dgnku? Aku ini arwah loh."tanya D.O
Chen menggeleng-gelengkan kepalanya imut, "tidak, utk apa aku takut pada arwah setampan dirimu. Oops." Secara spontan Chen menutup mulutnya menggunakan kedua tangannya. 'pabbo,kenapa kau bisa mengucapkan itu.'-bathin Chen-
D.O agak terkejut dgn ucapan Chen. Pasalnya, baru kali ini ada seorang manusia yg tidak takut padanya bahkan mengatakan bahwa dia tampan? Haa itu lucu. Ucap D.O dalam hati.
"emm maksudku a…"
"tidak apa, terima kasih kalau kau menganggapku seperti itu." Ucap D.O memotong penjelasan lebih lanjut dari Chen.
"ahh…i..iya."sahut Chen.
"D.O, bolehkah aku bertanya sesuatu?" tanya Chen hati-hati.
"hmmm….ya, boleh."jawab D.O
"anu, a..apa yg menyebabkan kau me…meninggal?" tanya Chen gugup.
D.O terdiam sebentar sebelum menjawab pertanyaan dari Chen.
"aku meninggal karena dibunuh oleh seseorang. Diruangan ini, aku dibunuh oleh orang itu. Aku sungguh tidak menyangka dia akan melakukan hal itu padaku. Aku pikir dia adalah teman yg benar-benar baik. Tapi ternyata dugaan ku salah."jawab D.O
Chen kaget, ternyata apa yg diceritakan teman-temannya itu tidak bohong. Bahwa D.O, namja yg mendiami ruang musik ini meninggalnya karna dibunuh.
"apa yg membuat dia melakukan hal sekeji itu padamu?"tanya Chen makin antusias.
"nan molla. Sampai sekarang aku masih tidak tau alasan kenapa dia membunuhku. Tapi aku sama sekali tidak dendam padanya, karna aku yakin itu bukan sepenuhnya niatnya."jawab D.O dgn suara yg agak serak.
Mendengar suara D.O yg berubah, membuat Chen jadi merasa bersalah."maafkan aku, tidak seharusnya aku bertanya hal itu padamu."
"gwaenchana." Sahut D.O mengulas senyum.
"ahh Chen, karena hanya kau yg bisa melihatku, maukah kau membantuku?"tanya D.O harap-harap cemas.
"tentu. Kenapa tidak!"jawab Chen mantap. "apa yg bisa ku bantu?"lanjut Chen lagi.
"bisakah kau menemui seorang namja?"
Chen mengerutkan kedua alisnya,"siapa nama namja yg harus ku temuidan ku tolong?"
"Kim Minseok atau biasanya dipanggil Xiumin."jawab D.O.
"emmm, kalau boleh tau, kenapa aku harus menemuinya?"tanya Chen lagi.
D.O lagi-lagi mengembangkan senyumnya. "karena dia…dia adalah orang yg telah membunuhku."
TBC
