Dari kecil, Baekhyun selalu menjadi apa yang dikatakan orang 'anak mama', selain karena ia merupakan anak tunggal dari keluarga Byun, ia juga merupakan seorang anak yang penurut, manis dan disukai banyak guru. Orangtua Baekhyun sangat tidak bisa berkata 'tidak' pada Baekhyun, karena apa yang Baekhyun inginkan adalah perintah bagi mereka, mereka sendiri tidak ambil pusing dengan sifat Baekhyun yang terlalu bergantung pada mereka. Dengan prestasi yang ia dapat dan kasih sayang yang sedikit berlebihan dari orangtuanya, sedikit yang mereka tahu, Baekhyun kecil tidak se-ceria dan se-manis yang mereka lihat.
"Baekhyun,"
"Baekhyun..."
"Mama dan papa selalu bangga denganmu."
Bukankah kata 'bangga' terlalu berlebihan?
"Baekhyun!"
"BYUN!"
"BAEK!"
"HYUN!"
Baekhyun merasakan kepalanya dihantam benda empuk dengan kekuatan yang tidak biasa, apakah orangtuanya menganiayanya? Tidak, mereka terlalu sayang padanya untuk melakukan sesuatu sekeji itu. Ya pasti Luhan, siapa lagi?
Baekhyun mengeram, "Astaga Lu, 5 menit lagi." Ia menepis bantal yang digunakan Luhan untuk mehantam kepalanya, ini masih terlalu pagi untuk bangun, Baekhyun berbalik membelakangi Luhan dan kembali memejamkan matanya.
"Baekhyun jika kau tidak bangun sekarang kau akan terlambat," Luhan melemparkan bantal yang dipegangnya kearah Baekhyun, "kau masuk jam 8, dan sekarang sudah jam berapa?"
Baekhyun hanya mengeram dan membuat suara dengkurang yang sangat kuat, "SEKARANG SUDAH JAM SETENGAH DELAPAN, BODOH! KAU MAU D.O, HAH?" Luhan menarik kaki Baekhyun sehingga ia terjatuh dari tempat tidur dengan keras, sudah dipastikan Baekhyun mendarat dengan pantat dilantai dan kepala yang terbentur kaki tempat tidur.
"Iya iya astaga, aku sudah bangun, Ibu tiri." Baekhyun berdiri sambil mengusap pantatnya yang terasa pedas, bangun dengan cara seperti ini setiap hari pasti akan mempengaruhi kesemokan pantatku yang hqq, pikirnya.
"Kau memanggil yang seperti itu Ibu tiri? Itu baru bawang merah untuk bawang putih," Luhan berdecih dan mulai merapikan tempat tidur Baekhyun. "Jika kau ingin melihat Ibu tiri, akan kutunjukkan besok."
Baekhyun hanya mengacungkan jari tengahnya pada Luhan lalu ia menghilang dibalik pintu kamar mandi. Luhan menggelengkan kepala melihat tingkah sahabatnya itu, dengan perilaku dan kebiasaannya itu yang harus ia hadapi setiap hari, bisa-bisa Luhan sudah memiliki keriput diwajahnya 10 tahun lebih awal.
Baekhyun, pemalas, sering pulang subuh, berpesta adalah sesuatu yang 'harus', dan pemalas. Oh pemalas disebutkan lagi? Luhan bisa saja menyebutkan pemalas seratus kali lagi, seperti itu lah bagaimana pemalasnya Baekhyun. Luhan benar-benar menjadi pengasuh Baekhyun di apartment yang mereka sewa berdua ini, memasakkannya makanan, membangunkannya tidur untuk kuliah, merwatnya jika ia sampai pulang mabuk dan masih banyak lagi yang telah Luhan lakukan untuk mengurus Baekhyun. Tidak, Luhan tidak mengeluh, hanya saja kadang Ia berpikir apakah ia tinggal dengan anak 10 tahun atau seseorang yang hampir mengijak 20 tahun?
Ingatkan lagi kenapa aku setuju untuk tinggal dengan bocah tengik itu, pikir Luhan.
...
Baekhyun berlari menuruni tangga apartmentnya dengan kecepatan kilat, dua atau tiga anak tangga sekaligus pun langsung Baekhyun langkahi, tak jarang Baekhyun juga melompati pembatas pagar satu lantai diatas basement, sial kenapa apartmentku dilantai 7 sih?!, Baekhyun mengeram saat dirinya mendarat dengan selamat dibasement dan hendak melanjutkan larinya lagi saat dirinya melihat dua orang berjas didepan pintu keluar apartment tempat ia tinggal.
"Sial," Baekhyun berbalik dan berniat keluar lewat belakang walaupun dengan cara masuk paksa ke apartment orang dan memanjat pagar -lagi.
Baekhyun mulai mengetoki pintu-pintu apartment yang ia kira kosong, saat pintu apartment yang ia ketok tidak terbuka, dengan cepat Baekhyun mengeluarkan kawat yang selalu ia simpan di kantong belakang celananya dan bersiap untuk melancarkan aksinya, tapi sebelum ia mengerjakan pembukaan 'paksa' pintu apartment orang tersebut, Baekhyun melihat keadaan sekitar dan melihat sisi buta CCTV yang dipasang diujung koridor, saat perkiraan dan perhitungan yang dibutuhkan cukup agar Baekhyun tidak ditangkap atas tuduhan maling dan menerobos apartment orang, Baekhyun mulai mengerjakan pintu itu agar terbuka dengan sepasang kawat yang dibawanya.
Saat pintu terbuka, Baekhyun langsung masuk kedalam tanpa repot-repot untuk menutup pintunya lagi, telat masuk kelas dan ada orang yang menunggunya diluar sudah cukup membuat Baekhyun bergegas tanpa melakukan sesuatu yang bisa membuat waktunya terbuang sia-sia lagi, Ia langsung melesat kebagian belakang apartment dan meloncati pagar yang tingginya sekiat 2 meter-an itu.
"Easy peasy," Baekhyun membenarkan posisi bajunya dan mengibas debu yang menempel di ripped-jeans-nya, tembok seperti itu hanyalah sebuah batu kecil bagi Baekhyun.
"ByunBby?" Suara dari belakang telinga Baekhyun terdengar berat dan tangan orang asing itu mendarat dibahu Baekhyun.
SIAL SIAL SIAL SIAL SIAL SIAL, Baekhyun menggurutu dalam hati dan ia sudah yakin ia tidak bisa lari lagi seperti yang ia lakukan sebelumnya jadi pilihan apa yang Baekhyun punya? Ia berdoa agar keputusannya ini tidak berefek boomerang baginya, Baekhyun menggengam tangan yang ada dibahunya, ia memasang kuda-kuda kemudian membanting orang asing itu kedepan layaknya sebuah karung beras, Baekhyun menendang kakinya lalu ia langsung berlari secepat kilat.
Baekhyun mendengar banyak langkah kaki yang mengikutinya dari belakang, sial ada berapa banyak sih mereka, Baekhyun menggeram dan menolehkan kepalanya kebelakang, ya, 4 orang dengan badan dua kali atau bahkan tiga kali lebih besar darinya sedang mengejarnya, sesuatu hal yang sangat bagus untuk memulai pagi harinya yang sangat indah ini.
Baekhyun berlari melewati pejalan kaki yang menatapnya dengan aneh, kalian akan melihat yang lebih aneh lagi jika aku tertangkap, Baekhyun berlari melewati lorong-lorong kecil yang sudah ia ketahui seperti detak jatungnya sendiri, jalan-jalan di Seoul, tidak ada yang lebih baik dalam mengetahui jalan-jalan disini selain Byun Baekhyun.
Baekhyun berlari menyusuri jalan-jalan kecil yang berada dibelakang gedung-gedung tinggi Seoul, ya terakhir kali ia melewati jalanan ini adalah dua atau tiga hari yang lalu, dengan alasan yang sama dan orang yang sama mengerjarnya, lalu Baekhyub melihat satu lorong bagaikan jalan menuju surga, ia belari mengkuti satu lorong yang akan membawanya kembali kejalan raya yang ramai dikarenakan jam kerja yang pastinya akan mengakibatkan lebih banyak orang yang akan menunggu di halte dan juga orang yang sedang menunggu dipinggir jalan untuk menyebrang, dua pilihan yang sangat sempurna untuk bersembunyi dan menghilang bersama dengan kerumunan tersebut.
Tapi sepertinya nasib baik tidak ada dipihak Baekhyun, saat ia keluar dari lorong tersebut halte bus yang memang ramai satu persatu penumpangnya sudah masuk kedalam bus karena bus pertama sudah sampai yang meninggalkan halte hanya diduduki oleh tiga orang, dan juga tidak ada orang yang menunggu dipinggir jalan karena lampu jalan untuk penyebrang baru saja berubah merah, bisakah hari ini bertambah buruk? Baekhyun mengeram, jika ia bisa mendapatkan uang setiap kali ia mengeram dan mengatakan 'sial', ia pasti sudah bisa membeli makan paling mahal di kota ini, dan kesialan juga tidak selalu mengikuti Baekhyun sampai akhir setiap 'pelariannya', ia melihat seseorang baru keluar dari mobil sport yang ia bawa disebrang jalan, bagaikan tuhan sangat menyayangi Baekhyun, ia memberikan jalan emas untuk Baekhyun kabur, Baekhyun menyeringai, membiarkan pintunya terbuka dan meninggalkan mobil dijalanan yang ramai seperti ini, big mistake.
Baekhyun berlari dengan cepat kearah mobil yang terbuka itu, dengan secepat kilat ia melompat masuk dan menutup pintu mobil lalu membuka jendelanya dengan cepat, ia berteriak pada pemiliknya, "Hey! Aku pinjam mobilmu sebentar! Akan kukembalikan besok disini!" Dengan teriakan itu, Baekhyun pun menghilang bersamaan dengan samarnya bunyi mobil sport itu saat menjauh hilang dalam ramainya jalanan kota.
Sedikit yang Baekhyun tau, pemilik mobil itu memandangi mobilnya yang hilang dengan seringai.
...
Hallo hallo, first story gue di ffn, semoga banyak yang suka karena udah lama banget kepikiran plot ini tapi males ngetiknya :"D (sebenernya dah banyak story yg kepikiran jalan ceritanya tapi yah males ngetik ;")
Btw untuk cerita ini sendiri, kalo lo mau nyari Baekhyun yang gemay gemulai, ff ini bukan buat lo, disini Baekhyunnya ganaz dan bisa bertarung /eaa/ wkwkwk, pokoknya baekhyun disini sangat jauh melanting dari kata gemay, lemah, harus dilindungin dan blablabla, karena baek versi gue adalah cowok U-M*ILD :"D
Tapi tenang, tetep top!cy kok, baekhyun tidak pernah bisa nge-top ahayyy wkwk
Sekiannnn, and i'm out!
