KRING…..KRING…..

Sebuah tangan tan menggapai-gapai meja di sampingnya untuk mematikan benda berisik yang mengganggu tidurnya tapi benda tersebut tak kunjung didapatnya.

KRING KRING KRING

" Aarghh, alarm kau mengganggu tidur nyenyakku! " teriak frustasi seorang pemuda berambut pirang acak-acakan sambil bangun dari tidurnya lalu matanya beralih pada jam weker di sampingnya dan,

1 detik

2 detik

3 detik

" Waaaaa, jam tujuh gue terlambat! " pemuda tersebut kembali histeris. Pemuda yang memiliki mata sapphire tersebut segera pergi ke kamar mandi, membersihkan dirinya dengan tergesa-gesa dan memakai baju dengan asal-asalan. Rambutnya yang berantakan tetap dibiarkan seperti itu alias gak disisir.

Pemuda dengan 3 garis halus di masing-masing pipinya itu menyempatkan diri untuk melihat pantulan dirinya di cermin.

Di cermin tersebut bisa terlihat seorang pemuda yang badannya tergolong mungil tapi tetap di atas rata-rata -?-dengan badan proposional dan kulit tan, dibalut dengan seragam SMU, kemeja putih dan celana merah kotak-kotak, rambutnya yang acak-acakan ditambah cengiran lebar sukses membuatnya terlihat err, manis?

" oh iya gue kan dah telat " dan dengan lebay-nya pemuda tersebut berlarian dari kamarnya yang didominasi dengan warna oranye dan kuning itu menuju pintu kamarnya dan begitu pintu kamar dibuka,

BUG

GUBRAK

" Wuuaaaa!"

Dengan sangat tidak elitnya pemuda itu menubruk 'sesuatu' yang ada di depan kamarnya dan karna tidak bisa menjaga keseimbangan ia pun limbung ke depan. Sang pemuda memejamkan erat matanya menantikan detik-detik jatuhnya tubuhnya ke lantai dingin dan keras. Ia menghitung dalam hati

' 1, 2, 3 '

Dan terdengarlah suara 'BUG' yang begitu keras. Eh, tapi kenapa pemuda tadi tidak terlihat kesakitan ?

" Eh, kenapa lantai rumah empuk? Kenapa nggak sakit? Ah! Kami-sama aku pasti sudah di surga! Aarghhh " tetap dengan menutup matanya pemuda itu berteriak-teriak tidak jelas, tangannya juga meraba-raba sesuatu yang dianggapnya lantai itu.

" Oh Kami-sama! Tolong aku! Help me please. Huwe.. " sekarang ia mulai merengek-rengek tak jelas.

" Hei! Dobe, bisa nggak loe turun dari badan gue? loe tahu? Badan loe itu berat banget " kini sebuah suara bariton menimpali kata-kata tak jelas dari sang pemuda pertama.

pemuda tadi sejenak tertegun lalu berteriak, " Aargh! Bahkan sekarang lantai pun bisa bicara! Oh God aku benar-benar sudah di surga. "

" Hei, hei, loe tu masih hidup, dobe! Makanya buka dulu tuh mata! " suara berat tadi kini terdengar kesal.

Dengan perlahan pemuda tersebut mulai membuka matanya memperlihatkan bola mata sapphire indah yang sedari tadi tertutup oleh kelopak mata dan setelah mata itu terbuka,

Huft

Ia menahan nafasnya melihat apa yang kini ada di bawahnya, seorang laki-laki dengan wajah tampan dan rambut biru dongker berantakan memakai baju kaos putih tanpa lengan dan celana selutut berwarna hitam, di tangan kanan laki-laki itu terdapat kaleng coca cola yang isinya sudah jatuh berceceran di lantai sedangkan tangan kanannya melingkar di pinggang pemuda di atasnya.

Si pemuda berkulit tan memerah mengingat seberapa dekat jarak diantara mereka, ia bahkan sampai tak berkedip memandang sosok sempurna di bawahnya.

" Woi, dobe! Sampai kapan loe mau ngiatin gue kayak gitu, hah? Cepet bangun! Loe tuh berat tahu! " wajah laki-laki itu kini tampak kesal. pemuda yang di panggil 'Dobe' tadi tetap tak bergeming dari tempatya.

" NARUTOOO! " kekesalan laki-laki itu sudah memuncak.

" Eh? Ah , apa? O-oh ya-ya gue bangun " kata pemuda yang ternyata bernama Naruto tadi lalu ia pun segera bangun dan duduk bersimpuh di samping laki-laki yang ia timpa tadi, wajahnya yang masih merah padam tertunduk memandang lantai di bawahnya, jantungnya mulai berdetak tak karuan, dan nafasnya pun mulai tersengal-sengal.

' Huf, sabar Naruto! loe itu kenapa sih? Sabar! Dia itu niichan loe, Naru! Niichan loe! ' ia menasehati dirinya sendiri di dalam hati.

HAH

Terdengar helaan nafas Naruto, ia sudah mulai tenang sekarang tapi ketenangan itu kembali hancur saat sebuah tangan besar menyentuh pipinya, mengelusnya perlahan, lalu tangan satunya menyentuh dagu Naruto, mengangkatnya agar tak tertunduk.

Dua bola mata saling beradu. Biru langit dan hitam kelam. Sapphire dan onyx.

Tangan besar yang berada di dagu Naruto beranjak naik ke kepalanya mengusapnya dengan sayang, menyingkirkan helaian-helaian rambut pirangnya yang berada di wajah manis itu lalu menariknya masuk ke dalam sebuah pelukan hangat, membiarkannya beberapa saat agar sensasi hangat itu bisa menjalar ke seluruh tubuh, dan setelah berakhir kedua bola mata itu kembali bertemu mulai menyisakan keheningan diantara mereka berdua.

" Sasu niichan " Naruto mendesah pelan

" Hah.. " kali ini helaan nafas orang yang dipanggil 'Sasu niichan' lah yang terdengar.

Lalu laki-laki yang di panggil niichan itu berkata, " LOE ITU! DASAR DOBE! LOE MAU BUNUH GUE YA? HAH? LARI-LARIAN GAK JELAS GITU DARI KAMAR, JANTUNG GUE NIH MAU COPOT, DOBE! "

Yang diteriaki begitu hanya menutup telinganya pasrah.

Dan mengumpat dalam hati, ' Padahal gue kira si Sasu-teme niichan mau ngomong sesuatu yang lembut, dasar! '

" iya-iya TEME nii gue tersayang, Naru minta maaf. " kata Naruto sembari bangun dari duduknya, entah kenapa ada rasa kecewa di hatinya. Lalu ia merapikan seragamnya dan ia tiba-tiba teringat sesuatu.

DEG

" Teme, ini kan sudah jam tujuh lewat. Waaaaa, kita terlambat beneran. " katanya kini kembali panik. Lalu ia menarik tangan sang kakak untuk bangun dari duduknya, lalu Naruto kini berlari menuju tangga ke lantai 1 tapi tangan kakaknya menahannya.

" Outouto gue tersayang ini tuh masih libur semester tahu! Emang loe mau di sekolah Cuma berduaan ama satpam, hah? " kata Nii-chan Naruto yang ternyata bernama Sasuke Uchiha. Sasuke kini mulai memijit-mijit dahinya.

' dasar dobe. ' katanya dalam hati.

" hah? Masa? Hehe " Dengan muka merah Naruto mengacungkan jari telunjuk dan jari tengahnya agar membentuk huruf ' V '.

Sasuke yang melihat itu hanya geleng-geleng kepala. " Ganti baju sana! Abis itu turun, sarapan dah siap. " kata Sasuke sambil berbalik ke lantai 1, tapi sebelum turun ke tangga Sasuke sempat berpesan, " Nanti pas keluar dari kamar, jangan lari-lari gak jelas lagi. Kalau loe jatuh gue yang repot. "

Mungkin kedengerannya kasar tapi sebenarnya Sasuke itu kakak yang baik *masa? Perasaan sasuke jahat deh-dichidori-tepar*, hanya saja sifatnya memang begitu. Naruto pun juga masuk kembali ke kamarnya dan langsung mengunci pintunya, lalu merebahkan dirinya di kasur king size yang begitu mewah, ia ingin menenangkan jantungnya, uh! Ia masih deg deg-an. Setelah baikan, ia mulai membuka seragamnya dan menggantinya dengan kaos oranye dan boxer hitam, lalu rambutnya yang tadi di acak-acakan sekarang pun dibiarkan tak tersisir, ia lebih suka rambutnya yang acak-acakan.

Kini, sekali lagi ia menghadap ke cermin. Memperhatikan dirinya dengan sesakma.

Pemuda yang bernama Naruto dan menyandang marga Uchiha itu merupakan anak bungsu dari seorang Uchiha Fugaku dan Namikase Minato, keluarga terkaya nomor satu di seluruh Jepang. Naruto juga mempunyai seorang kakak laki-laki bernama Sasuke Uchiha yang lebih tua setahun darinya. Ia baru menduduki kelas 1 SMU di sekolah SMU swasta yang paling terkenal di daerahnya yaitu daerah Konoha, Konoha Senior High School.

Setelah puas melihat pantulan dirinya di cermin, naruto segera turun ke lantai 1. Di sana Sasuke sudah menunggu, Naruto pun mempercepat langkahnya.

" Teme, Tou-san sama Kaa-san mana? " Tanya Naruto setelah duduk di samping Sasuke yang sudah memulai acara makannya. " Tadi pagi pergi ke luar kota, katanya sih lagi 4 hari mereka baru pulang. " jawab sang kakak enteng.

" Kenapa mendadak banget? " Tanya Naruto sambil ikut menyantap sarapan paginya.

" Katanya sih, emang baru tadi pagi di telpon sama rekan bisnisnya. "

" Oh "

Begitu selesai sarapan Sasuke langsung meninggalkan meja makan dan pergi ke dapur untuk mengambil minum. " Eh, Dobe. Loe yang nyuci piring gue ya! " kata sang kakak sambil pergi dari dapur menuju kamarnya. Naruto pun hanya meng-iya kan permintaan-err..suruhan mungkin-dari kakaknya.

Acara makan naruto juga sudah selesai. Tak mau berlama-lama, ia segera bangun dan membereskan piring-piring di atas meja makan lalu mulai mencucinya.

BENGONG

Itulah kata yang tepat untuk menggambarkan keadaan Naruto saat ini. Naruto mencuci piring dengan berlama-lama sambil berbengong-bengong ria. Ia tak sadar bahwa ada tangan-tangan usil yang tiba-tiba memeluknya dari belakang. Lalu berbisik di telinganya, " Kalo nyuci piring tuh jangan sambil bengong. Kalo ada maling masuk, loe pasti gak sadar deh, suer. "

Naruto tiba-tiba terlonjak, gimana enggak coba? Bayangkan tiba-tiba seseorang memeluk mu dari belakang dan membisikan sesuatu yang tidak jelas. ASTAGA! Cape dech!

" SASU-TEME! " yah Cuma itu kata yang keluar dari Bibir mungil Naruto, dia bener-bener kaget.

" Hahaha..haha, Loe itu dasar Dobe, bodoh, idiot. Hahaha haa " yang diteriaki sih Cuma ketawa gak jelas. Lalu sasuke menaruh dagunya di atas bahu Naruto dan mengeratkan pelukannya, lalu ia kembali berkata, " Dobe, loe ada acara hari ini? "

DEG

DEG

' Aduh Teme, jangan deket-deket, Aaarrghh, kenapa sih jantung gue ini? ' batin Naruto.

Ini bukan pertama kalinya mereka sedeket ini, hal kayak gini emang udah biasa tapi yang biasanya yang jail diantara mereka tuh Naruto bukan Sasuke. Dan entah kenapa hari ini jantung Naruto senang sekali melompat- lompat gaje begitu ngeliat Sasuke dalam jarak sedekat ini.

" Dobe, loe ada acara gak? Jawab dong! " Sasuke kini benar-benar sebal pada adiknya ini

" Eh? Em, enggak ada kok. Emangnya kenapa? " Naruto mulai buka suara, tangannya masih sibuk nyuci piring. Dia ngak minta Sasuke buat ngelepasin pelukannya soalnya Naruto sendiri yang biasanya memperlakukan kakaknya begitu terus kalau tiba-tiba Naruto minta Sasuke ngelepasin pelukannya pasti Sasuteme-nya ngira ini ada apa-apanyakan?

" Jalan yuk! Gue lage boring banget nih! " ajaknya pada Dobe-nya. Kepala Sasuke kini sedikit miring ke arah sang adik, " Hhmm, rambut loe harum, Dobe. " sasuke memejamkan matanya dan menghirup aroma yang begitu disukainya dari sang adik, citrus.

Naruto yang dikatai begitu jelas saja memerah, lalu ia berkata, " Eh, emm..mungkin karna gue baru keramas kemarin. " ( jawaban seadanya * wkwkwkwkw* ).

" And gue juga lagi gak ada acara, boring juga sih! " lanjutnya sambil mengembungkan pipinya, Sasuke yang melihatnya jadi gemas sendiri. Lalu pipi gemal itupun mendapat cubitan gemas dari sang kakak

" aduh teme! Sakit tau! Dasar TEME JAHAT! " rajuknya manja.

Sang kakak hanya tertawa melihat tingkah adik yang dicintainya itu. Eh? Tunggu! Apa? Dicintai?

HAH…

SUSAH DIJELASKAN!

Sebenarnya Naruto bukan anak kandung dari Fugaku dan MInato. Hal itu diketahui Sasuke sudah lama mungkin sudah 2 tahun yang lalu saat ia masih duduk di kelas 9 SMP (Naruto sampe sekarang belum tahu). Semenjak saat itu dia agak menjaga jarak dengan Naruto tapi Naruto-nya malah makin lengket ama dia.

AARGGHH

PARAAAAAHHHH!

Tapi berkat itu dia tahu kalau dia menyukai Naruto jadi 1 tahun belakangan ini malah dia yang CKDK (Cari Kesempatan Dalam Kesempitan).

Kembali ke realita…

" Ke mall yuk! Gue pingin beli kado buat ultahnya Tenten lagi 2 hari. "Sasuke buka suara lagi.

" Ah iya ya! Aduh gue kok lupa sih ama ultahnya Tenten neechan ! " Naruto menepuk jidatnya sendiri.

" Ya udah, belinya bareng aja. " katanya senyum.

Sasuke OOC seperti ini Cuma di depan Naruto, Kyuubi (kakak sepupunya*tinggal di Ame*), and sama sahabat-sahabtnya aja, yaitu Tenten si cewek tomboy yang pintar, Suigetsu cowok berisik yang super duper hiperaktif, dan shikamaru Si cowok dengan slogan 'MEREPOTKAN', dan Neji si cowok kalem yang aslinya super duper hiper mesum kuadrat.

" he-eh, kalo gitu gue ganti baju dulu ya! "katanya sembari menarik tangan Sasuke agar melepaskan pelukannya.

Sasuke yang tangannya diarik-tarik gaje gitu sih cuman protes," Woi, jangan ditarik gitu! Sakit tahu! "

Naruto hanya nyengir. Beda sama Sasuke yang selalu stay cool di mana aja, Naruto lebih dikenal sebagai anak yang ceria, manis, and hyper aktif. Lalu ia beranjak naik kembali ke kamar yang kemudian diikuti Sasuke.

Naruto kembali masuk ke tempat keramatnya : KAMAR. Ia segera mengaduk-aduk lemarinya mencari baju yang cocok untuknya. Lalu ia mendapatkannya, sebuah baju t-shirt berwarna Kuning dengan gambar lampu menyala ditengahnya dan celana jeans hitam. Dan satu lagi jam tangan putih susu bertengger manis di tangan kanannya. Setelah selesai dengan pakaiannya ia segera memakai sepatu kets putihnya.

Lalu ia pun keluar dari kamarnya dan tentu dengan hati-hati, ia tak mau insiden tadi pagi terulang lagi dan ketika ia keluar kamar ia mendapatkan sang kakak tengah bersender di tembok samping pintu kamarnya sambil melipat tangan bosan.

Sasuke. Laki-laki itu sekarang memakai t-shirt berlengan panjang berwarna putih dan di atasnya di lapisi dengan kemeja kotak-kotak hitam yang kancingnya tidak terkancing. Ia memasangkan bajunya dengan celana jeans panjang berwarna hitam dan sepatu kets berwarna putih (sama kayak Naruto). Rambutnya yang mencuat ke belakang malah menambah kesan keren pada diri Sasuke. Sasuke tersenyum sinis pada Naruto, senyum seorang Uchiha.

" kenapa sih loe itu 'dandannya' lama banget? Padahal hasilnya pas-pasan." Katanya sinis dengan penekanan di kata dandan tetap tak bergeming dari tempatnya.

' jiah! Keluar dah sinisme-nya dia! Dasar!' Naruto berbatin ria.

" Uuh, Teme yang kejam! Siapa yang dandan huh!" kata Naruto ikutan sinis.

Naruto melipat tangannya, pipinya dikembungkan pertanda ia sedang kesal, lalu ia berjalan melewati Sasuke menuju ke tangga.

" Hei, hei! Anak manis gak boleh marah-marah lho. Hahaha " Sasuke kembali menggoda Naruto dan akhirnya Sasuke malah mendapat hadiah istimewa dari adik tercintanya itu, yaitu : SEBUAH PUKULAN TELAK DI BAHUNYA ( wkwkwkwk ).

UUGH…

Sasuke hanya meringis tak jelas dan Naruto pun juga ketawa gak jelas.

Mereka berjalan beriringan sambil sesekali tertawa bersama menuju garase tempat mobil Sasuke terpajang sempurna.

MOBIL?

YAP!

Mobil memang bukan hal yang sulit bagi keluarga Sasuke dan Naruto yang merupakan keluarga KAYA RAYA. Tiap anggota keluarga memiliki 1 mobil pribadi kecuali Naruto. Bukannya Kaa-san dan Tou-sannya pilih kasih tapi memang Naruto yang menolak untuk dibelikan selain karna ia tak bisa mengendarai mobil dia lebih suka pergi bersama dengan Kakaknya yang paling TEME ini.

Ketika sampai di garase terlihat sebua mobil Ferrari hitam milik sasuke.

Yah hitam memang warna khas Sasuke, syukur-syukur kulit Sasuke putih gak hitam, wkwk.

Mereka masuk ke dalam mobil tersebut, Sasuke di bangku kemudi dan Naruto duduk di sebelahnya. Mobil mulai meninggalkan kediaman keluarga Uchiha dan mulai memasuki padatnya jalan raya dan mengimpasi berbagai jenis kendaraan. Sampai akhirnya mobil tersebut berhenti di parkiran sebuah mall besar di pusat kota, barulah mereka turun dari mobil mewah tersebut.

Setelah memasuki mall itu Naruto mulai mengoceh tak jelas.

" Wow! Baju itu keren "

" Bonekanya manis buat sakura-chan!"

" jam tangan terbaru! Limited edition! "

Yah! Kurang lebih begitulah ocehan-ocehan tak jelas Naruto. Sampai akhirnya Sasuke menarik tangan Naruto ke toko aksesoris barulah pemuda itu diam.

" Hah? Ngapain ke toko aksesoris? Temeku yang tercinta ini mau belajar dandan ya? " katanya sambil cekikikan.

Sasuke hanya mendengus mendengar kata-kata Naruto tadi lalu dia mulai angkat suara, " Loe kira gua ngajak loe ke sini tuh karna apa, huh? Cepet pilih hadiah sana! "

"Ekh! Iya ya! Tapi kita harus kasi apa ya? " tanyanya sembari mencubit dagu dan memasang tampang ala detektif.

" Loe kan cewek, jadi loe harusnya tau dong apa yang cewek sukain. " Sasuke berkata asal.

Dan Sasuke pun sukses mendapat pukulan telak untuk yang kedua kalinya.

" Huf! Kenapa sih gue harus dapet niichan nyebelin gini? " katanya berbalik membelakangi Sasuke.

Sasuke yang mendengar itu hanya tertawa lalu memeluk Naruto dari belakang, " Hei. Dobe! Jangan ngambek dong. Teme-loe ini kan jadi sedih. " katanya sembari mencium pipi gempal Naruto.

DEG

DEG

DEG DEG DEG

Jantung Naruto mulai bermasalah lagi ketika bibir tipis itu menyentuh pipi mulusnya. Ukh! Bahkan pipinya kini mulai merona.

" Iich loe ni apa-apaan sih? Ini tu tempat umum tau! Kalo orang lain liat malah malu-maluin aja, Dasar Teme! " hanya dengan berkata begini Naruto dapat menahan semburat merah di pipinya.

" Emang peduli apa ama orang lain lagian kan elo yang biasanya gini, Dobe. " katanya tetap tak melepas pelukannya.

" Ich! Jangan panggil gue dobe lagi kenapa sih? Dasar Teme ayam!" jantungnya tambah deg-degan.

Melihat Naruto yang udah kayak kepiting rebus gitu ( merah banget mukanya) akhirnya sasuke melepas pelukannya lalu menepuk kepala adiknya tiga kali dan berkata, " Udahlah sana pilih hadiah, Dobe ".

"uumm iya iya! " katanya ogah-ogahan tapi tiba-tiba dia menegang begitu mendengar pembicaraan sekumpulan gadis di belakangnya.

" ih! Liat ada cowok keren banget tuh " kata seorang cewek berambut sepinggang.

" Iya keren banget! Hei, tadi liat gak? Pas cowok itu meluk cowok di depannya? " kali ini cewek berponi rata lah yang angkat bicara.

" Iya lihat! So sweet banget ya! Yaoian tuh!haha." satu lagi gadis yang berkaca mata menimpali.

" Mereka pasti pasangan kekasih! Yah walau pun sayang cowok-cowok sekeren itu dilewatin tapi kalo diliat-liat mereka cocok! Akh mesranya gue harus dapet fotonya. " cewek rambut panjang kembali nyroscos.

" iya! Gue juga mau fotonya. Gila! Mereka cocok banget! " kini si kaca mata mulai senyum-senyum gak jelas ala seorang fujoshi akut.

Sasuke yang ternyata juga mendengar perkataan mereka hanya menampilkan evil smirk-nya dan tiba-tiba sebuah ide jail terlintas di otaknya. Dia menarik Naruto yang masih mematung di tempatnya untuk menghadap ketiga cewek tadi hal itu membuat mereka agak terkejut begitu juga Naruto.

' pasti Sasuteme mau marahin mereka deh!haha! ' dalam hati Naruto sudah mulai ketawa-ketawa gak jelas.

Tapi kenyataan berkata lain bukannya memarahi ketiga cewek tadi tapi Sasuke malah memeluk Naruto dari samping dan berkata,

" Oh ya? Emang kita berdua cocok ya? "

" Eh? Umm iya kalian cocok banget, suer! " si cewek poni ratalah yang menimpali perkataan Sasuke.

" Tuh kan, Dobe! Kata mereka kita cocok! " kata Sasuke menyeringai ke arah Naruto. Tapi Naruto Cuma diam.

' Gila! Maluuuuu!' batin Naru dalam hati.

" iya bener kalian cocok banget kok! Yang satu keren and yang satunya lagi manis! Pair yaoi yang paling keren deh! Emm ngomong-ngomong kalian ini beneran pacaran kan? " kini cewek rambut sepingganglah yang angkat suara.

" Ekh? Ka-kami emm, eng- " Naruto mulai gelagapan ditanyai seperti itu dan ketika dia mau menjawab malah Sasuke yang duluan menjawab, " Iya! Gue ma dia pacaran. " kata Sasuke sambil menunjuk Naruto.

" Sudah kami duga! Kalian serasi banget! Kita mau balik dulu, moga langgeng ya! " cewek rambut panjang mengedipkan sebelah matanya ke arah Sasuke dan Naruto lalu menarik ke-dua temannya.

" Bye! " Sasuke melambaikan tangannya ke arah mereka dan para gadis itupun juga melambai kea rah mereka. Setelah mereka menghilang, Sasuke melepas pelukannya lalu,

" HAHAHAA " Sasuke tertawa terpingkal-pingkal, " muka loe merah banget, Dobe! " Sasuke kembali tertawa.

" Arggghh! TEME! " setelah berteriak Naruto pergi ke tempat koleksi jam tangan meninggalkan kakaknya dengan perasaan campur aduk antara marah dan malu. Sasuke yang melihat Naruto menjauh darinya segera mengejar adiknya itu. " Hei, Dobe! Jangan marah dong, gue Cuma bercanda kok! Lagian sekali-kali gue yang kayak gitu gak apa-apa dong, kan biasanya elo yang kayak gitu. " katanya masih sambil cekikikan.

" Iya, iya! Gak usah dibahas lagi, deh! "

" Hmp..ya, oke! "

Setelah itu mereka memilih-milih hadiah untuk Tenten. Tenten adalah sahabat Sasuke dari SMP, dia adalah gadis yang tomboy, pintar, anggun, dan anak dari keluarga terpandang.

Setelah berputar-putar cukup lama akhirnya mereka mendapatkan sebuah hadiah, yaitu sebuah jam tangan yang terbuat dari perak dan dihiasi beberapa permata yang membentuk kupu-kupu.

Lalu mereka pun membayarnya ke kasir.

" Teme nii, ke kafetaria yuk! Gue laper. " Naruto mulai buka suara setelah keluar dari toko aksesoris itu.

" oh, emm iya deh! Udah jam 11 sih! " Sasuke berkata sambil melirik jam tangannya. Lalu mereka pun berjalan ke arah kafetaria di lantai 2.

Setelah sampai di sana mereka memilih tempat duduk di dekat jendela agar dapat melihat pemandangan di sana. Lalu seorang pelayan datang kepada mereka.

" Permisi, tuan- tuan, anda ingin memesan apa? " kata pelayan tersebut sembari tersenyum ramah.

"Saya sandwich dan jus tomat. " kata Sasuke dan pelayan tadi pun mencatatnya dengan cekatan.

" Lalu tuan ingin memesan apa? " pelayan kini kembali tersenyum ramah.

" Saya mau jus jeruk sama fried chiken terus kentang gorengnya juga ya, mbak. " Naruto tersenyum.

" Baik! " sang pelayan lalu meninggalkan mereka.

" Teme! " Naruto menggoncang-goncangkan bahu kakaknya. " Hn. " Sasuke membalasnya dengan ogah-ogahan. " Kenapa sih loe seneng jus tomat? Perasaan gak enak deh? Terus gak manis lagi! " Naruto bertanya sambil memasang pose ala wartawan yang akan mewawancarai seorang artis.

" Justru karna gak manis itu makanya gue suka jus tomat, Dobe! Masa gitu aja gak tau! Loe tu dah brapa lama sih hidup sama gue? " sebuah senyum jail tersungging di bibir Sasuke.

" Ich! Loe apa-apan sih? Pake dobe segala! Gak lucu tau! " naruto mulai merengut sebal.

" Loe juga biasa manggil gue 'teme' kan? Gak salah dong kalo gue manggil loe dobe. "

" huh, terserah! " Naruto tak melanjutkannya lagi, kalo gini terus dia bisa bête terus nih.

Setelah beberapa menit menunggu sang pelayan pun datang , membawa pesanan mereka," ini pesanan tuan, silahkan menikmati. "

" Oh ya, terima kasih. " Naruto kembali memasang senyum cerahnya. Lau sang pelayan pun meninggalkan mereka membiarkan pelanggannya untuk menikmati hidangan yang telah disajikan. Acara makan itu berlangsung dalam diam karena Naruto dan sasuke menganut system : kalo makan jangan ngomong, kalo ngomong jangan makan. Setelah mereka selasai menyantap makanan mereka, Sasuke pun pergi ke kasir untuk membayarnya.

" Berapa totalnya? " Tanya Sasuke datar.

" Semuanya Rp 85.000, 00, tapi karena di sini sedang mengadakan diskon khusus untuk sepasang kekasih maka totalnya menjadi Rp 42.500, 00 ditambah sofenir, yaitu 2 cincin khusus untuk sepasang kekasih. " pertanyaan Sasuke dibalas dengan panjang lebar oleh si penjaga kasir.

" Kekasih?" Tanya Sasuke heran, ' Emang bener ya gue ma Si dobe kayak pacaran? Kenapa semua orang ngira gitu? Ah! Tapi baguslah kalo gitu! ' sambungnya dalam hati.

" Iya tuan soufenir ini khusus untuk sepasang kekasih. Silahkan anda menuju ke sana untuk meminta soufenir anda. " kata penjaga kasir lagi sambil menunjukan arah yang dimaksud.

Setelah membayar Sasuke pun menuju arah yang ditujukan, dia memberi kode pada Naruto agar tetap duduk di tempat mereka tadi.

Ternyata di sana Sasuke ditanyai namanya dan nama 'pasangannya' lalu para pekerjanya pun memasukan cincin tadi pada sebuah mesin untuk mengukir nama.

Setelah mendapatkan cincin itu sasuke segera keluar dia tak mau berlama-lama di tempat pengap penuh manusia-manusia itu. Ia pun menghampiri Naruto yang sudah keriting menunggunya.

" Teme loe lama banget sih? " tanyanya sambil menaikan sebelah alisnya.

" tadi ada urusan dikit. " katanya enteng sambil melewati Naruto. Naruto yang sudah ditinggal hanya mengikuti sang kakak.

Mereka berjalan dalam diam mencoba menikmati suasana tenang yang damai. Begitu masuk ke mobil pun suasana itu tak terpecahkan. Seolah-olah mereka hanya sibuk dengan urusannya masing-masing.

Sementara itu,

di kediaman Sasuke dan Naruto seseorang sedang mengacak-acak isi kulkas mencari sesuatu yang bisa menghilangkan rasa hausnya sembari mengumpat kesal.

" Wah! Capek, kemana sih dua cecunguk itu? Masak rumah dibiarin kosong gini! Syukur gue bukan rampok, cobak kalo rampok abis dah nih rumah. " umpatnya sambil terus mengacak-acak isi kulkas tapi yang ditemukannya hanya 2 macam minuman, yaitu : jus tomat dan jus jeruk!

" Gila! Masak kulkas segede gajah gini isinya Cuma jus tomat ma jus jeruk aja, payah! Bener-bener khas 2 cecunguk itu! " sambil terus mengumpat ia menuangkan air putih dingin ke gelas, dia tidak mengambil jus karena dia menganut system : SUGAR IS HELL.

Beda ama Sasuke walaupun Sasuke tidak menyukai manis tapi bukan berarti dia benci gula, and beda juga sama Naruto, jika kedua orang yang lain HATE SWEET tapi jika Naruto akan menganut system : SWEET IS MY SELF.

" Hah! Lama amat sih mereka,lagi ngapain sih? Kering gue sendiri sini! " kini bukan umpatan tak jelas yang keluar dari mulut pemuda tadi tapi helaan nafas. Karena bosan menunggu akhirnya dia memilih untuk menonton TV, memencet-mencet tombol remot dan menggonta-ganti acara sambil mulai merengut gaje lagi.

" Cih! Acara macem apaan nih? Norak abis! Perasaan di Ame gak ada deh acara kayak gini! " habis sudah kesabaran pemuda ini.

Tanpa ia sadari 2 orang remaja mengernyit melihat kehadirannya di rumah mereka. Yap! Mereka adalah Sasuke and Naruto. Tadi ketika akan masuk ke rumah, mereka bingung kenapa rumah mereka tidak dikunci, karena mereka beranggapan yang masuk adalah maling maka di tangan Naruto sudah bersiap sebuah kayu yang ia dapat di halaman.

Tapi rasa was-was Naruto dan Sasuke langsung lenyap begitu melihat siapa yang berada di dalam rumah mereka.

Pemuda tadi yang sedang menggonta-ganti acara merasa agak risih akhirnya dia menolehkan kepalanya ke belakang dan ia menemukan 2 cecunguk yang dicarinya sedang mematung memperhatikannya.

SUNYI. . .

1 detik

2 detik

3 detik

5 detik

Dan ,

" WAAAAAAAAA! KYUUU! " teriakan Naruto sukses memecahkan keheningan di ruangan itu. Naruto langsung melempar kayu yang di pegangnya ke arah halaman menerjang dan pemuda itu tak memperdulikan Sasuke dan orang yang dipanggilnya 'Kyuu' tadi sedang meringis mengasihani telinga mereka yang kena penyakit struk karena teriakan Naruto.

BUG

Naruto sukses memeluk pemuda tadi.

"Kyuu, gue kangen! " katanya sambil mengeratkan pelukannya.

" Uhuk uhuk, gila! Dasar jeruk, le-lepas! Sesek tau! " pemuda itu berkata dengan susah payah plus batuk-batuk.

" Eh? Emm, iya-iya hehehe. "Narutonya malah ketawa-ketawa gaje sambil duduk di sofa samping pemuda tadi. Sasuke yang sudah berhasil memulihkan telinganya pun ikut duduk di sofa single yang berada di samping Naruto.

" Elo kapan dateng? " Sasuke bertanya dengan nada sedikit kesal, ' yah! Gak jadi deh gue berduaan ama Naruto! ' Sasuke berbatin dalam hati.

" Tadi! Kalian ni, rumah jangan dibiarin kosong gini dong! Syukur gue bukan rampok! " 'Kyuu' muai sebal lagi mengingat dia yang sampai kering menunggu 2 adiknya itu.

" tadi gue ma si dobe ke mall. " Sasuke ngomong dengan ogah-ogahan. Sedangkan 'Kyuu' yang mendengar perkataan Sasuke hanya menyeringai usil.

" Ckck, jadi setiap ditinggal berdua, kalian selalu kencan, hm? "

" Ekh, gak kok! Gue ma teme Cuma beli kado buat Tenten neechan. " Naruto mulai memerah mendengar kata 'kencan' yang diucapkan oleh kakak sepupunya itu.

" Terus kalo bukan kencan, kenapa muka loe merah? " seringaian 'Kyuu' makin melebar melihat wajah Naruto semerah itu.

" E-enggak kok! " kata Naruto sambil menutup mukanya dengan kedua telapak tangannya.

" Emang iya kok, muka loe merah! Kalo gak kenapa ditutup? " tawa 'kyuu' sudah hampir meledak.

" Udahlah! Loe ma Si ayam hitam berjalan itu kan saling suka pacaran aja! " 'Kyuu' kembali melanjutkan kata-katanya membuat Naruto dan Sasuke melotot.

" What? " Tanya Sasuke and Naruto barengan. 'Kyuu' kini benar-benar tak bisa menahan tawanya. " Hahahaa, hmp, tuh kan! Ngomongnya aja kompak banget! Khekheke, pacaran ja sono! "

" Kyuu! Loe ngomong apa sih? " entah kenapa Sasuke ikutan memerah.

" Iya nih, Kyuu! Topiknya gak enak! " Naruto mendukung perkataan Sasuke.

" Hahahaa, iya-iya. Lagian gue kan Cuma bercanda. Loe berduanya aja yang terlalu menghayati, hahaa! " 'Kyuu' kembali tertawa terbahak-bahak.

'Kyuu' adalah kakak sepupu Naruto dan Sasuke yang tinggal di Ame. Kyuu dengan nama lengkap Uzumaki Kyuubi adalah anak bungsu dari Uzumaki Kushina ( cowok) dan Uchiha Mikoto (adik Fugaku). Kyuubi berumur 18 tahun, setahun lebih tua dari Sasuke dan 2 tahun lebih tua dibanding Naruto. Kyuubi merupakan anak yang pintar dalam segala hal dia selalu menduduki peringkat pertama dalam bidang apa pun, misalnya : bidang otak, fisik, uang, wajah, de el el. Tapi sayangnya Kyo itu sangat usil dan kejam pada siapa pun. Rambutnya berwarna merah ke oranye-oranye-an dan matanya berwarna merah menyala sangat membuat kesan sangar pada dirinya. Dia yang selalu berpenampilan acak-acakan sangat tidak terlihat seperti keluarga terhormat macam Uzumaki. Keluarga Uzumaki merupakan Keluarga terkaya nomber 1 yang selalu bersanding dan bekerja sama dengan keluarga Uchiha.

" Oh ya! Loe ke sini Cuma mau liburan? " Naruto bertanya sambil mengunyah keripik kentang yang ia beli di mall tadi.

" Gak! Gue dipindahin sekolah ke sini ma kaa-san and tou-san! " Kyuubi menjelaskan sembari menaikan kakinya ke atas meja, " Soalnya ortu loe berdua bakal jarang pulang karna bisnis di luar negeri lagi numpuk banget. Jadinya gue deh yang dikirim ke sini buat jagain 2 cecunguk kayak kalian. "

Sasuke Cuma mengernyit heran, " Jadi maksud loe, gue ma Si Dobe bakal diurus ama setan kayak loe gitu? "

" Yah gitu deh! And karna gue yang bakal ngurus kalian jadi kalian harus patuh ama segala peraturan yang gue buat! " Kyuubi berkata santai sembari menyeringai kejam.

" What? " lagi-lagi Sasuke and Naruto ngomong barengan.

" Ckckck, loe berdua emang cocok banget. " katanya penuh dengan nada jail.

" Hah~! Terserah loe aja deh! Ya kan? " kali ini Naruto yang akat bicara sambil menoel siku Sasuke.

" Yah! Terserah loe deh Kyuu! " Sasuke menyetujui perkataan Naruto. Males banget deh harus berurusan ama setan macam Kyuubi si setan dengan 9 nyawa *emang kucing? *.

" Good-good! Pertama, buat loe Jeruk berjalan! Taruhin tas gue di kamar yang biasanya gue pakek! " Kyuubi memberi perintah pada Naruto sambil menunjuk 2 koper yang ia bawa, " Oh ya! Skalian keluarin barang-barangnya. Gue punya urusan sama Si Ayam Hitam. "

Naruto hanya mengangguk singkat lalu ia segera mengambil tas kakaknya dan membawanya ke lantai 2. Kamar tidur Kyuubi berada di antara kamar Sasuke dan kamar Naruto.

" And loe Ayam hitam berjalan, adik gue yang paling keren! Loe 'harus' nganter gue ke sekolah loe, 'sekarang'! " perintahnya memberikan tekanan pada kata 'harus' dan 'sekarang', di tambah dengan aura menakutkan di sekitarnya.

" Ugh. Oke-oke! Gua anter loe sekarang! " mau tak mau Sasuke harus memenuhi perintah kakaknya itu.

" Good! " lalu Kyuubi pun bangun dari tempat duduknya dan pergi kea rah pintu keluar. Ia menggosok dadanya sebelum berteriak, " JERUK SIALAN! GUE MA SASUKE MAU PERGI BENTAR JAGA RUMAH! "

Sasuke yang melihat tingkah laku kakak sepupunya itu hanya menggeleng-geleng tak karuan. Mereka pun akhirnya masuk ke dalam mobil Kyuubi (tadi Kyo bawa mobil sendiri) dan melaju menuju Konoha Senior High School.

Setelah sampai mereka keluar dari mobil limonsin hitam milik Kyuubi dan tampaklah gedung besar bertingkat 3 dengat cat putih yang membuat gedung tersebut terlihat begitu mewah. Di depan gedung itu terdapat plang yang bertuliskan KONOHA SENIOR HIGH SCHOOL. Bisa dilihat Kyuubi menyeringai tipis lalu dia mengeluarkan sesuatu dari tasnya : sebuah kotak yang di dalamnya berisi alat-alat sejenis obeng yang entah apa namanya.

Sasuke mengernyit melihat apa yang ada dalam kotak tersebut, " Itu buat apa? " Tanyanya bingung sambil menunjuk kotak di tangan Kyuubi.

" Loe diem aja! Gak usah bawel! " lalu Kyuubi mulai mengutak atik gembok besar di pintu gerbang dengan alat-alat yang dibawanya.

" Woi, Kyuu! Loe mau apa? Jangan ngrampok di sini! Masih siang tau! " Sasuke berusaha mencegah apa yang dilakukan oleh Kyuubi.

" Che! Loe ngapain sih? Jangan ganggu gue! Lagian sapa juga yang mau maling, gila loe! " Kyuubi menepis kasar tangan Sasuke lalu melanjutkan kembali pekerjaannya sedangkan Sasuke hanya bisa menghela nafas pasrah.

Setelah 5 menit berlalu akhirnya Kyuubi berhasil membuka pagar itu, " Yosh! Yuk, masuk! " katanya menarik tangan Sasuke lalu kembali menutup gerbangnya tapi ia tidak menguncinya. Lalu mereka pun berjalan ke dalam gedung saat itu hari masih siang, baru jam setengah dua jadi mereka tak perlu menyalakan penerangan lagi.

" Di mana ruang guru? " Tanya Kyuubi enteng.

" Di sana. " jawab Sasuke datar sambil menunjuk arah barat. Lalu mereka berjalan menuju ke ruangan tersebut, setelah sampai Kyuubi kembali mengeluarkan peralatannya dan membuka ruang guru.

Kyuubi mulai menghidupkan computer yang berisi data sekolah. Membuka dokumen-dokumen penting, seperti : dana dari orang tua siswa, pengeluaran sekolah, jaringan sekolah, system pembelajaran, profil guru dan pegawai TU, dan data para murid-murid. Lalu ia memasukan semua data itu ke flash disk yang sudah dia persiapkan. Setelah selesai ia memasang kamera kecil sejenis sisi TV yang ukurannya hanya sebesar manic sempoa berwarna putih di setiap ruangan tak terkecuali, nanti data yang ada di kamera itu akan tertransfer ke laptopnya.

" Beres! " Katanya senang sambil menyunggingkan senyum licik.

" Oh! Jadi gitu cara loe tau detail yang dikerjain seseorang? " kini Sasuke yang semula diam mulai angkat suara.

" Ya gitu deh! Sekarang gue tinggal nge-hack e-mail or blog mereka-mereka deh! Terus cari tau kelemahan mereka and gue akan bikin semuanya KO! " Kyuubi berkata sambil bersiul pelan lalu kembali berkata, " Jadi, gimana? Apa Si Jeruk udah tau? " tanyanya agak menunduk.

" Tau apa? " sebuah tanda Tanya terpampang di atas kepala Sasuke.

" Tau kalo dia anak angkat? Terus tau kalo elo suka ma dia? Dia udah tau? " Kyuubi kini menatap lurus ke arah Sasuke.

" Eh? A-apa sih ma-maksud loe? Gue gak ngerti! " Sasuke memalinggkan wajahnya. " Udah deh! Loe gak perlu lagi pura-pura di depan gue! Gue udah tahu semuanya kok! " kini Kyuubi mulai santai seperti biasanya, ia menepuk sekali kepala Sasuke lalu berjalan menjauh menuju pintu gerbang lalu kembali berbicara, " lanjut aja, gue bakal selalu bantu elo kok! "

Sasuke di belakangnya hanya mengerjapkan matanya tak percaya, ' Kyuubi si setan itu, mau bantu gue? ' batinnya dalam hati. Tak lama setelah itu dia tersenyum lembut, ' ternyata Kyuubi gak sesetan itu. Gue pasti belum tau apa-apa tentang dia. ' lalu dia berjalan menyusul Kyuubi dan mengatakan, " Gue ngandelin elo Kyuu-niichan. " Sasuke berkata sembari tersenyum jail.

" sialan loe! Dasar, bodoh! " Kyuubi meninju pelan bahu Sasuke. Lalu berjalan ke arah parkiran mobil mereka. Mereka masuk ke dalam mobil limonsin tersebut dan melaju ke jalan yang lenggang karena hari telah beranjak dari sore menjadi malam. Mereka saling berdiam diri menikmati heningnya suasana hari ini.

Sampai akhirnya mereka sampai di kediaman Uchiha barulah keheningan tersebut pecah. " Hoi bocah! Turun dah sampe nih! Jangan nglamun aja loe! " Kyuubi menyikut lengan Sasuke. " Eh? Ya! " akhirnya dengan malas-malasan Sasuke turun dari mobil mewah tersebut. Mereka berjalan dengan langkah gontai menuju ke dalam rumah.

" Teme!Kyuu! Udah pulang ya? Tadi kemana sih? Kok ngak ngajak-ngajak? " baru dateng Sasuke dan Kyuubi sudah dihujani beribu pertanyaan gak penting dari Naruto. " Aduh! Cerewet amat sih loe! " kyuubi menutup kuping kirinya dengan tangannya menandakan dia terganggu dengan pertanyaan tak jelas dari Naruto. " Gak tau orang capek apa? " Sasuke yang semula diam mulai mendukung umpatan tak jelas dari kakaknya.

" Hehe, iya-iya. " Naruto berjalan ke dapur dan mengambil 3 gelas lemon tea dingin dari kulkas dan membawanya ke ruang tengah, tempat di mana kedua kakaknya berkumpul. " Kyuu, kamar loe udah siap. Barang-barangnya juga udah gue rapiin. " naruto mulai mengoceh lagi saat lemon tea itu baru diminum oleh Kyuubi. " hah, iya-iya, bawel! " Kyuubi beranjak menuju ke lantai 2 sambil tetap memegang cangkir lemon teanya, " Gue mau tidur! Capek! Loe urusin Si ayam hitam aja sono! " katanya ditambah sedikit seringaian usil.

" Apaan sih loe, Kyuu? Cari mati, hah? " Sasuke melirik sebal sepupunya. " Rahasia loe di tangan gue loh! Hahaha! " Kyuubi hanya tertawa setan. " Cih! " dan Sasuke hanya mengumpat kesal.

" Rahasia apa sih, Teme? " Naruto bertanya penasaran. " Bukan urusan anak kecil! " Sasuke berkata asal sambil mengikuti jejak Kyuubi : MASUK KE TEMPAT KERAMAT ALIAS KAMAR!

" Hah. Ditinggal lagi deh. " Naruto menghela lemas. Ia mengambil remot TV, berniat menghidupkannya tapi sesuatu menghenikan niatnya. Benda persegi empat biru muda dengan banyak tombol yang tergeletak di atas meja bergetar tanda sebuah SMS masuk ke HP tersebut.

Drrtt..

Drrtt..

Naruto akhirnya mengambil HP tersebut dan mengecek inbox-nya, sebuah SMS baru dari 'Sakura-chan' terpampang di inbox handphone Naruto. Ia membuka dan membaca isi dari SMS tersebut.

Spada~ my cute Naru chan. . .

Msih inget kan ma gw,? Si Cute Sakura~

Gw cma mo ngsi tau k naru-chan, ,

Loq bsoq qta" mo jogging!

And. .naru-chan mo ikut'kan? Please. .

Ikut yw ^_^,!

Naruto tersenyum geli melihat isi pesan tersebut ' Dasar Sakura-chan, mau ngajak jogging aja pake bahasa please-please-an segala. ' lalu degan cekatan Naruto membalas pesan tersebut.

Iya~ Sakura-chan~

Gw msih inget kougz ma loe.. .

And oke dech. . .

Gw trima twaran loe. .

Lalu tak seberapa lama sebuah pesan balasan muncul.

Hehe^-^V. . .

Thank'z~ naru-chan baik dech!

Loq gtoh~

Bsug gw n yg lain jmput naru-chan k home loe'yw,!

Naruto kembali membalas pesan dari sahabatnya itu.

Ea. .ea. .

Gw tunggu lho. . .

Dengan begitu SMS singkat itu pun berakhir, dia sempat melihat ke arah layar ponselnya, tgl 15 desember, berarti 5 hari lagi libur semester ganjil berakhir dan Naruto akan masuk sekolah seperti biasanya.

" Hah..jadi gak sabar deh mau masuk ke sekolah. " katanya seraya tersenyum lebar.

Lalu ia beranjak dari sofa yang ia duduki, melangkahkan kakinya menuju ke lantai atas. Ketika sampai di depan kamar Sasuke, ia melihat pintu itu tidak ditutup dan dengan langkah ringan ia memasuki kamar kakaknya tersebut.

" Teme! loe lagi ngapain? " Tanya Naruto saat baru memasuki kamar Sasuke.

" Masuk aja! Gue gak lagi ngapa-ngapain. " Sasuke berkata sembari mengubah posisinya yang semula tiduran menjadi duduk di pinggiran kasur.

" Oh ya, teme! Ngomong-ngomong tadi loe ma kyuu kemana? " Tanya Naruto sambil duduk di samping Sasuke, ia mengambil sebuah bantal dan memeluknya erat.

Sasuke yang melihatnya hanya tersenyum kecil, " Hei, Dobe! Dari pada meluk bantal mending meluk gue, lho. " Sasuke berkata sambil merentangkan tangannya berniat memeluk Naruto. Naruto yang menyadari hal itu langsung menghindar dengan gesit.

" Jangan peluk-peluk! " Naruto berkata sambil mendorong-dorong Sasuke.

" Iya-iya! " ia memasukan tangannya ke kantong celananya. Jemarinya tiba-tiba menyentuh sesuatu benda kecil yang dingin dan keras.

Eh?

Benda kecil, keras, dan dingin?

' Oh iya! Aduh! Gue kok lupa ya? Parah! ' Sasuke membatin dalam hati.

Benda itu adalah cincin soufenir tadi, karna termasuk logam makanya cincin itu dingin dan keras. Sasuke lalu mengambil cincin itu dan menggenggamnya dengan tangan kirinya.

" Dobe, siniin tangan kiri loe! " katanya sambil menyodorkan tangan kanannya.

Naruto tidak menjawab, dia hanya mengernyit bingung tapi toh ia tetap menyerahkan tangan kirinya dan menaruhnya di atas tangan kanan kakaknya. Sasuke lalu sedikit menggenggam tangan itu dan dia memasangkan sebuah cincin cantik yang di tengahnya berisi ukiran nama 'SASUKE' , di jari manis kiri Naruto.

Naruto semakin mengernyit bingung, lalu ia menarik tangannya dan melihat apa yang dilakukan kakaknya terhadap jari manis kirinya. Dan betapa kagetnya ia melihat sebuah cincin bertengger manis di sana dan yang lebih membuatnya kaget adalah tulisan yang ada di sana

'SASUKE' bacanya dalam hati, ' Kok kayak orang pacaran ya? ' pikirnya dalam hati.

Naruto menggeleng keras, ' Gue mikir apa sih? '

Lamunan Naruto dibuyarkan oleh suara bariton Sasuke, " Nih, pakein! " Sasuke berkata sambil menyodorkan sebuah cincin yang berisi ukiran nama 'NARUTO' dengan tangan kanannya.

" Hah? " Naruto hanya ber-hah ria walaupun ia mengambil cincin tersebut.

" Kok hah, sih? Cepet pakein! " perintah Sasuke sambil menunjuk jari manis kirinya.

GLEK

Naruto hanya menelan ludah lalu ia menggerakkan tangannya untuk memasangkan cincin tersebut,

1, 2, 3

Dan,

JEPRETT…

Bersamaan dengan masuknya cincin itu sebuah sinar cepat mengarah ke arah Sasuke dan Naruto dan sinar itu diiringi oleh suara JEPRETT yang keras.

Naruto dan Sasuke menoleh bersamaan ke arah munculnya sinar tadi, yaitu : pintu masuk.

Dan ketika mengalihkan pandangan ke sana pemandangan yang mereka temukan adalah : seorang pemuda yang kita ketahui bernama Kyuubi berdiri di depan pintu masuk sambil memegang sebuah kamera digital.

" hahha foto yang bagus. " Kyuubi berkata sambil melihat hasil potretannya, " Kok kalian nikah gak ngundang-ngundang gue, sih? Syukur gue sempet ngambil fotonya! Hahaha. " lanjutnya sembari tertawa.

" Uwaaa! Kyuu! Loe ni ngomong apa sih? Siapa yang nikah coba? " Naruto berkata sambil melempar bantal yang ia peluk tadi ke arah Kyuubi.

" Kalian gak tau ya? Apa arti cincin di jari manis kiri? " Kyuubi masih stay cool di depan pintu, " itu artinya kepemilikan, yang makein cincin berarti pemilik yang dipakein cincin or gampangnya loe Jeruk adalah milik elo ayam hitam and gitu juga sebaliknya. " Kyuubi menjelaskan panjang lebar.

" Hah? " Naruto dan Sasuke hanya ber-hah ria.

" Ngertiin aja sendiri! Gue yakin kalian gak sebodoh itu! Pokoknya kalian saling memiliki! Oke deh, met bulan madu! " Kyuubi lalu meninggalkan kedua adiknya yang mukanya sama-sama bagai kepiting rebus.

" U-udahlah! Gak usah dengerin setan macem dia! Lagian tanpa cincin ini loe emang punya gue kan? " bukannya makin tenang Naruto malah makin deg-degan ngedenger apa yang dikatakan kakaknya itu, " Emm iya. " Naruto hanya menjawab seadanya.

" Oh ya! Cincinnya jangan dilepas ya! And gue mo tidur ngantuk. Loe mau tidur sini? "

" Ya, gak bakal Naru lepas kok! Ini kan dari Niichan Naru yang tersayang! And Naru tidur di kamar aja! Niichan juga jangan dilepas lho cincinnya! " Naruto berbicara dengan nada kekanak-kanakannya sambil menampakan senyum manisnya.

" Ya, gak bakal gue lepas kok! Met tidur Naruto! "

" Ya, met tidur! Mimpi indah ya, Sasuke! " Naruto lalu beranjak dari tempat tidur kakaknya dan berjalan ke luar kamar.

" Bye, Naru-chan. " seulas senyum lembut tersungging di wajah tampan Sasuke.

" Ya, bye juga. " Naruto melambaikan tangannya sambil membalas senyum kakaknya, lalu menutup pintu kamar kakaknya.

Naruto mulai melangkahkan kakinya menuju kamarnya sendiri. Mencoba mengistirahatkan dirinya dari kegiatan-kegiatan hari ini yang begitu menguras tenaga, dari bangun kesiangan dan bertabrakan dengan kakaknya, jalan-jalan ke mall, ke datangan Kyuubi yang entah bagaimana caranya ia masuk ke rumah, dan juga jantungnya yang entah kenapa melompat-lompat tak jelas saat bersama Sasuke, sungguh itu semua sangat melelahkan tapi juga menyenangkan.

Naruto diam-diam tersenyum mengingat rentetan kejadian hari ini, " Hah, hari yang menyenangkan! Moga besok lebih seru lagi. " dengan begitu kedua bola mata indah itu kembali tertutupi oleh kelopak mata yang dihiasi bulu-bulu mata yang lentik. Menghantarkan sang pemuda ke alam mimpi yang indah dan hari esok yang cerah.

Tanpa Sasuke dan Naruto sadari Kyuubi telah memasangkan kamera sisi TV yang sama dengan di sekolah mereka di masing-masing kamar mereka. " Mereka cuman perlu dikasi sedikit bumbu. " Kyuubi berkata dengan santai. Lalu menutup laptopnya yang tadi menampilkan gambar kedua adik sepupunya yang sedang tertidur pulas di kamar dan merebahkan dirinya di kasur king size-nya, mencoba menyusul kedua adik sepupunya di alam mimpi.

Keesokan harinya jam enam pagi Naruto telah terbangun dari tidurnya. Mengingat janjinya pada Sakura untuk lari pagi, jadi pagi-pagi ia harus menyiapkan sarapan untuk ke dua kakaknya dan juga teman-temannya nanti.

Setelah menyiapkan sarapan, Naruto bergegas mandi dan mengganti pakiannya dengan celana cokelat selutut dan baju kaos putih polos yang biasa ia kenakan saat lari pagi dengan teman-temannya sedangkan rambut pirangnya ia biarkan acak-acakan.

Naruto lalu keluar dari kamarnya, menuju ke kamar sang kakak.

TOK TOK TOK

Naruto mengetuk pintu kamar sang kakak sembari berteriak, " Teme-nii! Bangun! "

" Iya! Gue dah bangun kok. Pintunya gak dikunci, loe masuk aja! " Naruto mendengar suara ogah-ogahan kakaknya dari dalam kamar. Lalu Naruto pun membuka pintu itu tanpa ragu, ketika ia masuk ke kamar Sasuke ia melihat kakaknya sedang mengeringkan rambutnya yang basah sambil membelakanginya. Naruto tersenyum melihatnya, ia mempercepat langkahnya dan memeluk Sasuke dari belakang.

" Niichan, Naru mau jogging ma temen-temen. Nanti sarapannya bareng-bareng ya? " Naruto bertanya sambil melepas pelukan singkatnya.

" Iya-iya! Ntar gue yang ngomong ma Kyuu, paling tuh setan masih tidur. Temen-temen loe dah dateng? " Sasuke menghadap sang adik lalu menaruh handuknya di atas kasurnya.

" Belum. "

Belum beberapa menit Naruto mengatakan kata itu, tiba-tiba ketukan pintu yang lumayan keras dan suara bel di pintu masuk di lantai 1 terdengar.

TOK. . .TOK. . .TOK. . .

TOK TOK TOK

TING NONG TING NONG

" Itu pasti mereka! Naru buka pintunya dulu! " setelah berkata seperti itu Naruto langsung pergi dari kamar sang kakak dan berlari kecil ke arah lantai 1.

Sang kakak yang melihat tingkah adiknya itu hanya berkata, " Dobe, jangan lari-lari! Ntar loe jatuh lagi! "

Sedangkan Naruto yang dinasehati begitu hanya merespon dengan meng-iyakan nasehat kakaknya itu. Setelah Naruto sampai di depan pintu tersebut segera ia buka pintu tersebut sehingga menampakan satu orang gadis dan dua orang pemuda yang seumuran dengannya.

" Yo, friend! " sapa salah seorang dari pemuda dengan tato segitiga terbalik di pipinya sambil menaikan tangan kanannya. pemuda itu mengenakan t-shirt hitam dengan corak tulisan yang berwarna putih di tengahnya, ia juga menggenakan celana pendek selutut berwarna putih dan sepatu adidas hitam, sedangkan rambutnya bernasib kurang lebih sama dengan Naruto alias acak-acakan.

" Naru-chan! Gue kangen! " kini gadis yang berambut soft pink sebahu tergerai lah yang bicara sambil menerjang sang mangsa alias Naruto. Ia menggunakan baju tanktop putih yang dilapisi jaket soft pink yang resletingnya hanya naik seperempat bagian saja, lalu ia memakai celana sport merah yang panjangnya 5 cm di atas lutut. Sebuah bando berwarna putih dengan aksen lingkaran merah muda melekat di rambut sang gadis pink tersebut. Ia juga mengenakan sepetu adidas yang sama dengan dengan pemuda tato tadi hanya saja warnanya berbeda yaitu warna : merah.

" Hn. Pagi Naruto. " Pemuda terakhir kini mulai angkat suara, mulai memperdengarkan suara dinginnya. Pemuda ini menggenakan baju merah berlengan panjang dan celana panjang putih. Sepatu kets merahlah dikenakan oleh pemuda dengan tato ai dan bermata emerald itu, selain itu jam tangan putih susu juga ikut berpartisipasi menghiasi tangan pemuda yang memiliki warna rambut merah bata tadi.

" Hehe, Pagi juga! And Sakura-chan lepasin dong, sesek tau." Naruto berkata sambil menarik-narik kecil tangan gadis berambut pink sebahu yang ternyata bernama Sakura.

" Iya-iya, Naru-chan sayang. " yang ditarik-tarik hanya melepas pelukannya sembari tersenyum manis.

" Masuk dulu yuk! " Naruto menggaet tangan mereka dan menariknya menuju ke ruang tamu.

Ketiga orang remaja tadi adalah sahabat Naruto sejak SMP. Mereka adalah Kiba Inuzuka, Sabaku no Sakura, dan Sabaku No Gaara. Sakura adalah sahabat pertama Naruto, mereka sudah saling mengenal sejak SD, sedangkan Kiba si pemuda cerewet yang selalu menjadi pencinta anjing dan Gaara si pemuda dingin, pendiam, dan kelewat pintar baru mengenal Naruto saat kelas 1 SMP.

Sifat mereka memang sangat berbeda tapi ke-berbedaan itulah yang mampu membuat mereka bisa saling mengisi dan saling berbagi.

Setelah Naruto mengajak teman-temannya duduk di sofa ruang tamu, Sasuke turun dari tangga, " Dobe? Yang dateng temen-temen loe ya? " Sasuke bertanya sembari sedikit menengokan kepalanya kea rah sofa mencoba melihat apakah memang teman-teman adiknya yang datang.

" Iya! Nih, mau minum sebentar. Berangkatnya nanti abis minum. " pertanyaan Sasuke dijawab Naruto tepat saat sasuke sudah berada di lantai bawah.

" Oh. " Sasuke hanya ber-oh ria. Lalu dia mengamati satu persatu teman dari Naruto itu, memang mereka sudah tak asing lagi di mata Sasuke karena mereka memang sering bertamu ke kediaman Uchiha dan mereka juga cukup akrab dengan Sasuke.

" Pagi, Sasuke-nii! " Sakura lah yang pertama menyapa sasuke yang sekaligus menjadi kakak kelasnya itu.

" Hn. Pagi. " jawab sasuke datar sembari menyunggingkan senyum tipis dan menaikan tangan kanannya.

" Senpai enggak ikut jogging sama Naruto and kita-kita nih? " kini Kiba juga ikut angkat suara.

" Gak. " katanya sambil duduk di sofa di samping Sakura, " Gue lagi males keluar! " lanjutnya kemudian. Ia menolehkan kepalanya ke arah dapur, ia melihat Naruto yang sedang membuat teh hangat membelakanginya. Tanpa sadar senyum tipis tersungging di wajahnya.

" Sas, loe beruntung punya adik kayak Naruto. " kata gaara yang melihat Sasuke tersenyum ke arah Naruto. Yap memang hanya Gaara yang tidak memanggil Sasuke dengan embel-embel nii atau senpai. " Hm, adik ya? " kata Sasuke setengah berbisik.

Sakura yang mendengar kata-kata Sasuke karena Sasuke duduk di sampingnya menoleh kea rah Sasuke, " sasu-nii masih berharap tuh? " sakura berbisik kepada sasuke. Yap! sakura memang mengetahui jika Naruto adalah adik angkat sasuke dan itupun ia tahu dari sasuke sendiri saat sakura masih duduk di kelas 2 SMP.

" Menurut loe? " balas Sasuke dengan berbisik juga tak lupa evil smirk tersungging di bibirnya.

" Heh, dasar! Tenang aja Ra bakal bantu Sasu-nii kok! " balas sakura tak kalah pelan.

" Dasar Fujoshi. " Sasuke mendengus pelan.

Ketika Sakura dan Sasuke sedang berbisik-bisik ria, Kiba dan Gaara hanya bisa melongo melihat mereka berdua.

" Erhm.. Kalian ngapain sih? Bisik-bisik gak jelas gitu! " Kiba yang mulai risih dengan acara bisik-bisikan itu hanya berdehem sambil mengajukan pertanyaan tak suka.

" Eh? Emm, gak ngapa-ngapain kok. " Sakura yang disewoti seperti itu hanya cengengesan.

Di saat semuanya kembali berbincang-bincang Naruto datang membawa 6 gelas teh hangat, " selamat menikmati! " katanya sambil mempersilahkan ketiga temannya dan kakaknya minum dengan gaya seorang maid.

" Makasih, hehe! " jawab Sakura dan Kiba kompak sedangkan Gaara dan Sasuke hanya ber-Hn ria.

" Naruto, kenapa loe bikin enam? Kita kan Cuma berlima. " Tanya Kiba melihat ada satu gelas teh yang tak terjamah di atas nampan yang dibawa Naruto tadi.

" Oh iya! Itu kan buat Kyuu! " Naruto berkata sembari menepuk jidatnya sendiri.

" Kyuu? " Gaara bertanya sambil menaikan sebelah alisnya yang tak terlihat.

" Oh iya. Loe sama Kiba belum kenal ma Kyuubi ya? " Naruto menaikan sebelah alisnya.

" Belum. " Gaara dan Kiba kembali berbicara bersamaan, " terus kok Cuma kita berdua? Emang Sakura-chan udah kenal? " Kiba kembali berbicara.

" Cih, kalo si fujoshialan ini sih udah kayak kembaran sama si setan Kyuubi itu! " sasuk mendecih sambil meninju pelan bahu sakura.

" Yee enak aja! Ra dibilang kembar sama setan! Parah loe Sasu nii! " sakura balas meninju pelan bahu sasuke.

" Woi, bocah! Jangan seenak jidat loe aja kalo ngomongin orang! " sebuah suara yang berasal dari tangga mengejutkan kelima manusia yang sedang bercanda ria di ruang tengah. Dan tanpa diperintah pun menoleh ke sana.

Yang terlihat adalah : seorang pemuda berambut merah berantakan yang sedikit panjang bersandar di tembok tangga sambil memasukan tangannya ke celana jeans sobek-sobek yang ia kenakan, bajunya yang berwarna hitam dengan corak abstak merah menambah keren pose 'cool' yang sedang ia lakukan dan tak lupa seringaian setan telah bertengger di wajahnya yang tampan juga sorot mata tajam di iris mata merahnya.

Naruto dan Kiba yang melihat Kyuubi dalam posisi itu hanya terkagum-kagum Ria sedangkan Gaara hanya diama lalu Sasuke dan Sakura sih Cuma menggumankan kata 'sok keren' padahal aslinya emang keren.

" Yo, Fujoshialan! Pa kabar loe? " Kyuubi yang semula bersandar mulai melangkahkan kakinya menuju di mana Naruto, sasuke, dan teman-temannya berkumpul.

" Baik, Kyuu-nii gimana? " Sakura menjawab pertanyaan dari Kyuubi yang sudah mengambil posisi duduk di sampingnya, jadi dia diapit oleh sasuke dan Kyuubi.

" Gue sih pasti oke-oke aja." Katanya sambil menarik sedikit leher kaosnya. Lalu Kyuubi mengedarkan pandangannya, memperhatikan satu persatu orang-orang yang berada di ruangan itu. Lallu ia menaikan kakinya ke atas meja tepat di samping nampan yang berisi teh yang dibuat oleh Naruto. Lalu ia bertanya, " Woi Jeruk berjalan! Cecunguk-cecunguk tu siapa? " katanya sembari menunjuk Kiba dan Gaara dengan jari jempolnya lalu ia mengambil tehnya dan mulai meneguknya.

Sedangkan Kiba dan Gaara yang dikatakan cecunguk hanya melongo, sebenarnya ingin protes tapi melihat penampilan Kyuubi itu sepertinya mereka harus berpikir dua kali.

" Emm, mereka temen-temen gue ama Sakura-chan. Yang rambutnya coklat ini namanya Kiba. " katanya sambil menunjuk Kiba, " Terus yang rambutnya merah ini namanya Gaara. " yang Naruto tunjuk kini adalah Gaara.

" Hai, Senpai! Saya Kiba Inuzuka salam kenal ya! " Kata Kiba semangat sambil tersenyum lebar.

Kyuubi hanya melirik sedikit ke arah kiba lalu berkata, " Kiba? Cowok cerewet pencinta anjing itu? " Tanya Kyuubi sambil tersenyum mengejek.

Sedangkan Kiba yang yang dibongkar rahasianya walaupun semua orang sudah mengetahui hal tersebut sontak menjadi memerah, " dari mana senpai tau? " Tanyanya sembari merunduk malu.

" Hahaha, gak ada yang gue gak tau! Semua di bawah kendali gue, iya kan Pinky? " Kyuubi bertanya pada Sakura sembari merangkul pundak sakura.

" Hahaha so pasti! " sakura menjawab dengan ringan sembari tertawa bersama Kyuubi sama sekali tak keberatan atas rangkulan dari Sang Raja Setan.

" Tuh kan gue bener, Sakura si pinky girl ini emang kembar ama si setan ini! " Sasuke mendengus melihat keakraban kedua orang itu.

" yee! " Sakura menjawab sewot, lalu berhenti tertawa saat seseorang berdehem.

" Sabaku no Gaara, Saya " Gaara menggantung kata-katanya. Kyuubi yang mendengarnya hanya menaikan sebelah alisnya lalu berkata tak sabaran, " saya, apa? "

Gaara menghela nafas lalu mengatakan, " Sepupu Sakura. " Katanya agak ragu-ragu. Biasanya saat orang-orang pertama kali mengetahui jika gaara adalah sepupu sakura maka orang itu akan berteriak, 'KYAA! Gaara-sama sepupunya Sakura-chan pasti penganut yaoi sejati ya! Mau dong fotonya pas lemonan!' ya kurang lebih begitlah yang dikatakan baik perempuan maupun laki-laki yang baru pertama kali mengetahui bahwa gaara adalah sepupu Sakura. Gara-gara Sakura seorang fujoshi akut saat berjalan bersama sakura pasti gaara dikira seorang penganut YAOI.

Kyuubi yang melihat Gaara yang semakin menunduk jadi mengerti sesuatu, 'Anak yang gak Seneng dikatain' pikirnya dalam hati. Lalu Kyuu berkata, " Gue dah tau kok! And biasa aja kali, gak usah pake saya-saya segala. " katanya tersenyum maklum. Kyuubi memang sering denger ceita tentang Gaara yang kelewat dingin dan pendiam dari Sakura.

" Eh? " Akhirnya sejak tadi tidak berekspresi sekarang Gaara mengeluarkan suatu ekspresi yang berarti tak percaya. " Loe gak merasa gue 'aneh'? " Tanya gara agak berbinar penuh harap, karna kyuubi orang pertama yang tidak mengatainya 'aneh' alias gay.

Kyuubi menangkat alisnya ketika melihat kedua bola mata emerald agak berbinar penuh harap, ia tersenyum sebelum menjawab dengan lembut, " Ya. " tak ada nada mengejek dalam cara bicaranya kali ini. Kyuubi bisa melihat jika Gaara yang mendengar jawaban itu mengembangkan seulas senyuman tipis yang menurutnya malah membuat Gaara terlihat err, manis?

" Hn. Loe orang pertama yang gak bilang gue 'aneh'. " Gaara kembali berkata datar walaupun seulas senyum ti[is masih tersungging di bibir tipisnya.

DEG

' hei! Perasaan apa ini? Jangansenyum kayak gitu! Loe manis banget! Aarghh…apa sih yang gue bilang! ' Kyuubi yang melihat senyuman gaara malah perang dengan dirinya sendiri di dalam kepalanya.

Sakura yang melihat dengan jelas perubahan di wajah Kyuubi dari biasa aja berubah ke mode frustasi dengan sedikit semburat merah di pipinya menarik suatu kesimpulan, ' Gaara chan + Kyuu nii = pair yaoi yang sempurna! ' dan mulai detik itu juga Sakura sudah berniat untuk menyomblangkan Gaara dan Kyuubi. Juga dia akan menyebarkan pair terbaru ini kepada para fujoshi lainnya.

" Ehrm, iya-iya! La-lagian loe-loe pada mau jogging kan? Udah pergi sana! " Kyuubi berdehem sambil memanlingkan wajahnya. Nada bicaranya tetap membentak seperti biasa tapi sedikit terlihat kegugupan di suara berat itu.

" Oh ya udah deh! Yuk, friends brangkat. " Naruto yang sudah selesai meminum tehnya langsung mengajak teman-temannya untuk berangkat dan yang lain pun menyetujuinya.

" Ya udah, yuk! " sakura yang pertama kali menjawab sedangkan Kiba dan Gaara hanya mengangguk singkat.

Lalu setelah ber-kiss bye ria dengan Sasuke dan Kyuubi -yah walau tak ditanggapi oleh kedua mahluk cowok itu- mereka berempat berlarian menuju pintu keluar.

Setelah mereka berempat menghilang di balik pintu, Kyuubi melihat ke arah jam tangan yang bertengger di tangan kirinya lalu tak seberapa lama sebuah senyum setan terukir di bibir Kyuubi, " 4 menit lagi. " katanya menahan tawa.

Sedangkan sasuke yang mendengar kata-kata Kyuubi hanya mengernyit lalu bertanya, " Apanya yang 4 menit lagi? "

" Loe liat aja nanti! " katanya enteng sambil kembali menyeruput tehnya yang belum habis.

Sasuke yang mendengar jawaban yang singkat, padat tapi gak jelas itu Cuma diem aja mencoba menerka-nerka apa yang akan terjadi 4 menit lagi.

Tik

Tik

Tik

Dentingan jam di ruang tengah serasa bersuara keras karena ruangan itu hening.

Tak terasa waktu cepat berlalu sudah 4 menit lebih sejak rombongan Naruto berangkat untuk jogging. Tiba-tiba Kyuubi menurunkan kakinya dari atas meja lalu tersenyum senang, " 1, 2, 3! " dan setelah hitungan ketiga sebuah suara keras memecah keheningan mereka.

CRAT

JEDEEEEERRRR

Sebuah kilat menyambar-nyambar dengan suara yang menyeramkan membuat Sasuke sedikit terlonjat karena suara kilat yang tiba-tiba itu.

Lalu suara kilat disusul oleh tawa jahil Kyuubi, " Hmp, Hahhahahaha… keujanan deh mereka hahaha! "

" Loe dah tau hari ni ujan? Kenapa loe gak nyegah mereka pergi? " Sasuke sedikit sebal karena Kyuubi tidak melarang 'dobe-nya' untuk jogging padahal Kyuubi sudah tahu hari ini akan hujan.

" Haha, gak papa kan? Lagian gue dah lama gak ngerjain tu anak! " katanya enteng seolah tanpa dosa.

" Trus loe tau dari mana kalo sekarang bakal ujan? " Sasuke bertanya tak sabaran.

" Dari mana yaaaa? " Kyuubi sengaja mempermainkan sepupunya itu.

" Kyuuuu! Loe jangan main-main sama gue! " Sasuke membentak setengah frustasi.

" Hahaha, loe itu dari dulu emang gak pernah berubah ya? Emosian mulu taunya. "

" Udah deh! Loe gak usah basa-basi lagi! "

" Iya-iyaaa…! Loe jadi ketularan bawelnya si jeruk itu deh. Gue tu tau dari berita cuaca yang gue search di Internet! Puas loe? " Kyuubi menjawab sambil melirik sebal kea rah Sasuke yang ada di sebelahnya.

" Ha? Pagi-pagi gini loe sempet nge-Net? Gila loe! Aduh, gimana tuh nasibnya dobe gue? " Sasuke bangun dari duduknya menuju ke arah pintu dan menengokkan kepalanya ke luar untuk melihat adakah tanda-tanda kehadiran adiknya di sana dan hasilnya adalah : TIDAK ADA!

" Che, gak usah khawatir gitu kali! " Kyuubi masih stay cool di sofa tempat duduknya.

" Gak khawatir gimana coba? Naruto itu kan gampang banget sakit! Masa mau loe suruh ujan-ujanan sih! " sasuke mulai mondar-mandir tak jelas di depan pintu menunggu sang adik tercinta.

Sedangkan Kyuubi yang mulai risih melihat Sasuke mundar-mandir di depan pintu kembali angkat suara, " Tenang aja bentar lagi dia bakal nyampe rumah. "

Dan ternyata benar kata Kyuubi, tak seberapa setelah ia aberkata seperti itu rombongan Naruto berlarian menuju pintu masuk rumah dengan keadaan basah kuyup.

" UUUWWAAAAAAAA! " teriak Naruto, Sakura, Kiba, bersamaan ketika telah memasuki kediaman Uchiha sedangkan Gaara hanya mendecih sebal.

" Dobe! Loe gak kenapa-napa? " sasuke bertanya panik sambil sambil menuju kea rah sang adik yang sedang menggigil kedinginan.

" E-enggak a-apa – apa kok. " katanya tersenyum lemah, bibirnya sedikit membiru karena kedinginan.

Sasuke yang melihat Naruto seperti itu jadi bertambah panik, " gak apa-apa gimana? Sini! " katanya setengah membentak lalu ia menarik Naruto menuju ke lantai atas berniat untuk mengeringkan tubuh adiknya yang basah kuyup sedangkan yang ditarik hanya diam saja.

" kalian tunggu di sini ntar gue bawain handuk. " sasuke berbalik sekali untuk menyuruh teman-teman adaiknya agar menunggu di bawah.

Setelah Sasuke dan Naruto menghilang di balik anak tangga Kiba, Gaara, dan Sakuta menuju ke sofa yang di duduki Kyuubi yang tetep stay cool.

Gaara dan Kiba mendudukan diri mereka di sofa yang ada di depan Kyuubi mencoba mencari kehangatan berbeda dengan Sakura yang kini berdiri di depan Kyuubi lalu berkata dengan aura yang lumayan menakutkan, " Kyuu nii. " panggilnya datar.

Kyuubi agak mengernyit mendengar nada bicara Sakura yang tidak seperti biasanya, " Apa? " Tanya Kyuubi masih santai tak tau apa yang akan terjadi pada telinga tersayangnya.

Sakura agak merunduk mengarah ke telinga kiri Kyuubi, Kyuubi bisa merasakan nafas berat Sakura mengenai kulit lehernya dan membuat bulu kuduknya sedikit merinding. Sedangkan Kiba dan Gaara yang melihat acara itu hanya berpikir sesuatu yang sama dalam hati mereka, ' Sakura-chan mau apa sih?'

" loe kenapa Sakura? " Tanya Kyuubi saat feeling-nya mulai gak enak.

" Kyuu-nii…" sakura menggantung kata-katanya.

" A-apa? " sepertinya posisi ini membuatnya tidak enak.

Sakura menghembuskan nafasnya sekali lalu,

" KENAPA KYUU NII GAK BILANG KALO SEKARANG BAKAL UJAN, HAH? " Sakura berteriak sekeras-kerasnya di telinga kiri Kyuubi lalu ia segera mundur dan duduk diantara Gaara dan Kiba, rasa kesalnya mulai berkurang sekarang.

" AARGHHH! Apaan sih loe? " Tanya Kyuubi sambil menepuk-nepuk telinga kirinya, ia merasa ada bunyi 'Ngiing' yang keras dan panjang di dalam telinganya.

" Kyuu nii yang apa-apaan! Masa dah tau hari ini ujan tapi gak ngasi tau ke Ra, huh! " Sakura melipat tangan di dadanya kesal.

" Che, iya-iya gue yang salah! Tapi loe kan gak perlu neriakin gue kayak neriakin maling gitu! Sakit nih telinga tau! Lagian loe kan gak kenapa-napa Cuma basah doang " Kyuubi masih menepuk telinganya berusaha menghilangkan bunyi yang mengganggunya itu.

" Abis Kyuu nii gitu sih! Ra sih emang gak apa-apa, tapi Gaara chan and yang lain gimana? Awas aja kalo Gaara chan sampe sakit! " Sakura melirik tajam ke Kyuubi.

Sedangkan Kyuubi yang dilirik seperti itu hanya mengangkat sebelah alisnya, " Ya ampun! Loe itu brother complex banget ya? Hahaha, dasar! And kayaknya mereka berdua gak kenapa-napa deh. " Kyuubi menunjuk Kiba and Gaara.

Sedangkan yang ditunjuk hanya mengangguk.

" Iya kita gak apa-apa kok. " Kiba berkata menenangkan Sakura yang mulai mengamuk.

" Iya, Ra loe gak usah marah ke Kyuubi. Kita gak apa-apa. " Gaara menepuk-nepuk bahu Sakura.

" Terus Naru chan gimana? Gue gak mau hancur digiles Sasu nii gara-gara dibilang gak ngejagain Naru chan and malah ngajak Naru chan nembus ujan tau! " Sakura mulai frustasi, memang beginilah sifatnya jika teman-temannya kenapa-napa dia akan mulai stress sendiri. Sebenernya bukan Cuma itu sih. Dia gak suka kalo ada orang yang ngebuat uke-uke manis kayak Naruto, Kiba , dan Gaara harus sakit. Makanya Sakura belajar bela diri mati-matian biar bisa ngelindungin mereka-mereka itu and sebagai imbalannya sakura akan membuat foto-foto yaoi dengan mereka sebagai uke-ukenya.

" Che, si Ayam Hitam berjalan itu gak bakal ngapa-ngapain elo kok! Loe tenang aja, ntar dia gue yang urus. " Kyuubi akhirnya berhenti menepuk-nepuk telinganya.

" Janji ya? " Sakura menghadap ke Kyuubi.

" Iya-iya! " lalu setelah sedikit perdebatan kecil itu keadaan mulai hening.

Lalu bagaimanakah keadaan Naruto dan Sasuke?

Lihat jawabannya disini!^_^

Sasuke yang sudah panik melihat keadaan Naruto membawa Naruto ke kamar Sasuke. Sasuke mulai sibuk mengacak-acak mencari handuk untuk Naruto dan setelah didapatkannya sebuah handuk berwarna putih polos ia segera memberikannya pada Naruto, " Nih, keringin badan loe terus tu ke kamar ganti baju. " Sasuke memerintah Naruto sambil kembali menuju lemari berniat mencarikan handuk untuk ketiga teman Naruto yang ada di lantai 1.

" Iya, makasih. " Naruto hanya menjawab singkat lalu ia berbalik menuju kamarnya untuk berganti baju. Lalu sebelum ia keluar dari kamar kakaknya ia sempat berbalik dan berkata, " Sasu-nii, ntar tolong suruh Sakura and yang lain ke kamar Naru ya buat ganti baju. "

Sasuke yang mendengarnya hanya menaikan sebelah alisnya, " Emang mereka bawa baju? " Sasuke bertanya singkat.

" Pake baju Naru aja, kasiankan mereka kalo harus basah-basahan. " dan setelah itu Naruto mulai melangkahkan kakinya menuju ke kamarnya sendiri meninggalkan sang kakak yang terus menatapnya dari belakang.

" Naruto, " sasuke menggantung sesaat kata-katanya setelah Naruto pergi.

" Gue cinta banget sama loe. " Lanjutnya setengah berbisik dan sangat datar seolah tanpa emosi.

Sasuke terdiam beberapa saat menatap pintu yang tadi ditutup oleh sang adik, seulas senyum hangat muncul di wajah tampannya dan setelah itu dia kembali melanjutkan aktifitasnya untuk mengambilkan ketiga teman adiknya handuk.

Setelah mendapatkannya Sasuke memulai berjalan ke arah lantai 1. Dia sedikit bingung mendapati ruangan tersebut hening seperti di kuburan, ' mungkin karna ada si setan Kyo itu makanya di sini jadi hening kayak kuburan gini ya? ' Sasuke berbatin dalam hati.

" Nih! " Sasuke menyodorkan handuk satu-satu kepada tiga mahluk yang sedang kedinginan itu saat dia sampai di sofa, " Kalian disuruh ke atas ma Dobe, ganti baju katanya. " Sasuke berkata datar.

" Iya! " jawab mereka kompak sebelum Sakura membahkan ssebuah kalimat untuk Kyo, " Jangan Ngintip! " Sakura berkata dengan tajam.

" Idih, sapa juga yang mau ngintip loe. Sory! " Kyuubi menjulurkan lidahnya.

Sedangkan yang lain selain mereka hanya tertawa melihat kelakuan kedua mahluk 'berjenis' setan itu.

Kyuubi yang tak sengaja melihat ke arah Gaara yang sedang tertawa kecil, memerah sekali lagi.

Huft

Kyuubi menahan nafasnya, 'Gyaaaa! Manis! Arghh! ' cepat-cepat ia memalingkan wajahnya menghindari objek yang bisa menyita hatinya itu.

" Udah-udah! Kalian jangan ketawa aja! Ke atas sana! Pergi-pergi, ganggu pemandangan aja! " Kyuubi yang setelah dapat mengendalikan emosinya segera menyuruh (baca : mengusir) mereka pergi.

Sedangkan yang disuruh hanya ber-iya ria.

Mereka menaiki tangga sacara perlahan-lahan.

TOK TOK TOK

Kiba mengetuk pintu kamar Naruto dengan sedikit terburu-buru, dia mulai tak nyaman dengan pakaiannya yang basah ini. Dan terdengarlah jawaban dari dalam kamar.

" Masuk aja, gue dah slesai ganti bajunya. " Naruto menjawab dari dalam kamar.

Dan tanpa menunggu perintah selanjutnya mereka pun masuk ke dalam kamar Naruto menampakan seorang pemuda dengan t-shirt biru muda yang sedang menyisir rambutnya.

" bajunya pilih sendiri aja. " kata Naruto tanpa menolehkan kepalanya.

Dan Kiba lah yang pertama kali menuju lemari Naruto sedangkan sakura dan Gaara hanya berdiri di samping tempat tidur Naruto sembari mengelap tubuh mereka yang basah dengan handuk pemberian Sasuke tadi.

5 menit cukup baginya untuk mendapatkan baju yang dia inginkannya, ya! Kaos merah dan celana pendek hitam, lalu ia segera berlarian ke kamar mandi untuk mengganti pakiannya.

Kini giliran Sakura yang maju untuk mengambil jatah pakaiannya,ia tak mau ambil pusing dengan baju apa yang ia pakai jadi dalam sekejap ia sudah mendapatkan baju, yaitu baju kaos hijau dan celana pendek putih setelah itu dia tidak mengikuti jejak Kiba menuju kamar mandi melainkan berbalik arah menuju pintu keluar.

" Sakura loe mau kemana? " Gaara bertanya sambil menghampiri Sakura.

" Gue mau ke kamar Sasuke, gue yakin 100% kalo kiba bakal lama banget ganti bajunya. Ntar gaa-chan gantinya di kamarnya Kyuubi aja ya! Gak papa kan, Naru chan? " Sakura tersenyum manis kepada Gaara lalu mengalihkan pandangannya ke arah Naruto.

" Iya! Gak apa-apa kok. Kyuu gak bakalan marah. " Naruto juga tersenyum ke arah Gaara.

Gaara sedikit menimbang-nimbang perkataan Naruto dan Sakura dan akhirnya ia mengangguk setuju, "Hn. Iya. " senyuman tipis kembali terkembang di bibirnya. Lalu setelah itu Gaara menuju ke lemari Naruto berbarengan dengan Sakura yang menuju ke kamar Sasuke.

Setelah mendapatkan baju yang akan dipakainya Gaara segera berpamitan pada Naruto (kayak mau pergi ke mana gitu, wkwk), " Nar, gue ke kamarnya Kyuu ya! "

" Iya-iya. Cepetan iya. " Naruto membalas perkataan Gaara sambil mengubah posisinya menjadi tidur-tiduran di kasur king sizenya.

Gaara terus melangkahkan kakinya menuju ke samping kamar Naruto, yaitu : kamar Kyuubi. Setelah sampai di depan kamar tersebut Gaara mengetuk pintu tersebut dengan hati-hati takut sang pemilik kamar akan merasa terganggu.

Tok Tok Tok

Tak ada jawaban.

Tok Tok Tok

Tak ada jawaban

Tok Tok Tok

TETAP! Tak ada jawaban.

" Hah. " Gaara menghela nafas berat, " Mungkin masih di bawah. Mending gue masuk aja, palingan gak dikunci. " dan ternyata benar pintu tersebut tidak dikunci jadi Gaara pun membuka pintu tersebut dengan sedikit keras.

KRIET

BLAK

Suara hantaman pintu dan tembok terdengar lumayan keras, Gaara agak kaget dengan apa yang dilihatnya. Seorang pemuda yang tadinya terlihat sangar dan seperti preman kini sedang tertidur dengan lelap di atas ranjangnya.

" Kyuu." tanpa sadar Gaara mengucapkan nama Kyuubi dengan sangat lembut, tanpa diperintah otaknya kaki Gaara berjalan menghampiri tempat Kyuubi tidur, Gaara memandangnya dengan tak berkedip seperti terhisap ke dalam wajah tenang yang sedang terlelap itu.

Gaara mendudukan dirinya di pinggiran ranjang Kyuubi tangannya terjurur ingin meraih wajah tampan itu.

" Engh.. " Suara erangan Kyuubi terdengar saat jari-jari Gaara menyentuh pipi putihnya.

Huft!

Gaara menahan nafasnya sesaat, ditariknya kembali tangannya dari wajah Kyuubi, " Gue apaan sih? " Gaara menggelengkan kepalanya beberapa kali lalu segera bangun dari kasur Kyuubi dan bergegas menuju kamar mandi.

Tanpa disadari oleh Gaara sebuah senyum setan tersungging di bibir Kyuubi, " Kena loe! " desis Kyuubi tajam sambil kembali menutup matanya.

TBC. . . .. . . . .

Woaaaa! Akhirnya Fic Hayui bisa publish juga, wkwkw! Gimana ceritanya gaje banget ya? Hehe…hayui gak bakat nulis sih. Em btw, akhirnya gaje ya? Hehe abisnya idenya hayui putus and gak connect2 lagi makanya gaje gini.

Oiya. .hampir lupa watashi wa UCHI HAYUI CHAN desu, Dozo youroshiku!

Para senpai and reader sekalian boleh panggil saiia hayui chan ia. .

And jangan lupa READ AND REVIEW ia….^_^!