Adventure chap 1

By : Kimyhoney

Rated : T

Cast : Yesung, Ryeowook, Hyukjae, Siwon, Heechul, dll.

Genre : Romance, Humour, Family.

Warning : Typo bertebaran, Gaje dan sebagianya.

Summary : Ryeowook adalah namja manis yang jago olah raga, sangat menyanyagi hyung-nya

Ryeowook POV

Anneyong . . .

Aku adalah Kim Ryeowook, umurku 17 tahun. Aku seorang namja mungil yang berbakat dalam olah raga. Aku sangat menyayangi Siwon hyung, kau tahu mengapa aku sangat meyayangi Siwon hyung? Karena dia yang menemukanku. Aku adalah anak yang dibuang dipemakaman ketika bayi, dan Siwon hyung-lah memungutku dan membawaku ke rumah Eomaa Heechul.

Sekarang Siwon hyung sedang di Amerika untuk mengambil gelar Master disana. Dia bilang supaya aku menunggunya pulang karena dia akan membawakan aku oleh-oleh yang sangat istimewa. Apa itu aku tidak tahu.

Ryeowook POV end.

"Ryeowook ! Coba kau tunjukkan tendanganmu sekali lagi!" perintah pelatih Taekondo.

"Siap guru!" sahut Ryeowook lantang.

Ciaatttttt

Ryeowook memeperagakan jurus tendangannya kepada teman-teman satu klubnya, meskipun Ryeowook memiliki tubuh kecil dan pendek tapi kemampuannya dalam Taekondo tidak perlu diragukan lagi. Bahkan dia juga menguasai berbagai macam olah raga.

"Wook-ie!" panggil namja dengan senyum gummy smile-nya.

Ryeowook menghentikan langkahnya, menoleh kearah suara yang memanggilnya. "Hyuk-ie hyung, aku kira hyung belum selesai latihan dance-nya." cicit Ryeowook.

"Iya tadi hanya berlatih sebentar saja. Oh ya Wook-ie, ini dvd pesananmu." Hyukjae menyerahkan dvd film petualangan kesukaan Ryeowook.

"Wah hyung, gomawo. Kau memang yang terbaik." puji Ryeowook.

"Ck, dasar kau memuji hyung jika sudah dapat yang diinginkan." ucap Hyukjae sambil mengacak rambut Ryeowook kasar, kemudian berlari meninggalkannya.

"YA! Hyung apa yang kau lakukan? Jangan lari, awas kau hyung!" Ryeowook berlari mengejar Hyukjae yang sudah meninggalkannya.

Ryeowook dan Hyukjae memang sangat dekat, selalu saja mereka saling bercanda setiap harinya. Setelah selesai acara kejar-kejaran antara Ryeowook dan Hyukjae, kedua namja manis itu berhenti di pinggil lapangan tenis dimana sang juara tenis sedang berlatih.

"Wook-ie, lihatlah yeoja-yeoja tersebut yang sedang mengagumi Minho." ujar Hyukjae saat melihat deretan yeoja yang selalu histeris meneriaki Minho, si jawara tenis.

"Ck, apa sih bagusnya Minho, lebih hebat Siwon hyung. Dia kurang macho." komentar Ryeowook, membandingkan antara dua bersaudara Siwon dan Minho.

"Jadi aku tidak macho Wook-ie?" tanya Minho yang mendadak sudah berdiri di depan kedua namja masis tersebut.

"Mi-minho?" gagap Ryeowook saat menyadari Minho sudah berdiri dihadapannya. "Anniya, kau hari ini sangat keren. Iya keren sekali. . ." puji Ryeowook.

"Terlambat, aku sudah mendengar semua yang kau ucapkan tadi." sahut Minho dengan nada marah.

"Ck, kau mau marahpun aku tidak takut. Week." Ryeowook menjulurkan lidahnya untuk mengejek Minho. "Kalau berantam aku pasti yang menang." ucap Ryeowook dengan percaya diri tinggi.

"Bagaimana kalau kita bermain tenis saja?" tawar Minho, mungkin ia dapat mengalahkan Ryeowook dengan Tenis, mengingat dia jagonya dalam bidang tersebut.

"OK, siapa takut. Mana raketnya!" pinta Ryeowook.

Setelah Ryeowook menerima raket dari Minho, Ryeowook segera memposisikan dirinya dilapangan. Pertandinganpun dimulai, Ryeowook dapat mengimbangi serangan dari Minho. Bahkan ia mampu membalikkan keadaan dan mengungguli Minho.

Merasa akan dikalahkan oleh Ryeowook, Minho mengembalikan bola ke Ryeowook dengan sekuat tenaga hingga bola malah keluar dari lapangan dan menambah poin untuk Ryeowook.

Set.

Seorang namja berambut blonde memungut bola yang keluar dari lapangan dan memainkannya dengan melempar-lemparkannya keatas.

"Ah terima kasih sudah mengambilkan bolanya." seru Ryeowook pada namja blonde tersebut.

Namja blonde menyerahkan bolanya kepada Ryeowook seraya berkata "Apa sang juara tenis tidak malu bertanding dengan namja pendek seperti dia." Tangannya menunjuk namja mungil yang berada didepannya. "Ini sih lebih cocok disebut pertandingan banci!" cibirnya lagi. Lihat saja perbandingan tubuh antara Minho dan Ryeowook.

"MWO! BANCI? Banci kepalamu!"

Duakkk

Ryeowook memukulkan raketnya pada kaki namja blonde yang seenak jidatnya mengatainya pendek dan banci. "Jaga bicaramu kepala besar!" teriak Ryeowook kesal.

"Kau bilang apa?"

"Kepala besar, puas!" teriak Ryeowook sebelum meninggalkan namja berambut blonde yang sangat menyebalkan itu.

"Aku jadi ingin menghadapi kalian." tantang namja blonde kemudian. "Tapi supaya seimbang aku akan menghadapi sang juara saja. Aku tidak mau melawan namja pendek itu!"

"KAU! Sekali lagi kau menyebutku namja pendek, ku habisi kau. Minho kalahkan kepala besar itu!" teriak Ryeowook dengan penuh emosi.

"Baiklah, aku akan menghadapimu!" kini Minho maju, dan menyambut tantangan namja blonde tersebut.

Ryeowook menyerahkan raket yang ia pegang kepada namja yang mengatainya pendek setelah meninju lengan namja tersebut. Kemudian berlalu mengambil tempat duduk di bangku penonton untuk menyemangati Minho.

"Minho, Ayo kalahkan dia!" teriak Ryeowook penuh semangat.

Pertandinganpun dimulai, tanpa disangka namja blonde dapat mengalahkan Minho dengan mudah. Mereka yang dipinggir lapangan di buat syok dengan pertandingan tersebut, bagaimana bisa namja asing tiba-tiba menantang Minho sang juara tenis dan mengalahkannya dengan telak.

"YA! Siapa kamu?" tanya Ryeowook dengan lantangnya.

"Aku Jeremy Kim, kalian boleh memanggilku Yesung, aku akan menjadi murid sekolah ini mulai besok." akhirnya namja blonde tersebut mengenalkan dirinya.

"Cih, Yesung? Suara jelek seperti itu bisa dipanggil Yesung. Apa mereka tuli?" cibir Ryeowook.

"YA! Pendek! Apa kau bilang? Apa aku perlu menyanyikan lagu untukmu supaya kau tahu betapa merdunya suaraku eoh." narsis Yesung.

"Tidak perlu, aku tidak ada waktu untuk mendengarkan suaramu jelekmu." tolak Ryeowook, berlalu meninggalkan lapangan untuk pulang dengan mulut komat-kamit menyumpahi namja yang bernama Jeremy Kim.

"Eomma, disekolahku ada anak baru yang sangat menyebalkan, berwajah Korea, berambut blonde, dan berkepala besar." cerita Ryeowook pada Eomma-nya begitu sampai rumah.

"Dia tampan tidak?" tanya Eomma Ryeowook menanggapi cerita anaknya.

"Hemm, aku tidak begitu memperhatikannya tadi." jawab Ryeowook "Masih tetap tampan Siwon hyung Eomma."

"Ck, kau ini yang dipikaranmu hanya Siwon saja."

"Karena aku sangat menyayanginya Eomma, coba saja Siwon hyung tidak menemukanku. Aku pasti sudah mati membeku." komentar Ryeowook.

"Ya terserah kau saja sayang. Ini ada surat dari hyung tersayangmu itu." Heechul menyerahkan sepucuk surat untuk Ryeowook. Surat yang Ryeowook nantikan, surat dari Siwon yang sedang menempuh pendidikan di Amerika.

"Kyaaaa . . . " seru Ryeowook gembira. "Terima kasih Eomma-ku yang cantik, semoga novel Eomma cepat rilis dan mendapat bonus yang banyak." Ryeowook mencium pipi Heechul lalu berlari menuju kamarnya untuk membaca surat dari Siwon.

"YA!" teriak Heechul pada anak semata wayangnya. Walaupun ia anak angkat tapi Heechul dan suaminya sangat menyayanginya lebih dari apapun.

Ryeowook membuka surat dari Siwon, sedikit kecewa dengan isinya karena Siwon hanya menuliskan beberapa kata saja didalamnya. Ryeowook kembali melipat surat tersebut dan meletakkannya dikotak surat yang berada diatas meja belajarnya.

Malam telah berganti pagi, Ryeowook masih betah bergelung dalam selimutnya. Bangun pagi merupakan hal terberat bagi Ryeowook sehingga Heechul harus turun tangan membangunkan namja penyuka Jerapah tersebut.

"Kim Ryeowook, ireona! Ya bangun! kau mau sekolah tidak?" teriak Heechul dari luar kamar Ryeowook.

Heechul membuka kamar anaknya karena tidak mendengar ada sahutan dari dalam. "YA KIM RYEOWOOK! Sampai kapan kau mau tidur hah?" Heechul menarik kasar selimut Ryeowook hingga namja yang tengah bergelut didalamnya jatuh ke lantai.

"Akh . . . appo!" Ryeowook meringis kesakitan sambil memegang pantatnya yang mencium lantai. "Eomma, kau tega sekali~~" rengeknya.

"Eomma bukannya tega, kalau tidak begini kau tidak akan bangun dari tidurmu." Heechul melipat selimut Ryeowook, kemudian membantunya berdiri. "Pergilah mandi, 30 menit lagi gerbang sekolahmu bakal ditutup." Heechul memperingati.

"Hwaaa . . . kenapa Eomma tidak membangunkanku dari tadi." teriak Ryeowook sambil berlari menuju kamar mandi.

"Ck, dasar!" Heechul kembali membereskan kamar Ryeowook yang nampak seperti kapal pecah.

Dengan nafas terengah-engah akhirnya Ryeowook sampai ke sekolah bahkan sebelum gerbang ditutup sambil mengigit sepotong roti yang ia bawa dari rumah.

"Hah syukurlah, aku tidak terlambat." ucapnya dengan mulut penuh roti di dalamnya, mendudukkan dirinya disamping Hyukjae yang sedang asyik dengan ponselnya.

"Bangun terlambat lagi?" komentar Hyukjae saat merasakan kedatangan Ryeowook.

"Ya begitulah hyung." jawab Ryeowook.

Kelas terlihat tenang setelah kedatangan seorang guru. "Anak-anak hari ini kita kedatangan siswa baru, dia dari Amerika. Silahkan perkenalkan dirimu!" perintah guru Song pada namja blonde disampingnya.

"Haloo semua nama saya Jeremy Kim kalian boleh memanggilku Yesung, aku datang dari Amerika. Senang bertemu dengan kalian semua." ucap Yesung memperkenalkan dirinya. Dan disambut teriakan histeris yeoja-yeoja penghuni kelas Ryeowook.

Sementara Ryeowook hanya mendengus sebal mengetahui dirinya sekelas dengan namja yang selalu mengatainya pendek.

"Duduklah disamping Hyukjae, Ryeowook-ah kau pindah duduk di depan." perintah sang guru.

Yesung berjalan kearah yang ditunjukkan oleh guru Song. Yesung tersenyum senang mendapati namja pendek yang ia temui dilapangan kemarin sekelas dengannya.

"Hei, kamu yang namja pendek yang kemarin bertanding teniskan?" tanya Yesung pada Ryeowook. "Siapa namamu, berapa nomer telponmu, dan dimana alamatmu?" tanya Yesung sambil mengeluarkan notes kecil dari dalam sakunya. "Apa kamu pacarnya sang juara tenis?"

"Cih kekanak-kanakkan. Dan jangan panggil aku namja pendek." dengus Ryeowook sambil meninggalkan Yesung yang dari tadi ngoceh tidak jelas.

"Kekanak-kanakkan ya? Baiklah kalau begitu. Apa kau ada waktu sepulang sekolah nanti?" tanya Yesung seraya mendekatkan tubuhnya ke tubuh Ryeowook dan . . .

Grebb

Cup

"Kyaaa . . . ." teriak Ryeowook

Bught

Tangan Ryeowook dengan spontan memukul wajah Yesung yang sudah menciumnya sembarangan didepan teman-teman sekelasnya.

Tbc ^.^

Halloooo . . . aku datang lagi membawa FF baru untuk kalian semua, semoga kalian suka. Maafkan untuk typo yang masih bertebaran, maklum tanpa edit. Komentarnya jangan lupa yaaa...

Gomawoo...