Kids
Cast : HunHan
Disclaimer : Pemain milik dirinya masing-masing. Cerita hanya berdasarkan imajinasi saya yang sedang craving kids au hunhan dan terinspirasi dari tulisan author2 lain yang jauh lebih kece *bukan berarti aku plagiat yah sueer*
Selamat membaca!
Bunyi gemerincing mainan bayi mengisi kamar berwarna biru muda tersebut. Penghuninya yang seorang bayi mungil menggeliat pelan kala cahaya mentari yang berhasil menembus tirai jendela menerpa sisi wajahnya. Bayi yang pada umumnya akan menangis bila terbangun tidak berlaku untuknya. Ia hanya mengguling-gulingkan tubuh gembilnya agar tercipta suara rusuh untuk monitor bayi dan mengambil posisi duduk setelahnya.
Tak berapa lama, seseorang bermata puppy memasuki kamarnya dengan senyum manis.
"Sudah bangun Park Sehunnie? Aigoo bayi tampan eomma pintar sekali tidak menangis~"
Park Sehun, bayi berumur 12 bulan 15 hari tersebut hanya merentangkan tangan mungilnya kepada sang eomma. "Yu ma, yu." Gumamnya setelah berada nyaman di gendongan sang bunda.
"Uyu? Sehunnie lapar, hm? Arraseo kita ambil susunya bersama yah."
Ibu dan anak tersebut memasuki ruangan dapur yang menampakan seorang pria berjas yang menaruh kepalanya diatas meja makan.
"Yak, Park Chanyeol! Jangan tidur lagi, habiskan kopi dan sandwichmu."
"Baekhyun-ah, jangan berteriak aku mohon.. suamimu ini masih mengantuk~" rajuk Chanyeol yang memalingkan wajahnya kearah berlawanan dengan istrinya.
"Haish, siapa suruh kau melakukannya sampai dini hari, hah?!" rutuk Baekhyun seraya menaruh bayinya di kursi makan khusus.
"Salahkan dirimu kalau begitu, kau terlalu menggiurkan untuk dilewatkan," gumam Chanyeol dengan senyum menggoda yang sukses membuat Baekhyun merona.
"Yak yak Baek! Kenapa aku dipukuli, aish! Park Baekhyun appoyo," rengek Chanyeol seraya menutupi kepalanya yang mendapat pukulan bertubi dari istrinya.
Pertengkaran mesra kedua orangtuanya tidak membuat Sehun melupakan gemuruh perut mungilnya. Ditengah aksi menghindar ayahnya Sehun kembali bersuara, "Yu! Yu, yu, yu!" pekiknya heboh yang membuat Baekhyun menepuk dahinya sendiri.
"Ah mian-mian sayang, eomma ambilkan susunya," ujarnya cepat menuju oven dimana asi untuk Sehun sudah selesai dihangatkan.
"Aigoo, jagoan appa lapar hm?" Chanyeol terkekeh lucu mendapati Sehun yang menghisap botol dot-nya dengan rakus di pelukan Baekhyun sambil menggenggam jemari telunjuknya erat. Baekhyun hanya tersenyum bahagia melihat interaksi suami dan anaknya.
Ting-tong!
Suara bel tiba-tiba saja bergema di rumah keluarga Park tersebut. "Oh! Aku lupa kalau Yixing-hyung hari ini datang berkunjung!" Seru Chanyeol tiba-tiba dan berlari menuju pintu depan.
"Wah aku tidak sabar bertemu putra Yixing-hyung! Sehunnie kau akan dapat teman baru~" ujar Baekhyun dengan nada bernyanyi dan membawa Sehun mungil menuju ruang tamu.
"Hyung!"
"Baekkie!"
Sehun terhimpit ditengah-tengah dua pria manis yang saling memeluk erat.
"Ya ampun sudah berapa lama kita tidak bertemu? 3 tahun? 4 tahun? Terakhir aku ke Korea adalah saat hamil bulan ke-7." Ujar pria berlesung pipi dengan gembira. "Oh, apa ini Park Sehun? Astaga kau tampan sekali!" pekiknya lagi sambil mencubit pipi gembil Sehun.
"Annyeong, Yixing-eomma, Park Sehun imnida~" jawab Baekhyun dengan suara anak kecil yang dibalas kekehan oleh Yixing. "Apa memang wajahnya yang datar begini atau hanya perasaanku saja, Baek?"
Baekhyun tertawa hebat mendengar ucapan Yixing. "Aku dan Chanyeol pun gagal paham, hyung. Sehunnie memang cenderung diam dan tidak berekspresi. Pertama dan terakhir ia menangis adalah saat lahir ke dunia."
Yixing membelalakan matanya dan mengamati Sehun yang masih sibuk meminum susunya tanpa ekspresi. "Tapi dia tampan sekali, ne." puji Yixing membuat Baekhyun tertawa bangga.
"Omong-omong, dimana Suho-hyung? Apa sedang bersama Chanyeol diluar?" tanya Baekhyun yang menyadari suami tingginya tidak kunjung terlihat.
"Haha, Suho tidak bisa berkunjung karena harus langsung menuju kantor untuk rapat. Karena kami baru kembali tadi malam, ia punya banyak agenda hari ini." jelas Yixing.
Baekhyun membentuk huruf O dengan bibirnya, "Lalu dimana si Yoda? Tidak mungkin dia sudah berangkat kerja, kan?"
Yixing kembali tertawa dan mengajak Baekhyun mengintip kearah pintu depan. Baekhyun yang bingung pun mengikuti Yixing dengan kening berkerut. Melalui pintu yang masih terbuka lebar tersebut, Baekhyun melihat pemandangan yang membuatnya gemas.
Di halaman depan mereka terlihat Park Chanyeol yang sedang berjongkok dihadapan seorang balita yang terkekeh geli memperhatikan kupu-kupu yang terbang diantara hamparan bunga mawar.
"Luhannie~" panggil Yixing yang membuat balita tersebut menengokan kepalanya. Saat itulah Baekhyun tertegun. Balita yang berusia 4 tahun itu berlari dengan kaki kecilnya menuju kearah Yixing.
"Eomma, eomma, Chanyeol-samchon bilang kupu-kupu berasal dari ulat!" pekik balita tersebut dengan pipi kemerahan seperti apel karena semangatnya.
Yixing bergumam menjawab perkataan anaknya dan mengangkat balita tersebut kedalam gendongannya. Mereka berbicara berdua sementara Baekhyun tidak bisa mengalihkan pandangannya dari wajah si balita.
Sebuah tangan merangkul pundaknya membuat Baekhyun tersadar dari lamunannya. "Luhannie imut sekali! Ayo buat adik untuk Sehun yang seperti itu, Baek!" bisik Chanyeol dengan mata berbinar yang dihadiahi jitakan sayang oleh Baekhyun.
"Nah, Luhannie~ beri salam pada Baekkie-eomma, ne," Yixing menyuruh putranya yang kini menghadap kearah Baekhyun untuk berkenalan dengan senyuman semanis gula.
"Annyeong Baekkie-eomma," ucapnya dengan ceria membuat Baekhyun terpekik dalam hati.
"Pantas saja Heechul-hyung tidak berhenti membicarakan putramu, hyung. Dia benar-benar cantik sekali," ujar Baekhyun yang tidak tahan untuk tidak mencubit pipi apel Luhan.
"Eoh, adik bayi!" Luhan bertepuk tangan menyadari makhluk mungil digendongan Baekhyun yang saat ini sedang menatap matanya.
"Annyeong hyung, namaku Park Sehun," sahut Chanyeol menjawab Luhan dengan menggerakan tangan Sehun.
"Hai Hunnie, namaku Kim Luhan!"
Ketiga orang dewasa tersebut kembali masuk kerumah dan mengobrol dengan seru. Chanyeol berpamitan tidak lama setelahnya untuk berangkat bekerja. Ketiganya tidak ada yang menyadari bahwa bayi pendiam yang kini berada di pangkuan Baekhyun tidak pernah mengalihkan pandangannya dari balita yang sedang berlari keliling ruang tamu dengan robot ironman di tangan semenjak pertama kali melihatnya.
Tanpa sadar ia merentangkan kedua tangan mungilnya kearah Luhan. Merasa bahwa sosok balita tersebut masih jauh dari jangkauannya, ia mulai menggeliat dari pangkuan ibunya. Baekhyun yang masih sibuk mengobrol dengan Yixing hanya mengeratkan pelukannya pada Sehun melewatkan wajah frustasi Sehun yang ingin keluar dan merangkak menuju balita di depannya.
"Uh, uh, uh," gumam Sehun yang saat ini menepuk-nepuk tangan kirinya pada paha ibunya sementara tangan kanannya tetap terentang kearah Luhan. Merasa Luhan tetap tidak mengalihkan atensinya pada Sehun, si bayi menaikan volume suara dan mendorong dirinya sendiri kedepan.
Tawa Baekhyun dan Yixing tidak membantu Sehunnie kecil yang saat ini wajahnya sudah memerah karena tidak bisa menggapai balita di depannya. Luhan yang sedang berbicara sendiri dengan robotnya tiba-tiba berputar dan tidak sengaja bertubrukan mata dengan Sehun. Ia tersenyum dan melambaikan tangannya pada si bayi lalu kembali sibuk dengan robot ironmannya.
Sehun yang tadinya terpaku dengan senyum yang Luhan berikan, merengut dengan bibir gemetar saat balita di depannya berbalik arah tidak lagi melihatnya.
"HUAAA LUUUU!" jeritnya dengan tangis melengking yang mengagetkan dua orang dewasa di belakangnya dan membuat Luhan menengok kearah Sehun, mengerjapkan kedua bola matanya dengan polos.
"LUU! LUUU! HUAAA" Sehun memberontak dari pangkuan ibunya dan merentangkan tangannya kearah Luhan sambil menangis hebat.
Baekhyun yang awalnya kaget karena melihat putranya menjerit, meronta, serta menangis, mulai menurunkan Sehun kelantai dan bayi 12 bulan itu merangkak tertatih kearah Luhan yang masih berdiri diam.
"Lu, huaa, luu," menyadari Sehun memanggilnya diantara sesenggukan tangis dan merangkak kearahnya, Luhan berjalan menghampiri si bayi dan duduk bersila dihadapannya.
Sehun langsung memeluk Luhan erat dan berhenti menangis saat itu juga meskipun suara cegukan masih terdengar. "Hunnie cup cup." Luhan kecil menepuk punggung Sehun dengan pelan mengingat hal tersebut yang dilakukan ibu dan ayahnya ketika ia menangis.
Baekhyun dan Yixing masih terpaku memperhatikan kedua balita berbeda 3 tahun tersebut dari tempat duduk mereka. Yang satu memandang takjub sedangkan yang satu memandang heran. "Eumm, Baek. Kau bilang Sehun tidak pernah menangis..?" tanya Yixing ragu.
"Ne, hyung."
"Lalu yang tadi itu…. apa?"
Baekhyun menggelengkan kepalanya pelan dengan mata terbelalak lebar detik berikutnya karena selama 12 bulan15 hari Sehun hidup, baru pertama kali ini ia melihat putranya tersenyum.
"Ya Tuhan.." bisiknya pelan sementara Yixing memekik, "Omo!"
Luhan sedang menghapus lelehan air mata di pipi Sehun dan tersenyum lebar membuat bayi dihadapannya ikut tersenyum. "Hunnie mau main bersama Lulu dan aiyonman?" tanya si balita yang dijawab si bayi dengan kekehan, "Lu!"
Kedua balita tersebut sibuk dengan dunia mereka sendiri dimana Luhan akan mengoceh sambil menerbangkan robot ironman sementara Sehun duduk diam menggenggam jemari Luhan yang bebas dan tidak melepas tatapannya dari wajah yang lebih tua.
"Aww mereka lucu sekali, aku rasa Sehun senang mendapat kakak seperti Luhan. Ya kan, Baek?" ujar Yixing yang saat ini sedang memotret Sehun dan Luhan dengan kamera ponselnya untuk dikirim pada suaminya.
"Ya hyung.. aku rasa Sehun lebih dari senang.." bahkan mungkin jatuh cinta. Batin Baekhyun dalam hati.
bersambung
Haloooooo
Adakah yang baca ini? Mudah2an ada dan kalo iya bisa di review tulisannya hehehe
Sebenarnya aku sedang hiatus (sok2an hiatus biar keren #plak) tapi karena kepingin banget baca tentang kidsau hunhan jadilah aku nulis sendiri _
happy birthday sehun luhan! meskipun telatnya udah gak karuan tapi semoga tambah sukses di karir masing-masing dan di reveal aja atuh hubungan sesungguhnya wkwk
awkay, sampai bertemu lagi~!
