Chapter 1A
Disclaimer : Milik Tuhan, agensi, diri sendiri dan Orang tua mereka.
Rate : T
Genre : Romance / Drama / Family.
REPUBLISH!
Warning : BL, YAOI, typo(s) bertebaran, penggunaan EYD yang kurang tepat dan hal-hal tidak jelas lainnya. Banyak hal yang kurang masuk akal di Fic ini :P. Bagi yang TIDAK suka YAOI diharapkan untuk tidak membaca dari pada anda membuat keonaran(?). Jika tak suka dengan Couplenya dimohon untuk tidak membaca pula ya. DON'T LIKE DON'T READ.
Cast :
Jung Yunho
Kim Jaejoong
Cho Kyuhyun (Jung Kyuhyun)
.
SELAMAT MEMBACA
(~˘.˘)_,/҉ #LUMOS
.
PROTECT YOU © arriedonghae
.
- Yunho Pov -
Malam menyelimuti belahan kota Seoul, tempat tinggalku. Kesibukan yang biasa terdengar sibuk kini digantikan oleh kesunyian yang telah mengambil alih jalanan kota yang biasa menderu sibuk serta datangnya hujan yang sangat deras. Sangat sepi. Hanya terdengar suara derasnya hujan dan petir, membuat bulu kuduku sedikit merinding.
Suasana yang sama, sepi, terasa dirumahku ini. Rumahku ini cukup besar kurasa atau mungkin memang sangat besar. Namun sayang, rumah sebesar ini harus sepi karena hanya ditinggali dua orang saja. Aku dan adikku.
Kami memang sengaja tidak menyewa pembantu, aku rasa itu tidak perlu sama sekali selama kami masih bisa mengerjakan pekerjaan rumah dengan tangan sendiri dan juga aku dan adikku hanya ingin hidup mandiri dan tak ingin menjadi anak manja yang tak berguna sama sekali dan hanya bisa menghabiskan uang orang tua saja.
Orang tuaku seoarang pengusaha yang cukup sukses di Seoul ini, bahkan orang tuaku punya beberapa cabang diluar negeri. Sehingga, mau tak mau Appa dan Ummaku selalu disibukkan dengan pekerjaannya masing – masing dan jarang berada dirumah seperti saat ini. Mereka di jepang.
Tapi tak masalah buatku walaupun kadang aku merasa ada yang kurang, sering merindukan mereka dan sangat membutuhkan kasih sayang mereka. Aku bisa memaklumi kesibukan mereka, toh mereka bekerja keras seperti itu untukku dan adikku juga. Lagipula masih ada adikku dirumah ini yang selalau menemani ku setiap saat. Membuatku tersenyum dan kadang membuatku kesal dengan kejahilannya. Ya, adikku terkenal dengan ke Evilannya. Tapi bagaimanapun dia aku tetap menyayangiku sepenuh hati.
Malam ini dingin sekali dan aku tak bisa tidur. Beberapa hari ini aku terus memikirkan tentang mimpi yang selalu sama pada tidur pulasku. Tentang seorang Namja mungkin atau yeoja? Entahlah, namun yang pasti dia memiliki dua sayap begitu indah. Kalian pasti akan langsung terpesona saat melihatnya.
Kalau boleh berkata jujur, Ya... sebenarnya aku berharap makhluk itu adalah seorang Namja. Kalian taukan aku sedikit 'alergi' dengan manusia berkelamin yeoja, kecuali ummaku tentunya, aku sangat menyanyanginya melebehi apapun.
Salah sendiri mereka selalu menggangguku setiap hari dan tak ada jenuh – jenuhnya walaupun aku menolak dengan kasar sekalipun. Menganggapku sebagai idola mereka. Itu terlalu berlebihan aku pikir, jadi jangan salahkah aku jika aku merasa sedikit 'jijik' jika berada disamping para yeoja yang sangat berlebihan itu.
Ketampan yang aku miliki memang melebihi standart(?), itu kata banyak orang bukan hanya aku saja. Banyak yang bilang aku ini sangat tampan. Dan aku mengakuinya, karna memang inilah aku sebenarnya. Mata elangku, bibir bentuk hatiku(?), kulit sedikit kecoklatan dan tubuh atletis ku. Itu yang membuatku bangga dengan diriku sendiri walaupun aku tak terlalu pintar juga. Mungkin itu yang membuat yeoja – yeoja disekelilingku tergila – gila padaku atau malah terobsesi.
Kembali kemimpiku lagi. Ia begitu sempurna, tak ada kekurangan sedikitpun yang terlihat disana, mungkin hanya ada satu ketika kulihat tatapan matanya, mata itu memancarkan kebahagiaan dan kesedihan. Kesedihan yang entah kenapa membuatku hatiku sedikit 'bergetar' saat melihatnya.
Ahhh... siapakah ia sebenarnya. Aku benar – benar dibuat penasaran olehnya.
.
.
.
"Aahhh... Kau siapa?"
Tanyaku pada seorang yang kukira Namja dari bentuk tubuhnya yang terlihat kekar(?), Namja itu mempunyai sayap. God, apakah ia seorang bidadari? Tapi bukannya bidadari itu yeoja?
Tapi kupikir ia itu seorang Namja, karna hatiku berkata seperti itu, hatiku serasa mengatakan 'iya', Ia seorang Namja yang dikirim oleh Tuhan untuk menjadi bagian terpenting dalam hidupmu, mengisi hari – harimu dengan senyumannya dan menjadi orang yang akan kau jaga dengan segenap hati dan kekuatanmu'. Aish.. apa yang aku pikirkan aku bahkan tak tau siapa dia dan beraninya aku berangan – angan bahwa Namja itu jodohku. Tapi siapa tahu juga? Yang namanya jodohkan tak ada yang tahukan? Hanya Tuhan yang tahu tentunya.
Sesaat kemudian pikiranku kembali ketika kulihat Namja itu terbang menjauh dariku. Ia mengepakkan(?) sayap putihnya menuju langit diatas(?). Begitu indah, bahkan burung(?) terbang pun kalah indah darinya. Hatiku tak ingin ia pergi meninggalkanku. Aku berusaha memanggilnya sekuat tenaga namun tidak ada hasilnya. Ia terbang semakin tinggi dan semakin tinggi membuatku semakin penasaran.
Aku terduduk dan mencengkram kedua lenganku. Suasanya begitu berdeda saat Namja itu pergi. Dingin dan gelap, tak ada kebahagiaan yang kurasakan disini. Entah kenapa aku merasa kehilangan setelah Namja itu meninggalkanku tanpa berkata apapun. Hatiku sakit rasanya. Jebbal... Kembalilah... Lirihku dalam keputusasaanku. Aku… aku…
Sesorang memegang pundakku. Dan membuatku tak meneruskan kata kataku. Apakah ada orang lain disini selain aku dan Namja cantik itu? Apakah mungkin Ia kebalikan(?) Namja itu? Mungkinkah Ia jelek dan bersayap hitam? Apakah Ia 'keburukan' yang dikirim untuk menghantuiku?
Karena penasaran, kemudian aku berdiri dan berbalik untuk melihat siapa yang memegang pundakku. Sungguh diluar dugaanku, tak seperti yang kupirkan tadi? Jelek? Bersayap hitam? Jahat? Itu semua hanya persepsi(?) yang salah salah. Seorang Namja bersayap putih bersih, sangat indah bediri dihadapanku dengan senyuman manis diwajahnya begitu mempesona. Senyuman yang begitu tulus, lepas dan tanpa paksaan. Tatapan matanya begitu indah, aku dapat merasakan kebahagian yang muncul disana dan kesedihan pula saat aku melihat matanya.
"Kau, kau yang tadikan, kau bidadari tadi...?" suara keluar dari mulut gemetarku dan membuatnya sedikit janggal. Dia tersenyum lagi, senyuman yang lebih indah dari pada yang tadi. Jantung ku tiba – tiba berdetak tak karuan. Ada apa ini.
Mataku membelalak saat melihat ia mendekat dan memelukku begitu saja. Tuhan siapa ia seberarnya. Kenapa aku begitu nyaman bersamanya. Rasanya aku tak ingin melepas pelukan hangat ini.
"Kau akan segera bertemu denganku, percayalah, aku mencintaimu, sangat" ucapnya dengan suara yang begitu lembut.
aku mencoba mencerna kata – kata itu, namun BYURRR!
"Ahhh sial kenapa aku terbangun pada saat yang tak tepat" rutukku dalam hati.
Aku terdiam dan saat itu juga dan aku yakin hari ini pasti akan terjadi sesuatu yang meyenangkan.
.
.
.
Aku melangkahkan kakiku meninggalkan rumah dan memilih berjalan kaki. Kebetulan jarak antara rumah dan sekolahku tak terlalu jauh. Oya Perkenalkan namaku Jung Yunho siswa kelas tiga SM town high school.
Hari ini aku berangkat tergesa – sega bukannya aku telat, aku hanya tak ingin melewatkan hari pertamaku masuk kelas tiga.
Aku mempunyai firasat baik hari ini. Entah apa itu akupun tak tau? Hahaha #plak
BRUG!
Aku terjatuh tersungkur dengan sangat tidak elit dipinggir trotoar, kepalaku membentur jalannya.
"Aish... sial aku terjatuh!" umpatku sambil menggosok kepalaku.
"Mi–mianhae Jongmal mianhaeyo, aku tak sengaja menabrakmu, sungguh" ucap seseorang. Aish... Ternyata aku tak terjatuh melainkan tertabrak seseorang.
Tak seperti yang kuduga, kesialanlah yang menyambutku hari ini. Ahhhh siapa yang berani menabraku. Beraninya dia mengacaukan hari indah ini yang bahkan belum aku alami sama sekali.
Kemudian aku berdiri tanpa bantuannya walaupun tangannya menjulur kearahku. Aku menggeram kesal kearahnya dan kemudian aku …. Aku diam membisu menyaksikan pemandangan(?) didepanku. Aku memilihat malaikat berdiri didepanku, diakah yang menabrakku? 'Makhluk(?)' indah ini dan sepertinya wajah cantik ini tak asing lagi buatku, pernahkah kita bertemu sebelumnya?' Batinku.
Oh tuhan. Dia begitu mempesona, cantik sekali, mata besarnya yang indah, bibir merah cheri yang begitu err... menggoda dan kulit putihnya yang tanpa noda sedikitpun dan dia bukan yoeja, melainkan seorang Namja yang begitu cantik.
"Tuan apakah anda terluka?" suranya yang begitu indah menyadarkanku dari lamunanku.
"Oh, Gwencana, jangan kuatir, aku baik – baik saja" ucapku sedikit kaget.
"Mianhae karena saya telah menabrak tuan" ucapnya sopan dengan suara menyesal.
"Tuan? Oh jangan paggil aku tuan, Yunho, Jung Yunho" balasku sambil mengulurkan tangan dan tersenyum memamerkan gigi putihku.
"Ehh... ohh, Kim Jaejoong imnida, senang berkenalan dengan anda Yunho-ssi" balasnya sambil tersenyum. Senyum yang begitu indah dan tak asing lagi. Oh tuhan siapakah dia? Dan kenapa aku tak bisa mengingatnya.
"Emb... Mian Yunho-shii aku aku harus segera pergi, aku e... sedikit terbur-buru" kemudian dia meninggalkanku.
"Sekali lagi jongmal mianhae Yunho–ssi" ucapnya dari kejauhan.
Oh apa yang harus kulakukan. Mungkinkah aku jatuh cinta pada Jaejoong? Munginkah ini cinta pada pandangan pertama? Tuhan dia begitu indah, begitu mempesona dan cantik. Walaupun ia seorang Namja. Kucabut kata – kataku kalau hari ini aku sial. Aku bertemu malaikat bagaimana mungkinkan aku sial? Ya ga? Tanyanya apa angin -_-?
Tunggu. Malaikat? Aku tadi bilang dia malaikat? Wajah cantiknya? Pancaran matanya? Senyumannya? Bentuk bibirnya? Dan seorang Namja? Jangan-jangan dia yang ada didalam mimpiku setiap malam? OMo. Kenapa aku baru menyadarinya? aku harus mencari tahu siapa dia. Tuhan, apabila aku dan Kim Jaejoong kau pertemukan lagi mungkinkah dia jodoh yang kau kirimkan untukku lewat mimpiku?
Huh... semoga memang benar dan nanti disekolah aku akan berterimakasih pada adikku Jung Kyuhyun. Berkat dia aku menemukan cinta pandangan pertamaku.
- Flash Back -
Karena penasaran, kemudian aku berdiri dan berbalik untuk melihat siapa yang memegang pundakku. Sungguh diluar dugaanku, tak seperti yang kupirkan tadi? Jelek? Bersayap hitam? Jahat? Itu semua hanya persepsi(?) yang salah salah. Seorang Namja bersayap putih bersih, sangat indah bediri dihadapanku dengan senyuman manis diwajahnya begitu mempesona. Senyuman yang begitu tulus, lepas dan tanpa paksaan. Tatapan matanya begitu indah, aku dapat merasakan kebahagian yang muncul disana dan kesedihan pula saat aku melihat matanya.
"Kau, kau yang tadikan, kau bidadari tadi...?" suara keluar dari mulut gemetarku dan membuatnya sedikit janggal. Dia tersenyum lagi, senyuman yang lebih indah dari pada yang tadi. Jantung ku tiba-tiba berdetak tak karuan. Ada apa ini.
"HYUNG!" lagi, suara itu menggaggu mimpi indah ku.
Mataku membelalak saat melihat ia mendekat dan memelukku begitu saja. Tuhan siapa ia seberarnya. Kenapa aku begitu nyaman bersamanya. Rasanya aku tak ingin melepas pelukan hangat ini.
"Kau akan segera bertemu denganku, percayalah, aku mencintaimu, sangat" ucapnya dengan suara yang begitu lembut.
"YUNHO HYUNG, BANGUN" beberapa kali suara itu membangunkanku tapi aku tak peduli aku masih ingin mimpi indah.
"WOY... HYUNG PEMALAS BANGUN WOY... KENAPA KAU SULIT DIBANGUNIN SIH..."
Aku mencoba mencerna kata – kata itu, namun BYURRR!
Aku terbangun dari tidurku kali ini benar – benar terbangun.
"YA, Kyu apa yang kau lakukan? Eoh? Kenapa kau menyiram Hyungmu? Kau mengganggu mimpi indahku"
"Hahaha rasakan Hyung, kau tak mematuhi perintahku sih, makanya kau dengarkan adikmu yang tampan ini" dia malah tersenyum licik. Dasar evil magnae.
( -_-" yang adik siapa yang kakak siapa jadi bingung #plak )
- FLASBACK END -
Aku melangkahkan kakiku untuk melanjutkan perjalananku kesekolah. Dalam perjalanan, hanya wajah Jaejoong yang terus memenuhi pikiranku. Sepertinya aku benar – benar jatuh cinta kepada Namja cantik itu. Semoga kita segera bertemu Kim Jaejoong.
TBC or Delete?
terserah Reader ^^a
Mind To review?
(~˘.˘)_,/҉ #NOX
REPUBLIH...
mencoba mempublish Ulang Fict yang pernah terhapus dan kebetulan sedkit tak terusus XD
So Mind to Review?
