Disclamer : Naruto x Highschool DXD.

Summary : Naruto dan Rias, sudah berpacaran selama 5 tahun, dan mereka berniat untuk menikah, tapi masalahnya adalah, ayah Rias tidak merestui hubungan mereka berdua. Berbagai cara Naruto lakukan, namun semua sia-sia, namun Rias mendapatkan sebuah rencana, agar ayahnya merestui hubungan mereka. Apa rencana tersebut?

Genre : Romance, Humor, General.

Rating : M (Super Duper Asem)

Pair : Naruto X Rias.

Age : Naruto 25 tahun, Rias 24 tahun.

Normal Pov Now!

Disebuah kamar apartemen, terdapat dua manusia berbeda gender, sedang duduk ditepi ranjang berwarna putih, dan mereka berdua terlihat sedang merenungkan sesuatu.

Sang laki-laki yang berperawakan dewasa, berumur sekitar 25 tahun, bersurai kuning jabrik pendek, berkulit tan, dan bertanda lahir seperti kumis kucing, ia berpakaian ala orang kantoran, namun sudah berantakan.

Dan sang perempuan disampingnya, berperawakan dewasa juga, berumur sekitar 25, bersurai merah darah yang panjangnya sampai melebihi lutut, berkulit putih kemerahan, dan bertubuh sexy, ia memakai seragam guru yang masih rapih.

"Hah~"

Tiba-tiba mereka berdua secara bersamaan menghelai nafas, dan merekapun saling pandang.

"Aku sudah kehabisan akal dan rencana, agar ayahmu bisa merestui hubungan kita Rias."

Ucap sang laki-laki, kepada perempuan disampingnya yang bernama Rias.

Dan Rias hanya mengganguk lemah atas perkataan Naruto, barusan.

"Ini semua karena salahku, kalau saja kita bicarakan hubungan kita dari dulu, kepada keluarga kita, maka kita akan direstui, Naruto-kun."

Ucap Rias sambil memegang tangan sang laki-laki, yang bernama Naruto.

"Yah... Kau benar Rias. Hah~ andai saja ada satu cara yang ampuh, agar bisa membuat keras kepala ayahmu, hancur Rias."

Naruto mengusap wajahnya dengan kedua tanganya dengan kasar, sambil terlentang diatas ranjang.

Ting!

Entah darimana ada bohlam 20 watt, berada diatas kepala merah Rias.

"Naruto-kun, aku punya rencana agar kita bisa direstui, oleh ayahku."

Naruto yang mendengar perkataan Rias, dengan secepat kilat Naruto bangun dari tidur terlentangnya.

"Benarkah?! apa rencana itu?! Katakan Rias?!"

Naruto menguncang-guncangkan tubuh Rias, dengan memegang bahu Rias.

"Wow! Wow! Wow! Calm down Naruto-kun!"

Narutopun melepas tanganya dari bahu Rias.

"Hah~ begini Rencananya."

Rias langsung mendekatkan bibirnya ketelinga Naruto, untuk membisikan sesuatu.

Naruto yang mendengar perkataan Rias dari A sampai Z, wajah Naruto tiba-tiba memerah, entah karena apa.

"A-a-apa ya-yang ba-ba-baru saja kau katakan Rias, kita akan melakukan itu, kalau kita sudah menikah, bukan sebelum menikah Rias. Lagipula kalau ayahmu tahu kau dihamili oleh diriku, kepalaku bisa tidak ada Rias."

Ucap Naruto dengan wajah ketakutan.

"Sudahlah Naruto-kun, lakukan saja yang tadi aku perintahkan, inilah jalan satu-satunya agar kita bisa dapat restu dari ayahku. Dan saat itu aku akan menjelaskan semuanya, kepada ayahku secara rinci. Kamu tahu sendirikan, aku orangnya pintar berbicara."

"Ta-tapi Rias, aku tidak mau malam pertamaku didahulukan sekarang."

Ucap Naruto dengan wajah sedih.

"Persetan dengan malam pertama! Yang sekarang kita pikirkan adalah, bagaimana cara agar kita dapat restu, dari ayahku. Dan ini adalah satu-satunya jalan, agar kita dapat restu. Kalau kamu tidak mau mengikutiku rencanaku ya sudah, aku akan pergi dari sini!"

Riaa lalu mengambil tas, dan ingin beranjak pergi dari situ.

"ja-jangan pergi Rias, baiklah aku turuti rencanamu itu."

Rias yang berniat untuk pergi, langsung berhenti melangkah karena perkataan Naruto barusan, dan ia berbalik, dan duduk disamping Naruto lagi.

"Baiklah kalau begitu. Kita lakukan dengan perlahan ya Naruto-kun."

Perlahan tangan Naruto mulai meraih dagu Rias, setelah teraih ia langsung saja menyumpalnya dengan mulutnya.

" Mmhhmmhh... Puah... ah.. ah."

Setelah Naruto melepaskan ciuman nya, bibir Rias langsung menjalar keleher jenjang Rias dan menggigit nya hingga membuat Rias menjerit.

Naruto lalu melepaskan baju guru Rias, dan melorotkan rok Rias dan meletakan nya di atas ranjang Rias.

Naruto lalu meremas payudara Rias yang masih terbalut branya.

Rias juga tak mau kalah ia mengelus penis Naruto dengan pelan sebelum ia menyambar bibir Naruto.

Ciuman terjadi kembali dan saling mencoba mendominasi permainan lidah itu, sekitar sepuluh menit mereka menyudahi ciuman mereka.

Rias langsung merendah kan tubuh nya dan menurunkan resleting Naruto, keluar lah penis Naruto yang sangat tegang.

Rias memegang penis didepan nya sambil mengocok penis itu pelan.

"Kau mempunyai penis yang sangat besar, Naruto-kun."

Tanpa babibu lagi Rias, langsung mengoral penis Naruto, dan Naruto hanya bisa mendesah nikmat atas oralan Rias.

"Aakkhh! Aahh! Riasshh! Aaahhh!"

Mendengar desahan Naruto kuluman Rias bertambah 2x lebih cepat, sedangkan Naruto sudah benar-benar pasrah atas tingkah laku Rias.

Narutopun mengikuti permainan Rias, dengan memegang kepala Rias, dan memaju mundurkan dengan cepat.

"Aakkhh! Aakhh! Aahh! Rias! Aakkhhh!"

Desahan Naruto semakin menjadi-jadi, entah kenapa kuluman Rias sangat licin dan sempit.

"Aahh! Rias! Aakkuuhh! Inghin! Keluarhh!"

Rias tidak memperdulikan ucapan Naruto, ia masih terus mengoral penis Naruto dengan ganasnya.

Dan Naruto sudah tidak tahan dengan Spermanya, yang berontak ingin keluar dari tadi.

"Aaakkkhhh! Rias! Aakuuuh! Keluar! Aarrrgghh!"

CROOT! CROOT! CROOT!

Penis Narutopun memuntah kan Spermanya, Rias yang tidak mau mubazirkan Sperma Naruto, langsung saja meminum semuanya.

Setelah meminum semua Sperma Naruto, Rias melepas Penis Naruto dari kulumanya, dan mengocok pelan penis Naruto,dan menjilati pinggir-pinggir penis Naruto, yang masih tardapat sedikit Sperma, dan Rias Berujar kepada Naruto, yang sedang mengatur nafasnya, yang engos-engosan.

"Bagaimana Naruto-kun~ kamu puas?"

Tanya goda Rias, sambil terus menjilati penis Naruto yang masih tegang.

"Iyaahh hosh... tadihh hosh.. ituuhh hosh.. hebat sekalihh hosh.. Rias hosh.."

Ucap Naruto yang masih terengah-engah.

"Kalau begitu.. buat Rias puas juga ya."

Rias menanggalkan semua pakaian dalamnya, dan terlihat tubuh putih polos Rias dan Oppai yang bombastis, dan Vagina merah mudah yang penuh dengan cairan klimaks Rias.

Naruto yang melihat tubuh telanjang bulat Rias, langsung saja meniduri Rias diatas kasur, dan mengocok Vagina Rias.

"Aahh~! Narruuh~!"

Desahan Rias menjadi melodi tersendiri bagi Naruto.

Jari-jari kekar Naruto masih bermain dengan lubang kenikmatan Rias.

Jari tengah dan telunjuk jadi alat pemuas istimewa bagi Rias, rasa asing yang menggelitik mampu membuat hasrat Rias bergejolak.

"Mendesah la Rias."

Naruto terus menggoda Rias ditengah kegiatannya.

Kedua oppai Rias yang menggoda tak luput dari jarahan mulut buas Naruto.

"Uhhh~! Aahh~! Narutoh-kunhh~! Sayaaang~!"

desah Rias saat kedua payudaranya disedot dan diremas lembut.

kedua tangannya meremas lembut Surai pirang pria yang menindih tubuhnya.

"Chepaat Naruuuhh~! Awww! lebih cepaaat~!"

Mendengar leguhan nikmat Rias, Naruto menambah satu lagi jarinya masuk ke liang surgawi Rias.

Tiga jari Naruto terus mengocok vagina Rias, jari jempol khusus menggesek-gesek Klitoris Rias yang semakin menegang.

"Narruuh~! Akkuu~!"

Kaki Rias menegang, puting payudaranya mengeras seketika, Naruto yang melihat itupun langsung saja menghisapnya.

"Sayaaang~! A-aku tak kuaaat~!"

Semakin dekat, Naruto semakin mengirimkan getaran-getaran dengan gigitan dan sedotan di payudara kiri Rias.

Payudara kanan itu juga diremas, ditarik putingnya membobol pertahanan yang Rias tahan sedari tadi.

"Lepaskan saja Rias."

"Naruuuhh~! Sayaaang~! Aahhh~! AAAAHHHKK~!"

CROOT! CROOT! CROO!

Cairan bening menyemprot deras dari lubang kewanitaan Rias, Orgasmenya ini sungguh nikmat dan melelahkan bercampur yang hanya bisa diekspresikan dengan senyum dan nafas terengah-engah.

"Haahh~ Kau hebat~ Haahh~ Naruuuhh~ Hahh~ Haahh~ Haahh~"

"Kau seharusnya lihat ekspresi mu saat klimaks tadi Rias."

Ucap Naruto mengejek.

"Mou~ aku begini hanya padamu Naru~"

Rias bergelayut manja dileher Naruto.

Tiba-tiba Rias mendorong tubuh Naruto sampai Naruto terlentang ranjang.

"Biarkan aku menikmati ini."

Ucap Rossewise lalu berdiri mengarah kan penis Naruto pada vagina nya.

"Kau sangat basah, Rias."

Ucap Naruto yang merasakan vagina Rias basah dengan ujung penis nya.

"Aku mulai ya Naruto-kun."

Ucap Rias lalu mulai memasukan penis Naruto kedalam vagina nya

Secara perlahan penis Naruto mulai masuk tapi belum menembus selaput dara Rias.

"Walaupun belum masuk sepenuh nya ini sudah terasa sangat nikmat."

Desah Naruto.

Setelah sampai di selaput dara Rias, Rias menghentakkan pinggulnya membuat Penis Naruto masuk sepenuhnya

"AAKKKHHH!!! SAKIT!!!"

Dan itu membuat Rias berteriak kesakitan dengan keras.

Setelah beberapa menit terdiam, Rias mengerakkan pinggulnya membuat Naruto melenguh.

Plak Plak Plak Plak

" ahhh~! ahhh~! ahhh~! yeahhh~! Naruhh~! Kauhh~! membuat vaginaku sangat nikmat uhh~! uhh~! yeahh~!"

"ahhh~! ahhh~! ahhh~! ahhh~!"

desah Rias semakin keras.

untungnya apartemen ini kedap suara jadi mereka tak perlu kawatir ada yang mendengar mereka.

"N-naruhh~! A-akuhh~! akan keluarrrhhh~! uhhh~! uhhh~! uhhh~! uhhh~! ahhh~!"

Rias mempercepat gerakan pinggul, yang Naik, Turun

" ahhh~! ahhh~! ahhh~! ahhh~! k-kau hebat Naruhh~! a-akuhh~! keluar aku keluar~! kyahhhhh~!"

Desah panjang Rias, tubuh nya menegang saat gelombang orgasme menghantam diri nya.

" hah.. hah.. hah..kau hebat Rias... bisa membuatku seperti ini."

"Ini belum seberapa Naru..."

Rias membalikan tubuhnya, posisinya saat ini membelakangi Naruto, dan memposisikan penis Naruto, kevaginanya.

"Aakkhh~! "

desah Rias saat merasakan penis Naruto menembus vaginanya lagi.

Rias mulai menggerakan pinggul nya, sementara Naruto hanya menikmati saja apa yang dilakkukannya.

"ahhh~! ahhh~! ahhh~! ohhh~! yeahhh~!"

"ahh~! ahh~! ahh~! ahh~! Naruh~! aku mau keluar lagi ahhh~!"

Desah Rias saat merasakan gelombang kenikmatan akan menghantamnya lagi.

"aku juga Rias, kita keluat bersama."

Naruto menggoyang Rias semakin keras saat merasakan dia akan segera keluar.

"ahhh~! ahhh~! ahhh~! a-aku keluar lagi naruhh~! a-aku~! keluarr~! kyahhhhh~!"

Desah panjang Rias, dia membusungkan dada nya saat merasakan kenikmatan menghantam diri nya.

"Aku juga Rias! guhhhhh!"

Lenguh Naruto sambil menyemprotkan spermanya kedalam rahim Rias.

Croot! Croot! Croot!

Naruto yang melihat Rias yang memajukan kepala nya pun juga ikut mendudukan sedikit badan nya lalu bibir mereka pun bertemu sesaat.

"Nikmatilah ciumanku."

Ucap Rias lalu menarik dagu Naruto untuk memperdalam ciuman mereka.

"Mmmhhhh!"

Mereka saling mendominasi permainan lidah itu dengan sangat lama, hingga Rias tak dapat mengiringi permainan Naruto dan membiar kan lidah Naruto mengobrak-abrik mulutnya.

Sekitar sepuluh menit menikmati ciuman panas mereka, akhir nya mereka menyudahi nya karena kurang nya pasokan oksigen diantara mereka, benang saliva pun tercipta menghubungi bibir mereka.

Naruto langsung menyibakan rambut panjang merah Rias dan menjilati leher jenjang nya, tak lupa kedua tangan nya ia gunakan untuk meremas kedua payudara Rias yang cukup beser itu.

"Aaahhh~! Aaahhh~!"

Riad yang tidak mau dipermainkan oleh Naruto mendorong tubuh Naruto untuk talentang kembali.

"Aku masih mau bergerak! Boleh yah Naru!"

Ucap Rias yang dibalas anggukan oleh Naruto.

Rias menggerakan pinggul nya turun naik secara perlahan.

Naruto hanya membiar kan Rias mengambil alih permainan pertama meraka.

"Aahhh~! Aahh~! Daammehh~! Bagaimanaahh~! rasanya vaaginaahh~! kuhh~! Aahhh~! Aahh~!"

Desah dan Tanya Rias.

"Uuggh! Rasanyaahh! hangat dan nikmat didalam aakkhh!"

Ungkap Naruto.

"Aaahh~! Aahhh~! Penismuuuhh~! rasa nya juga sangat nikmatthh~! ahh~! Aahhh~! Kimocchiiihh~!"

Desah Rias panjang.

"Akuuuhh~! akan gilaaahh~! gara-garaah~! Penisshh~! Iniihh~! Aahhh~! Aaahhh~!"

Naruto lalu meremas payudara Rias yang terayun-ayun akibat goyangan nya.

"Aahhh~! Aaahh~! sensasi pelebaran Ahhh~! vaginakuuuhh~! oleh penismuuuhh~! benar-benar nikmathhh~! Ahhh~! Daameehh~!"

Desah Rias.

Naruto lalu merendah kan tubuh Rias dan menghisap payudara kiri Rias.

Rias menambah kecepatan goyangan nya saat vagina nya terasa bergetar ingin memuntah kan sesuatu.

Croot! Croot! Croot!

"Aaahh~! Akhhuu~! Keluar~! Sangaahht~! Banyyaak~!"

Teriak Rias sambil mendongak.

Rias langsung ambruk dan merebah kan tubuh nya di badan Naruto.

"Kamuhh~! belum keluaahhr~! Narutooh~! Khuun~!"

Ucap Rias lalu mendudukan tubuh nya kembali.

"Penismuuh~! sangat hebat Narutohh~! Khhun~!"

Ucap Rias sambil menggoyangkan kembali pinggulnya.

"Tapi sayangnya aku tidak akan membiar kan kamu bergerak sesuka kamu!"

Ucap Naruto lalu memegang pantat Rias dan menggerakan penis nya yang masih tertancap didalam vagina Rias, Naruto juga menghentak-hentak an pantat Rias seirama dengan gerakan nya.

Dan Naruto sekarang yang menindih Rias.

"Kyyaahh~! Aahhh~! Aaahhh~! Aaaahhh~!"

Desah Rias dengan sedikit berteriak.

Naruto mempercepat gerakan nya dengan sangat cepat sehingga menghasil kan suara mesum yang sangat kuat.

Plak! Plak! Plak!

"Ahhh~! Aaahhh~! Aahh~! Aaahhh~! Sekssshh~! seperti iniiihh~! membuatkuuuhh~! gilaaaahh~! Aahhh~!"

Teriak Rias.

"Aaahh~! Daaammmeh~! Kimocchiihh~!"

Desah Rias sambil menikmati kembali sodokan-sodokan penis Naruto.

Setelah mempenestrasi vagina Rias selama kurang lebih 30 menit, Naruto merasakan penisnya akan berejakulasi.

Begitu pula dengan Rias yang kembali merasakan vaginanya akan berejakulasi untuk yang ke-4 kalinya.

Rias pun segera memeluk leher Naruto dengan kedua tangannya dan melingkarkan kedua kakinya ke punggung Naruto.

"Ahhh! Ahhh! Rias! Akuuh! mau keluuuaaarrh!"

Erang Naruto sambil mempercepat penestrasinya.

"Ahh~!Ahh~! ahhkkuu~! Jugaahh~! Keluarkhhaan~!"

Erang Riad.

"AKU KELUUUAAARR, RIAS!"

"AKU JUGA KELUUUAAARR, NARUTO-KUN!"

CROOT!!! CROOT!!! CROOT!

Naruto dan Rias berejakulasi secara bersamaan.

Naruto dan Rias berejakulasi secara bersamaan.

Rias dapat merasakan sperma Naruto memenuhi seluruh rahimnya.

Setelah berejakulasi bersama, Naruto mencabut penisnya dari vagina Rias dan berbaring di samping tubuhnya.

"Setelah ini semua... Kamu harus menjelaskan kepada ayahmu hime... "

Tanya Naruto disela-sela nafas tersengal.

Sedangkan Rias hanya mengganguk, dan tertidur terlelap, karena kecapekan.

Naruto yang melihat kekasihnya tertidur, langsung menarik selimut, dan menutupi tubuh mereka yang telanjang bulat.

The End.

Gantung ya? Maaf banget kalau ceritanya ngegantung, soalnya saya lagi pusing mikirin jalan cerita fanfic gw yang lain, dan akhirnya ngelampiasin bikin nih fanfic... Hehehe. Oke mungkin ini aja yang bisa gw sampain dan salam Rodriguez!!! Bye!!!