Ansatsu Kyoushitsu/Assassination Classroom © Matsui Yuusei

Drabble. ChibaHaya. K. Err ... friendship dan romance kah?

OOC mungkin, typo juga mungkin. Canon—missing scene. Penggunaan nama kecil.

.

.

.

Kali pertama Hayami Rinka menguncir rambutnya menjadi kuncir dua rendah, awalnya ia merasa gugup. Ia biasa menggerai rambutnya dan ini pertama kalinya ia mengubah gaya rambut selama di kelas E. Mungkin terdengar tak beralasan, namun Rinka harus mengakui mengubah penampilan sesederhana mengubah gaya rambut membuatnya gugup.

Yang pertama kali menyadari perubahannya adalah Hinano. Gadis berambut ikal itu tampak senang sekali melihat Rinka menguncir rambutnya. Yah, gadis Kurahashi itu memang selalu senang, sih.

"Kau cantik, Rinka-chan!" pujinya tulus.

Wajah gadis yang baru dipuji itu merona. "T-terima kasih."

Hari itu, mendadak saja ia menjadi pusat perhatian para gadis. Mengomentari perubahan gaya rambut Rinka yang tiba-tiba dan memujinya. Sejujurnya, hal itu membuat sang gadis penembak jitu cukup tersipu. Tapi, yah, tentu saja ia tidak akan menunjukkannya terang-terangan.

Di lain pihak, anak laki-laki tidak peduli. Tidak mengherankan. Mereka bukan penyuka detail kecil tidak penting seperti perubahan gaya rambut atau perbedaan warna kaos kaki kiri dan kanan, misalnya. (Yada Touka mengernyit. "Kau bercanda—menyamakan perubahan gaya rambut dengan perbedaan warna kaos kaki?"

Oh, tidak semua, tampaknya.

Rinka menoleh cepat. Alisnya terangkat mendapati seorang teman sekelasnya yang langsung bereaksi dengan gugup seolah ia baru saja dipergoki tengah memperhatikan. Masalahnya, sosok itu laki-laki.

"Ada apa, Chiba-kun?" tembaknya langsung.

"T-tidak ada, Hayami-san," sahut pemuda berponi itu canggung.

Mengira seorang Hayami Rinka tidak tahu bahwa anak lelaki rekan sesama snipernya itu memperhatikan dirinya sepanjang pelajaran adalah hal yang sama sekali salah. Dan kegugupan anak lelaki itu ... sebuah jawaban yang terlintas di benak Rinka seketika menaburkan semburat merah di kedua pipinya. "K-kau tidak berpikir mesum tentangku, kan?"

"T-t-tentu saja tidak!" tukas penyandang nama lengkap Chiba Ryuunosuke itu cepat. Wajahnya merona dituduh macam-macam seperti barusan. "M-mana mungkin!"

Mungkin saja, sebenarnya, kalau ia telah terlalu banyak bergaul dengan teman sekelas mereka yang berinisial OT—Okajima Taiga—ups, tidak sengaja.

"Lalu?" kejar Rinka. Ayolah, Ryuunosuke, Rinka bukan tipe gadis yang memiliki kesabaran tinggi semacam Kanzaki.

"Anoo..." akhirnya Ryuunosuke memulai. Tangannya diletakkan di belakang kepala. Gestur tubuh dan tingkahnya jelas sekali menunjukkan bahwa ia sedang gugup. "...aku hanya berpikir kau manis dengan kunciranmu itu."

Eh?

EH?

"EEEEEHHH?!"

.

.

Sejak saat itu, Rinka selalu menguncir dua rambutnya. Tapi tentu saja, dipaksa seperti apa pun juga, ia tidak akan mau mengakui alasannya.

.

.

.

Fin

.

.

.

...sejak nemu doujin ChibaHaya di pixiv saya jadi cinta sama pair ini. Astaga manis sekalih (walau saya nggak ngerti karena make bahasa Jepang, orz). Apa ada yang sadar kalau mereka berdua hampir selalu satu frame di manganya?

Btw saya juga baru sadar kalo Hayami dulu ngegerai rambutnya waktu baca ulang (sebenernya lagi nyari denah tempat duduk kelas E, sih, tapi nggak nemu, orz. Ada yang tau denah tempat duduk kelas E ditampilin di chapter berapa? :') ).