Disclaimer :
BLEACH © Tite Kubo
Genre :
Romance, Hurt/Comfort, Comedy
Pairing :
IchiRuki, ByaRuki, HitsuKarin, GgioSoi, HisagiRan
Author :
Ririn Cross
Warning :
AU, OOC terutama untuk Byakuya dan Karin, misstypo bertebaran dimana-mana.
Tittle :
::White Chocolate and Cerry Blossom::
"Aish.. Nii-chan kemana saja? Kenapa belum sampai juga!" ujar seorang gadis mungil cantik sambil melirik arlojinya. Karin Kurosaki. Ia benar-benar mengkhawatirkan keadaan kakaknya.
"Karin, Ichigo belum meneleponmu juga?" tanya seorang lelaki imut berambut silver dan tampan itu seraya menghampiri Karin.
"Sudah Hitsu-kun, tadi dia bilang kasusnya telah selesai dan hendak kembali.. Tapi, aku khawatir kalau terjadi sesuatu dengan Nii-chan di jalan.." Gadis yang akrab disapa Karin itu tampak semakin khawatir.
"Hitsugaya! Karin!" panggil seorang pemuda tampan yang bersama seorang gadis cukup cantik tetapi penampilannya sangat seksi. Hisagi Shuuhei dan Matsumoto Rangiku.
Pemuda yang bernama Hitsugaya yang sedang bersama Karin itu langsung menyahut, kemudian mendekat. "Iya. Ada apa Hisagi-san?" Karin juga turut mendekat.
Wajah Hisagi dan Rangiku tampak cemas.
"Pengantin wanitanya, menghilang," desis Hisagi lirih pada mereka berdua. Karin langsung tersentak. Hitsugaya sama halnya dengan gadis itu.
"Hey! Apa yang terjadi?" tanya Hitsugaya khawatir.
"Kami juga tidak tahu, dia hanya meninggalkan sebungkus coklat putih dan beberapa kelopak sakura di ruang rias bersama tiara yang akan ia pakai dengan gaunnya," jawab Rangiku tak kalah cemas.
"Lalu Ichi-nii bagaimana?" tanya Karin. Ia menanyakan tentang keadaan calon mempelai pria, sekaligus kakak kandungnya itu.
"Ichigo sedang dalam perjalanan kemari. Dia belum tahu soal ini," balas Hisagi.
Karin mendecak. Calon kakak iparnya itu memang sering datang dan pergi tiba-tiba, tetapi ia tidak menyangka kalau di hari pernikahannya pun, ia akan menghilang juga? ==
Karin melirik arlojinya. Satu jam lagi pengantin harus naik ke altar. Sementara para tamu undangan sudah mulai berdatangan. Apa yang harus ia lakukan? Karin berpikir sejenak, kemudian berkata, "Beritahu Ichi-nii, hanya dia yang tahu dimana Rukia nee-chan berada," jawab Karin yakin.
Hitsugaya, Hisagi, dan Rangiku menatap gadis itu dengan tatapan tak percaya. "Kenapa kalian menatapku seperti itu?" tanya Karin sambil menyipitkan matanya. Hisagi menggeleng dan langsung mengambil ponselnya. Sedangkan Karin, Hitsugaya, dan Rangiku berlari menuju TKP.
~XXX~
"Pria itu menyebalkan menyebalkan menyebalkan!" teriak seorang gadis kurus, kecil namun cantik itu sambil menendang-nendang kerikil.
"Bagaimana bisa ia masih berhubungan dengan Kim Cherry itu!" sentaknya. Ia kelihatan sangat kesal.
"Hhh…." Gadis itu kemudian menghela nafas. Ia bukan hanya sebal dengan itu, tetapi sejujurnya ia kesal karena hari ini MU lebih unggul dari Chelsea yang merupakan kesebelasan idola bahkan merupakan bagian hidup dari gadis itu. Chelsea baginya ibarat Super Junior bagi seorang ELF maupun Cho Kyuhyun bagi Sparkyu, dan Byakuya bagi Byakuya Lover.
Gadis itu menangkupkan kedua tangannya menutupi seluruh wajahnya yang cantik itu. Ia termenung sendirian di taman yang merupakan tempat kebanggaannya bersama orang yang ia cintai, orang yang akan menikahinya, tak lain adalah Ichigo.
Masalah lebih rumit terjadi diawali dengan, sebungkus coklat putih dan kelopak bunga sakura.
_FLASHBACK_
"Rukia-sama, apakah Anda sudah siap untuk dirias?"
"Iya…" jawab gadis itu lesu. Ia masih berpikir tentang match tadi. Hatinya benar-benar galau dengan hasil yang ada. 1 : 0 atas Red Devils bagi The Blues di perempat final, membuatnya sangat sedih.
Kemudian para penata rias itu segera sibuk memoles gadis yang sebentar lagi akan menjelma menjadi putri bagi pangerannya di altar tersebut.
"Maaf. Permisi menganggu sebentar," tiba-tiba ada seorang pelayan yang menyela. Rukia mengarahkan pandangan padanya. "Ada apa?"
"Ada paket untuk Ichigo-sama, nona," ujar wanita paruh baya itu sambil menyodorkan sebuah kotak ukuran sedang berwarna coklat. Gadis itu mengernyit dan menerimanya langsung. Ichigo memang sedang ada tugas mendadak, sehingga pagi-pagi ia berpamitan dengannya, tapi pemuda itu berjanji akan menyelesaikan secepatnya. Sejak mereka bertunangan, segala yang Ichigo terima kadang disampaikan melalui Rukia, kalau yang berkepentingan sedang tidak ada di tempat, entah itu sekedar surat, paket, ataupun telegram. Ichigo mempercayakan segalanya pada kekasihnya yang kini akan menjadi istrinya itu. Pelayan tersebut segera pamit mundur setelah menyelesaikan tugasnya.
Rukia mengamati sekali lagi kotak berwarna coklat itu dan terkejut saat mendapati siapa pengirimnya. Kim Cherry. Gadis itu tanpa banyak bicara langsung membukanya.
"Coklat putih dan bunga sakura?" desisnya. Kemudian terdapat sebuah pesan di dalamnya.
Aku masih belum dapat menerima semua ini. Datanglah satu jam sebelum pernikahanmu untuk membuktikan siapa yang pantas. Kita bertemu di Ugendou Park.
_FLASHBACK END_
Selama ini Ichigo terus memuji-muji Kim Cherry. Kim Cherry itu siapa? Rukia bahkan tidak tahu itu. Walau sekedar nama, Kim Cherry selama ini memang digosipkan dekat dengan Ichigo dikantornya.
Saat ia berusaha bertanya kepada Ichigo, Ichigo hanya tersenyum dan berkata, "Kenapa? Kau cemburu padanya?"
Setelah itu Rukia hanya bisa cemberut dan medengus kesal. Lalu Ichigo akan mengelus lembut kepalanya dan lagi-lagi tersenyum lalu berkata, "Percayalah padaku."
Rukia tidak tahu mengenai lingkungan kerja Ichigo karena ia bekerja sebagai detektif yang cara kerjanya pun kadang sembunyi-sembunyi. Tetapi Rukia tahu apa yang dilakukannya, pemuda itu sangat gigih dalam bekerja dan mencintai pekerjaannya. Oleh karena itu, ia turut mendukungnya.
Tetapi, Kim Cherry masih saja menjadi bayang-bayang dalam hubungan mereka, dan sekarang saatnya bagi Rukia untuk mengetahui siapa Kim Cherry itu sebenarnya.
"Rukia-chan…"
Rukia segera tersadar dari lamunannya dan melihat siapa yang menyapanya.
~XXX~
"Rukia menghilang?" desis Ichigo sambil mengenggam erat ponselnya. "Iya, aku hampir tiba disana," jawabnya kemudian langsung menutup sambungan. Ia sudah tak fokus lagi dengan jalanan di depannya sehingga ia memilih untuk menepikan mobilnya.
Ichigo mengacak rambutnya frustasi lalu memukul setir mobil. "Ada apa lagi dengannya?" tanyanya sedih.
Ini hari bahagia mereka, dan Ichigo sudah cukup lama menantikan saat ini. Butuh perjuangan untuk sampai ke jenjang ini. Bahkan ia sampai harus merelakan segalanya demi gadis itu.
Pemuda tampan itu menghidupkan mobilnya kembali setelah agak tenang. Ia segera menginjak gas mobilnya, memacunya menuju tempat pernikahan mereka akan berlangsung.
Sesampainya disana, ia langsung di sambut oleh Hisagi.
"Sejak kapan dia hilang?" tanya Ichigo frustasi.
"Aku tidak tahu pasti, tetapi gaun, tiara, bahkan sepatu pernikahannya pun kini masih tergeletak manis di ruangan itu," jelas Hisagi.
Keduanya berjalan cepat menuju ruang rias pengantin wanita. Disana sudah berdiri Karin, Hitsugaya, dan Rangiku yang sedang memandang selembar kertas. Ketiganya langsung terfokus pada Ichigo saat pemuda itu masuk.
"Nii-san, kau sudah pulang?" tanya Karin.
"Iya," jawab Ichigo singkat kemudian melirik kertas yang sedang Karin pegang. "Apa itu?" tanyanya.
Karin langsung menyerahkan surat itu. Ichigo membacanya kemudian meremasnya kuat. "Sial! Ini tidak mungkin! Jangan bilang ia kesana!" desis pemuda itu.
"Ini, kurasa juga satu paket dengan surat itu," ujar Rangiku sambil menyerahkan sebungkus coklat putih. Ichigo semakin terkejut. "Ia serius," ujarnya. Kemudian pemuda itu langsung berlari keluar ruangan.
Hitsugaya, Rangiku, dan Hisagi hanya menatap kepergian Ichigo dengan penuh kebingungan, tetapi Karin hanya bisa tersenyum kecut. Ia tahu perasaan sahabatnya, Rukia Kuchiki sedang dalam dilema.
~XXX~
"Byakuya Nii-sama?" tanyanya setelah tahu siapa sosok pemuda tinggi yang kini berdiri di hadapannya, Byakuya Kuchiki. Ia merupakan rekan kerja Ichigo.
"Kau.. Kenapa disini?" tanya Byakuya tampak terkejut.
"Ah.. Tidak. Hanya ingin memastikan," jawab Rukia sambil tersenyum kecut.
"Memastikan apa? Bukankah kau seharusnya menikah hari ini?" tanya pemuda itu sedikit merendahkan suaranya saat menyebut kata 'menikah'.
"Aku masih belum bisa tenang kalau belum mengetahui siapa Kim Cherry itu," jawab Rukia.
"Kau masih penasaran dengan hal itu?" tanya Byakuya seraya mendekati Rukia.
"Selama ini aku tak mempermasalahkannya karena aku yakin tidak akan apa-apa, tapi untuk sekarang aku tak bisa. Mungkin pernikahan ini terancam akan batal," desis Rukia miris. Byakuya tampak terkejut.
"Dengan mudah kau menyerah? Itu bukan dirimu.." balas pemuda itu kemudian memandang ke langit.
"Tapi Nii-sama…"
"Menikahlah denganku," ujar Byakuya tiba-tiba mengagetkan Rukia.
"A..apa maksudmu!" tanya Rukia. Ia sangat terkejut dengan apa yang Byakuya katakan. "Kau bercanda kan?" tanyanya tak yakin. Byakuya tidak suka bercanda, tapi Rukia, adik sepupunya ini masih tidak percaya.
Byakuya menatap Rukia dan tersenyum tipis. "Tentu saja…" Pemuda itu sengaja memotong kalimatnya. "Aku serius," ujarnya kemudian dengan sorot tajam.
"Kau gila Nii-sama! Aku ini adik sepupumu! Dan aku kekasih rekanmu!" teriak Rukia sambil berdiri.
"Tapi aku mencintaimu!" tegas Byakuya.
"Tidak mungkin itu cinta!" balas Rukia sengit. Selama ini ia tak menyangka bahwa ternyata kakak sepupunya yang ia hormati bersikap seperti ini.
Byakuya menatap Rukia dingin. Pandangannya langsung berubah, seringai muncul di wajahnya.
"Apa yang kau pikirkan!" teriak Rukia yang merasa ngeri melihat pandangan itu. Gadis itu segera mundur. Taman ini cukup sepi jadi tak ada yang mendengar keributan diantara mereka.
"Menurutmu?" tanya Byakuya retoris, dan ia terus mencoba mendekati Rukia. Rukia bergetar, ia ketakutan.
_To be continue_
Siapa Kim Cherry itu dan kelanjutan pernikahan IchiRuki di part selanjutnya akan terungkap..
Akhirnya chapter pertama selesai! Rencana hanya ada 2 chapter…
Jeongmal ghamsahamnida buat all yang udah baca FF ini… Reader-tachi maupun senpat-tachi ^^
FF ini pernah saya buat versi Super Juniornya…
Untuk terakhir kalinya saya mohon.. RnR please…
Sampai jumpa di chapter berikutnya ^^ *deep bow*
