Disclaimer : om Yamaha, om Crypton dll #OM

LenMeiko fuwa fuwa ulala

.

.

.

.

.

"Slllrrrppp..."

"Kayak nyedot ingus, tau gak."

Len tersedak usai mendengar penuturan jujur bin menyakitkan dari kekasihnya darling darling mailopeli jeli jeli, Sakine Meiko. Malam ini Len mengajaknya ke kedai ramen favoritnya karena tiba-tiba ngiler pengen dan Meiko yang kena imbasnya.

"Ramen tidak bersalah, Meiko-san!" rengut Len sambil monyong-monyongin bibirnya. Asli jijay, men.

"Lalu kenapa kau menyeretku ke sini? Aku kan sudah bilang hari ini sibuk." Meiko mendesah pelan, nafas keputihan tercetak jelas di udara.

"Kenapa kau juga mau-mau aja. Yah, aku bisa mengajak Rin atau siapapun yang mau." Len menyeruput kembali kuah ramen hingga tetes terakhir sebelum meminta tambahan porsi lagi. Tak menyadari tatapan Meiko kepadanya berubah mengganas.

"Ya udah ajak aja! Kenapa ngajak aku?!" serunya kesal.

"Nanti kau cepat keriput kalau marah-marah, loh, Meiko-san." Len tertawa jahil, "aku tak mau punya istri keriput di usia muda."

Len dikeplak.

Tak lama kemudian, Meiko menganga melihat ramen porsi jumbo wowowow disajikan di depan Len. Len sendiri tampak bahagia dengan binar-binar di kedua maniknya.

"Selamat makan!"

Meiko swt, "Perutmu itu gentong atau apa?"

.

.

.

.

.

.

.

Udahan, ah. Namanya juga flashfic #bangke