[MiyuKou] Koushuu mengatakan sesuatu yang membuat mereka terpaksa kabur berdua. / flashfic untuk Amber Reina
.
.
.
.
.
Kazuya gelagapan saat Koushuu tiba-tiba memojokkannya di sudut ruang latihan. Semua anggota sudah kembali dan menyisakan mereka yang tengah beres-beres bola.
"A-ada apa, ya?" Kazuya berkeringat dingin sedikit ―lama-lama menjadi stalaktit.
Koushuu terdiam beberapa saat, seperti tengah berusaha menyusun kalimat dalam hati serta membuang harga diri.
"Mi-minggu ini, Miyuki-senpai ada acara?" Koushuu berjuang keras agar lidahnya tak terbelit. Mengingat ia sendiri adalah pribadi yang jarang bertutur, jadi ia tak begitu paham apa yang ia katakan sudah tepat atau belum.
Kacamata Kazuya melorot.
.
.
Ace of Diamond (c) Terajima Yuji
Dinodai oleh Panda Dayo buat senang2 /g
Didedikasikan untuk coetanaktiriQcoret Amber Reina #yha
Mari lihat anak kita bersatu rein /g (2)
.
.
.
.
.
Sungguh aneh tapi nyata.
Kazuya dan Koushuu kabur berdua dari asrama ke kafetaria di hari minggu pagi yang cerah cetar nan membahana. Mengendap-endap seperti Romeo yang membawa kabur Cinderella karena tak ada transportasi kereta kencana apalagi trans Jakarta.
Enggak. Author barusan boong.
Berhubung hari minggu adalah hari libur nasional bagi para pemain Seido bila tak ada jadwal latih tanding saat ini, mereka tentu masih molor hingga siang. Percayalah. Kazuya sudah menyurveinya selama dua bulan. Pagi-pagi sekali Koushuu sampai membangunkannya dan membawa tas kecil, niat banget ini anak.
Pertanyaannya; ada apa?
Sesendok parfait yang barusan dimakan Kazuya tak lagi ada nikmat-nikmatnya, padahal hasil gretongan dari pemuda di hadapannya.
"Jadi, ada apa, Okumura?" Kazuya bertanya.
Koushuu tampak resah, sesekali melirik bawah sebelum menatapnya langsung.
"Eng...bagaimana ya...aku bingung mengatakannya..."
Kalau kau bingung ngapain kau ajak aku kemari, batin Kazuya nelangsa.
Koushuu menghela nafas, "Miyuki-senpai, bisa ajari aku pr matematika? Ada yang tak kumengerti." ucap Koushuu pada akhirnya.
Kacamata Kazuya melorot (lagi). Tapi ia terbahak-bahak kemudian,
"Kenapa sampai menyogokku begini?! Hahahaha. Lagipula kita kan bisa mengerjakannya di asrama bersama-sa―"
Koushuu memandangnya tajam, seketika cahaya merah imajiner dilihat oleh si catcher utama.
"A-ah, terserahlah."
"Aku tidak mau Sawamura-senpai menertawaiku karena tak bisa mengerjakan prnya sendiri."
PURAIDOMU, MAS.
Kazuya makin menjadi, hari ini ia tak menyesal pergi bersama Koushuu, sungguh.
"Harusnya kau yang menertawainya! Dia itu bodoh hingga ke akar-akarnya!"
Eijun yang lagi molor bersin sejenak sebelum kembali tidur.
"Senpai, ini tanggal berapa, ya?" Koushuu bertanya tiba-tiba.
"Empat belas Maret, ada apa?" heran Kazuya.
Koushuu menyerahkan sebuah bingkisan di atas meja.
"Sogokan tambahan."
Kazuya sakit perut, tolong.
"Baiklah, baiklah. Tunjukkan prmu, adik kecil." Kazuya mengulurkan tangan, lumayan dapet bingkisan.
"Aku bukan adikmu." sinisnya, tapi tetap dikeluarkan buku beserta pulpen dari tas kecilnya sebelum diletakkan di atas meja.
"Ya, pokoknya ayo kerjakan."
.
.
.
.
.
Udahan ya rein #ditaboks.
.
.
.
.
~omake~
Kamarnya sepi karena ia bangun agak kesiangan. Palingan cuma dihukum lari, jadi rasanya tidak apa-apa.
Kazuya yang hendak berganti baju terkejut melihat isi lemarinya. Ada sebuah bingkisan misterius.
"Oh, bukannya ini dari Okumura, ya? Isinya apa kira-kira―" Kazuya penasaran dan membukanya.
Sekotak cokelat.
Kazuya terbahak sekeras-kerasnya.
.
.
.
.
.
Maji end.
