My First Fic….

Hi minna~

Misaki UchiRuno disini…

Akhirnya berani juga Misa bikin akun di FFn dan nge-publish fic….

Misa rasa…, fic Misa masih jauh jauh jauh dari kata 'bagus'….

Tapi yang penting Misa udah berusaha...

Sekarang tergantung penilaian senpai-senpai saja…

Ok, sebagai permulaan karir (?) Misa di FFn…, RnR please…. ^^

Disclamer: Masashi Kishimoto

Genre: Romance

Pairing: SasuSaku

WARNING: AU, OOC, Gaje-ness (?)

Don't like, don't read! (Tapi.., read aja deh -halah-)

.

.:Feeling:.

.

.


Chap 1: Sakura - Mencurigakan

"Akh, sial! Sial! Sial! Kenapa sih dia lebih mementingkan si rambut kuning duren itu daripada aku? Sebenarnya pacarnya tu aku atau si rambut kuning duren itu sih? Huh!" umpat-umpatku sepulang sekolah karena pada akhirnya kami yaitu aku dan Sasuke, pacarku tidak jadi jalan bareng hari ini. Dan itu gara-gara seorang cowok yang menjadi 'sahabat' pacarku. Tapi entahlah. Sekarang aku mulai ragu dengan kata 'sahabat' itu. Dia lebih diperlakukan sebagai seorang 'pacar' oleh Sasuke. Apa-apaan itu? Dia 'kan cowok?

Ok. Akan kuceritakan semuanya. Semua yang menyebalkan menurutku. Setelah itu, kalian boleh sependapat atau tidak padaku.

Dimulai dari satu bulan yang lalu. Sudah lama sekali bukan? Ya, hari itu adalah awal kecurigaanku. Awalnya aku hanya menganggapnya biasa saja, tapi sekarang aku sudah mengganggap ini serius!

"Hahaha…, Teme! Kau bilang apa sih? Mana mungkin 'kan? Kau gila! Lalu, Sakura mau kau kemanakan? Mau kau buang? Ada-ada saja kau, Teme!" ucap Naruto.

"Iya,"

"Eh?"

Nah, bagaimana? Pembicaraan yang mencurigakan, bukan? Aku mendengar mereka membicarakan itu di belakang kantin sekolah. Tapi aku pura-pura tidak mendengar saja. Lagi pula, Sasuke juga setelah itu masih bisa dibilang 'belum berubah'.

Lalu… Kecurigaanku yang kedua, beberapa hari setelah itu. Saat pelajaran MTK dengan guru bermasker itu a.k.a Kakashi-sensei. Hmm.., mungkin ini bisa disebut kecemburuanku. Tapi untuk sekarang, aku memasukkannya dikategori 'hal yang mencurigakan'.

"Baiklah anak-anak, sekarang buatlah kelompok yang terdiri dari 2 orang. Sensei akan memberikan tugas untuk kalian," instruksi Kakashi-sensei pada kami saat itu. Spontan saja aku langsung memilih Sasuke untuk jadi teman kelompokku. Selain dia memang pintar dan cocok untuk dijadikan teman kelompok, dia juga pacarku 'kan? Jadi, maklum saja aku memilihnya. Tidak ada yang aneh.

"Sas, kita satu kelompok yuk," ucapku padanya. Dan aku kira, akulah orang yang pertama kali mengajaknya satu kelompok saat itu. Karena akulah yang pertama menghampirinya setelah Kakashi-sensei memberi instruksi.

"Maaf Sak, Naruto sudah duluan mengajakku," jawabnya. Bohong sekali! Naruto saja tempat duduknya berjarak satu deret dari tempat duduk Sasuke. Sedangkan tempat dudukku persis di depan tempat duduknya. Mana mungkin aku keduluan dari Naruto.

"Sas, kapan Naruto mengajakmu?" tanyaku.

"Sesaat sebelum kau mengajakku," jawabnya dingin. Kelakuan macam apa itu? Ya, walaupun pada dasarnya Sasuke memang selalu berkata dingin, tapi yang ini lebih dingin dari itu.

"Tapi, Sas. Aku adalah pacarmu. Dan seharusnya kau menolak ajakan Naruto!" ucapku agak meninggi.

"Sakura. Kau memang pacarku dan Naruto adalah sahabatku. Tapi untuk sekarang, dia lebih memerlukanku. Kau tau, dia itu Dobe," bisik Sasuke di telingaku. Dan untuk saat itu, mukaku sempat memerah. Spontan saja aku langsung meng-iya-kan ucapan Sasuke dan membiarkan dia sekelompok dengan Naruto. Tapi apesnya, setelah pembicaraan dengan Sasuke itu, semua orang sudah punya kelompok masing-masing kecuali aku dan… si 'semangat muda' Lee! Cowok yang paling tidak ingin kujadikan teman kelompok! -Ok, ini tidak ada hubungannya-

Itu yang kedua. Dan saat itu, aku masih bisa mentolelirnya. Tapi, 'keanehan' itu berlanjut sampai saat latihan klub bola yang kebetulan -sebenarnya bukan kebetulan sih- aku adalah managernya. Kejadian ini sangat membuat aku terpukul. Saat itu aku sebenarnya sedang kurang enak badan, tapi aku tetap melaksanakan tugasku sebagai seorang manager dan itu demi Sasuke tentunya.

"Sakura, tolong bawakan air dan handuk untuk membersihkan dan mengompres cedera Naruto," ucap Sasuke padaku. Akupun langsung melakukan apa yang diucapkan -diperintahkan- Sasuke. Tapi saat aku kembali dengan membawa barang yang dimintanya itu, tiba-tiba saja kepalaku pusing -walau tidak sampai pingsan- dan tidak sengaja menumpahkan air ke Naruto.

"Sakura, apa yang kau lakukan?" bentak Sasuke. Apa itu?

"Maaf Sasuke, aku-,"

"Kau tau, Naruto cedera. Apa maksudmu dengan menumpahkan air padanya? Kau sengaja ya?" bentak Sasuke lagi. Apa itu?

"Sasuke, maaf. Aku kurang enak badan, jadinya-," aku berusaha menjelaskan.

"Alasan! Kau pasti mau balas dendam pada Naruto karena akhir-akhir ini aku lebih banyak menghabiskan waktu dengannya, bukan? Kau rendah, Sakura!" tambah Sasuke. Apa-apaan itu?

"Tidak, bukan begitu. Aku benar-benar kurang enak badan. Percayalah Sasuke," belaku.

"Sudahlah, lebih baik kau pulang saja. Kau harus mendingikan kepalamu di rumah," ucapnya lagi.

Bukan. Yang jelas-jelas harus mendinginkan kepala itu kau, Sasuke. Akhir-akhir ini selalu...saja Naruto yang kau pikirkan. Sampai-sampai kau menuduhku seperti itu. Kau bahkan tidak sadar kalau aku kurang enak badan dan tidak percaya padaku. Naruto dan Naruto…. Itu yang kau pikirkan. Kau lupa kalau a.k.u adalah p.a.c.a.r.m.u.

Lihat? Apa yang dilakukannya? Mengabaikanku. Berburuk sangka padaku. Naruto benar-benar sudah membuatnya berubah! Sahabat apa itu? Pacar apa itu? Sungguh bodoh! Kejadian itu benar-benar memuakkan! Bodoh!

Hhh…, tapi aku rasa, aku lebih bodoh. Masih saja menyukai dia. Masih saja mengharapkan dia. Dasar Sakura Haruno bodoh! Karena saking bodohnya aku, aku masih saja memaafkannya. Menganggap hal itu tidak pernah terjadi. Ya, sampai hal semacam itu terjadi lagi.

Sasuke, hari ini dia ingkar janji lagi! Dia bilang akan jalan bareng hari ini. Tapi apa? Lagi-lagi pergi dengan Naruto? Sebegitukah spesialnya Naruto di matanya? Sampai-sampai dia ingkar janji padaku. Padahal dia sendiri yang mengajakku pergi tempo hari. Dia bilang akan menebus semuanya. Tapi apa? Naruto lagi, Naruto lagi…. Sudah dua tahun kami jadian, pada akhirnya jadi seperti ini? Jadi, apa gunanya? Ya, aku tau kalau Sasuke sudah berteman dengan Naruto sejak dulu, tapi seharusnya dia bisa memposisikan dirinya dengan baik dong? Jagan berat sebelah begini? Katanya orang pintar, katanya orang jenius, katanya keturunan elit Uchiha, tapi mana buktinya? Atau…, apa Sasuke mulai menjadi seorang gay?

~~TBC~~

..…


Fiuh~ Chap 1 akhirnya selesai juga…. Tapi jangan salah sangka dulu dengan endingnya yah…. Ini bukan SasuNaru kok.., pairnya SasuSaku (semoga saja begitu -lah?-).

Hmm…., apakah fic ini masih layak untuk diteruskan? Ini tergantung jumlah review dan isi review-nya…. -halah-

Makanya, isi review-nya kalo bisa jangan flame yah? Tapi kalo para (sok banyak banget yang bacanya) readers masih nggak bisa nahan diri buat nge-flame fic Misa, ya mau gimana lagi. Misa terima kok. Tenang aja… ^^

Oya, masih adakah typo(s) yang bertebaran? Misa udah cek berulang kali loh...

Ok, akhir kata…

R.E.V.I.E.W

.

\^o^/

.

.:Misaki UchiRuno:.

...