Dosakah aku ,

.

.

Siwon baru saja pulang dari pekerjaannya di sebuah proyek pembangunan gedung pencakar langit di dekat pelabuhan inchoen, tidak seperti yang kalian duga , siwon bukan seorang insinyur atau seorang pemilik gedung ini, siwon hanya seorang kuli disini pekerjaannya sangat menantang maut , siwon bekerja sebagai pengelas baja yang akan ditimbun dengan semen nantinya. Kehidupan nya beserta seorang adik perempuannya sangatlah pas pasan , pendidikannya yang harus terpaksa di hentikan ketika menginjak kuliah di karenakan perusahaan ayahnya bangkrut disusul ayahnya yang terkena serangan jantung dan tak lama setelah itu ibunya mengalami kejadian yang sama, siwon berjuang sendiri, berbekal sedikit peninggalan kedua orangtuanya , siwon dan juga adik perempuannya membeli sepetak rumah kecil di lingkungan padat penduduk di daerah yang sama dengan tempat siwon bekerja. Selalu mengambil lembur untuk memenuhi kebutuhan adik perempuan nya , satu-satunya keluarga yang tersisa, jiwon membayar semua itu dengan peringkat prestasinya di high school yang menonjol.

Pukul 10 malam , siwon baru saja menyelesaikan pengelasan di lantai 15 bangunan gedung pencakar langit yang baru 25% jadi , siwon berjalan menelusuri jalan yang sudah mulai sepi sembari menenteng makanan yang dibelinya diperjalanan pulang tadi, besok siwon memutuskan untuk mengambil libur , karena jiwon memintanya untuk menyaksikan pertunjukan bakatnya memainkan biola di pekan orang tua di sekolahnya.

Siwon masih berjalan sembari bersenandung kecil , melewati beberapa gedung tinggi sebelum mencapai daerah tempatnya tinggal, namun keasikan siwon terganggu ketika siwon sayup-sayup mendengar suara isakan yang menyayat hati yang berasal dari sebuah gang sempit gelap tak jauh dari tempatnya berdiri, suara isakan yang lamat-lamat semakin jelas ketika siwon berjalan mendekati gang tersebut, hingga siwon berhenti ketika melihat sesosok tubuh ringkih meringkuh menenggelamkan kepalanya di balik lututnya yang ditekuk,

Siwon mensejajarkan tubuhnya dengan sosok yang tengah meringkuk terisak itu,

"hey , kau tak apa?" tanya siwon pelan, siwon berusaha menyentuh pundak sosok itu namun sosok ringkih itu malah histeris dan menepis tangan siwon , tangisnya semakin meraung , dan berusaha menutupi tubuhnya dengan pakaian yang sudah terkoyak tak beraturan dari tubuh kecilnya.

Siwon dapat melihat , sosok itu adalah seorang namja ya namja , entah apa yang terjadi dengan namja ini , namun siwon dapat menyimpulkan jika dia baru saja mengalami kekerasan seksual,

"pergiii , ku mohon pergi , hiks... jangan lakukan lagi , hiks , jangan ku mohon," pintanya pilu ,

Siwon masih berusaha untuk memperoleh keterangan dari namja itu, namun lagi hanya rancauan yang keluar dari mulut namja lemah itu , pada akhirnya siwon memutuskan untuk menelpon polisi.

.

.

Jiwon berlari menghampiri kakak lelakinya yang kini terduduk di salah satu sudut ruangan pemeriksaan dan seorang polisi tengah mewawancari kakaknya untuk memperoleh sedikit keterangan,

"jiwon , kenapa kemari?" tanya siwon pada sang adik ketika didapatinya sang adik dengan wajah khawatirnya

"oppa apa yang terjadi , apa oppa mengalami perampokan , kau membuatku takut oppa ,!" jawab jiwon dengan emosi yang bercampur dengan kekhawatiran

Siwon tersenyum lembut, kemudian meraih sang adik untuk duduk disebalahnya

"oppa tidak apa-apa jiwon-ah , hanya saja oppa baru saja menolong seseorang yang baru saja mengalami musibah, dia sangat kasihan jiwon , dan polisi sedang mengambil keterangan oppa mengenai itu," jelas siwon

Jiwon menghembuskan nafas lega , "apa yang terjadi padanya oppa , katakanlah,"

"dia baru saja mengalami pemerkosaan jiwon, dia terlihat sangat terluka dan trauma, orangtuanya akan datang kemari , dan polisi meminta oppa untuk ikut memberi penjelasan kepada orang tua nya nanti," jelas siwon lagi

"ya tuhan oppa dia sangat terluka , aku ingin memeluknya jika aku bertemu dengannya nanti," kata jiwon dengan nada prihatin syarat rasa terluka pada siwon

Siwon hanya menjawab pernyataan jiwon dengan senyum lembut sembari mengacak rambut adik nya pelan , tak ada kebohongan dalam sikap jiwon , adiknya ini sangat tulus , siwon bahkan memposisikan jika jiwon mengalami hal seperti namja yang ditolongnya pasti dirinya akan sangat terluka karena tidak bisa melindungi jiwon,

Hingga sebuah keributan mengalihkan perhatian kakak beradik ini ,

Plakkkkk

Suara tamparan bertubi-tubi terdengar menyayat hati , bahkan seorang polisi pun tak berani mendekati mereka

Seseorang namja berseragamkan tentara angkatan darat yang siwon rasa orang itu mempunyai pangkat tinggi dan seorang yeoja yang hanya bisa menahan isakannya melihat namja lemah yang ditolongnya hanya pasrah menerima pukulan dari sesorang yang siwon tau dia adalah ayah dari namja lemah itu, siwon dan jiwon memperhatikan sejenak , sembari menangkap inti pembicaraan mereka,

"menjijikan ! kau kotoran untuk keluarga cho brengsek ! sudah berapa kali appa katakan hah ! tapi telingamu seperti tersumpal kotoran sehingga kau menerima semua hasil perbuatanmu ini ! kau mengacuhkan appa dan umma mu sendiri dan bergaul dengan orang-orang brengsek itu dan lihat apa yang terjadi padamu sekarang ! kau di perkosa dan kau berhasil mempermalukan orang tuamu cho kyuhyun ! brengsek ! anak sial ! harusnya umma mu membuangmu dari awal , anak yang tidak jelas asal usulnya yang hanya bisa mempermalukan keluarga cho dengan kelakuan liarmu itu !" marah namja paruh baya itu

Kyuhyun hanya terdiam , tanpa berniat untuk bangkit ,tubuhnya babak belur sedang yeoja paruh baya itu hanya bisa menangis,

"ini salahmu hanna , kau memungutnya kau memanjannya , kau membedakan nya dengan hyeri yang nyatanya anak kandungmu sendiri, kelakuan liarnya selalu kau tutupi dan liat hanna anak ini mempermalukan kita !"

Plakkk

Sebuah tamparan keras kembali mendarat di wajah manis namja yang hanya diam membatu dan menangis tanpa suara itu,

"sudah yongmin-ah , kasihan kyuhyun , hentikan ku mohon , maafkan aku karena memanjakannya ku mohon yongmin-ah ," mohon hanna sembari berusaha mendekati tubuh ringkih kyuhyun yang sudah babak belur

"hidupnya tak jauh dari ibu kandungnya yang seorang pelacur , lihat hanna , dia tak pantas lagi menyandang marga cho di depan nama nya , nayatanya dia sudah melempar kotoran di muka kita dengan kelakuan menyimpangnya dan juga tubuh nya yang seperti pelacur, kita pulang , dan kau kapten kim urus semuanya masalah ini , tutup kasusnya jika perlu , dan pastikan mulut kalian semua diam jika saja aku mendengar berita ini tersebar sampai keluar , maka aku tak akan segan untuk membungkam mulut kalian selamanya !" ancam pria bernama yongmin ,

Sembari menyeret istrinya yang tengah meronta yongmin meninggalkan kyuhyun yang hanya diam mematung dan hanya menatap kepergian dua orang yang selama 24 tahun kehidupannya dianggapnya sebagai orangtua dan kenyataan baru saja terbuka nyatanya dia bukan siapa-siapa dari keluarga cho yang terhormat dia hanya nya anak yang dipungut dan dibesarkan dengan penuh kasih sayang oleh nyonya cho yang dianggap sebagai ibunya selama ini,

"oppa," lirih jiwon ,

Siwon memandang sang adik yang sudah berurai air mata melihat kejadian yang baru saja terjadi didepan kedua mata mereka, namja lemah itu sangat tersiksa dan mungkin terpukul , siwon maupun jiwon bahkan tak dapat menggambarkan bagaimana perasaan namja itu yang sangat terluka,

Siwon membawa jiwon kedalam pelukan siwon sesaat kemudian memandang adiknya yang tengah menangis terisak ,

"oppa jebal , tolonglah dia , dia sangat kesakitan oppa , dia sangat terluka ,, oppa je..bal..." mohon jiwon, "lakukan sesuatu oppa , lakukan ku mohon , walau kita tidak mengenalnya sama sekali setidaknya kita menyelematkan dari keterpurukan ini oppa ,jebal oppa ..."

Siwon mengecup kening adiknya lembut, senyuman tipis tergambar diwajah tampannya,

"tapi berjanjilah satu hal pada oppa jiwon , kau harus merawatnya dengan baik dan membantunya bangkit dari keterpurukannya , mengerti,"

"aku mengerti oppa," jawab jiwon mantap

"tunggulah disini oppa akan berbicara dengan kapten kim , kita harus segera membawanya kerumah sakit jiwon,"

.

.

Hey , kau yang sedang tertidur ,

Entah apa yang kau impikan dialam tidurmu , aku sempat mendengar orangtua mu menyebut namamu , kyuhyun, aniya ?

Kau sangat manis kyuhyun hanya saja kau sedang terluka , seseorang menyakitimu , bisakah kau bertahan , perlahan kau pasti bisa menyembuhkan lukamu , kau pasti bisa memulainya dari awal. Asal kau mau bersabar dan berusaha meninggalkan lukamu dan menguburkan jauh di dalam hatimu,

Bangunlah , maka kita akan saling mengenal , mungkin sebagai kakak adik. Jiwon adikku sangat mengkhawatirkanmu , bangunlah , maafkan mereka yang telah menyakitimu kyuhyun , ini sudah 2 hari dan kau masih betah bermimpi , bangunlah ini bukan mimpi kyuhyun kau harus menghadapi semua ini , atau kau bisa bersandar padaku jika kau ingin, bangunlah .. hari ini awal musim gugur , kau pasti menyukai matahari di awal musim gugur , bangunlah kyuhyun dan maafkan mereka semua,

Siwon mengakhiri monolognya dengan sosok yang masih betah tidur dan bermimpi dihadapannya , sudah dua hari bahkan dokter sudah memastikan jika namja ini baik-baik saja , hanya saja didalam tubuh kyuhyun seakan memerintahkan untuk tetap memejamkan matanya, rasa trauma yang besar dan terluka adalah salah satu faktornya

"oppa ," panggil jiwon pelan ketika memasuki kamar rawat kyuhyun

"jiwon kau sudah datang , kau bawa apa ?" tanya siwon

"aku membawa beberapa sisa makanan dari resto milik ahjuma xi , jadi kubawa saja siapa tau oppa lapar ,"

"ahjuma xi baik sekali , biasanya dia pelit jika soal sisa makanan," kikih siwon

"oppa ahjuma xi orang baik , ish oppa jangan begitu, ah bagaimana keadaannya?" tanya jiwon

"dia senang sekali menjadi putri tidur jiwon, entahlah mungkin jika oppa cium mungkin dia akan bangun, ehhehe," canda siwon sembari menikmati makanan yang dibawa jiwon

"oppa jangan bercanda dengan orang yang sedang sakit , apa kata dokter oppa?"

"dia baik-baik saja , lukanya sudah mulai sembuh, hanya saja luka hatinya yang mungkin akan sulit sembuh," terang siwon

Jiwon menghembuskan nafasnya kasar , jiwon sangat tau kearah mana kakaknya berbicara ini ,

"apa yang sebenarnya terjadi , siapa pelakunya , dia rapuh sekali ,"

"entah jiwon, ku harap dia mau membagi kesedihannya pada kita , aku ingin sekali membantunya," sambung siwon

Sejenak mereka berdua terdiam , meresapi pikiran masing-masing

"oppa , bukankah besok pagi oppa akan bekerja , aku akan menjaganya malam ini, oppa sudah 2 hari tidak pulang , aku besok libur oppa , aku tidak ingin paman shin kembali memarahi oppa karena membolos 2 hari, sepulang kerja oppa bisa kembali kerumah sakit," bujuk jiwon ,

Siwon tersenyum lembut, siwon memang sangat membutuhkan istirahat , pekerjaan yang terbengkalai membuatnya mempunyai tanggungan,

"baiklah jiwon oppa akan pulang malam ini, dan ingat jika ada apa-apa kau harus sesegera mungkin menghubungi oppa , arraseo"

"ne arraseo oppa , cepat habiskan makanannya oppa aku akan kebagian administrasi dulu untuk mengurus pembayaran rumah sakit, aku sudah mengurus beberapa dokumen untuk keringan biaya rumah sakit,"

"hmm , oppa akan menunggu, maafkan oppa jika oppa menunggunakan uang tabungan untukmu kuliah nanti untuk membayar biaya rumah sakit, oppa akan menggantinya dengan bekerja lebih giat lagi ,"

"oppa tidak usah terlalu dipikirkan , itu juga dari hasil keringat oppa , aku masih mempunyai beasiswa oppa dan tabungan , cheoman oppa , aku keadministrasi sebentar, mungkin setelah dia sadar kita ajak saja tinggal dirumah kita oppa , otte,"

"kita tunggu sampai dia sadarkan diri dulu, kka , selesaikan lah dengan cepat,"

.

.

Aku mendengar semua percakapan kakak beradik itu semalam, sungguh mulia kedua kakak beradik itu , dan apalah aku jika kakak dari gadis itu tak menolongku, aku bukanlah siapa-siapa lagi didunia ini , nyatanya aku dibuang oleh keluarga ku sendiri disaat aku menerima musibah, yah aku marah selama 24 tahun kehidupanku, aku menjadi lepas kendali ketika orangtua ku membedakan kasih sayangnya padaku, appa ku aku ingin sekali memperoleh perhatian dari appa ku hanya saja dia tak pernah memandangku sedikitpun hanya hyeri yang ada dimatanya adik perempuanku , dia hanya memperbolehkan ku memanggil dirinya appa tanpa memberikanku kasih sayang, aku adalah sumber masalah dikeluarga cho appa selalu mengatakan itu disaat dia marah ketika aku selalu membuat masalah, aku memang sengaja agar appa memberikan perhatiannya padaku tapi aku malah semakin terluka, aku menyimpang katanya, yah aku mengakui semua itu, aku mempermalukan appa dan umma dengan pergaulanku yang salah, aku mencintai namja bukan yeoja , aku terjebak didalam pusara dunia kelam menurut banyak orang didunia ini.

Ayah dan ibu kandungku entah siapa mereka , aku tak pernah tau kenyataan itu jika saja kemarahan appa malam itu tidak meledak, aku bukan bagian dari keluarga cho , aku hanya kotoran aku hanya lah seorang yang tak berguna yang dipungut oleh umma sejak kecil dan meminjam kan nama baik keluarga cho untuk menjadi namaku, aku sangat terluka.

Sekarang apalah aku sekarang , ketika mereka yang aku anggap sebagai sahabatku sekarang merusakku membuatku kotor dan terhina dan membuatku menanggung benih hasil perbuatan mereka , tubuh ini kadang aku sangat membencinya, ketika aku berusaha meminta pertanggung jawaban dari salah satu dari mereka dan mereka dengan teganya merusak tubuhku kembali, sial aku menjijikan sekali ya tuhan, aku tak berguna sungguh aku tak berguna , aku tak pantas lagi di dunia ini ,

Dan sekarang aku bahkan malu membuka mataku ketika kedua kakak beradik ini mengharapkanku sadar dan bersedia membagi kesedihanku pada mereka , ya tuhan, aku sangat malu sungguh , aku sungguh membuat mereka repot,

Aku harus mengakhiri semua ini, aku tidak ingin membuat siapapun kembali menanggung rasa malu karena aku karena semua keadaanku, aku harus pergi , pergi dari dunia ini,

.

Kyuhyun mengelus surai hitam panjang milik jiwon sayang, gadis itu terlelap lelah di atas sofa , sungguh kyuhyun mengucapkan banyak terima kasih pada jiwon dan kakaknya karena telah menolongnya ,

Tangan pucat itu mulai bergetar , menghapus air matanya kasar kemudian mulai berdiri , " terima kasih untuk semuanya," lirih kyuhyun

Perlahan kyuhyun berjalan menjauhi kamar rawatnya , jam masih menunjukkan pukul 4 pagi , suasana lantai tempatnya di rawat sangatlah sepi , terlihat beberapa suster jaga yang tengah tertidur siaga bagian administrasi , kyuhyun berjalan pelan menuju pintu tangga darurat ,langkah kecilnya selangkah demi selangkah menaiki tangga darurat itu menuju lantai 25 gedung rumah sakit itu, pikiran kyuhyun kosong , hanya tertuju pada tujuannya bagaimana dia bisa sesegera mungkin mengakhiri hidupnya tanpa merepotkan orang lain dengan segala penderitaannya, tanpa kyuhyun tau jika seseorang yang baru saja tiba di rumah sakit untuk mengantarkan makanan tengah mengikutinya diam-diam.

Tak lama berselang kyuhyun sudah berada di puncak gedung itu, sebuah landasan helicopter yang ada disana, tanpa adanya pagar pembatas yang membatasi puncak gedung itu, kyuhyun melepas mantelnya kemudian berjalan mendekati pinggiran gedung itu , memandang sejenak langit fajar yang menyuguhkan sang surya yang masih malu untuk menampakkan tajinya , udara dingin menyergap tulangnya , mulutnya mulai bergetar menahan tangis, beginikah rasanya jika ajal siap menyambutmu, segala kenangan masa kecilnya mulai terlintas di benaknya, salah satu tangannya meremas perutnya , dimana sebuah janin sedang tumbuh disana, janin yang tercipta karena hasil pemerkosaan yang dilakukan oleh teman-temannya selama beberapa bulan terakhir, janin yang sejatinya tak pernah salah hanya saja ketika dia tercipta kyuhyun sangat terluka , terluka karena sebuah ancaman dan sebuah luka yang tercipta terlalu dalam,

Kyuhyun sudah melangkahkan salah satu kaki nya , namun sesorang berkata di belakangnya

"apakah dengan melompat dan mengakhiri hidupmu akan menyelesaikan masalahmu kyuhyun-ssi,?" kata orang di belakang tubuh kyuhyun,

Kyuhyun masih bergeming , kemudian perlahan menyatukan kembali kakinya sehingga memijak erat di beton gedung rumah sakit itu

"iya itu cukup untuk membayar semua nya , terima kasih sudah menolongku, aku tidak ingin merepotkan siapa-siapa lagi didunia ini ," jawab kyuhyun dengan nada terlewat datar

"baiklah silahkan kau melompat, aku menunggumu," tantang siwon

Kyuhyun bergeming , masih berkutat dengan pikirannya

"aku pernah merasakan posisimu kyuhyun-ssi hanya saja aku tak semengenaskan seperti mu," ucap siwon sarkas , siwon masih berusaha mematahkan keinginan kyuhyun untuk melanjutkan keinginannya , dan sepertinya siwon mulai berhasil

"jika semua cobaan itu tak terjadi padamu , kau tidak akan pernah merasakan bagaimana banyak orang yang peduli padamu , kau tidak akan pernah bisa belajar bagaimana rasanya sakit kemudian luka itu akan membuatmu menjadi seseorang yang kuat dan tegar , percayalah kyuhyun-ssi kau hanya perlu berdoa dan memahami semua keadaanmu kemudian kau akan mengerti banyak orang yang peduli padamu ketika orang lain membuangmu," sambung siwon

Siwon sedikit demi sedikit mendekati kyuhyun , siwon ingin sesegera mungkin menarik kyuhyun menjauh dari pinggiran gedung itu dan menenangkan kyuhyun

"semua ini memang aib untuk beberapa orang kyuhyun , hanya saja ini adalah sebuah anugrah tuhan , kau istimewa tuhan memberikanmu sosok yang kini tumbuh didalam tubuhmu , percayalah kyuhyun, kau bukanlah hina dimata mereka , tuhan memberikanmu sebuah anugrah dibalik musibah yang menimpamu,"

"hiks..." kyuhyun terisak lirih , tubuhnya bergetar hebat,

Siwon akhirnya berhasil meraih tubuh kyuhyun, kemudian membawanya kedalam pelukannya erat , kyuhyun menangis terisak hingga membuatnya limbung tak sadarkan diri,

.

.

Kyuhyun kini duduk bersandarkan headboard ranjang rawatnya , pandangannya kosong ketika dokter kembali menjelaskan keadaannya pada siwon , sedangkan adik dari siwon , jiwon dengan setia mengenggam tangan pucat itu seraya memberikan kekuatan tak kasat mata pada kyuhyun,

"terima kasih dokter , sore nanti kami akan membawanya pulang , terima kasih sudah merawatnya dengan baik , kami akan mengurus administrasi sesegera mungkin," kata siwon yang di angguki oleh sang dokter,

Tak lama setelah kepergian sang dokter siwon mendudukan dirinya di sebuah sofa tak jauh dari ranjang kyuhyun, jiwon menatap oppa nya dengan tatapan yang sulit diartikan , jiwon sudah sangat mengenal jika siwon sudah bersikap seperti ini , jiwon lebih baik mendiamkan siwon beberapa waktu sebelum sebuah emosi menguasai siwon,

"jiwon-ah bisakah kau keluar sebentar , oppa ingin berbicara dengan kyuhyun sebentar,"

"baiklah oppa , aku akan membeli makanan saja kalau begitu , 30 menit lagi aku akan kembali,"

Tak lama setelah kepergian jiwon, siwon mendudukan dirinya di pinggiran ranjang kyuhyun

"menikahlah denganku," ucap siwon tiba-tiba, seketika membuat kyuhyun memandang siwon ,

"menikahlah denganku dan memulai kehidupan yang baru dengan ku ," pinta siwon lagi dengan sunguh-sungguh

Airmata kyuhyun kembali menetes , kyuhyun masih terdiam seribu bahasa,

"katakan aku gila kita baru saja mengenal dan memintamu untuk menikah denganku, aku hanya ingin melindungimu jangan pernah memikirkan apapun,"

Bibir kyuhyun mulai bergetar menahan isakannya

"jangan pernah berfikiran apapun, jangan pernah mendengar apa kata mereka yang menganggap semua ini kesalahan kyuhyun, mereka bukan hakim kita yang berhak menghakimi kita , bukan kita yang menginginkan ini terjadi bukan , hanya saja bisakah kau menaruh kepercayaan itu padaku kyuhyun,?" tanya siwon mantap

Siwon membawa kyuhyun kedalam pelukannya ,kyuhyun menangis tersedu , dirinya sangat bingung dan entahlah kyuhyun harus mengucapkan terima kasih dengan cara yang seperti apa pada pemuda ini ,

Sebuah pelukan kembali mereka rasakan ketika jiwon ikut memeluk mereka , jiwon menangis , menangis kerena sebuah kebanggaan yang timbul atas sikap kakak nya ,

"terima kasih," lirih kyuhyun

.

.

Mereka bertiga memutuskan untuk pindah dari inchoen kesebuah pulau kecil di selatan jeju , pulau yang sangat jarang penduduknya. Siwon menjual rumah kecilnya kemudian menggunakan sebagiannya untuk biaya hidup disana.

"maafkan aku jiwon , kau harus kembali mengorbankan pendidikanmu sejenak," kata siwon penuh sesal

"tidak masalah oppa , sekarang bahkan aku sangat bahagia karena oppa sudah menikah dan aku kembali mempunyai sebuah keluarga, dan oppa tenanglah tahun depan aku sudah akan lulus sekolah , aku kan sudah dapat beasiswa dari canberra university dan itu karena perjuangan oppa aniya , jadi aku ingin memuaskan berkumpul dengan oppa dulu sebelum aku melanjutkan studi ku di tempat yang jauh, australia oppa , hehe..." jawab jiwon menenangkan siwon

"terima kasih jiwon , kau sangat mengerti oppa , nah bangunkan kyuhyun , ajaklah dia makan, oppa sangat khawatir , di perjalanan tadi dia merasa sangat lemas , hah andai saja oppa bisa membeli tiket pesawat untuk kita bertiga," sesal siwon

"oppa jangan selalu merasa bersalah , kita hanya sedang menghemat saja , naik kapal sudah lebih dari cukup ,"

.

.

Siwon , suamiku , kami menikah di sebuah gereja kecil di ilsandong, kami belum mendaftarkan pernikahan kami di kerenakan biaya untuk mendaftarkan pernikahan sangatlah mahal. Di samping itu ada rasa khawatir di dalam diriku, pernikahan kami walau negara kami sudah mengakui dan mengesahkan dimata hukum hanya saja masih banyak orang-orang yang menganggap semua ini masihlah tabu dimata mereka , apalagi aku yang tengah mengandung seperti ini mungkin menambahi sikap orang-orang menjadi bertambah jijik lagi.

"aku akan bekerja mulai hari ini kyuhyun , maaf jika meninggalkanmu sendirian dirumah, jiwon akan pulang pukul tiga nanti, tak apakan jika kau sendirian dirumah?" tanya siwon dengan nada khawatir

"aniy , aku tak apa , aku selalu merepotkanmu siwon , maafkan aku," kata kyuhyun dengan nada penuh sesal

"tidak kyuhyun jangan seperti itu , bukankah kita suami istri hmm , jangan sungkan, mengerti" sambung siwon menenangkan

"tidak kau menolongku menutupi aib ini , kau berhak mendapatkan kebahagiaanmu setelah aku melahirkan bayi ini," jawab kyuhyun

"apa maksudmu kyuhyun?" tanya siwon tak suka

Kyuhyun terdiam

"aku tidak pernah sedikitpun mempermaikan ikatan pernikahan, kau sudah mengucapkan sumpahmu di hadapan tuhan akupun juga tak ada main-main di saat aku bersumpah kyuhyun , dengar ... biarkan aku belajar mencintaimu mengerti, aku akan berusaha , aku tidak ingin kau kembali terpuruk , aku ingin menyembuhkan lukamu dengan kebahagian yang aku berikan," ucap siwon sembari menangkup wajah kyuhyun dengan kedua telapak tangan hangatnya

"kau hanya perlu membalas semua pertolonganku dengan sebuah senyuman tulus dan kau berkata jika kau membutuhkan ku untuk menjalani kehidupan bersama , itu sudah membayar semua kyuhyun, aku tak peduli dengan semua masa lalumu aku tak peduli jika kau tidak bisa mencintaiku kyuhyun , anak dalam kandunganmu adalah anakku bukan anak orang lain yang sudah menghancurkanmu , dia anak ku yang tumbuh didalam tubuhmu,"

"hyung .. hiks ... hyung ... terima kasih... hiks..."

Siwon membawa kyuhyun didalam pelukannya , menenangkan tubuh rapuh itu dengan hangat ,

"mungkin perasaan itu belum ada baik didalam dirimu ataupun diriku kyuhyun hanya saja aku yang mungkin akan berusaha lebih dulu untuk mencintaimu supaya aku bisa membuatmu balik mencintaiku," lirih siwon

.

.

Waktu berjalan dengan cepat tak terasa sudah 5 bulan siwon kyuhyun dan jiwon tinggal ditempat barunya , banyak tetangga yang bersikap mencibir kehidupan siwon dan kyuhyun walau ada satu dua warga yang bahkan sangat baik dengan keluarga kecil ini , bagi siwon dan kyuhyun ini adalah cobaan hidup mereka , ketika sebuah cinta mulai tumbuh namun sebuah cobaan kembali datang bertubi-tubi dikehidupan mereka, mereka hanya bisa bersabar, mereka harus kuat, hanya butuh waktu sebentar lagi untuk membuat mereka mengerti tentang perjuangan cinta mereka ,

Prakkk

Sebuah lemparan baru kembali memecah kaca jendela rumah sederhana yang mereka berdua tempati bersama jiwon, kyuhyun merasa sangat bersalah kemudian menghentikan makannya , dan berusaha bangkit dengan pelan sembari menopang pinggangnya karena menahan beban berat yaitu kandungannya yang sudah memasuki usia 8 bulan,

"kau mau kemana kyuhyun , selesaikan makanmu dulu, aku akan membersihkannya nanti," kata siwon pelan

Kyuhyun tak menghiraukan perkataan siwon , dan pastinya siwon tau jika kyuhyun kembali merasa bersalah dengan semua kejadian ini ,

"hyung makanlah saja aku akan membersihkannya, jiwon selesaikan makanmu , jangan buat kakak iparmu ini merasa kecewa karena sudah susah payah memasaknya," ucap kyuhyun dengan senyum getirnya

"kyu berhenti aku bilang !" gertak siwon marah

Kyuhyun menundukkan kepalanya menatap pecahan kaca didepan nya , siwon bangkit kemudian membersihkan pecahan kaca jendela itu sesegera mungkin

"kau hanya perlu bertahan sebentar saja , mereka akan menerima hubungan kita , ku mohon bertahanlah," kata siwon menguatkan

.

Ketika siwon pulang dari pekerjaannya , didapatinya didepan rumahnya sudah banyak berkumpul orang-orang desa kecil ini dengan meneriaki kyuhyun sebagai orang yang menjijikan dan mungkin akan membawa sial desa mereka dengan keadaan anehnya, siwon menerobos masuk kedalam rumah ketika didapatinya kyuhyun yang tengah meringkuh sembari berpelukan denga jiwon , rumah kecil itu sudah berantakan , serpihan kaca batu dan sebagainya berserakan dimana-mana,

"siwon hyung , maafkan aku jebal maafkan aku , sungguh aku mohon padamu , biarkan aku pergi siwon aku tidak ingin membuatmu susah , jebal..." mohon kyuhyun ditengah isakannya,

"kau berkata apa kakak ipar , kakak jangan memperkeruh semuanya kak , jangan pedulikan mereka , hanya perhatikan kebahagiaan kalian saja , dan anak kalian," kata jiwon

"eeeggguuuhhhhh... sakit ... arrrgghhhtttt..." rintih kyuhyun tiba-tiba ketika rasa sakit tiba-tiba menyerangnya dan dibarengi dengan munculnya cairan putih pucat bercampurkan darah yang mengalir deras dari bagian tubuh paling bawah kyuhyun

"ya tuhan oppa , tolong kakak ipar !" pekik jiwon panik

"jangan pedulikan aku siwon hyung , jebal ... hiks .. biarkan aku mati dengan anak ini, eeeggghhnn...hiks... jebal..." isak kyuhyun

"kau jangan gila kyuhyun !jiwon kau jaga kyuhyun aku akan mencari ahjuma kim sebentar , bawa kakak mu ke kamar ! cepat !"

Siwon kembali keluar dari rumah mereka , ketika didapatinya seorang yang sangat dibutuhkannya,

"ahjuma , tolong istriku , dia akan melahirkan , ku mohon ahjuma, selamatkan dia !" kata siwon panik

"siwon kau pergilah kerumah ahjuma , ambilkan perlengkapan ahjuma di dalam klinik, cepat !"

Tak lama siwon kembali menerobos kerumunan warga yang masih berkumpul didepan rumahnya , ahjuma lee kemudian memandang warga desanya dan memandangnya satu persatu dengan tatapan meremehkan,

"kalian lupa jika nenek moyang kalian ditempat ini adalah seorang namja yang sama seperti namja yang tengah kesakitan didalam sana , dan lihat apa yang kalian sebabkan dengan semua kekacuan ini , hmm.. justru kalian yang menjijikan , bahkan kalian lupa jika bukan pasangan siwon dan kyuhyun saja yang menempati desa ini ! pikirkan semua itu !" marah ahjuama kim kemudian berlalu memasuki rumah siwon

.

.

"selamatkan bayiku ahjuma tolong , biarkan aku mati !" pinta kyuhyun lemah ditengah perjuangannya membawa sang bayi ke dunia

"tidak kyuhyun , aku harus menyelematkan kalian berdua , kau akan membuatku merasa tak beguna jika sampai aku kehilangan kalian, berjuanglah ku mohon kyuhyun , lihatlah diluar siwon sedang menantikan kalian berdua !"

.

.

Tbc

.

a/n :

selamat siang ,

saya datang dengan ff 2shoot baru , semoga kalian suka

ini murni dari kisah seseorang yang sangat saya sayangi , seorang sahabat , namun didalam kisah ini , teman yang saya kisahkan adalah seorang namja namun di ganti dengan peran kyuhyun yang seorang yeoja, semoga kalian bisa memahami dengan baik,

cerita ini mungkin tidak seperti aslinya tapi garis besarnya seperti kisah yang saya tulis ini, nyata berseling dengan fiksi,

dan kerena crita ini juga saya galau ,

walau kenyataannya saya membuat cerita ini entah harus percaya atau tidak dengan semua cerita sahabat saya tapi pada kenyataannya seperti itu,

dosakah aku – by nidji

selamat membaca,

moon,