Niu setori ( new story ). Iya saya tau saya banyak fic yang lain yang belom kelar tapi rasanya….. fic ini sendiri idenya tiba-tiba keluar dan mengucur deras, sampe sekarang saya udah ada chapter keempatnya ;_;

Beberapa ada yang kejadian nyata di sekolah saya tapi…. Ya sudahlah..

Warning! Ada banyak kata-kata gahol seperti gue, lo, bacothe, anjyir, dkk. yang gak terlalu parah. Dan kata-kata di kalimat narasinya aja bukan bahasa baku…. Beware…

..apa?

.

Iyaiya, Vocaloid punya Crypton tuh, bukan punya saya ;A;


Eight Two, Unite!

1 : Delapan Dua

.

.

.

.

.

.

Rin berlari dengan cepat menuju sekolahnya, karena dia tahu kalo misalnya dia telat... Panik level duabelas.

Hari pertama kelas 8 SMP + telat + haircut baru = berabe.

Iyak, si Rin alias Rin Kamagine ini baru aja motong rambutnya! Rambut honey blonde-nya yang awalnya panjang diatas sikut, jadi pendek sebahu. Tapi Rin tetap kelihatan Rin karena dia tetep pake pita putih besar di kepalanya dan 2 jepitan rambutnya.

Nah kalo misalnya telat di hari pertama kelas 8... Bayangin berabe-nya gimana. Udah diliatin adek-adek kelas baru, gak bisa liat daftar kelasmu dimana, dan gabisa liat adek-adek kelasmu yang cakep—ajahsdsuryb gajadi deh~

Rin sampai di gerbang ngos-ngosan dan bertemu sahabatnya, Miku Hatsune, sedang menunggunya.

"Duh Rin! Cepetan dikit nape! Udah mau masuk nih!" kata Miku setengah berteriak. Bukannya gara-gara takut Rin gak denger karena suasana sekolah lagi rame, tapi... Rin belakangan ini jadi agak budek.

"...Eh? Ohya! Okeoke!" Rin langsung melempar tas-nya asal di pos satpam, pos yang selalu dibanjiri tas-tas murid kalo mereka telat.

Miku menggiring Rin menuju suatu barisan, dan Rin baru aja nyadar kalo ini barisan ternyata per kelas. Rin langsung senggol-senggol lengan Miku.

"Psst, Mik! Aku emang kelas 8 apa! Ini kan baris per kelas!" bisik Rin. Miku nyengir-nyengir gaje.

"Kamu tuh kelas 8-2, atau biasanya dipanggil 8-B. Sekelas sama akyu loch~" kata Miku hepi. Rin sweatdrop, bisa-bisanya aja makhluk satu ini meng-alay ria!

Rin baris paling depan karena dia paling pendek-engga juga sih. Sebenarnya dia dipaksa yang lain buat baris paling depan. Yaa... Yaudah. Dituruti aja deh.

Tiba-tiba ada suara yang membuat telinga Rin jadi fokus, "Wadoh! Aku? Baris di paling depan? No weiii!" Rin langsung menoleh dan mendapatkan imej seorang pemuda berambut honey blonde yang diikat jadi ponytail kecil.

"Agh! Len!" sahut Rin tidak percaya. Len yang merasa dipanggil langsung nengok kearah Rin dan...

"...Pernah kenal ya?"

"Oemji."

"..."

"Goblokkk! Gue Rin! Masa lu lupa!" kata Rin marah. Len loading sebentar, lalu mulutnya terbentuk jadi huruf 'o' yang fantastis.

"Hoo iyaya! Lagian rambut lu di potong sih, jadi lupa gue. Haha," kata Len gak niat.

Rin manyun. Halooo deh! Aku tuh pernah sebelahan bangkunya sama ente, eh taunya ente jadi sombong gini. Fine deh ya?

Ketika Rin masih kelas 7, Len adalah temannya yang berada di sebelah bangkunya. Mereka teman baik, tetapi suka berantem. Apa saja selalu mereka debatkan dan segala sesuatu yang mereka punya pasti sama. Merk sepatu sama, flashdisk sama, pensil mekanik sama, suara melengking yang hampir sama, rambut blonde sama, mata biru sama, ributnya sama, dan lain-lain.

Tidak disangka juga sang Len Kagamine bisa sekelas dengan teman tapi musuhnya Rin.

Sang kepala sekolah tercinta, Logan Lerman ( buset ), mulai naik keatas panggung dan berdehem. Dia ambil mikrofonnya.

"Halo anak-anakkuh yang sekarang kelas 8 sama kelas 9~ gimana nih kabarnyaa? Bapak kangen bangett~ oh ya dan welkom tu aur sekul ya anak-anak kelas 7~! Welkooomm to Cryptoloid Junior High School!" kata si kepala sekolah dengan hepi.

Berikutnya, si kepala sekolah bukannya kasih ceramah atau opening ceremony yang lainnya, eh tapi malah nyanyi-nyanyi.

Sejam kemudian, seluruh murid dipersilakan masuk ke kelas masing-masing. Rin tidak lupa mengambil tasnya yang masih di pos satpam sebelum balik ke kelas. Rin duduk disebelah Miku dan menunggu wali kelasnya datang.

Beberapa menit kemudian, datanglah si wali kelas, Gakupo Kamui. Oh no, wali kelasnya Rin... Pedofil... Ah, never mind lah yaw~?

"Haluh anak-anakkuh! Sayah Gakupoh Kamuih. Panggil sayah Mister Gakupoh! Saya bakal jadi wali kelas kalian! En katanya ada anak baruh yaahh? Tunjukh tangan dums," kata Gakupo, entah deh dia mau ngelawak atau emang naturalnya begitu. Lalu ada seorang laki-laki berambut oranye dibelakang Rin yang menaikkan tangannya.

"Nah, anak cute disituh~ siapah namanyah?" Tanya Gakupo manis.

"N-nama saya... L-lui Hibiki, pak." jawab Lui gugup. Entah deh ini anak gugup karena malu atau takut sama si Gakupo... Rin menengok kebelakang dan menatap sosok sang Lui Hibiki...

'Oh em ji! Kuwl beudh nih cowok! Gaet ah!' pikir Rin dengan muka dreamy-nya. Gakupo langsung menyuruh Lui berdiri didepan kelas untuk memperkenalkan dirinya.

"Em... Seperti yang tadi saya bilang... Saya Lui Hibiki, umur 12, nantinya jadi 13 dan saya suka... Gambar," Lui memperkenalkan dirinya dengan muka kalem, lalu dia menengok ke masing-masing orang.

Dia nengok Miku. Lewat... Neru, lewat... Kaito, lewat... Mikuo, lewat... Rin.

JENGJENG

Tatapannya langsung berhenti di Rin. Tanpa aba-aba dia langsung senyum sendiri. Rin langsung kelabakan menutup mukanya karena malu.

"CIEEEE!"

Teriakan seorang pemuda membuat seisi kelas menengok kearah yang berteriak. Yang paling kaget justru Rin. Ternyata orang yang tadi teriak itu ya... Len.

"Aduh aduh, ada pairing baru nih di 8-2, RxL~" goda Len. Rin dan Lui langsung memerah mukanya dan seisi kelas langsung tertawa, tapi...

"RxL? Rin x Len maksud eloh?" kata seorang gadis berambut pink yang ada drills-nya.

"..."

"..."

"Teto bener juga ya?"

"Ciee Len! Lo mengakui cinta lo sama Rin nih!"

"Waduh, saingan Lui itu si Len ternyata~"

"Len jiles! Len jiles~~!"

"Itu jealous, odong!"

"Sama aja elah!"

"CIEEEEEE" teriak sekelas dengan kompak, yang mengakibatkan Len ikut-ikutan blushing ria bareng Rin en Lui.

"Apa sih! Siapa deh yang mau suka sama bocah kuning macem Rin!" kata Len membela dirinya sendiri, selagi masih blushing. Rin langsung mendelik.

"Apa! Gue bukan bocah! Gue itu WA-NI-TA! Elu sendiri juga kuning! Dasar sota!" bela Rin balik, dan menyebabkan Len memberi glare kepada Rin.

"Sota! Siapa yang sota! Lu aja salah ngomong! Shota, bukan sota! Weekk!"

"Sota itu artinya sok tau. Bukan shota. Dih geer."

"…."

"Aduh aduh kalo mau berantem jangan disini dumz? Di hatikuh ajahhh~" kata Gakupo yang berusaha lawak+melerai mereka berdua. Gakupo berharap seisi kelas tertawa, tapi...

Krik

Krik

Krik

"Tadi upil gua mana?"

"Kaito, jangan ngupil."

"Apaan deh mister." respon Rin dingin. Seketika itu membuat hati Gakupo terkoyak-koyak dan air mata Gakupo mulai berlinang.

"Ka-kalian kejam! Kuadukan pada Luka-chan nih! H-hiks! WAHHHHHHH!" lalu Gakupo kabur dari kelas, menangis.

Hening...

"Itu... Enggak apa-apa?" tanya Lui khawatir. Len mengangguk.

"Udah biasa. Entar kamu juga kebiasa kok." jawab Len.

"CIEEE LEN PAKE AKU-KAMU KE LUI! ECIEEHH!" sorak Teto, dan seisi kelaspun tertawa.

"A-apaan sih! Bocah-bocah demen yaoi ah lu pada!" kata Len protes. Lui kembali ke tempat duduknya yang ada di belakang Rin.

'Kayaknya, sekolah di Cryptoloid bakal seru deh. Hehe,' pikir Lui senang. Rin yang sedang melihat Lui langsung tertawa.

"Hahaha, kenapa mukamu! Jadi senyum-senyum gak jelas, haha!" tawa Rin yang disusul oleh tawa Lui. Len yang memperhatikan Rin dan Lui tertawa langsung kicep, seperti ada batu ton yang kelempar ke dada Len. Sakit bo'...

"Ada couple mau jadian nihhh! Cieehhh!" sorak Len. Dia berharap seisi kelas ikut mencie-ciekan mereka tapi...

Krik

Krik

Krik

"Len, lo kalo jealous bilang aja deh..." kata seorang pemuda berambut biru yang sedang ngupil alias Kaito itu dengan kalem.

Maka pada pagi hari itu, seluruh manusia yang ada di 8-2 tertawa. Masih hari pertama mereka naik kelas, tetapi serasa sudah setahun mereka kenal.

Sang kepala sekolah yang daritadi mengawasi kelas itu terkekeh-kekeh. Si wakil kepala sekolah yang ada di sebelahnya heran.

"Kenapa deh anda Gan? Selo." kata si wakil kepsek alias Eminem.

"Nih kelas, 8-2, bener-bener menarik perhatian saya! Rame, kocak, kompak, dan seru! Kelas ini kita masukin ke list 'itu' yuk, nem!" sahut Logan bangga. Eminem-pun terkejut.

"Demi apa...?" kata Eminem tidak percaya.

"Iye nem. Serius nih saya."

'Sebelekepret, nama gue kalo dipanggil si Logan jadi keliatan kayak inem. Asal nem nem nem aja.' pikir Eminem kesal.

"Hmmff... Okedeh." lalu Eminem berjalan meninggalkan Logan. Logan masih pijet-pijet dagu.

"Perlu saya kasih larangan untuk nge-bully guru gak yah... Ah gak usah deh. Entar gak seru~" Logan langsung berjalan+lompat-lompat dengan hepi.


A/N: ya ya pendek I know… tapi saya yang ini udah bakal bener bener jamin langsung upload chap ke 2 ( udah ketulis sih -,- )….

Emang jelek sih, soalnya ini juga draft ditulis di hape ;A;

Betewe…

Ripiu boleh donggg ;;)