Persiapan Cultur festival
Disclaimer : vocaloid isn't mine ©crypton future media inc and Yamaha corp. but this story is MINE! DON'T YOU DARE TO 'BAJAK BAJAK' THIS! (apalah -.-) 'copy' maksud saya hehe -_-v
Warning : ooc(maybe), typo(maybe), bahasa sehari hari, GaJe dll~
(A/N : ehehehe glori's here~ ^^ kurang tau soal culture festival yang sebenarnya sih, jadi ini festival ala imaginasi glori ya~ *di takol readers* well. Bingung mau ngomong apa ._. baca aja deh langsung hehehe. Don't forget to review~)
um, oh. yeah. Almost forgot… DON'T LIKE DON'T READ!
.
.
.
Chapter 1
.
.
.
-di taman sekolah-
Terlihat siluet beberapa anak misterius di atas pohon. Semuanya terdiam hingga salah satu dari mereka angkat bicara
"sepertinya sudah aman"
"benarkah?"
"iya gua yakin"
"mei, cepet periksa keadaan sanah!"
"e-eh kok gua sih? Kenapa ga lu aja coba"
"um.. gua kan ketuanya. Masa gua yang turun duluan"
"yaudah lu aja deh tet"
"tat tet tat tet.. emang gua buTET ape? Gua TETO! Bukan TET!"
"iya iya.. butet, eh, apa itu namamu.. ayo cepet sana periksa keadaan"
Teto pun turun dari pohon. Ketika kakinya sudah menyentuh tanah, kepalanya mulai celingukan mencari sesuatu.
"e-eh.. aman… ayo turun" teto memberi isyarat tangan pada 2 orang temannya yang masih ada di atas pohon
Meiko pun turun dan berdiri di sebelah teto
"tet, awasi keadaan! Rin, ayo bawa sini barangnya!"
"heuuh.." teto hanya mendengus kesal karena dipanggil begitu
"i-ini nih.. adu-duh.. berat banget" rin berusaha menurunkan barang itu dari atas pohon
"ampun.. lebay banget lo rin.. itukan isinya Cuma bunga sakura doang.. ayo cepet sini! Sebelum ada yang liat!" meiko mulai geregetan dan kakinya gemetaran menahan buang air kecil
"i-iya… nih… eh! aduh!" rin tanpa sengaja kepeleset dan karung berisi bunga itu jatuh menimpa meiko, dan parahnya rin juga berada di atas karung itu. Bisa di bayangkan berapa berat yang harus di tanggung meiko -_-
"ah… untung gua masih selamat… eh, tet, mana si meiko?" rin celingukan bingung nyari meiko
"eh… itu…" teto sweatdrop ngeliat rin dengan enjoynya berdiri di atas karung itu
"hah? Mana?"
"RIIIIIINNNNNNN! PERLU LO TAU CATATAN HARI INI SEPULANG SEKOLAH RATAIN RIN!" teriak meiko dari bawah karung
"e-eh! ada meiko… lu ngapain disitu mei! Kita gapunya waktu buat main main tau! Ayo cepet bawa nih karung!" rin turun dari atas karung
"dia ga main main… -_-" teto sweatdrop
Meiko hanya menurut saja dan mulai menyeret karungnya
"eh.. kok berat banget sih? Eh tolongin dong" meiko berusaha menyeret karung itu
"aa lebay deh~ itukan isinya Cuma bunga :p" rin membalikan kata kata meiko tadi
Meiko hanya meng-glare rin
"e-eh! kabuuurrr! Ada si Bruno!" teto lari dengan wajah horror ke gedung sekolah (Bruno= anjing penjaga kebun sekolah yang super galak)
"EH? tungguin gue tet!" rin ikutan ngebirit ninggalin meiko yang susah payah nyeret karung berat itu
"UWAAAAA!" meiko pun berlari mengikuti rin dan teto ke dalam gedung sekolah dan memasuki salah satu ruangan kemudian menutup pintunya
"hosh… hosh.. hosh.. sumpeh lu pada jahat bener.. mau ninggalin gue sendirian kesusahan nyeret nyeret tuh karung" meiko ngomel ngomel sambil masih ngatur nafasnya
"hehehe sori mei.. masalahnya itu anjing udah depan mata.. gua ga mau ambil resiko" rin cengengesan memperlihatkan sederet giginya
"ga setia kawan -_-"
"ngomong ngomong kuat banget lu mei! Lu bisa nyeret tuh karung sendirian!" teto kaget
"eh? iya juga yah… padahal nih karung berat banget.." meiko baru nyadar
"iya ih tuh karung berat banget.. lu ambil bunga berapa ton, tet?" rin jbjb kesel (jbjb=join bareng/ikutikutan)
"um,.. segini doing kok" teto mengeluarkan isi karung itu
Meiko dan rin sweatdrop ngeliat isi karung itu. Pantas saja berat, ternyata teto bukan mencabuti satu satu bunganya, tapi malah memotong semua dahan pohon itu dan memasukkannya ke dalam karung
"TETOOOOOOO!" teriak rin dan meiko histeris
"AMPUN MAMAAAAA!"
"KITE BUKAN NYOKAP LOOOO!"
"bagaimana rin teto meiko? Semua bahan untuk acara festival sudah terkumpul belum?" tanya luka-sensei pada tiga anak(triple baka) panitia pengurus festival tahun ini
"eh… dikit lagi sensei.. tenang aja semua pasti beres!" ucap rin dengan PD nya
"bagus! Ingat pesan ibu ya! Uang sekolah yang kemarin ibu berikan pada kalian itu harus cukup! Tak boleh kurang!"
Seketika mereka bertiga merinding merasakan hawa membunuh dari luka-sensei
"i-iya… sensei…" jawab mereka bertiga yang ciut tak berani melihat muka luka yang menyeramkan
"bagus! Kalo gitu, ibu serahkan pekerjaan ini sepenuhnya pada kalian! Jangan kecewakan ibu! Festival tahun ini harus semeriah mungkin!" luka-sensei meninggalkan ruangan
"haah~ ini semua tak akan terjadi kalo si butet tidak mengajak kita jalan jalan waktu itu" meiko mengeluh sambil menutup mukanya dengan kedua tangannya
"HEH! SIAPA YANG KAU SEBUT BUTET! HA!" teto emosi
"elu" jawab meiko santai
"udah udah jangan saling menyalahkan.. lagipula ini kan salah kita bertiga juga. Harusnya kita gunakan uang itu dengan benar. Bukannya di pake buat shopping waktu itu" ucap rin se bijaksana mungkin
"waw.. rin kerasukan apaan bisa ngomong gitu?" teto kicep
"hehehe rin gitu loooh"
"hmph ini bukan Cuma salah kita aja rin, ini juga salah mereka" ucap meiko
"um.. iya juga. mereka juga waktu itu ikut terlibat dalam menghabiskan uang yang diberikan luka-sensei itu!"
"huh! Mereka harus tanggung tanya juga!" rin emosi
"tanggung jawab odong!" meiko jitak rin berharap jitakkannya bisa menyembuhkan sedikit ke-baka-an rin
"KAITOOO!" meiko ngejar-ngejar kaito
"AMPUUUUNNNN!" kaito berusaha kabur dari kejaran si malaikat pencabut nyawa itu
"ted" teto nge-glare ted
"hehehe… teto cantik banget deh hari ini…" ted berusaha mengalihkan pembicaraan
"b-benarkaaah?" teto bertanya dengan puppy eyes dan efek bling bling di sekitar nya
"tidak—eh! i-iya! Maksudku iya!"
"grrr… TEEEDDD! Kau harus bertanggung jawab atas uang luka-sensei!" teto mengambil dompet ted
"tidaaaak! Uang gua tinggal dikit! Mau gua kasih makan apa bini ama anak gueee!" ted mulai main drama -_-
Sementara len sweatdrop ngeliatin 2 kasus KDRT di depan matanya itu dengan was was takut akan rin yang akan membunuhnya juga karena dia juga ikut terlibat dalam menghabiskan uang luka-sensei yang seharusnya dipakai untuk membeli bahan-bahan untuk acara festival
"len~!" rin memanggil len dengan manisnya
"ah… rin… syukurlah! Kau tak akan membunuhku juga kan seperti yang dilakukan teto dan meiko? Benarkan? Aku tau rinny itu sangat baikkk" len mulai mohon mohon dengan senyum khawatirnya
"um… aku membunuhmu? Tidak" ucap rin dengan innocentnya
"uff~ syukurlah~" len menghela nafas lega
"gua emang ga akan bunuh lo len.. tapi…."
"eh…" len sweatdrop ngeliat wajah rin yang dark smirk
"hehehe.. roadroller ini akan berbicara sama lo kalo lu ngga mau ganti uang luka-sensei waktu itu" rin mengeluarkan road roller nya
"astaga… ini dia sisi yandyand nya rin keluar… baiklah aku menyukai rin yang sangat dan manis dan imut, tapi kalo udah gini sih…. KABUUUUURRRRR!" len kabur
"LEENNNNN!" rin ngejer len dengan roadrollernya
-malam-
"okay, sesuai janji kalian, kalian akan membantu kami mengumpulkan bahan bahan untuk festival kan? Kalo gitu sasaran kita malam ini, adalah… NEGI!" perintah rin
"negi? Buat apaan negi? Ga ah! Ga usah ada negi!" len membantah
"heh! Emang lu mau gantiin negi itu sama semua pisang pisang lo?" rin nge-glare len
"ng-ngga sih…" len ciut
"kalo gitu.. tunggu apalagi.. kita bagi dua kelompok, butet ted dan bakaito mencari lampu untuk festival, sedangkan aku, meiko, dan si shota mencari negi, okay?"
"NAMA GUE BUKAN…" Len teto dan kaito protes bersamaan hanya saja yang diprotesnya beda
"BUTET!"
"BAKAITO!"
"SHOTA!"
"ya ya ya apalah itu nama kalian.. ayo kita pergi sekarang"
-on street-
"Huuh… gimana kita bisa mendapat negi sebanyak itu?" meiko mulai pesimis
"jangan begitu mei.. kita pasti akan mendapatkannya!" rin semangat
"tapi malem malem gini emang gampang ya dapet negi tanpa mengeluarkan uang sepeser pun?"
"gampang mei" jawab len enteng
"huh?" meiko dan rin bingung dan melihat ke arah len
"kita ambil aja di rumah miku" jawab len
-Meanwhile-meanwhile-meanwhile-
-on street-
"tes tes.. ini lampu butut ah!" teto kesel dan ngelempar lampu bohlam yang ditemukannya ke arah ted
"woi! Ampir gue kena bohlam nya! Teto! Kok lu pecahin sih lampunya? Itu susah gua nemuin nya!" ted ngambek
"abisnya lampunya ga nyala" teto jawab dengan entengnya
Ted dan kaito sweatdrop akan jawaban bodoh dari teto. Tentu saja lampunya tidak akan menyala jika tidak dialiri arus listrik! Dasar teto no baka -_-
"nah! Itu lampu nya!" teto berlari dengan semangat
"eh? tunggu" ted dan kaito berlari mengikuti teto
"ini nih! Lampunya nyala nih!" teto nunjuk nunjuk lampu penerang jalan
"baka baka baka -_- dari pada lampu itu mending lampu yang itu tuh! Bagus ada warna merah kuning sama ijo!" kaito nunjuk lampu lalu lintas yang ada di sebrang mereka
"demi apa gue kejebak sama dua orang baka ini…" ted ngomel ngomel
-rumah miku-
Len meiko dan rin mengendap-ngendap masuk ke dalam rumah miku. Kini mereka sedang di dalam dapur rumah miku.
"eh.. cepet buka kulkasnya! Ambil semua neginya! Biar aku yang awasi kalo ada yang dateng" ucap len sepelan mungkin
Meiko pun membuka kulkasnya dan…
JENG-KELIN! *eh JENG-JENG!
"ga ada neginya! Kemana pergi nya tuh negi negi!" meiko terkejut melihat kulkas miku tanpa negi sebatang pun
"kayaknya tuh negi udah pada minggat. Udah tau kalo ada yang mau nyulik mereka. Jadi pada kabur dah" rin ngeyel
"um.. mungkin dia simpen negi negi nya di kamarnya!" ucap len
Dan merekapun mengendap-ngendap kedalam kamar miku
"len.. lo ga masuk?" tanya rin
"ga sopan cowo masuk masuk kamar cewe" len berdiri di depan pintu kamar miku
"odong.. ini terlanjur ga sopan kita udah masuk masuk rumah orang tanpa ijin!" rin berusaha keras untuk tidak membentak len
"oh iya hehehe… udah lah.. gue ngawasin aja di sini. Kalian aja yang ambil neginya"
Rin dan meiko masuk ke kamar miku dan…
"astajim… ini orang masih waras gak sih? Masa tidur di kelilingin negi begini?" tanya meiko
"entahlah.." rin mulai memunguti negi negi itu dan memasukkannya ke dalam karung yang di bawanya
"wah.. sake rasa negi… aneh… gua coba ah.." meiko membuka botol sake yang ada di meja sebelah kasur miku itu
"meiko! Jangan!" rin mencegah meiko meminun sake itu dan tanpa sengaja botol itu terpeleset dari tangan meiko dan..
PRANG!
"oh my gosh! Gimana ini mei!"
"um… gatau? Jilat aja yuk?"
Rin nge-glare meiko yang gila sake ini
"un… rin? Meiko?" miku bangun dan menggosok gosok matanya setengah sadar
"aa… gimana ini?" rin dan meiko mulai keringet dingin dan hampir membanjiri kamar miku
Meiko ga tahan ingin ke kamar kecil dan hampir ngompol di tempat denger suara miku yang bangun dari tidurnya
"rin? Meiko? Ngapain disini? Karung itu buat apa?" tanya miku yang heran ngeliat mereka berdua
"eh… uh…"
"eh? atap gue bocor ya? Kok banjir sih kamar gue?" miku bingung ngeliat kamarnya yang kini dibanjiri keringet dingin rin dan meiko (+air kecil meiko)
"loh? Negi gue? Kok ada di dalem karung itu? Kalian nyuri yah!" miku mulai mengeluarkan hawa membunuhnya
"aa… ampun miku…"
"Kalian…" miku mengeluarkan piso nya
"aa! Apa apaan kau miku!"
Miku pun mengeluarkan jurus andalannya
"kalian… apa kalian tak pernah berpikir betapa aku mencintai negi negi itu?" miku mulai menangis (mendramatisir)
Meiko dan rin Cuma pasang muka (-_-) siap siap denger ceramah miku soal negi tercinteh nya
"….blablablableblobla gimana kalo sake mu yang di ambil mei!"
"um… ga apa apa sih.. beli baru aja?" jawab meiko enteng
"…..blablablablebloblabli gimana kalo jeruk mu yang diambil rin!"
"uh.. ya.. ga apa apa sih..? nyuri yang laen aja" jawab rin. Dasar jiwa pencuri -_-
"kalian… akan pergi dengan negi negi ku? Kalian kejam… bleblalblbablobli"
"astaga… sampe kapan dia mau ceramah?" meiko bisik bisik ke rin
"sampe puassss" rin kesel
-on street-
"yeei! Kita dapet lampunyaa!" kaito teriak teriak
"yeei! Lampunya banyaaak!" teto teriak terika
"rin len meiko dimana kaliannn" ted pasrah menghadapi dua orang baka ini
"hey" len rin dan meikopun datang
"ya ampun Kami-sama terimakasihhh! Akhirnya kalian datang! Gua udah cape di sini nungguin kalian sama dua baka ini!" ted kesel
"hmph.. butuh perjuangan keras untuk keluar dari ceramahan miku dengan selamat" rin menyeret kantung penuh negi
"keliatannya kalian juga dapat lampunya ya? bagus deh!" meiko ngacungin dua jempolnya
"hehehe ide kaito gitu loooh!" kaito bangga
"ih ide teto jugaaa!" teto protes
"um… perasaan gue aja ato emang bener? Ini kok jalan jadi lebih gelap dari biasanya ya?" len memperhatikan sekellingnya
"heheheheh" teto dan kaito cengengesan GJ
"kenape lu pada?" rin bingung
"astaga.. rin len meiko… mereka itu dapet lampu sebanyak itu hasil dari ngambilin lampu lampu di jalan ini!" ted kesel
Len rin dan meiko sweatdropp
TBC~
(A/N : hehehe well, gila sumpah GJ banget -_- hmph.. okay readers tolong reviewnya yah~ glory minta maaf banget kalo ini GJ abis -_-v boleh minta pendapatnya tentang FF ini? :))
