Keys, Chains & Padlock

Kalian yang membaca fanfic ini akan ku ajak menjadi tokoh utamanya. Cobalah tuk menghayati dan memahami karakteristik pemainnya masing-masing. Ok, kita kan langsung masuk ke intinya. Kalo jelek jangan dibaca


Warning : Gaje, typo bertebaran, OOC, humor garing, dan masih banyak kekurangan lainnya. Maklumi, author pemula.

Inspired by : Kuroko no Basuke

Disclaimer by: Fujimaki Tadatoshi

Tapi saya cuman minjam karakternya doang, storynya milik aku. Entah ini murni baru ato punya orang lain. Maaf sekali lagi

Genre : Comedy, drama, school life, romance, dan yg lainnya bisa kalian temukan nanti


Cast :

- (Fullname) (kalian bisa isi dg nama kalian) Caution : Nama cewek ya ? Soalnya ini karakter perempuan

- Generation of Miracle :

1. Akashi Seijurou

2. Aomine Daiki

3. Kise Ryouta

4. Kuroko Tetsuya

5. Midorima Shintarou

6. Murasakibara Atsuhi

- Kagami Taiga

- Himuro Tatsuya

- Dan yang lainnya akan segera muncul seiring dg jalannya cerita


Summary :

"Kalian semua telah menariku ke dunia kalian...maka setidaknya aku kan melakukan sesuatu untuk kalian semua"

Yeah, sekarang cerita akan dimulai, Enjoy this story. Maaf klo ceritanya kurang menarik


Chapter 1 :

Reader's POV

"Hoaaam~...Ngantuk banget" Ucapku sambil menutup mulutmu yang menguap lebar. Namaku (Full name). Tahun ini, aku bersekolah di SMA Teikou. Aku baru saja diterima di sekolah ini dengan jalur prestasi. Bayangkan saja sekolah elit...Beuh...saingannya kuat-kuat...hanya murid-murid dg Kemampuan Inteligent, Skill, & prestasi yang tinggi saja yang bisa masuk di sekolah ini. Orang berduit banyak & prestasi biasa mungkin masih bisa bertahan di awal saja. Tapi tetap saja, kalau tak bisa beradaptasi, sama saja menggali lubang kubur sendiri. Wait, kenapa diriku ber"monolog" sendiri ?

Reader : "Hei, Thor, kmu sendiri yg nulisin kaya gitu. Lu sableng ato gimana ?" #ambil wajan

Author :" Ya elah, biar ada historinya gitu. Masa nggak da perkenalannya gitu ? Dan tuh wajan buat apa coba ?" #siap-siap ngacir


Author 's POV

Okay skip ja yang tadi. Kamu adalah murid dari SMA Teikou. Kelasmu sekarang di 1-C. Itu tak masalah buat karena semua juga pada hebat-hebat dalam bidangnya masing-masing. Dan, ada desas-desus dari sekolah lamamu, SMP Teikou, bahwa ada yang di sebut "Generaton of Miracle" ato bisa disebut generasi keajaiban. Desus ini berasal dari klub Basket sekolah lamamu. Yah, walau kamu tak begitu tertarik

"Aelah...mau tidur aja susah...ngantuk banget tau..."-Kamu sambil merebahkan badan di kursi

Ah, baru ingat kalau kelasmu juga ada murid yg berasal dari "Generaton of Miracle". Hm...kalau nggak salah ada dua orang. Baik, akan kukenalkan pada kalian. Yang pertama Kise Ryouta, ia terkenal sebagai model juga sih, kemampuannya bisa men-copy kemampuan pemain yang lain dalam waktu singkat dan bisa ditingkatkan lebih baik ato nama kerennya : The Perfect Copy. Warna surainya kuning dan manik matanya hazel kalo nggak salah. Yang kedua Kuroko Tetsuya, katanya ia punya hawa keberadaan yang tipis. Wiks...jadi kaya hantu dong :3 . Julukannya : The Phantom. Warna surainya Baby blue senada dengan maniknya. Beuh...nenangin banget kayaknya.


Reader's POV

'Tunggu, mengapa kelasku ramai sekali ? apa gara-gara model kesasar itu ? Aku juga butuh ketenanganku sendiri...Kalau begini, ancur banget jam tidur aku !'-Batinku sambil melengos melihat keadaan. Dan benar, hiruk pikuk suara ibu-ibu (eh)para remaja cewek ber-fangirling ria. Pengen banget aku ngeluarin suara laki-lakiku ( ato tepatnya teriakanku) yang sudah ku asah sejak SMP, tapi masih aku tahan suara khasku ini karena aku masih jaga image-ku. Mungkin akan kutunggu 2 menit lagi. Dan, satu lagi, aku adalah ketua kelas disini, dan...paling tertinggi jabatannya dikelasku...entah kenapa murid dikelasku menunjukku sebagai ketua kelas. Ah, sudahlah...yang terpenting, kelas kondusif dan aku punya waktu tuk beristirahat. Yang lain juga merasa terganggu akan keramaian dikelas ini setiap ada jam istirahat.

'Uda 2 menit ya ? Belum ada tanda-tanda kelas tenang. Ah...baiklah, akan kulakukan' Aku melangkah ke arah suara hiruk-pikuk tadi. Langkahku agak kukeraskan biar greget. Mengambil sikap hendak berteriak. Dan...

"HEI...KALIAN KALAU MASIH INGIN HIDUP, SETIDAKNYA BERIKAN WAKTU UNTUK KAMI SEMUA ! KAMI JUGA BUTUH KETENANGAN !"-Teriakku dengan mengancam. Yang lain pada mingkem, tetapi tidak untuk para cewek yang ber-fangirling ria. Malah, dikencengin suaranya. Weh...ngajak perang nih.

"Oh...masih tetep aja"-ucapku masih mengancam. Salah satu dari mereka maju ke hadapanku dengan gayanya sok kuat.

"Oi..Baa-san ( Oi, Nek), kalo mau ngajak berantem, sekarang juga aja. Enak banget kalo merintah. Emang lho siapa, HAH ?!"-ucap gadis berambut coklat sepundak. Lhe...ia tak tau siapa aku ternyata. Hmph..ayo kita liat seberapa kuatnya dirimu.

"He...masih berani manggil dengan sebutan "Baa-san" ternyata ya ? Pinter banget kamu ya ? Uda merasa sok jagoan disini, trus seenak jidat melancong ke KELAS LAIN GITU ? TRUS KAMU NGAJAK BERANTEM ? KAMU ITU SOK KUAT"-Kataku agak nyelekit.

"HAH ? ELO ? NGAJAK ELO BERANTEM...HAHAHA...DILIAT DAR TAMPANG ELO AJA, ELO NGGAK BISA BERKELAHI...HEH...SIAP-SIAP ELO"-Ucapnya hendak menampar pipiku. Langsung saja aku pegang tuh tangan sambil kupelintir kebelakang dan kuremas dengan keraaaaas sekaliiii...Biar tau rasa dia... Terus, aku duduk di atas punggungnya biar nggak bisa gerak. Dan liat, ekspersinya mau menangis. Cih, Alay banget. Pengen banget aku bawa ini sebagai cinderamata hasilku sendiri.

"BUAT PARA CEWEK YANG BER-FANGIRLING TADI, KALAU KALIAN MAU NASIBNYA SAMA SEPERTI GADIS INI, SILAHKAN MAJU KESINI. DAN, SATU HAL LAGI, JIKA SALAH SATU DARI KALIAN ADA YANG BERCERITA TENTANG INI, BEBERAPA DETIK KEMUDIAN, KALIAN AKAN MENGGENASKAN SEPERTI GADIS SOMBONG INI"-Ucapku sambil melepas (baca : melempar) gadis itu ke kerumunan tadi dengan ekspresiku seperti haus darah. Dan, seketika itu, para kerumunan cewek tadi langsung lari kebirit-birit. Tak lupa mereka menggendong gadis yang kupelintir tadi sampai remuk barusan. Karena aku sayang kalian *plaak karena aku kepengin banget tadi. Semua murid dikelasku langsung bisa bernapas lega karena kerumunan cewek tadi uda pergi.

"Kaichou, kakkoi ne (Ketua, hebat ya) kalo aku mungkin nggak sekuat (Name). Untung, kita milih (Name), kalo ndak, nasib kita gimana ya ?"-ungkap salah satu murid.

"Iya lho, jadi sekarang kita bisa bebas dari belengu mereka"-ucap murid yang lain. Problem fixed deh.

Aku hanya bisa tersenyum . Senang sekali bia melihat mereka senang lagi. Sudah ada dua pasang mata yang melihatku tadi. Hazel dan Bluenette ya. Akan kuingat itu.

"Hwee~(Name)-cchi...Makasih-ssu. Aku tadi nggak tau bilang apa"-Kise sambil meluk aku dari belakang.

"Ukh...Kise-kun...bisa kau...lepaskan pelukanmu sekarang ?"-ucapku sesak

"Kise-kun, kau bisa membuat Kaichou mati"-Kuroko

"Hwe~Hidoi~, Kurokocchi"-rengek Kise kemudian melepas pelukannya tadi

"Uhuk..kau...seperti ini ya...setiap hari ?"-ucapmu sambil mengatur nafas

"Cuman pengen aja kok,-ssu. Arigatou, (Name)cchi~"-Kise

"Ha'i, Kise-kun"-Ucapku kemudian kembali ke tempat dudukku. Hah...Lega banget

"Uhm...kau nanti bisa ikut kami berdua nanti nggak waktu istirahat kedua nanti ?"-Tanya Kise. Kuroko tetap dengan kegiatannya.

"Buat apa ?"-Tanyaku

"Kau tau sendirilah..."-Kise dengan puppy eyesnya. Duh, jangan gini juga kali. Aku paling terlena dengan hal seperti ini. Keimutan, ya, keimutan membuat semua jadi happy. *Gaje akut

"Hweladalah~bilang aja mau jadi'in aku sebagai tamengmu dari kerumunan cewek tadi bukan ? Kenapa kau tak bisa tegas sih ?"-tebak dan tanyaku muncul begitu saja.

"Hehehe...tau aja sih,ssu. Mau kan, (Name)cchi ? Untuk kali ini saja. Aku tak tega dengan fansku yang setia begitu"-Ucap Kise masih dengan puppy eyesnya. Kali ini ia tambah dengan senyumannya yang khas banget. Ugh...nggak kuat...mending aku turutin aja deh daripada harus mati dengan cara ini. Walau mending mati gini juga gapapa. Muehehe...* Devil Laugh

"Um...iya deh, untuk hari ini saja ya"-kataku lemas

"Beneran,ssu ? Wah...Makasih-ssu"-Kise dengan senyumnya yang sumrigah


(SKIP)

Author's POV

Akhirnya kamu mendappatkan waktumu yang paling berharga, jam istirahat yang dulunya ramai oleh nenek-nenek ( Eh) Cewek remaja menjadi waktu yang tenang. Iyessssss! Merdeka untuk 1-C. Sesuai yang tadi, kamu ikut dengan Kise & Kuroko ke kantin. Dan...Kantin ramai seperti biasanya. Kamu hanya bisa diam karena tak biasa dengan keramaian. Kalianpun duduk di meja yang masih tersedia. Masih ada 6 kursi yang tersisa

"Nah, sekarang kita menunggu yang lainnya. (Name)cchi mau apa ? Aku yang teraktir ssu"

"Gak usah, Kise-kun. Makasih, biar aku bayar sendiri"-Kataku. Sebenarnya, aku mau...tapi ya, kan sungkan.

"Ayolah,(name)cchi, ini sebagai ucapan terima kasih karena yang tadi"-Ucap Kise dengan raut sedihnya. Njiir...jangan gitu juga kali kalo maksa. Yang namanya gini, mau nggak mau ya diturutin deh. Siapa juga yag suka liat orang sedih kaya gitu ?

"Um...baiklah...Kuroko nggak kamu traktir juga ?

"Kalo Kurokocchi nggak usah..." *Diignite pass sama Kuroko " Hidoi~Kurokocchi kau tadikan nggak mbantu aku ssu"

"Yo Kise, Tetsu". Heh ? Dare ? DAREEEE ?! Kenapa ada si Ahomine *plak eh maksudku Aomine juga...Tunggu kalo mereka bertiga disini, berarti...

Segera kuputar kepalaku sedikit..ugh...kena kau (Full Name). Rambut merah, ijo ma ungu udah datang...Kisedai dah ngumpul semua...hiks..hiks...aku mau diapain coba ? kutundukan kepalaku. Aku nggak pengen ada disini. Aku hanya akan menjadi penganggu saja...

"(Name)cchi, kau kenapa ? Keliatan lesu begitu ?"

"Oi...Kise, siapa gadis ini ?"-Aomine

"Ah, Iie daijoubu, Kise-kun , aku tak apa." Kemudian ku berdiri menghadap ke arah pelangi itu. "Boku wa (Full Name) desu. Aku dari kelas 1-C sama seperti Kise-kun dan Kuroko-kun."-uccapku sambl membungkuk hormat sedikit.

"(Name)-san...kumohon bersikap biasa saja. Jangan terlalu formal."-ucap Kuroko dengan datarnya. Hah...seperti biasanya...ia datar kayak triplek *Dibantai ma fansnya Kuroko

"Um...kalau kalian semua sudah berkumpul kaya begini...pasti ada maksudnya kan ?"-ucapku ragu

"Bukan begitu, (Name)cchi...ini tak.."

"Hm...kau cepat tanggap juga ya, (Name)-san" suara itu...aku mendongak ke arah suara itu...Akashi Seijuurou, si kapten yang "Absolut", katanya.

"Akashi, kau serius melakukan ini, nanodayo ?"-Ucap si Ijo megane, Midorima Shintarou

"Kau ragu akan keputusanku, Shintarou ? Aku tak pernah ragu dengan ucapanku"-Jawab Akashi

"Tidak nanodayo lanjutkan saja."-balas Midorima sambil membetulkan kacamatanya yang sama sekali tidak bergeser 1 inchi saja.

"(Name)-san, jadilah manager tim basket Teikou. Ini Perintah"-kalimat terakhirnya ditekankan. Saat itu juga diriku ingin menenggelamkan diriku sendiri di dasar laut yang gelap dan damai...


TBC dengan tidak bagus, tidak elit...pokoknya yang kurang fix aja

'Hwelahdalah...apa-apa an coba tu cerita...gueje banget sih...mau nonjok-nonjok tembok, apapun lah yang bisa ngelepas emosi pokoknya. Dan ni cerita kelar baru sekarang padahal buatnya uda Juli lalu. *Curcol gaaje juga. Yep, This chapter is completed. Hope you like it. And...Mind to RnR ? Boleh cuman numpang lewat, baca dikit, coret" review juga bisa. Kritik saran sangat bermanfaat bagi kelanjutan cerita. Yah...entah kapan ni cerita mau dilanjutkan. Well...see you next soon ^_^