Survivor
This fic © Fuyuhime Ryuu
All of cast © GOD and themselves
Rated : T
Genre: Horror, Friendship, Brothership, Tragedy.
Warning! Gaje, abal, EYD gak karuan, OOC maybe,
Don't like, DON'T READ THEN...!
_o0o_
Happy Reading...
-o0o—
Summary: Siapa yang kuat, mereka yang akan bertahan. Siapa yang lemah akan lebih dulu di eliminasi./Superjunior/Horror/Friendship/Brothership/Angst/RnR?
The House...
"Bukankah rumah itu adalah rumah yang kabarnya dikutuk itu?." Seorang yeoja cantik menggunakan seragam sekolah nampak berbicara pelan dengan teman yang berjalan disebelahnya.
"Hm... Tapi aku dengar rumah itu ada yang menempati sekarang. Sepertinya mereka tidak mengenal takut. Bukankah mereka hebat ji yoon ah?. Siapa sih mereka?." Teman seperjalanan itu nampak setengah berbisik menanggapi ucapan sahabat disebelahnya.
"Aku dengar idol hallyu. Sup... super... superman...?" Gadis itu nampak tak yakin dengan ucapannya.
"Super junior..." Sebuah suara dari arah belakang membenarkan. "Ah... Benar, super junior ji yoon ah." Tanggap gadis yang salah sebut tadi dengan senang. Tapi wajah ji yoon sang sahabat nampak memucat.
"Eh...?" Bulu kuduk keduanya segera merinding. Bukankah mereka hanya berdua?. Lantas siapa yang menanggapi kalimat gadis cantik tadi.
Keduanya sepakat untuk menoleh kebelakang, melihat siapapun yang tadi berbicara pada mereka. Dan... Ssiingggg... Tidak ada siapapun dibelakang mereka. Keduanya pun segera berlari tunggang langgang dibawah sinar lampu jalan yang sedikit temaram di akhir senja.
_o0o_
"Teuki hyung, aku besok ke dorm ya?. Ada beberapa barang yang mau aku ambil." Seorang namja tampan berwajah childish nampak memasuki kamar yang hampir keseluruhannya berwarna putih.
"Hn, bawa saja barang yang berguna hae ah... Tidak usah membawa barang yang tidak perlu. Toh kita akan kembali ke dorm itu dalam beberapa bulan..." Balas namja berwajah malaikat dengan dimple tunggal di sisi kiri bibirnya bernama park leeteuk. Leader dari boyband yang booming sejak beberapa tahun lalu dengan sinaran sapphire blue yang masih belum bersedia meredup hingga kini.
"Nde hyung. Aku hanya mau mengambil makanan bada" Balas Namja childish, lee donghae itu dengan senyuman lebarnya yang meski terlihat bodoh tapi sama sekali tak menghilangkan kesan tampan dari sana.
"Makanan siap..." Terdengar nada ceria dari luar ruangan. Sebuah panggilan yang mustahil dilewatkan oleh para penghuni dorm itu.
"Cha... Ayo kita makan hae ah..." Ajak leeteuk yang dibalas dengan anggukan ringan oleh donghae.
_o0o_
#Ruang makan.
"Hah... Bukankah disini sangat nyaman?. Luas dan dapat menampung kita ber-13." Namja tambun dengan senyum lucu itu nampak meminta pendapat segenap namja tampan yang mengisi bangku-bangku kosong meja makan itu.
"Shindongie... Hentikan kebiasaan buruk mu itu. Aishh..." Kecam namja cantik yang duduk tepat disampingnya dan segera bergerak menjauh ke sofa depan televisi. Jelas saja dia mengamuk, Wajahnya yang cantik itu menjadi sasaran ludah atau apapun dari mulut shindong hae, Si namja gembul itu.
"Hahahaha..." Sang leader hanya mampu tertawa garing dan sama sekali tak jelas melihat kelakuan membernya.
"Minnie hyung... Bagi kimchinya dong, aku malas ngambil." Rajuk sang maknae pada hyung kesayangannya.
"Hm... #$%#! %#^$%&^*..." Lee sungmin, namja manis dengan gigi kelinci itu hanya bergumam tak jelas sambil terus mengunyah makanannya. Tak lupa disumpitnya beberapa kimchi dan ditaruh dimangkuk cho kyuhyun, si maknae yang kadang manjanya tak ketulungan.
Mereka berdua kembali pada kegiatan makan mereka sambil selonjoran didepan televisi.
"Hannie, kemarilah. Bawakan aku kerupuk ya?." Pinta –perintah- kim heechul, namja cantik yang memilih pindah tempat gara-gara tingkah shindong sebelumnya.
Tan Hankyung, namja tampan berperawakan sempurna itu hanya menganggukkan kepalanya, mengambil kerupuk, mengambil mangkuknya dan berjalan menuju tempat heechul –couplenya- duduk.
"Kau harus makan daging yang banyak hyung dan juga sayuran..." Choi siwon, namja tampan nomor wahid di super junior ini segera menjumput beberapa selada dan juga daging panggang dan mengangsurkannya ke mangkuk sang leader. Membuat sang leader hanya mampu terkekeh pelan.
"Gumawo siwonnie..." Ucapnya tulus.
"Ini punya ku hyuk..." Namja childish itu sedang terlihat berebut sesuatu dengan namja kerempeng disebelahnya.
"Revenge hae-ah..." Balas namja kerempeng bernama lee hyukjae atau biasa dikenal eunhyuk itu tak mau mengalah dan malah tertawa-tawa tak jelas.
"Berisik..." Sebuah suara datar, dingin luar biasa mengalun dari bibir namja tampan berkepala besar dan bermata sipit bernama kim jongwoon atau yesung, membuat kedua namja super berisik itu terdiam membeku seketika. Dan kim youngwoon, namja kekar dengan garis real namja itu terkekeh pelan. Matanya yang melengkung membentuk smile eyes itu seakan mengejek kedua biang rusuh itu dengan kata 'Rasain...!'.
Disisi lain, kim kibum dan kim ryeowook duduk tenang dikursi dekat dapur menikmati masakan tanpa nada berisik sedikitpun. Dua namja tampan sekaligus imut yang masuk dalam maknae line itu memang sangat jarang berbuat gaduh. Kim kibum justru sangat pendiam dan terlihat anti-sosial, meski sebenarnya dia tak lebih dari namja pemalu yang selalu merasa sungkan untuk memperlihatkan sisi manjanya pada hyungdeulnya.
Begitulah kegiatan makan para member boyband terkenal ini. Member yang bisa dibilang sangat banyak, sangat berisik, dan kadang-kadang tidak terkendali. Ramai dan hangat itulah yang terasa disana.
Tak seorangpun yang menyadari, ada satu sosok hitam yang tengah memperhatikan mereka dari sudut gelap rumah yang baru mereka huni sejak siang tadi.
_o0o_
"Huh... Capeknya..." Keluh cho kyuhyun. Namja tampan berambut brunette itu nampak mengusap peluh yang memenuhi dahinya dengan handuk putih kecil ditangannya.
Kim ryeowook, namja mungil yang baik hati itu segera mengangsurkan air mineral ketangan kyuhyun. "Gumawo wookie..." Ucapnya pelan.
Disudut ruangan itu, heechul nampak duduk sendiri. Kepalanya dibiarkan bertumpu pada lututnya dan kedua tangannya mengikat kedua lututnya. "Chullie ah, gwenchana?" Sang leader menghampiri namja tampan itu dan menanyakan keadaannya.
"Gwenchana..." Balasnya singkat tanpa berniat memandang lawan bicaranya.
"Apa chullie hyung merasa sakit?. Dimana hyung yang sakit?." Namja childish yang tak pernah bisa melihat teman atau bisa dikatakan saudara untuk member super junior itu sakit, segera gelagapan tak karuan.
"Latihan hari ini cukup sampai disini saja nde?. Kita pulang sekarang." Sang leader yang tak mau anggotanya tumbang segera menghentikan kegiatan latihan mereka untuk hari ini.
"Teuki, nan gwenchana... Ayo latihan lagi." Heechul yang berwajah pucat dan tangannya begitu dingin dikulit leeteuk itu berniat mencegah kalimat leeteuk. Dia sadar bahwa kalimat itu keluar karena melihat dirinya yang nampak tak kuat, tapi heechul yang selalu berusaha terlihat kuat, tak mau terlihat lemah dihadapan siapapun. Lebih dari itu, dia tak mau mengorbankan waktu latihan mereka yang berharga hanya karena ketidakmampuannya.
Sang leader sungguh kaget melihat wajah pucat sahabatnya itu. Satu-satunya sahabat yang lahir dibulan yang sama dan tahun yang sama dengannya. "Tidak, kita akhiri saja latihan untuk hari ini. Kita pulang chullie." Tegas leeteuk.
"Ah..." Heechul sangat menyayangkan keputusan leeteuk. "Tapi teuki..."
"Kami juga lelah hyung. Jangan memforsir latihan nde?." Ucap namja gembul dengan wajah memelas.
"Perutku juga sakit hyung..." Keluh donghae pelan.
"Aku juga sudah tidak kuat lagi latihan hari ini hyung. Dadaku sedikit sesak." Kini si magnae yang mengeluh masih sambil mengusap peluh di sekitar lehernya.
"Kau dengar chullie?. Bukan hanya kau yang tak mampu melanjutkan latihan ini. Mereka juga... Aku juga..." Ucapan lembut dari sang leader akhirnya mampu mengubah pendirian heechul.
"Baiklah... Kita pulang kalau begitu." Balas heechul pelan yang mendapat senyuman dari semua yang berada diruangan tersebut. Heechul segera beranjak dari tempat duduknya dengan pandangan yang sedikit kabur. "Gwenchana heenim?." Hankyung yang memang berada disamping heechul segera meraih lengan sang sahabat.
"Gwenchana..." Ucap heechul saat sudah mendapatkan keseimbangannya kembali. Pandangannya juga sudah jelas dan dia dapat berjalan dengan kemampuannya sendiri.
"Apa chullie hyung keracunan makanan.? Apa yang lain juga keracunan makanan?." Bisik donghae pada eunhyuk.
"Kalau mereka keracunan, seharusnya kalian juga keracunan hyung, begitu juga denganku. Karena aku yang memasakkan makanan untuk kalian. Enak saja mengatai hasil karyaku beracun." Gerutu ryeowook pelan. Kesal juga dia dengan duo onar itu.
_o0o_
"Chullie ah... Ayo makan..." Ajak hankyung, namja china yang menjadi roommatenya itu pelan.
"Hm... Makanlah dulu hannie... Aku nanti saja..." Tolaknya heechul halus. Dia masih setia dengan tempat tidurnya yang nyaman.
"Mau kubawakan makanan kekamar?." Masih dengan nada yang sabar.
"Anni... Kamarnya nanti bisa bau. Nanti aku cari makan sendiri kalau aku lapar. Aku hanya ingin istirahat sekarang hannie..." Balas heechul tak kalah lembut.
"Oke. Kalau kau butuh apa-apa panggil aku saja. Nde?" Pesan hankyung yang dibalas dengan anggukan pelan oleh namja cantik itu.
Hankyung segera berlalu dari kamarnya dan heechul, kemudian turut bergabung dengan yang lain untuk menikmati santap malamnya.
"Chullie tidak makan hankyung ah...?" Tanya sang leader heran saat melihat hankyung keluar sendiri. Hankyung hanya membalas dengann gelengan pelan dan "Dia bilang ingin istirahat hyung..." Dan seluruh member segera mengangguk-angguk mengerti.
"Apa chullie hyung masih sakit, hannie hyung?." Tanya si evil maknae.
"Dia sepertinya sudah lebih baik. Hanya saja butuh istirahat kyu. Tak usah khawatir." Hankyung meyakinkan.
"Semoga saja dia segera sehat kembali..." Ucap sungmin pelan.
Semuanya tersenyum mendengar doa sungmin.
Dan sekali lagi, tak ada yang menyadari sosok hitam bermata merah tengah mengawasi mereka dengan intens di sudut yang sama seperti sebelumnya.
_o0o_
Pagi yang cerah. Beberapa burung gereja yang singgah dipohon cemara depan rumah yang cukup besar itu bercicit merdu. Seakan bahagia menyongsong pagi hari ini.
"Heebum ah..." Heechul nampak kebingungan mencari kucing abu-abu kesayangannya itu. Di tolehnya kanan kiri dan di bukanya berbagai ruangan yang mungkin digunakan bersembunyi kucingnya itu.
"Apa yang kau cari hyung...?" Donghae yang sudah nampak segar itu segera bertanya melihat sang hyung yang nampak mencari sesuatu.
"Aku mencari heebum. Sudah waktunya makan, tapi tumben sekali dia tidak meminta makanan seperti biasanya." Balas heechul panjang.
"Sebenarnya aku juga mencari bada dari tadi hyung. Dia juga aneh, tidak berkumpul dengan yang lainnya." Wajah donghae jelas menunjukkan wajah khawatirnya.
"Kalau begitu, ayo cari bersama hae-ah..." Ajak heechul segera. Jika mencari berdua bukankah lebih cepat menemukan hewan kesayangan mereka.
Donghae segera mengangguk dan mengambil langkah yang sama dengan sang hyung. Hingga,"Guk... guk... guk..." Suara anjing menginterupsi mereka.
"Mungkin itu bada hae ah..." Ucap heechul segera setelah mendengar suara itu. "Kita lihat hyung." Ajak donghae segera.
Merekapun segera beranjak menuju rumah kaca ditepi kolam renang dimana suara anjing yang diyakini sebagai bada itu terdengar. Dan benar saja, diantara kardus bekas yang entah digunakan untuk apa, bada si anjing putih itu nampak menggonggong tak karuan.
"Itu bada... Kenapa dia menggonggong terus sih. Berisik seperti pemiliknya." Sungut heechul kesal. "Hyung, itu heebum..." Ucap donghae saat melihat kucing abu-abu nampak tertidur diantara kardus-kardus bekas itu.
"Heebum ah..." Wajah heechul kembali memucat melihat kucing kesayangannya tidur layaknya hewan mati. "Aung..." Heebum terdengar bersuara lirih, namun tubuhnya jelas sangat lemas.
"Dia pasti sakit hae-ah... Aku akan membawanya ke rumah sakit hewan dulu. Aku tahu ada rumah sakit hewan diseberang jalan ini." Ucap heechul dan segera mengambil heebum dalam gendongannya.
"Hati-hati hyung..." Pekik donghae dan segera mengambil bada dalam gendongannya, dan segera menyusul langkah heechul menuju rumah utama.
Satu bayangan hitam nampak menyeringai. Tak jelas bayangan apa itu dan tak jelas juga apa gendernya.
_o0o_
"Dia hanya mengalami dehidrasi ringan heechul sshi. Jangan khawatir nde. Dia akan baik-baik saja. Saya sarankan, biar kucing anda opname untuk hari ini saja. karena bagaimanapun juga, dia harus mendapatkan cairan yang berasal dari infus seperti saat ini." Namja berkacamata itu nampak menjelaskan kesehatan heebum pada sang pemilik.
"Syukurlah kalau hanya dehidrasi. Saya pikir dia sakit apa uisa nim. Kalau begitu saya permisi dulu uisa nim. Gamsahamnida. Titip heebum dulu nde." Heechul segera berpamitan setelah selesai dengan urusannya. Tak lupa dia menyinggahi box yang menjadi tempat tidur bagi heebum, sementara. "Heebum ah... Aku pulang dulu nde... Segeralah sehat." Begitu berat heechul berpisah dengan heebum, seakan perpisahan ini adalah perpisahannya untuk selamanya. Maklum saja, keduanya memang jarang terpisah kecuali jika heechul ada kegiatan show atau sebagainya.
"Aung..." Seakan menjawab salam sang majikan, heebum nampak memandang sayu kearah heechul.
"Saya permisi uisa nim." Sekali lagi heechul berpamitan. "Silahkan" Jawab sang uisa sambil mengantarkan heechul hingga pintu keluar.
_o0o_
"Hyukkie, kau tahu tidak?. Ada yang bilang rumah yang kita tempati ini sudah dikutuk." Ucap donghae perlahan.
"Hae-ah... Aku tahu kau hanya menakutiku. Aku tidak tertarik dengan cerita horormu yang selalu hoax itu." Balas eunhyuk sinis. Dalam hatinya dia mulai ketakutan, bahkan bulu kuduknya sudah mulai meremang.
"Aku serius hyukkie. Aku mendengarnya dari shin ahjumma, penjual dukbokki didepan jalan itu. Hampir setiap malam dia melihat dua cahaya merah yang sedikit kecil dari rumah ini." Cerocos donghae tak berniat menghentikan cerita misterinya.
"Aku sungguh tak mau mendengarnya hae-ah... Kau membicarakan ini saat tengah hari. Aku sama sekali tidak takut. Dan sepertinya kau mulai salah gaul, ngapain coba ngegosip sama para ahjumma?. Kau mulai aneh hae... Lebih baik ayo kita latihan dance lagi. Siapa tahu saraf otakmu yang agak koslet bisa benar lagi." Ajak eunhyuk dengan kalimat yang kejam. Dilangkahkannya kaki kurusnya menuju sebuah ruangan lebar yang biasa mereka gunakan sebagai tempat latihan itu.
Donghae tak memiliki pilihan lain selain mengikuti sahabatnya yang berkharisma di matanya itu dengan malas dan bibirnya yang mengerucut lucu.
_o0o_
Kyuhyun wajahnya sedikit memerah di sore itu. Rupanya si magnae jahil ini sedang terserang demam. Entah sejak kapan, diapun tak mau memberitahukan pada para member.
"Hyung... Bisakah kau tidak siaran malam ini dan hanya menemaniku?." Si magnae mengeluarkan jurus sakti merajuk pada hyung kesayangannya itu.
"Mian kyu. Aku tidak bisa. Sudah menjadi kewajibanku untuk siaran. Aku tidak bisa seenaknya saja tidak datang. Kau juga tahu itu tindakan yang tidak benar kan?." Sungmin nampak mengelus pelan rambut sang maknae, dan memberikan senyuman kemudian.
"Geunde hyung, hanya malam ini saja. Tak bisakah?. Entah mengapa aku merasa sangat tidak enak dan takut." Kyuhyun masih berusaha mencegah sang hyung pergi meninggalkannya.
"Kyu... Kau tak bisa seperti ini. Aku tidak akan pulang terlalu larut. Aku janji. ne?" Ucap sungmin pelan.
Merasa tidak berhasil, kyuhyun pun melepaskan tangan putih sang hyung dan segera bergelung dengan selimut tebalnya.
"Hyung pabo..." Ucapnya lirih dari dalam selimutnya. "Mianhae kyu. Minta temani shindongie hyung saja ya..? Sepertinya dia sedang kosong." Rajuk sungmin dari luar selimut.
"Hn..." Gumamnya pelan.
Sungmin dengan berat hati segera meninggalkan maknae kesayangannya dan melangkah dengan kaki berat. Hatinya ingin sekali menemani bocah setan yang menjadi roommatenya itu, tapi disatu sisi dia tak bisa melalaikan tugasnya sebagai penyiar radio.
Mendadak kepala sungmin pening sesaat setelah menutup pintu kamarnya. "Minnie ah, Gwenchana...?" Heechul yang melihat namja kelinci itu sedikit limbung segera memegang lengannya.
"Gwenchana hyung. Sepertinya anemia ku kambuh lagi. Tapi sekarang sudah tidak apa-apa." Sungmin mencoba menenangkan hyungnya yang terlihat cuek tapi sangat perhatian itu. "Hyung, wajahmu masih sangat pucat. Apa yang sedang kau lakukan?." Gantian sungmin yang merasa khawatir dengan namja cantik itu.
"Eobseo, aku baru saja mau kekamar. Apa kau ada siaran minnie?. Sebaiknya telphon Pdnim dan katakan kau sedang tak enak badan." Nasehat heechul.
"Gwenchana hyung. Aku berangkat dulu. Istirahatlah. Manajer-hyung sudah menungguku didepan. Oh ya, titip si maknae ya hyung, dia sedikit tak baik." Sungmin segera membalikkan tubuhnya dan beranjak keluar dari rumah sementara mereka yang cukup lebar itu.
"Hm... Hati-hati minnie..." Teriak heechul tak terlalu keras. Sementara sungmin hanya melambaikan tangannya sebagai jawaban. Dan setelahnya memasuki kamar kyumin, dapat dilihatnya seseorang nampak terperangkap dalam selimut babyblue nya.
"Ck..ck...ck... Kau tak akan segera sembuh kalau seperti ini kyu." Heechul segera menarik selimut tebal yang melindungi seluruh tubuh sang maknae itu. Jemari lentiknya segera diarahkannya menuju dahi si magnae yang hanya menggumam tak jelas.
"Astaga, demammu tinggi sekali kyu. Haruskah kita kerumah sakit?" Heechul sedikit tergagap menghadapi sang maknae yang memang sering sakit-sakitan itu.
"Anni hyung, ini karena tanganmu yang terlalu dingin. Dan lihat, wajahmu lebih pucat dari hantu kau tahu. Istirahatlah hyung, Tidurlah disini temani aku, nde?." Pinta kyuhyun. Untuk saat ini dia benar-benar tak ingin sendiri.
"Aigoo, baiklah maknae. Jangan sakit begini. Cepatlah sembuh. Aku akan menemanimu disini. Tutup matamu dan tidurlah" Heechul segera mengusap pelan rambut sang maknae. Ditariknya sebuah kursi yang berada didekatnya dan mendudukkan pantatnya disana.
"Hyung, tidurlah ditempat tidur sungmin hyung. Dia janji tidak akan pulang larut, tapi aku tak yakin dengan janjinya." Ucap kyuhyun sambil nyengir.
Heechul menggeleng pelan. "Nanti kyu, cha, tutup matamu dan tidurlah atau kutinggal." Tangan heechul masih setia mengelus rambut namja brunette itu.
Elusan tangan heechul yang dingin cukup menenangkan kyuhyun, dan segera membawanya kealam mimpi. Heechul memandangi wajah maknaenya itu dan baru kali ini diketahuinya kulit putih kyuhyun sedikit bersemu. Bukan bersemu karena malu atau semacamnya, tapi karena demam yang dideritanya.
Jika tangannya begitu dingin, heechul berharap dapat menjadi kompres untuk demam si maknae agar esok dia sudah sembuh.
Begitulah member super junior. Saling menjaga, saling mengingatkan dan saling melindungi.
_o0o_
Salah satu pintu kamar dirumah besar itu nampak terbuka lebar. Sepertinya salah satu penghuni rumah ada yang keluar dari kamar mereka untuk suatu hal.
"Ah... Gelapnya. Jadi menakutkan." Ucapnya lirih lebih pada dirinya sendiri. Ditolehnya jam dinding besar yang menempel diatas televisi. Jarum pendeknya mengarah pada angka 1dan jarum panjang pada angka 4. Sudah sangat larut dan masih ada beberapa member yang belum selesai dengan kegiatannya.
Kaki jenjangnya segera melangkah menuju arah dapur. Segera dinyalakannya lampu yang menerangi area dapur kecil diruangan tersebut. Dan tangannya segera terpaut pada lemari es disudut timur rumah.
Diambilnya sebotol air mineral didalam lemari es tersebut dan diteguknya dengan intens. "Ah... Segarnya." Di tuangnya segelas air putih dan segera menutup kembali pintu lemari es kemudian berniat kembali ke kamar sebelum sebuah siluet hitam menginterupsi gerakannya.
"Nugu...seyo...?" Tanyanya pada sosok yang membelakanginya itu. Jemari namja tampan itu bersiap untuk menyentuh pundak sosok dihadapannya. Namun belum sempat, sosok itu sudah menengok kearah sang namja tampan.
Sebuah seringaian jelas diperlihatkan oleh sosok itu, membuat si namja tampan tercekat dan waktu yang berjalan seakan berhenti. Apalagi saat mengetahui wajah namja yang menyeringai kearahnya itu. "Doppelganger?."
Tak ada suara, tak ada apapun yang terdengar setelahnya hingga beberapa detik kemudian.
_TBC_
Cha... FF baru genre baru...
Tidak menegangkan?, Jelek...? Terlalu pendek?.
Maafkan fuyu...
Fuyu baru belajar membuat fanfic genre horror.
Ada yang penasaran kelanjutannya...?
Mohon FF fuyu direview...
Meski hanya satu review, fuyu janji akan memberikan chapter selanjutnya.
Gamsahamnida #bow,
P.S. Akan ada yang bakal dieleminasi dichapter depan, jadi mohon jangan bunuh fuyu kalau ada bias kalian yang fuyu bunuh karakternya... :P
Tebak, siapa yang akan jadi korban pertama, Hahahaha... #evillaugh,
Fuyuhime Ryuu, July 24 2015
