An Angel
Author: karuna chan
Genre: romance, drama
Main Cast: Akashi S, Kuroko T(fem), Kagami T, Kiseki No Sedai
Tetsuna X Seijuurou
Cast kuroko no basuke belong to Tadatoshi Fujimaki, i just have the imagination and storyline.
Ini MUTLAK ff saya (sok Akashi:v), storyline basic on my imagination.
Review for my first KnB fanfic please^^
.
.
CHAPTER 1- First Sight
"Kaa-san, Aku berangkat!"
"Are? Apa Kagami-kun sudah menjemput?"
Gadis bersurai babyblue itu mengikat tali sepatunya, "Dia kelamaan, bisa-bisa aku terlambat lagi seperti kemarin. Sudahlah, paling nanti di jalan ketemu juga."
Ibunya tertawa dan menyahut dari dapur, "Baiklah, hati-hati, dan nanti kalau sudah pulang jangan mampir kemana-mana, langsung ke rumah. Kau tahu pulang malam itu tidak baik untuk seorang gadis."
Gadis itu merengut kesal, "Kemarin aku kan cuma mampir beli novel sebentar, Kaa-san. Lagipula Kagami-kun menemaniku kemarin."
.
.
Earphone bewarna putih terpasang di telinga sang gadis. Selain alunan musik, ia juga ditemani oleh novel yang menyebabkan ibunya mengomel sepanjang malam. Ya, novel yang kemarin baru saja dibelinya. Biasanya sih, ia hanya membeli novel saat hari minggu saja. Hanya saja, kemarin ia benar-benar menginginkan novel yang baru karya penulis favoritnya ini. Takutnya Minggu besok, novelnya sudah habis. Oh, dasar maniak novel.
"..suna! tetsu..! Tetsunaa!" sayup-sayup ia mendengar seseorang memanggil namanya. musik yang disetelnya bervolume rendah, jadi ia masih bisa mendengar suara di sekitar. Manik matanya melihat seorang pemuda bersurai carmine berlari tergopoh-gopoh kearahnya.
"Gomen..hosh..Tetsu..na.. aku tidak..menjemputmu..hosh.. ke..rumah.. tadi aku ke—"
"Aku tidak minta penjelasan, Kagami-kun" Tetsuna memotong ucapan pemuda yang memiliki alis bercabang yang tidak masuk akal itu.
Bis datang, Tetsuna segera masuk ke dalam diikuti Kagami. Tetsuna sangat mudah memasuki bis karena hawa keberadaannya yang sangat tipis ditambah tubuhnya yang kecil, meskipun berdesakan dengan banyak orang. Bertolak belakang dengan Kagami. Ia hampir saja memaki seorang pria yang menyenggolnya kasar, namun untung saja Tetsuna menariknya menjauhi pria itu.
"Tetsuna, apa kelasmu sudah ulangan harian matematika bab 5?" tanya Kagami di sela perjalanan.
Tetsuna mengangguk singkat.
"Ahh, beruntung sekali! Tolong ajari aku, nanti jam terakhir aku ulangan itu!" pinta Kagami antusias.
Tetsuna memandang horror teman masa kecilnya itu. Kagami ini bodoh atau tidak peka, sih? Sudah 10 tahun berteman, masa tidak tahu kalau Tetsuna juga anti terhadap mapel yang 99% berisi rentetan angka yang sangat rumit itu.
"Kagami-kun baka."
Yang dikatai hanya bisa melongo.
Tetsuna akhirnya mengimpulkan kalau sahabatnya itu bukan tidak peka tapi memang bodoh.
.
.
Tetsuna menguap bosan. Tidak mood memandang rumus-rumus fisika yang ditulis di papan dengan senang hati oleh Araki-sensei. Masa bodoh dengan gurunya yang killer itu. Ia pun memutuskan untuk tidur dengan menelungkupkan wajahnya di meja. Masih dalam posisi seperti itu ia menoleh ke kiri, ke arah jendela.
Oh, rupanya kelas 2-1, kelasnya Kagami sedang pelajaran olahraga. Dan materinya adalah basket. Ya ampun, kalau basket sih, Kagami memang sudah jago. Sahabatnya itu sudah pandai bermain basket sejak masih SD. Namun, ia baru bergabung tim basket SMA Teiko akhir-akhir ini dan langsung masuk first string. Mengesankan sekali.
Terlihat guru olahraga membagi 2 tim untuk bertanding. Tetsuna akhirnya memandangi permainan kelas 2-1 tetap dalam posisi tidur. Bola dibawa oleh pemuda bersurai merah. Tetsuna menajamkan penglihatannya dan menyadari kalau pemuda itu bukan Kagami. Rambut merahnya lebih terang. Manik azure Tetsuna melebar. Belum pernah ia melihat seseorang yang bermain basket selihai itu selain Kagami, tentunya. Namun saat ia akan melakukan shoot, orang lain menghadangnya. Tetsuna bertanya-tanya apa yang akan pemuda merah itu lakukan, berhubungan orang yang menghadangnya lebih tinggi darinya. Dan Tetsuna spontan bangkit dari posisi tidurnya ketika pemuda itu mengoper bola kearah Kagami menggunakan sikunya. Dan itu benar-benar pas ditangkap Kagami dan langsung dimasukkan ke ring.
"Kelas vroh.." pikir Tetsuna OOC.
"Ehem, Kuroko-san sepertinya asyik ya memperhatikan 'pertandingan basket' di luar?"
Deg.
Dengan patah-patah, Tetsuna menoleh keparah guru fisika 'tercinta'nya.
"A-ano..sensei—"
"Cepat maju ke depan dan kerjakan soal ini!" titah Araki sensei.
"Mati kau, Tetsuna."
.
.
"Greget sekali kau tidak memerhatikan pelajaran Araki-sensei, Tetsuna-chan." ujar temannya, Momoi Satsuki.
Tetsuna hanya bisa facepalm. Greget sih, gara-gara tidak bisa mengerjakan soal di papan, Araki-sensei memberikan tugas tambahan, 10 soal untuknya yang harus dikumpulkan saat pulang sekolah. Masih mending Cuma 10 soal. Itu saja untuk Tetsuna sudah cukup kok membuat pening di kepalanya.
Mereka berdua kini berjalan menuju kantin. Sebetulnya hanya Momoi yang ingin membeli makanan, Tetsuna akan pergi ke perputakaan untuk mengerjakan tugas tambahannya itu.
"Kalau sudah selesai makan cepat ke perpustakaan dan bantu aku mengerjakannya" ujar Tetsuna saat akan menggok ke perpustakaan yang memang letaknya berdekatan dengan kantin.
"Ha'i, aku pergi dulu" sementara Momoi bergegas jalan lurus ke kantin.
Tetsuna memasuki perpustakaan dan langsung duduk di sebuah kursi, meletakkan buku fisikanya di meja. Ia tidak bisa mengerjakan soal itu tanpa bantuan Momoi. Yaiyalah, tadi kan dia sama sekali tidak memperhatikan Araki-sensei, mana bisa mengerjakan?
"Baca novel sambil menunggu Momoi tidak ada salahnya, kan" gumam Tetsuna sembari melangkah diantara deretan rak buku.
Niatnya mau melihat novel, namun entah kenapa matanya tertarik pada sebuah ensiklopedi tebal tentang tata surya. Yah, sebetulnya Tetsuna lumayan tertarik dengan dunia astronomi sih. Bisa dibilang astronomi adalah satu-satunya cabang pelajaran IPA yang paling sreg dengannya.
Tetsuna menarik ensiklopedi itu. Namun, saat tinggal sedikit lagi buku itu berpindah dari rak ke tangannya, entah kenapa buku itu jadi lebih berat. Tunggu, ada yang menarik buku itu juga dari sisi belakangnya. Tarikan dari sisi seberang semakin kuat, namun Tetsuna tidak mau melepas buku itu. Kan dia dulu yang mengambil, seenaknya saja orang di sisi sana yang ingin merebut buku itu.
Tetsuna masih mempertahankan buku itu sampai akhirnya orang di sisi seberang merebut buku itu dari genggamannya hanya dengan satu tarikan keras, membuat tangan Tetsuna menatap rak buku yang keras itu.
"Aw!" Tetsuna menjerit tertahan mengingat dia sedang ada di perpus. Sambil memegangi tangannya yang barusan 'memukul' rak buku, ia mengintip lewat celah rak yang terbuka karena buku tebal itu sudah diambil.
Dengan pandangan kesal ia ingin tahu siapa orang yang dengan kurang ajarnya merebut buku dan menciderai tangannya secara tidak langsung ini.
Dan Tetsuna terhuyung mundur setelah mengintip lewat celah rak itu. Ia merasakan aura dingin tiba-tiba menghinggapi dirinya—
—ketika manik azure itu dipertemukan dengan sepasang manik heterochrome bewarna merah dan emas.
.
.
TBC
Gimana? Apakah ceritanya absurd? Mohon maklum, ff pertama :3
Btw, otanjoubi omedotou Akashi-kun~ yaampun, maunya sih bikin ff spesial birthdaynya dia, tapi aku keburu ngerjain ff yang ini.
Kalau mau dilanjut silahkan review, minna-san!
Regards, Karuna-chan.
