Title : Faith
Genre : romance, angst, family, boyxboy
Rating : T (untuk chapter ini)
Pairing : Rivaille x Eren
Warning : fic ini sangat gaje~, Typo dimana-mana hohoho dan OOC~~ XD
Summary :
Rivaille keturunan terakhir bangsawan smith yang harus memperoleh keturunan untuk melanjutkan bangsawan smith. Tetapi rivaille tidak mau terikat oleh pernikahan, dia ingin bebas tidak dikekang. Akan tetapi irvin sang ayah malah menjodohkannya dengan eren saudara angkatnya.
Rivaille tak habis pikir dia dijodohkan dengan orang yang segender dengan dirinya ? Dan bahkan sudah rivaille anggap adik sendiri, bagaimana bisa dia melanjutkan bangsawan smith ?
"Nii-san, janji ya kalau sudah besar nanti ajak eren keliling dunia" iris hijaunya berbinar menatap mata onyx kakanya
"Hn… tentu" jawabnya sambil mengusap surai coklat adiknya itu dengan sayang
PIIP PIIP PII-
PRAAAKK!
Dengan suksesnya rivaille membanting jam itu kedinding dan membuatnya hancur berkeping-keping
"ugh…"
kesalnya sambil beranjak duduk.
'Mimpi itu lagi, haaah…"
Lagi-lagi dia memimpikan masa kecilnya, mimpi akan janji pada adik kecilnya, janji yang mungkin tidak akan dia tepati.
Rivaille beranjak dari ranjangnya, berfikir untuk membersihkan badan dan pikirannya.
Pyuk
Rivaille merendamkan tubuhnya hingga hanya kuncup surai eboninya saja yg terlihat, matanya terpejam, namun pikirannya mencerna perkataan ayahandanya kemarin
Flashback…
'Kau akan menikah dengan eren untuk meneruskan klan ini'
'ap- … tapi bagaimana bisa ? eren-…'
'kau lupa, tidak ada yang tidak bisa oleh bangsawan smith'
-end of flashback-
DUAAK
geramnya sambil meninju dinding kamar mandi, rivaille tak habis pikir dengan apa yang dipikirkan ayahnya. Bagaimana bisa ia menikahi eren yang jelas-jelas memiliki gender yang sama dengannya ? bagaimana dia bisa mendapatkan keturunan untuk melanjutkan klannya ? dan bagaimana ia bisa menikahi adiknya sendiri ?
semuanya, semua itu membuat ia pusing. Namun apa daya melawan ayahandanya berarti sama saja menyerahkan eren adik yang ia cintai kepada singa lapar. Mungkin dia tak akan dihukum, tapi eren?
Rivaille menuruni tangga menuju ruang makan.
"Kakaaak~"
Tiba-tiba seseorang mendekapnya dari belakang, membuatnya seeikit oleng.
"eren ? kau mengagetkanku saja!" ucapnya sambil menjitak pelan adiknya itu, yang dijitak hanya cengir-cengir saja.
"Kakak ayo kita balapan sampai ruang makan" tantang eren
"haaa? Memangnya kau ini sudah umur berapa ?"
"pokoknya balapan ya, yang kalah harus menuruti perintah yang menang" eren langsung berlari menuju ruang makan
"Ap- eren tunggu, kalau ketauan orang tua itu- kuso!" Rivaille segera mengejar eren.
Baru beberapa meter larinya terhenti. Benar saja, eren dimarahi orang tua itu. dan dengan ringan tangan dia memukul eren, eren hanya bisa menunduk.
"Ayah, sudah cukup. Aku yang mengajak eren berlari" intrupsi rivaille
Orang tua itu hanya melirik rivaille, menghentikan pukulannya dan berjalan menuju ruang makan.
pemilik mata onyx itu menatap eren, kemudian menggandengnya ke ruang makan.
Sekarang, rivaille, eren dan ayahandanya serta satu orang lagi kenalan ayahandanya sedang duduk di ruang keluarga untuk membicarakan sesuatu hal. Rivaille memiliki firasat buruk tentang ini.
"Baiklah sebelumnya aku akan memberitahumu eren-"
irvin memulai berbicara
"Minggu depan kau akan menikah dengan rivaille"
Ucapnya tanpa ragu, benar saja firasat buruk rivaille terbukti.
Eren tampak kaget, matanya melebar menatap ayahandanya.
"Ta-…"
"kau tidak bisa menolak eren, ini takdirmu. Anggap saja ini balas budimu" potong irvin sebelum eren berbicara.
Eren diam, dalam pikirannya banyak sekali pertanyaan.
"Oh iya, kuperkenalkan. Ini hanii dia yang mungkin akan menjawab pertanyaan-pertanyaan diotak kalian itu"
"salam kenal aku hanji" ucapnya hangat
"Hmm jadi kau yang namanya eren ? manisnyaa~" hanji memeluk eren sambil mencubit pipinya, gemas.
"ehm!" irvin berdehem mengintrupsi kegiatan hanji
"eh? ehem baiklah kita langsung ke inti" hanji segera kembali serius, dia tak ingin jadi santapan hiu peliharaan irvin.
"kalian pasti bingung dengan ide gila ayahmu yang sinting ini, haaah"
hanji menarik nafas sebentar
"tapi, semuanya bisa berjalan sesuai keinginan ayah kalian, rivaille dan eren dapat memiliki keturunan. Yang artinya eren dapat mengandung"
"jangan bodoh, itu tidak mungkin terjadi" sela rivaille
"tidak, itu bisa terjadi, dengan 'itu' " terang hanji.
rivaille membelalakan matanya. Dia cukup tau ketika mendengar itu. Dan oh, dia sedikit mengingat siapa orang yang bernama hanji ini.
"Jangan bilang, kalau kau akan…"
"Ya" tegas hanji dengan muka seriusnya.
-TSUZUKU-
hallo hallo. saya author baru dan masih sangat newbie disini~
yoroshiku onegaishimasu minna~ C(_._)D
mohon maap dikalau fic ini sangat gaje, mengingat author yang sudah lama mengidap penyakit "gaje" dan tidak diketahui apa obatnya,
akhir kata...
boleh riviewnya,kritikan,saran ato apapun kakak~~ :DD
*begaya ala mbak-mbak sales*
