"..Kau membuatku malu.."

.

.

Title: Because of Photoshoot

Rated: T

Character(s): Kim JongIn & Oh SeHun.

Pair: Kim JongIn & Oh SeHun.

Genre(s): Romance, Humor, Alternatif Universe [AU].

Disclaimer: SMTown – EXO belongs to God and their family.

Warning: Typo(s) maybe, Hancur, Gantung,Weird, Drabble.


.

.

"Terima kasih karena kalian telah mau bekerja sama dengan kami!"

Senyum terkembang dimana-mana dan tepukan menggema dalam ruangan itu, pemuda bersurai carmine menjabat tangan pemuda berumur dihadapannya dengan senyum yang tak kalah manis, "Sama-sama, kami juga senang bisa membantu anda, kalau perlu kali lain anda bisa mengundang kami lagi," candanya, dan disambut tawa renyah orang-orang disana. "Kalau begitu, kami mohon undur diri."

"Uh-oh! Baik-baik, silahkan. Kami akan dengan senang hati memanggil kalian kembali." Kedua pemuda berbeda warna kulit itu tertawa pelan, sebelum pergi meninggalkan ruangan itu.

.

.

BRAK!

Pemuda bersurai brunette mengambil smartphonenya dari saku jeansnya, kemudian mengetik pesan kepada teman-teman sedormnya, bahwa mereka berdua telah menyelesaikan pemotretan mereka untuk sebuah majalah terkenal.

"Kau membuatku malu." SeHun mengernyit tidak suka, apa-apaan itu? Selama pemotretan, ia tidak melakukan hal apapun, yang membuat orang di sampingnya terlihat memalukan. Bahkan beberapa kali, ia dipuji oleh crew perempuan disana—akibat ketampanannya yang semakin bercahaya. Kepalanya menengok ke arah samping, meminta pertanyaan dari maksud perkataan pemuda tan itu barusan. "Apa maksudmu? Kau takut orang-orang akan lebih memandangku di majalah itu, daripada kau?"

Kai mendengus pelan, bagaimana caranya bisa membuat SeHun menjadi orang yang lebih peka terhadap sesuatu? Ia menatap mata SeHun dalam, kemudian menghembuskan napasnya melalui mulut. "—atau, kau takut aku akan jatuh hati pada gadis-gadis cantik disana?"

"Maaf? Apa aku salah dengar?"

SeHun melipat kedua tangannya di depan dada, "Katakan saja kau cemburu padaku." Kai lagi-lagi mendesah. God's please help me! Ia menarik tangan SeHun dan mencium bibir itu cepat. Persetan dengan supir mereka, lagipula itu biasa terjadi jika mereka semua—termasuk SuHo dan KyungSoo sekalipun—sedang tidak syuting. "Shit! Aku benci harus mengakuinya, tapi kau mulai berani menunjukkan kepada dunia bahwa kau terlihat lebih dewasa di majalah itu –dan yang lebih parah, kau membuatku malu, karena telah membuat orang-orang berpikiran bahwa kau adalah pendominasi dalam hubungan ini. Dude, apa yang kau lakukan dengan tinggi badanmu? Kau menelan busa peninggi badan?"

Kekehan kecil terdengar di pendengaran Kai. SeHun menaikkan sebelah alisnya, "Uh! Jadi itu yang membuatmu malu? Well, itu justru menguntungkan untukku, karena secara tidak langsung, aku tidak perlu lagi repot-repot menjadi bottom dalam hubungan kita. Kau tau, aku bosan harus menjadi pihak yang kesakitan setiap kali kita melakukannya. Kau seharusnya mencobanya juga. Untuk tinggi badan? Aku meminum obat peninggi badan, dan great! Hasilnya memuaskan!"

"Aku? Menjadi bottom? –sedangkan setiap kita melakukan—eghm—nya, kau selalu ketagihan babe. Tck! Tapi tetap saja kau terlihat seperti tiang listrik di majalah itu. Apa motifmu sebenarnya?"

"Tidak ada," jawab SeHun asal, ia mengalihkan pandangannya pada rumah-rumah dan bangunan yang mobil mereka lewati. Kai menyeringai, sebenarnya ia tahu alasan kenapa SeHun mempermalukannya di pemotretan majalah itu. Beberapa hari ini, SeHun memang sering mengeluhkan tentang posisinya—yang menurutnya memalukan, dan tidak membuatnya nyaman; tch! Padahal itu tidak benar, ia bahkan pernah menggumamkan kata bahwa ia akan menjadi istrinya kelak—walaupun ia terus membantah pernah mengatakan hal itu, hey! Tapi dirinya tidak sepelupa itu untuk mengingat peristiwa penting dalam hidupnya. "Benarkah? Padahal aku mau menyerahkan statusku dari pendominasi menjadi bottom."

Dalam sekejap, SeHun memutar kepalanya dengan senyum merekah, "Benarkah? Kau tidak berbohongkan?"

Tawa telah meledak dalam hatinya, Kai menganggukkan kepalanya. 'Yeah, aku akan menyerahkan statusku, tapi bukan dalam perlakuanku', kena kau! SeHun menyunggingkan senyum miringnya, ia menarik dagu Kai dan mencium bibirnya—lebih lama daripada sebelumnya, lalu menatap iris itu pelan, "Kalau begitu, bolehkah aku memintanya sekarang?"

Kai tertawa pelan, ia menyentil dahi SeHun, membuatnya mengaduh kesakitan, "Kau mesum! Siapa yang mengajarkanmu?"

"Kau. Kau yang mengajarkanku menjadi seperti ini," sahutnya polos. God's please help me, again. Kai mencengkram dadanya yang bergemuruh cepat. Seharusnya ia yang cemburu karena kedekatan SeHun dan Tao beberapa akhir ini; tapi ia selalu memakluminya karena Tao telah kehilangan gege-nya –dan ia juga turut bersedih akan itu. Sayangnya, SeHun telah menjadi miliknya, mungkin kalau dulu SeHun bukan miliknya, Kai dengan senang hati… tetap menjadikan SeHun miliknya seorang. Geez, ingat SeHun hanya satu, dan itu hanya miliknya.

Dasar egois!

"Gila! Dan aku semakin mencintaimu," desisnya pelan, sebelum melumat bibir manis milik SeHun—yang telah diclaimnya sebagai milik dirinya.

.

.

. The End .


Yeah! Entah apa yang saya pikirkan, tapi...

Mind to review?

Regards,

-Arcoffire-Redhair-